Sunteți pe pagina 1din 37

 SLE (Sistemisc lupus erythematosus)

adalah penyakti radang multisistemyang


sebabnya belum diketahui, dengan
perjalanan penyakit yang mungkin akut
atau kronik remisi dan eksaserbasi
disertai oleh terdapatnyaberbagai
macam autoantibodi dalam tubuh
SLE adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan peningkatan sistem kekebalan
tubuh sehingga antibodi yang
seharusnya ditujukan untuk melawan
bakteri maupun virus yang masuk ke
dalam tubuh berbalik merusak organ
tubuh itu sendiri (Sukmana, 2004).
Prevalensi penyakit SLE di Swedia adalah
36/100.000 orang.
Di Inggris prevalensinya hampir sama dengan
orang Asia 40/100.000
Penyakit SLE lebih sering menyerang pada usia 15
– 40 tahun tetapi semuaumur bisa saja terkena,
penyakit SLE lebih sering menyerang pada
wanita dari pada pria ( 9 : 1 ) sedangkan pada
anak-anak meningkat 10 : 1
Di Indonesia sendiri jumlah prevalensi penderita
SLE secara tepat belumdiketahui tetapi
diperkirakan sama dengan jumlah penderita
SLE di Amerikayaitu 1.500.000 orang
1. Keturunan
2. Sinar Matahari
3. wijen ( alfafa sprouts)
4. Infeksi Virus/Bakteri
1. Discoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram
dan ditandai oleh bataseritema yang
meninggi, skuama, sumbatan folikuler,
dan telangiektasia.
Lesi ini timbul di kulit kepala, telinga,
wajah, lengan, punggung, dan dada.
2. Systemic Lupus Erythematosus
 SLE merupakan penyakit radang atau
inflamasi multisistem yang
disebabkanoleh banyak faktor (Isenberg
and Horsfall,2004) dan dikarakterisasi
oleh adanyagangguan disregulasi sistem
imun berupa peningkatan sistem imun
dan produksi
 autoantibodi yang berlebihan (Albar,
2003).
3.Lupus yang diinduksi oleh obat
yang disebabkan oleh induksi obat
tertentu khususnya pada asetilator lambat
yang mempunyai gen HLA DR-4
menyebabkan asetilasi obat
menjadilambat, obat banyak terakumulasi
di tubuh sehingga memberikan
kesempatan obat untuk berikatan dengan
protein tubuh. Hal ini direspon sebagai
benda asing oleh tubuh sehingga tubuh
membentuk kompleks antibodi antinuklear
(ANA) untukmenyerang benda asing
tersebut (Herfindal et al ., 2000).
Patogenesis
Adanya satu atau lebih faktor pemicu pada individu yg
mempunyai predisposisi genetik menghasilkan
tenaga pendorong terhadap sel T CD4 dg akibat
hilangnya toleransi sel T terhadap antigen.
Muncul sel T autoreaktif induksi dan ekspansi sel B.
Ujud pemicu seks, sinar ultraviolet dan berbagai
macam infeksi.
Pada SLE, autoantibodi terbentuk ditujukan terhadap
antigen di nukleoplasma.
 Protein (antigen) sasaran adalah DNA
Antibodi ini secara bersama disebut ANA dan dg antigen
membentuk kompleks spesifik dan beredar dalam
sirkulasi.
kompleks imum ini mengendap di berbagai organ tubuh yg
mengakibatkan aktivasi komplemen dan selanjutnya
menimbulkan inflamasi.
Manifestasi klinis yang terjadi karena proses inflamasiini.
 Keturunan UV Infeksi Obat

