Sunteți pe pagina 1din 16

EMERGENCY SEVERITY INDEX (ESI)

1. Christin N. (mencari referensi jurnal)


2. Eka Puspa W. (merangkum jurnal untuk dijadikan PPT)
3. Gemini A. (membuat PPT)
4. Nia Belina (mencari referensi jurnal)
5. Ratna S. (merangkum jurnal untuk dijadikan PPT)
6. Septiano R. (membuat PPT)
7. Velly Cahayani ( mencari referensi buku)
8. Yussiska M (merangkum jurnal untuk dijadikan PPT)
Latar Belakang
Kondisi IGD yang padat dan tidak terprediksi
kerap menjadikan sumber daya yang ada terbenam
dalam kepadatan pasien yang masuk . Kepadatan ini
menurut Institute of Medicine (IOM) di Amerika
Serikat dianggap sebagai krisis nasional. Kepadatan
pasien IGD selain mengupayakan keselamatan
pasien, juga mengancam privasi pasien, dan
membuat frustasi staf IGD. Sehingga proses triase
dirasa sebagai kebutuhan dan bukan sekedar
pemenuhan standar.
Triase adalah tingkatan klasifikasi
pasien berdasarkan penyakit, keparahan,
prognosis, dan ketersediaan sumber daya .
Definisi ini lebih tepat diaplikasikan pada
keadaan bencana atau korban masal.
Dalam kegawatdaruratan sehari-hari, triase
lebih tepat dikatakan sebagai metode
untuk secara cepat menilai keparahan
kondisi, menetapkan prioritas, dan
memindahkan pasien ke tempat yang
paling tepat untuk perawatan
Tujuan
Mengidentifikasi dan menganalisa metode ESI
dari segi sejarah, pengertian, prinsip
pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya, serta penerapannya di Indonesia
yang berbasis bukti.
Sejarah
Sejauh penelusuran yang bisa dilakukan
penulis, ada beberapa sistem triase berbasis bukti
yang bisa diacu. Sistem tersebut antara lain CTAS
(Canadian Triage and Acuity Scale) dari Canada,
MTS (Manchester Triage Scale) dari Inggris, ATS
(Australasian Triage Scale) dari Australia, dan ESI
(Emergency Severity Index) dari Amerika Serikat.
Berbeda dengan sistem triase klasik, sistem-
sistem ini mengelompokkan pasien masuk dalam
lima level berjenjang. Sistem penjenjangan lima
level ini lebih terpercaya dibanding pengelompokan
tiga level seperti pada sistem triase klasik (Christ
et al. 2010; Mace & Mayer 2008).
ESI adalah skala triase lima tingkat yang
dikembangkan oleh dokter ED Richard Wuerz
dan David Eitel di U. S. (Gilboy, Travers, &
Wuerz, 1999; Wuerz, Milne, Eitel, Travers, &
Gilboy, 2000).
ESI dikembangkan di seputar model
konseptual baru dari triase ED. Versi 1 dari ESI
berbasis bukti pada awalnya
diimplementasikan oleh ED pada dua
universitas pada tahun 1999. Kemudian direvisi
lagi Pada tahun 2000, ESI direvisi dengan
masukan dari dokter ED.
ESI kemudian disempurnakan pada tahun 2001
sebagai versi 3 (Wuerz et al.,2001).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa pasien
tersebut akan mendapat keuntungan dari
klasifikasi ESI. Tim Riset ESI merevisi kriteria
tingkat ESI 1, sehingga menghasilkan versi ESI
versi 4, versi terbaru dari algoritma triase
(Tanabe et al., 2005) , yang termasuk dalam
Manual Pelaksanaan ini.
Pengertian
ESI (Emergency Saverty Index) adalah salah
satu sistem triase berbasis bukti yang bisa di
acu. ESI digolongkan menjadi ESI 1 sampai ESI
5 sesuai pada kondisi pasien dan sumber daya
rumah sakit yang diperlukan oleh pasien.
Prinsip pelaksanaan
Triase ESI bersandar pada empat pertanyaan
dasar (4) algoritme pada gambar 1. Kategorisasi ESI
1, ESI 2, dan ESI 5 telah jelas. Kategori ESI 2 dan ESI
3 mensyaratkan perawat triase mengetahui secara
tepat sumber daya yang diperlukan. Contoh sumber
daya adalah pemeriksaan laboratorium, pencitraan,
pemberian cairan intravena, nebulisasi,
pemasangan kateter urine, dan penjahitan luka
laserasi. Pemeriksaan darah, urine, dan sputum
yang dilakukan bersamaan dihitung satu sumber
daya. Demikian pula CT Scan kepala, foto polos
thorax, dan foto polos ekstremitas bersamaan
dihitung sebagai satu sumber daya.
Alogaritme Triage ESI
ESI Triage dan ATS Triage

