Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ALBAN RAMADHAN
Pendengaran yang baik merupakan
salah satu kebutuhan hidup yang sangat
penting bagi kita. Jika kita mengalami
gangguan pendengaran maka hal itu
akan sangat berdampak buruk dalam
kehidupan sehari-hari.
Gangguan pendengaran dapat dikatakan
memiliki kategori berat, dimana suara
yang cukup keras tidak dapat terdengar
atau yang biasanya terjadi orang tersebut
sangat sulit mengerti kata-kata yang
diucapkan. Dalam kasus-kasus tersebut
beberapa jenis suara atau percakapan
sulit untuk didengar, terutama di
lingkungan suara yang bising.
Pemasangan alat bantu dengar (ABD)
merupakan upaya pertama dalam
habilitasi pendengaran yang akan
dikombinasikan dengan terapi wicara
atau terapi audio verbal
Organuntuk pendengaran (koklea) dan
keseimbangan (kanalis semisirkularis)
Saraf
kranial VII (nervus fasialis) dan VIII
(nervus koklea vestibularis)
Prosesmendengar diawali dengan
ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang
dialirkan melalui udara atau tulang ke
koklea
Alatbantu dengar merupakan suatu alat
elektronik yang dioperasikan dengan
batre, yang berfungsi memperkuat dan
merubah suara sehingga komunikasi
bisa berjalan dengan lancar
Microphone
Amplifier
Receiver atau loudspeaker
Batere
Menurut sistim kerjanya
Secara umum sistim kerja ABD
dibedakan menjadi:
a. Analog
b. Digital
Menurut hantarannya
Berdasarkan jenis hantaran suaranya,
ABD dapat dibedakan menjadi 2 macam:
a. ABD Jenis hantaran tulang
b. ABD Jenis hantaran udara
Menurut bentuknya:
a. ABD Jenis Saku (Pocket / Body Worn Type)
Faktor yang merugikan dari ABD jenis saku:
Penampilan kosmetik kurang baik
Kemampuan mikrofon melokalisir bunyi dari
belakang terhalang oleh tubuh
Tidak praktis karena ukuran relatif besar
Kabel dapat putus
Dapat timbul bunyi gesekan antara ABD dengan
kain saku
b. ABD
jenis Belakang Telinga (BT) /
Behind The Ear (BTE)