 Sel TCD4

 SEL B

 ANA

S.MUSKULO S,INTEG S.CARDIO S,NAPAS S.VASKULAR


ARTRITI BUTTERFLY PERIKARDITIS PLEURITIS PURPURA
ARTRALGIA ULKUS ORAL

NYERI NUTRISI PERFUSI POLA NAPAS INTEG


CITRA DIRI
1.Sistem Muskuloskeletal Artralgia, artritis
(sinovitis), pembengkakan sendi, nyeri
tekan dan rasa nyeri ketika bergerak,
rasa kaku pada pagi hari.
2.Sistem integumen Lesi akut pada kulit
yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-
kupu yang melintang pangkal hidung
serta pipi.Ulkus oral dapat mengenai
mukosa pipi atau palatum durum
3.Sistem kardiakPerikarditis merupakan
manifestasi kardiak.
4.Sistem pernafasanPleuritis atau efusi
pleura.
5.Sistem vaskuler Inflamasi pada arteriole
terminalis yang menimbulkan lesi
papuler,eritematous dan purpura di
ujung jari kaki, tangan, siku serta
permukaanekstensor lengan bawah
atau sisi lateral tangan dan berlanjut
nekrosis.
6.Sistem perkemihanGlomerulus renal yang
biasanya terkena.
7.Sistem saraf Spektrum gangguan sistem
saraf pusat sangat luas dan mencakup
seluruhbentuk penyakit neurologik, sering
terjadi depresi dan psikosis
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
 Ditemukan anemia, leukopenia,
trombocytopenia.
 Kelainan imunologi Ditemukan ANA, Anti-Ds-
DNA, rheumatoid factor
 Pemeriksaan khusus • Biopsi ginjal • Biopsi kulit •
Pemeriksaan imunofluoresensi direk menunjukan
deposit IgG granular pada dermaepidermal
junction, baik pada lesi kulit yang aktif (90%)
maupun pada kulit yang tidak terkena (70%).
1.Diagnosis SLE
dibuat berdasarkan pada riwayat sakit
yang lengkap danhasil pemeriksaan darah.
Gejala yang klasik mencakup demam,
keletihan sertapenurunan berat badan dan
kemungkinan pula artritis, peuritis dan
perikarditis.
2.Pemeriksaan serum : anemia sedang
hingga berat, trombositopenia,leukositosis
atau leukopenia dan antibodi antinukleus
yang positif.
3.Tes imunologidiagnostik lainnya mendukung
tapi tidak memastikan diagnosis
1.Preparat NSAID untuk mengatasi manifestasi
klinis minor dan dipakaibersama kortikosteroid,
secara topikal untuk kutaneus.
Prednison 40-60mg/hari, piroksikam 20 mg/hari,
ibuprofen 2x 500 mg/hr
2.Obat antimalaria untuk gejal kutaneus,
muskuloskeletal dan sistemik ringanSLE
hidrosiklorokin 1-2x200mg/hari
3.Preparat imunosupresan (penghambat dan
analog purion) untuk fungsi imun
siklofosfamid 10-15 mg/kg.BB/hari
4. Plasmaferesis
u/ meningkatkan sirkulasi darah
Terapi hormon
Dehidroepiandrosteron (DHEA). Secara in
vitro, DHEA mempunyai mekanisme
menekan pelepasan IL-1, IL-6, dan TNF-α
serta meningkatkan sekresi IL-2 yang
dapat digunakan untuk mengaktivasi sel
T pada murine. (FDA Arthritis Advisory
Comittee, 2001).
1. Bedrest sampai gejala hilang.
2. Hindari sinar matahari
3. Stress Psikologis
4. Konstrasepsi hormonal
5. Gizi yang baik
Komplikasi LES meliputi :
1. Hipertensi (41%)
2. Gangguan pertumbuhan (38%)
3. Gangguan paru-paru kronik (31%)
4. Abnormalitas mata (31%)
5. Kerusakan ginjal permanen (25%)
6. Gejala neuropsikiatri (22%)
7. Kerusakan muskuloskeleta (9%)
8. Gangguan fungsi gonad (3%)
1.Monitoring teratur
2.Penghematan energi dengan istirahat
terjadwal dan tidur cukup
3.Fotoproteksi dengan menghindari kontak
sinar matahari atau denganpemberian sun
screen lotion untuk mengurangi kontak
dengan sinar matahari
4.Atasi infeksi dengan terapi pencegahan
pemberian vaksin dan antibiotik
yangadekuat.
5.Rencanakan kehamilan/hindari kehamilan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan
kerusakan jaringan.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa
nyeri pada saat
bergerak, keterbatasan daya tahan fisik.
3. Gangguan citra tubuh berhubungqan dengan
perubahan dan ketergantungan fisaik serta
psikologis yang diakibatkan penyakit kronik.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan fungsi barier kulit, penumpukan
kompleks imun
Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan
kerusakan jaringan.
 Tujuan : perbaikan dalam tingkat kenyamanan
INTERVENSI
a. Laksanakan sejumlah tindakan yang
memberikan kenyamanan (kompres panas
/dingin; masase, perubahan posisi, istirahat;
kasur busa, bantal penyangga, bidai; teknik
relaksasi, aktivitas yang mengalihkan
perhatian)
b. Berikan preparat antiinflamasi, analgesik
seperti yang dianjurkan.
c. Sesuaikan jadwal pengobatan untuk
memenuhi kebutuhan pasien terhadap
penatalaksanaan nyeri.
d.Dorong pasien untuk mengutarakan
perasaannya tentang rasa nyeri serta sifat
kronik penyakitnya.
e. Jelaskan patofisiologik nyeri dan
membantu pasien untuk menyadari bahwa
rasa nyeri sering membawanya kepada
metode terapi yang belum terbukti
manfaatnya.
f. Bantu dalam mengenali nyeri kehidupan
seseorang yang membawa pasien untuk
memakai metode terapi yang belum
terbukti manfaatnya.
g. Observasi Keluhan Tentang Nyeri
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa
nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya
tahan fisik.
Tujuan :
 mendapatkan dan mempertahankan
mobilitas fungsional yang optimal.
Intervensi
a. Dorong verbalisasi yang berkenaan
dengan keterbatasan dalam mobilitas.
b. Kaji kebutuhan akan konsultasi terapi
okupasi/fisioterapi :
 Menekankan kisaran gherak pada sendi yang sakit
 Meningkatkan pemakaian alat bantu
 Menjelaskan pemakaian alas kaki yang aman.
 Menggunakan postur/pengaturan posisi tubuh yang
tepat.
 Memberikan waktu yang cukup untuk melakukan
aktivitas
 Memberikan kesempatan istirahat sesudah
melakukan aktivitas.
 Menguatkan kembali prinsip perlindungan sendi
c. Bantu pasien mengenali rintangan dalam
lingkungannya.
d. Dorong kemandirian dalam mobilitas dan
membantu jika diperlukan.
Gangguan citra tubuh berhubungqan dengan
perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis
yang diakibatkan penyakit kronik.
 Tujuan :
mencapai rekonsiliasi antara konsep diri dan erubahan
fisik serta psikologik yang ditimbulkan penyakit.
 Intervensi :
1.Bantu pasien untuk mengenali unsur-unsur pengendalian
gejala penyakit dan penanganannya.
2.Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut
3.Membantu menilai situasi sekarang dan menganli
masahnya.
4.Membantu menganli mekanisme koping pada masa
lalu.
5.Membantu mengenali mekanisme koping yang efektif.

