Sunteți pe pagina 1din 105

11

PEMERIKSAAN AKUTANSI
INTERNAL CONTROL
YULAZRI M.AK., CA., CPA
FAK EKONOMI & BISNIS
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Materi Sebelum UTS
PENGANTAR AUDIT
AUDIT PROSES
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
BUKTI AUDIT
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
STANDAR AUDIT
LAPORAN AUDIT
Materi Setelah UTS
MATERIALITAS DAN AUDIT RISK
INTERNAL CONTROL
PENILAIAN IC DAN TEST IC
PERENCANAAN DAN AUDIT PROGRAM
KODE ETIK PROFESI
KEWAJIBAN HUKUM

DAMPAK TI PADA PROSES AUDIT


KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

 Mahasiswa memahami tahapan proses


audit.

 Mahasiswa memahami proses


perencanaan audit.
 Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi
dasar dari analisa laporan keuangan
(analytical review)
INTERNAL CONTROL
Proses/tahapan
audit

previous
Field Reporting
Planning
work

new
Risk Reporting
Risk
respond
Perencanaan
audit
Audit should be plan
Summary of General Standards
(before 2013)

10 Pernyataan standar
Generally Accepted Auditing Standards

General : 3 Field Work : 3 Reporting : 4

1. Adequate training 1. Proper planning 1. Statements prepared in


and proficiency and supervision accordance with GAAP
2. Independence in 2. Internal control 2. Circumstances when
mental attitude understanding GAAP not followed
3. Due professional 3. Sufficient 3. Adequacy of disclosures
care competent 4. Expression of opinion
evidence on financial statements
10
Standar Audit

Penilaian
Risiko dan Penggunaan
Prinsip Umum Kesimpulan
Respons Hasil Area
dan Tanggung Bukti Audit Audit dan
terhadap Pekerjaan Khusus
Jawab Pelaporan
Risiko yang Pihak Lain
Dinilai
SA 500 SA 600 SA 700 SA 800
SA 200 SA 300
SA 501
SA 610 SA 705 SA 805
SA 210 SA 315 SA 505
SA 620
SA 220 SA 510 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 530 SA 710
SA 240 SA 540
SA 402
SA 720
SA 250 SA 550
SA 450
SA 560
SA 260
SA 570
SA 265
SA 580 1
1
INTERNAL CONTROL
A Framework for Control

COSO’s five components of


internal control and questions
too important to ignore
What is COSO?

COSO, the Committee of Sponsoring


Organizations of the Treadway
Commission, is a private sector initiative
established in 1985 by five financial
professional associations.
Who?

 The Institute of Internal Auditors


 American Institute of Certified
Public Accountants
 American Accounting Association
 Institute of Management Accountants
 Financial Executives Institute
Istilah Pengendalian internal

 1947  AICPA  Internal Control


 Internal Control System
Accounting Control System
Administrative Control System
 Internal Control Structure (SAS 55 -1988)
Control Environments
Accounting Systems
Control Procedures
 Internal Control

25
SAS 1 (section 320)

 Pengendalian internal terdiri atas struktur organisasi dan


seluruh metode yang dikoordinasi dan pengukuran yang
diterapkan dalam suatu bisnis untuk melindungi aktiva,
mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi,
meningkatkan efesiensi operasional, dan mendorong
ditaatinya kebijakan management yang ditetapkan
sebelumnya

26
SAS 55 (1988)

 Internal Control Structure: artinya diperluas mencakup:


Lingkungan Pengendaian
Sistem Akuntansi
Prosedur Pengendalian

27
SAS 78, 1995
 Mengadopsi pengertian Pengendalian internal
dari laporan COSO (Committee of Sponsoring
Organization)

 Internal control adalah suatu proses, dijalankan


oleh dewan komisaris, managemen, dan
karyawan lain dari suatu entitas, dirancang
untuk memberikan jaminan memadai
sehubungan dengan pencapaian tujuan antara
lain:
Keandalan pelaporan keuangan
Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan
yang berlaku
Efektivitas dan efesiensi operasional
28
Tujuan Pengendalian Intern