ESI Triage

Level Respon Time perawat

1 = Unstable 0 (Immediate)

2 = Threatned Minutes

3 = Stable 60

4 = Stable Could be delayd

5 = Stable Could be delayd


kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya
Kelebihan
Kelebihan penggunaan ESI adalah
mengidentifikasi dengan cepat pasien yang
membutuhkan perawatan segera dengan fokus
memberikan respon cepat setelah penentuan level
dari pengkajian. ESI triage merupakan pemilahan
secara cepat dengan membagi ke dalam lima
kelompok dengan karakteristik klinik yang berbeda
pada sumber kebutuhan paien dan kebutuhan
operasional atau penatalaksanaanya (Bolk, Mencl,
Rijswijck, Simons, Vught, 2007).
Kekurangan
Keterbatasan dalam kriteria ESI 1
dan 2 dicatat dalam versi 3. Tanabe
dkk, melakukan penelitian prospektif
terhadap 571 pasien tingkat 2 di lima
rumah sakit. Dua puluh persen pasien
tingkat 2 mendapat intervensi
langsung dan menyelamatkan nyawa.
Penerapannya di Indonesia
ESI lebih cocok diterapkan di sebagian
besar IGD di Indonesia. Pertama, perawat triase
dipandu untuk melihat kondisi dan keparahan
tanpa harus menunggu intervensi dokter. Alasan
kedua, pertimbangan pemakaian sumber daya
memungkinkan IGD memperkirakan utilisasi
tempat tidur. Ketiga, sistem triase ESI
menggunakan skala nyeri 1-10 dan pengukuran
tanda vital yang secara umum dipakai di
Indonesia.
Kesimpulan
Kesimpulan yaitu kategori ESI yang
digunakan telah reliabel untuk memprediksi
keparahan kondisi pasien dan dapat digunakan
sebagai sumber pengambilan keputusan apakah
pasien dapat dipulangkan setelah kondisi stabil,
diputuskan untuk masuk rumah sakit dan
mendapatkan perawatan observasi di
emergency departement atau untuk
dipindahkan ke ruang perawatan. Penerapan ESI
triage juga dapat melihat pemeriksaan
diagnostik yang kemungkinan dibutuhkan oleh
pasien.
Referensi
Christ, M. et al., 2010. Modern triage in the emergency
department.Deutsches rzteblatt international, 107(50), pp.8928.
Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3021905&too
l=pmcentrez&rendertype=ab stract [Accessed August 8, 2013].
Elshove-Bolk, J. et al., 2007. Validation of the Emergency Severity Index
(ESI) in self-referred patients in a European emergency department.
Emergency medicine journal : EMJ, 24(3), pp.1704. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2660021&too
l=pmcentrez&rendertype=ab stract [Accessed September 12, 2013].
Gilboy, N. et al., 2011. Emergency Severity Index (ESI): A Triage Tool for
Emergency Department Care Version 4 Implementation Handbook 2012
Edition AHRQ Publi., Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and
Quality.
Mace, S.E. & Mayer, T.A., 2008. Chapter 155 Triage. In Jill M. Baren et al.,
edsPediatric. Emergency Medicine. Philadephia: Elsevier Health Sciences,
pp. 10871096.
Oredsson, S. et al., 2011. A systematic review of triage-related
interventions to improve patient flow in emergency departments.
Scandinavian journal of trauma, resuscitation and emergency medicine,
19, p.43. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3152510&too
l=pmcentrez&rendertype=abs tract [Accessed August 16, 2013].

S-ar putea să vă placă și