S-ar putea să vă placă și

  • Ilda
    Ilda
    Document7 pagini
    Ilda
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Posyandu Lansia
    Posyandu Lansia
    Document5 pagini
    Posyandu Lansia
    Bandrios
    Încă nu există evaluări
  • Ilda Arta
    Ilda Arta
    Document7 pagini
    Ilda Arta
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Document2 pagini
    Leaflet Hipertensi
    Fadilal Siswanto
    88% (32)
  • Konsep Pengkajian Jiwa
    Konsep Pengkajian Jiwa
    Document3 pagini
    Konsep Pengkajian Jiwa
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Rahim Ekg
    Rahim Ekg
    Document3 pagini
    Rahim Ekg
    Diah ayuningsih
    Încă nu există evaluări
  • Standar Keperawatan P. Arif
    Standar Keperawatan P. Arif
    Document23 pagini
    Standar Keperawatan P. Arif
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • SAP Asam Urat
    SAP Asam Urat
    Document12 pagini
    SAP Asam Urat
    oktanurma
    Încă nu există evaluări
  • Proposal Bab 1,2,3
    Proposal Bab 1,2,3
    Document60 pagini
    Proposal Bab 1,2,3
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • LP Acs
    LP Acs
    Document32 pagini
    LP Acs
    nur aisyah rahmi
    Încă nu există evaluări
  • Sap Pneumonia
    Sap Pneumonia
    Document12 pagini
    Sap Pneumonia
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document4 pagini
    Daftar Isi
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Bab 5
    Bab 5
    Document4 pagini
    Bab 5
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • MOLA Catur
    MOLA Catur
    Document19 pagini
    MOLA Catur
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • SAP Asam Urat
    SAP Asam Urat
    Document12 pagini
    SAP Asam Urat
    oktanurma
    Încă nu există evaluări
  • Standar Keperawatan P. Arif
    Standar Keperawatan P. Arif
    Document23 pagini
    Standar Keperawatan P. Arif
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Rakor
    Rakor
    Document1 pagină
    Rakor
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • APENDIKSITIS
    APENDIKSITIS
    Document11 pagini
    APENDIKSITIS
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Contoh Form Renpra N Evaluasi
    Contoh Form Renpra N Evaluasi
    Document9 pagini
    Contoh Form Renpra N Evaluasi
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Epid 2
    Epid 2
    Document34 pagini
    Epid 2
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Bagian 1
    Bagian 1
    Document11 pagini
    Bagian 1
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • MMD 2
    MMD 2
    Document5 pagini
    MMD 2
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • LP Gerontik
    LP Gerontik
    Document51 pagini
    LP Gerontik
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Leaflet
    Leaflet
    Document2 pagini
    Leaflet
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • LP Askep Defisit Kep Diri Kel.6-1
    LP Askep Defisit Kep Diri Kel.6-1
    Document61 pagini
    LP Askep Defisit Kep Diri Kel.6-1
    Sarrul
    Încă nu există evaluări
  • Askep HDR Kelompok 1-1
    Askep HDR Kelompok 1-1
    Document50 pagini
    Askep HDR Kelompok 1-1
    Sarrul
    Încă nu există evaluări
  • Poa Pokja Lansia
    Poa Pokja Lansia
    Document1 pagină
    Poa Pokja Lansia
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • Pengertian Akomodasi
    Pengertian Akomodasi
    Document8 pagini
    Pengertian Akomodasi
    Ilham nur alfian Nur alfian
    Încă nu există evaluări
  • LP Cedera Otak Berat
    LP Cedera Otak Berat
    Document27 pagini
    LP Cedera Otak Berat
    3124
    Încă nu există evaluări