Keandalan pelaporan
keuangan

Kepatuhan terhadap
undang-undang dan
peraturan yang berlaku

Efektivitas dan efesiensi


operasional 29
Tujuan Entitas dan Pengendalian
internal yang relevan dg Audit
 Reliabilitas informasi keuangan
PABU
 Kepatuhan terhadap undang-undang
dan peraturan-peraturan yang
berlaku
Mendeteksi kesalahan dan
ketidakberesan
 Efektivitas dan efesiensi operasional
Pengamanan aset
Pengurangan risiko bisnis 30
Fraud Prevention
Internal control
COSO 2013

PENGERTIAN ERROR,
COLLUSION, dan
FRAUD

1. Error (KESALAHAN) • Effective/


a. Intentional Error  Efficiency
Kesalahan yang disengaja,
tujuanny untuk • Comply
keuntungan diri sendiri
• Bentuk : • Financial
o Window Dressing reporting
 merekayasa
laporan keuangan
supaya
terlihat lebih baik
o Check Kitting 
Fraud Preventive
FRAUD TRIANGLE ACTIVE
CONTROL

INTRNAL CONTROLL

FRAUD

PASIVE CONTROL
Fraud Prevention

Active internal control


 Tanda tangan
 countersigning
 Password dan PIN
 Pemisahan tugas
 Pengendalian aset secara fisik
 Pengendalian persediaan secara realtime
 Pagar, gembok dan semua bangunan dan penghalang fisik
 Pencocokan dokumen
 prenumber document
Fraud Prevention

Pasive internal control


 Customized controls
 Audit trails
 Focused audits
 Surveillence of key activities
 Rotation of key personel
Fraud Preventive
FRAUD TRIANGLE ACTIVE
CONTROL

INTRNAL CONTROLL Anti


fraud
contr FRAU
ols D

PASIVE CONTROL
Anti Fraud Control
Komponen Pengendalian Internal

 Control Environment
 Risk Assessment
 Control Activities
 Information and communication
 Monitoring

37
Control environment

merupakan dasar dari komponen yang


lain
menentukan irama organisasi
mempengaruhi kesadaran
pengendalian anggota organisasi

38
Control Environment
 Nilai-nilai Etika dan Integritas
 Komitmen terhadap kompetensi
 Dewan Komisaris dan Komite Audit
 Philosophy managemen dan gaya
operasional
 Struktur organisasi
 Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab
 Kebijakan dan Praktek SDM
39
Risk assessment

Identifikasi dan analisis oleh entitas


terhadap risiko relevan dengan
pencapaian tujuan-tujuannya
Merumuskan dasar untuk menentukan
bagaimana risiko-risiko tersebut harus
dikelola

40
Risk Assessment
 Perlu memperhatikan:
Perubahan lingkungan operasional
Personel baru
Sistem informasi baru atau perubahan
sistem informasi
Pertumbuhan cepat
Tehnologi baru
Produk atau aktivitas baru
Restrukturisasi korporasi
Operasional luar negeri
PSAK baru
41
Control activities

Kebijakan dan prosedur yang


membantu menjamin pengarahan
managemen dilaksanakan

42
Control Activities
 Pemisahan Tugas
 Pengendalian Pengolahan
Informasi
General Control
Application Control
 Pengendalian Pisik
 Review Kinerja

43
 Pemisahan Tugas:
seseorang tidak boleh melakukan tugas
yang tidak kompatibel
Pemisahan tugas pelaksana, pencatatan,
dan penyimpanan aset dari suatu transaksi
Pemisahan bagian IT dengan Pengguna
Pemisahan dalam bagian IT:
Pengembangan sistem
Operation
Data control
Securities administration
44
 Information Processing Control
 General Control
Pengendalian organisasi dan
operasional
Pengendalian pengembangan sistem
dan dokumentasi
Pengendalian perangkat keras dan
lunak
Pengendalian akses
Pengendalian data dan prosedural
 Application Control
45
Aplication control

