Sunteți pe pagina 1din 22

HALUSINASI

Yadi putra
. PENGERTIAN
• Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya
ransangan apapun pada panca indera seorang
klien, yang terjadi dalam keadaan sadar/bagun,
dasarnya mungkin organic, funsional, psikotik,
ataupun histeris (Marasmis, 1994). Halusinasi
adalah sesuatu persepsi terhadap ransangan
eksternal tanpa adanya stimulus. Hal ini meliputi
berbagai panca indera seperti : penglihatan,
pendengaran, bau, rasa dan raba. Halusinasi
diartikan sebagai gangguan yang dapat terjadi
karena dasar organic, contonya: delirim,
demensia,intoksikakasi atau organic seperti
schizophrenia (Rawlins and heacock, 1993).
. JENIS HALUSINASI
• Menurut Stuart (2007) halusinasi terdiri dari tujuh jenis
• Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara
orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas
sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan
sampai pada percakapan lengkap antara dua orang yang
mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien
mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan
sesuatu kadang dapat membahayakan.
• Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar
geometris, gambar kartun, bayangan yang rumit atau
kompleks. Bayangan bias yang menyenangkan atau
menakutkan seperti melihat monster.
• Penghidu
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau
darah, urin, dan feses umumnya bau-
bauan yang tidak menyenangkan.
Halusinasi penghidu sering akibat stroke,
tumor, kejang, atau dimensia.
• Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah,
urin atau feses.
• Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan
tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum
listrik yang datang dari tanah, benda mati
atau orang lain.
• Cenestetik
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran
darah di vena atau arteri, pencernaan
makan atau pembentukan urine.
• Kinistetik
Merasakan pergerakan sementara
berdiri tanpa bergerak.
TANDA DAN GEJALA HALUSINASI

Menurut Hamid (2000), perilaku klien


yang terkait dengan halusinasi adalah
sebagai berikut:
• Bicara sendiri.
• Senyum sendiri.
• Ketawa sendiri.
• Menggerakkan bibir tanpa suara.
• Pergerakan mata yang cepat
• Respon verbal yang lambat
• Menarik diri dari orang lain.
• Berusaha untuk menghindari orang lain.
• Tidak dapat membedakan yang nyata dan
tidak nyata.
• Terjadi peningkatan denyut jantung,
pernapasan dan tekanan darah.
• Perhatian dengan lingkungan yang kurang
atau hanya beberapa detik.
• Berkonsentrasi dengan pengalaman
sensori.
• Sulit berhubungan dengan orang lain.
• Ekspresi muka tegang.
• Mudah tersinggung, jengkel dan marah.
• Tidak mampu mengikuti perintah dari
perawat.
• Tampak tremor dan berkeringat.
• Perilaku panik.
• Agitasi dan kataton.
• Curiga dan bermusuhan.
• Bertindak merusak diri, orang lain dan
lingkungan.
• Ketakutan.
• Tidak dapat mengurus diri.
• Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat
dan orang.
TINGKATAN HALUSINASI
• Tahap halusinasi
• Tahap I (conforting)
• Memberikan rasan nyaman
• Tingkat ansietas sedang
• Secara umum halusinasi merupakan
suatu kesenangan
• Karakteristik
• Mengalami ansietas, kesepian, rasa
bersalah, dan ketakutan
• Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat
menghilangkan ansietaspikiran dan
pengalaman masih ada dalam control
kesadaran no psikotik
• prilaku klien
• Tersenyum, tertawa sendiri
• Menggerakkan bibir tanpa suara
• Pergerakan mata yang cepat
• Respon verbal yang lambat
• Diam dan berkonsentrasi

Tahap II (comdemning)
• Menyalahkan
• Tingkat kecemasan berat
• Secara umum halusinasi menyebabkan
rasa antipasti
• Karakteristik
• Pengalam sensoris menakutkan
• Merasa dilecahkan oleh pengalaman
sensoris tersebut
• Mulai merasa kehilangan control
• Menarik diri dari orang lain, non psiotik
prilaku klien
• Terjadi peningkatan denyut jantung,
pernapasan dan tekanan darah
• Perhatian dengan lingkungan
berkurang
• Konsentrasi terhadap pengalaman
sensorisnya
• Kehilangan kemampuan
membedakan halusinasi dengan
realitas
Tahap III (controlling)

• Mengontrol
• Tingkat kecemasan berat
• Pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak
• Karakteristik
• Klien menyerah dan menerima
pengalaman sensoris (halusinasi)
• Isi halusinasi menjadi atraktif
• Kesepian bila pengalaman sensoris
berakhir, spikotik
prilaku klien

• Prilaku halusinasi ditaati


• Sulit berhubungan denganorang lain
• Perhatian terhadap lingkungan
berkurang, hanya beberapa detik
• Tidak mampu mengikuti perintah dari
perawat, tampak tremor dan
berkeringat.
Tahap IV (conquering)

• Klien sudah dikuasai oleh halusinasi


• Klien panic
• Prilaku klien
• Prilaku panic
• Resiko tinggi menciderai
• Agitasi atau kataton
• Tidak mampu berespon terhadap
lingkungan
Proses keperawatan pada klien
halusinasi
1. pengkajian hubungan saling percaya
dengan klien
• Tindakan pertama dalam melakuakan
pengkajian klien dengan halusinasi adalah
membina hubungan saling percaya dengan
klien. Untuk membina hubungan saling
percaya dapata dilakukan hal-hal berikut:
ETIOLOGI
• Menurut Stuart (2007), faktor
penyebab terjadinya halusinasi
adalah:
• Faktor predisposisi
1). Biologis
2). Psikologis
3). Sosial Budaya
Faktor Presipitasi

• Biologis
• Stress lingkungan
• Sumber koping
PSIKOPATOLOGI
• Psikopatologi dari halusinasi yang pasti belum
diketahui. Banyak teori yang diajukan yang
menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik,
fisiologik dan lain-lain. Ada yang mengatakan
bahwa dalam keadaan terjaga yang normal otak
dibombardir oleh aliran stimulus yang yang datang
dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh. Input ini
akan menginhibisi persepsi yang lebih dari
munculnya ke alam sadar.Bila input ini dilemahkan
atau tidak ada sama sekali seperti yang kita
jumpai pada keadaan normal atau patologis, maka
materi-materi yang ada dalam unconsicisus atau
preconscious bisa dilepaskan dalam bentuk
halusinasi
. RENTANG RESPON
MEKANISME KOPING
• Regresi: menjadi malas beraktifitas sehari-
hari.
• Proyeksi: menjelaskan prubahan suatu
persepsi dengan berusaha untuk
mengalihkan tanggung jawab kepada
orang lain.
• Menarik diri: sulit mempercayai orang lain
dan asyik dengan stimulus internal.
Masalah psikososial dan lingkungan:
masalah berkenaan dengan ekonomi,
pekerjaan, pendidikan dan perumahan
atau pemukiman.

S-ar putea să vă placă și