Pengendalian Input
Pengendalian Proses
Pengendalian Output

46
Aplication control

 Input Control
Otorisasi
Konversi Data Input
Verification Control
Computer Editing: missing data check,
valid character check, limit (reasonable)
check, valid sign check, valid code check,
check digit)
Koreksi Kesalahan

47
 Processing Control
Control totals
File identification labels
Limit and reasonableness checks
Before-and-after report
Sequence test
Process tracing data

48
 Output control: hasil benar dan
hanya orang yang berhak yang
memperoleh hasilnya
Reconciliation of totals
Comparioson to source document
Visual scanning

49
Physical Control
 Direct physical control
 Indirect physical control
 Penghitungan berkala terhadap
aset

50
Information and communication:

Idenfikasi, perekaman, dan pertukaran


informasi dalam rerangka bentuk dan
waktu yang memungkinkan orang
menjalankan tanggungjawabnya

51
Information and Communication
 Transaksi
Hanya transakasi valid
Seluruh transaksi
Hak dan kewajiban
Pengukuran
Cukup detail
 Audit atau transaction trail
 Dokumen dan catatan

52
Monitoring

Proses untuk menilai kualitas


pelaksanaan pengendalian internal dari
waktu ke waktu

53
Monitoring

 Ongoing activities
Problem solution
 Separate periodic evaluations
Internal auditor’s assessment

54
Performance Review

 Analisis Laporan Ikhtisar rincian saldo


akun
 Analisis Realisasi dengan anggaran,
prakiraan, atau periode yang lalu
 Analisis hubungan seperangkat data spt
antara data nonkeuangan dg data
keuangan

55
Keterbatasan Pengendalian Internal
suatu Entitas
 Kesalahan dalam keputusan
 Collusion
 Management override
 Cost versus benefits

56
Peran dan Tanggungjawab

 Management
 Board of directors dan Audit
committee
 Internal auditor
 Karyawan lain
 Independent Auditor
 Pihak Luar lain: legislators dan
regulators
57
Penerapan komponen pengendalian
internal
 Untuk seluruh entitas tanpa memandang
ukuran entitas
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
memutusakan bagaimana setiap komponen
harus diimplementasikan:
Ukuran entitas
Karakteristik organisasi dan pemiliknya
Jenis usaha
Diversitas dan kompleksitas operasional
Metode pengolahan data
Aplikabilitas persyaratan legal dan regulator

58
Perolehan Pemahaman Pengendalian
Internal

 Metodologi audit untuk memenuhi standar pekerjaan


lapangan kedua:
Pemahaman cukup atas komponen-komponen
pengendalian internal untuk merencanaan audit
Penilaian risiko kontrol untuk setiap asersi penting
yang ada dlam saldo akun atau kelompok transaksi
dan komponen pengungkapan dari laporan keuangan
Perancangan pengujian substantif untuk setiap
asersi penting elemen laporan keuangan

59
Perolehan pemahaman

 Pemahaman disain kebijakan dan prosedur yang terkait


dengan setiap komponen pengendalian internal

 Menentukan apakah kebijakan dan prosedur telah


dijalankan

 Mengidentifikasi tipe potensi salahsaji


 Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko salahsaji yang material
 Merancang pengujian substantif untuk memperoleh
jaminan memadai dalam menemukan salahsaji yang
terkait dengan asersi tertentu

60
Prosedur untuk memperoleh suatu
pemahaman

 Review pengalaman yang lalu dengan klien (Review)


 Menanyakan pada manajemen, supervisor, dan staff
personil yang sesuai (Inquiry)
 Menginspeksi dokumen dan catatan (Inspection)
 Mengamati aktivitas dan operasional entitas
(Observation)

61
Dokumentasi Pemahaman

 Angket (questionnaires)
Rangkaian pertanyaan ya/tidak tentang
pengendalian internal yang diperlukan untuk
mencegah salahsaji material
 Bagan alir
Diagram sistematik dg memakai simbol standar,
garis penghubung dan penjelasan
 Tabel keputusan
Matriks yang digunakan mendokumentasikan
logika program komputer
 Memoranda
Komentar tertulis auditor tentang pengendalian
internal
62
Documentation of
the Understanding
Internal
control
questionnaire

Flowchart

Narrative
Understanding Internal Control
and Assessing Control Risk

Obtain Understanding of Internal Control:


Design and Operation

Assess Control Risk Test Controls

Decide Planned Detection Risk


and Substantive Tests
Reasons for Sufficiently Understanding
Internal Control

SAS 55 (as amended by SAS 78 and 594


plus AU319) requires the auditor to
obtain an understanding of internal
control for every audit.
• Auditability
• Potential material
Minimum audit misstatements
planning matters • Detection risk
• Design of test
Procedures to Determine
Design and Placement

Update and evaluate auditor’s previous


experience with the entity.
Make inquires of client personnel.
Read client’s policy and systems manuals.
Examine documents and records.
Observe entity activities and operations.
Assess Control Risk

Obtain sufficient understanding for planning.


Assess whether the entity is auditable.
Determine assessed control risk.
Assess if a lower control risk could be supported.
Determine the appropriate assessed control risk.
Assess Control Risk

Identify transaction-related audit objectives.

Identify specific controls.

Identify and evaluate weaknesses.


Identify and Evaluate Weaknesses

Identify existing controls.


Identify the absence of key controls.
Determine misstatements that could result.
Consider compensating controls.
The Control Risk Matrix

Auditors use the control risk matrix to


identify both controls and weaknesses
and to asses control risk.
Communication

Reportable conditions letter


Audit committee communications
Management letters
Tests of Controls

The procedures to test effectiveness


of controls in support of a reduced
assessed control risk are called
tests of controls.
Procedures for
Tests of Controls

Make inquiries of client personnel.


Examine documents, records, and reports.
Observe control-related activities.
Reperform client procedures.
Extent of Procedures

Reliance on evidence from prior year’s audit

Testing less than the entire audit period


Relationship of Assessed Control
Risk and Extend of Procedures

Assessed Control Risk


High Level: Lower Level:
Obtaining an Tests of
Type of Procedure Understanding Only Controls
Inquiry Yes – extensive Yes – some
Documentation Yes – with transaction Yes – using
walk-through sample
Observation Yes – with transaction Yes – multiple
walk-through times
Reperformance No Yes – sampling
Decide Planned Detection Risk
and Design Substantive Tests

The auditor uses the results of the control risk


assessment process and tests of controls to
determine the planned detection risk and
related substantive tests.

The auditor links the control risk assessments


to the balance-related audit objectives.
Jenis salah saji
Salah saji (mistatement) laporan keuangan :
 Selisih antara jumlah, klasifikasi atau penyajian
elemen Lap Keu
 Penghilangan elemen, akun, atau hal lainnya

 Penjelasan laporan keuangan tidak sesuai

 Penghilangan informasi yang disyaratkan


untuk dijelaskan sesuai dengan PABU
Penyebab Salah saji :
 Kekeliruan (error)
 Kecurangan (fraud)
Error (kekeliruan)
 Kesalahan dalam pengumpulan atau
pengolahan data yang menjadi sumber
penyusunan laporan keuangan
 Estimasi akuntansi yang tidak masuk
akal yang timbul dari kecerobohan atau
salah tafsir fakta
 Kekeliruan dalam penerapan akuntansi
yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi atau pengungkapan
Fraud (kecurangan)
 Mencakup salah saji yang disengaja,
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :
- Salah saji dari kecurangan dalam
laporan keuangan
- Salah saji yang timbul dari perlakuan
tidak semestinya terhadap aktiva
Fraud
 Laporan keuangan :
- Manipulasi, pemalsuan atau penggantian catatan akuntansi atau
dokumen pendukung laporan keuangan
- Penyajian yang salah atau penghilangan yang disengaja dalam
laporan keuangan
- Penerapan yang salah disengaja atas penerapan prinsip akuntansi

Terhadap aktiva :
- Menggelapkan uang yang diterima
- Mencuri aset
- Menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak
diterima
Perbedaan Error dan fraud

Apakah kesalahan
tersebut disengaja atau
tidak
Audit risk
Inherent risk

Control risk

Fraud risk

Detection risk
Audit Risk Model

AR=IR x CR x DR
AR = Audit Risk = 0.8 x 0.6 x 0.1 = 0.05
IR = Inherent Risk : 80%
CR = Control Risk : 60%
DR = Detection Risk : 10%
Audit Risk Model

AR=IR x CR x DR

AR = Audit Risk
IR = Inherent Risk
CR = Control Risk
DR = Detection Risk = SAR x SSR
SAR = Substantive Analysis Risk
SSR = Substantive Sampling Risk
Audit Risk Model

AR=IR x CR x DR
AR
DR =
IR x CR
resiko auditee
Audit Risk Model

AR IR CR DR

Sangat rendah Tinggi Tinggi Rendah


Rendah Rendah Tinggi Sedang
Sedang Tinggi Rendah Sedang

risk IR CR DR
Audit Risk Model
 AR = audit risk / resiko audit = resiko
auditor gagal memodifikasi pendapatnya
atas laporan keuangan yang
mengandung salah saji meterial
Inherent Risk (IR)

Resiko bawaan (kelemahan dari asersi


atas salah saji material diasumsikan
tidak ada pengendalian internal yang
terkait.
Control Risk (CR)

Resiko pengendalian, resiko salah saji


material yang dapat terjadi di suatu
asersi tidak akan dicegah atau
dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian internal.
Detection Risk (DR)

Resiko deteksi, resiko bahwa auditor


tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang ada dalam suatu
asersi.
Use of the Audit Risk Model

1. Menetapkan tingkat resiko yang


direncanakan.
2. Menentukan resiko bawaan dan resiko
pengendalian.
3. Menyelesaikan persamaan resiko audit
untuk tingkat resiko deteksi yang tepat.
Materiality (materialitas)

Adalah besarnya informasi akuntansi yang


apabila terjadi penghilangan atau salah saji,
dilihat dari keadaan yang melingkupinya
mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut.
Tahapan penerapan materialitas
 Step 1: Menetapkan pertimbangan awal
materialitas.
 Step 2: Menentukan salah saji yang
dapat ditoleransi.
 Step 3: Memperkirakan kemungkinan
salah saji dan membandingkan dengan
materialitas.
Materialitas
Menetapkan pertimbangan awal
Pertimbangan awal materialitas:

Jumlah maksimum yang diyakini auditor bahwa


terdapat salah saji dalam laporan keuangan
dan masih tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan pengguna

Materialitas merupakan konsep relatif bukan


mutlak
Dasar kuntitatif dalam menentukan
materialitas
 Total aktiva
 Total pendapatan
 Laba bersih sebelum pajak
 Laba bersih operasi yang berkelanjutan
 Laba kotor
 Rata-rata laba bersih sebelum pajak selama tiga
tahun

Dalam praktek biasa digunakan adalah 3 – 5% dari laba


bersih sebelum pajak
Materialitas

Berikut ini pedoman penentuan materialitas awal dalam kisaran


prosentase.
Klien yang kondisi keuangan stabil: 5% - 10% dari laba bersih
sebelum pajak;
Klien dengan kondisi keuangan tidak stabil atau break even: 0.5% -
1% dari pendapatan;
Klien dengan bisnis masih dalam tahap pengembangan: 0.5% - 1%
dari total aktiva;
Klien yang mengalami kerugian berturut-turut dan mengalami
masalah likuiditas keuangan: 1% - 5% dari total ekuitas.
Planning materiality (rencana
materialitas)
 Materialitas yang ditentukan dalam
pembuatan rencana
 Materialitas yang dihitung pada awal
perencanaan
 Perhitungan dengan menggunakan tabel
Perhitungan materialitas
Diketahui :
Total aktiva : USD 950,484,000
Total pendapatan : USD 925,000,000

Total aktiva > Total pendapatan


Gunakan tabel perhitungan materiality (panduan
AICPA)

Hitungan : 826,000,000 + ( 650,484,000 x 0,00145)


= 1,769,000
Salah saji yang dapat ditoleransi
(tolarable error = TE )
 TE = Jumlah pertimbangan awal mengenai
materialitas yang dialokasikan ke akun-akun dalam
dalam laporan keuangan
 Salah saji yang bisa diterima (tolerable
misstatement) ditetapkan sebesar 25% -
75% dari materialitas awal.
 TE = 50% atau 60% x planning materiality

 Contoh : 50% x 1,769,000 = 885,000


Materialitas

Auditor mengambil keputusan berdasarkan


kepada tingkat meterialitas informasi
tersebut berpengaruh kepada pendapatnya

Jika informasi tersebut tidak material maka


akan diabaikan

Jika informasi tersebut material dan


mempengaruhi pendapatnya, maka
pendapat auditor akan berpengaruh
Tingkatan materialitas

Tidak material. Auditor dapat memberikan


Unqualified Opinion

Material. Keputusan tergantung kepada


informasi tersebut, jika laporan secara
keseluruhan adalah wajar, auditor memberikan
Qualified opinion

Sangat material. Auditor memberikan


pendapat tidak wajar atau tanpa pendapat
Hubungan antara materialitas
dan jenis opini
Tingkat Pengaruh terhadap Jenis opini
materialitas keputusan yang dibuat
Tidak material Tidak mempengaruhi keputusan Wajar tanpa syarat
yang dibuat oleh pengguna laporan

material Mempengaruhi keputusan Wajar dengan


pengguna laporan hanya jika pengecualian
informasi salah saji sangat penting
bagi keputusan tertentu,
Keseluruhan laporan keuangan
masih wajar

Sangat material Sebagian besar atau seluruh Tidak memberikan


keputusan yang dibuat oleh pendapat (disclaimer)
pengguna laporan sangat atau pendapat tidak
dipengaruhi oleh kesalahan wajar (adverse)
penyajian tersebut
Penyimpangan dari laporan audit baku

Kondisi Tidak Material


material
Prinsip akuntansi tidak Pendapat wajar tanpa Pendapat wajar tanpa pengecualian
diterapkan secara konsisten pengecualian dengan tambahan paragrap
penjelasan
Keraguan besar tentang Pendapat wajar tanpa Pendapat wajar tanpa pengecualian
kelangsungan hidup entitas pengecualian dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penyimpangan dari prinsip Pendapat wajar tanpa Pendapat wajar tanpa pengecualian
akuntansi berterima umum atau pengecualian dengan tambahan paragrap
prinsip akuntansi lain yang penjelasan
dapat dibenarkan
Penekanan atas suatu hal Pendapat wajar tanpa Pendapat wajar tanpa pengecualian
(empasis of a matter) pengecualian dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penggunaan hasil audit auditor Pendapat wajar tanpa Pendapat wajar tanpa pengecualian
lain pengecualian dengan modifikasi kata-kata
Penyimpangan dari laporan audit baku
dengan tingkat materialitas berbeda
Kondisi Tidak Material, Material,
material Tidak pengaruh Berpengaruh
secara keseluruhan keseluruhan

Lingkup audit Pendapat wajar Pengecualian pada Pendapat tidak


dibatasi oleh tanpa pengecualian paragrap lingkup, paragrap memberikan pendapat
klien atas tambahan dan pendapat
keadaan wajar dengan pengecualian
Laporan Pendapat wajar Paragraf dan pendapat Pendapat tidak wajar
keuangan tidak tanpa pengecualian wajar dengan pengelualian
disusun sesuai
dengan PABU
Pendapat tidak
Auditor tidak Pendapat tidak Pendapat tidak memberikan pendapat,
independen memberikan memberikan pendapat, tanpa
pendapat, tanpa tanpa mempertimbangkan mempertimbangkan
mempertimbangkan tingkat materialitas tingkat materialitas
tingkat materialitas

S-ar putea să vă placă și