PRESENTASI KASUS ASUHAN

KEPERAWATAN (ASKEP) THALESEMIA DI

RUANG EKONOMI BAWAH
PENGERTIAN THALASEMIA
 Adalah sekelompok kelainan turunan yang berhubungan
dengan defek sintesa rantai hemoglobin ( Smeltzer & Bare,
2002 ,946 )
 Adalah sekelompok penyakit/kelainan heriditer yang
hiterogen disebabkan oleh adanya defek produksi Hb
normal,akibat kelainan sintesis rantai globin dan biasanya
disertai kelainan morfologi dan indeks2 eritrosit
(E.N.Kosasi,1996,417)
MACAM-MACAM THALESEMIA
 Thalasemia Beta
1. Thalasemia Beta Mayor
2. Thalesemia Intermedia dan Minor
 Thalasemia alpa
Tanda dan Gejala Thalasemia
 Letargi
 Pucat
 Kelemahan
 Anoreksia
 Sesak Nafas
 Tebalnya Tulang Kranial
 Pembesaran limpa
 Menipisnya tulang kartilago
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Studi hematologi
 Elektroforesis hemoglobin
 Hasil foto rontgen
 Analisis DNA, DNA probing, gone blotting dan pemeriksaan
PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan jenis
pemeriksaan yang lebih maju.
PENATALAKSANAAN
 Tranfusi darah teutama sel darah merah (SDM) sampai
dengan Hb 11 g/dl
 pemberian chelating agents secara teratur membantu
•mengurangi hemosiderosis
 Splenektomi
 Transplantasi sumsumBila
tulang
indek penurunan Hb antar tranfusi tinggi
Pengkajian
1. Asal Keturunan / Kewarganegaraan
2. Umur
3. Riwayat Kesehatan Anak
4. Pertumbuhan dan Perkembangan
5. Pola Makan
6. Pola Aktivitas
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
8. Riwayat Ibu Saat Hamil (Ante natal Core – ANC)
9. Data Keadaan Fisik Anak Thalasemia
 Diagnosa Keperawatan Yang Sering
Muncul
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman O2 ke sel.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2
dan kebutuhan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan/absorbsi
nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
4. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sirkulasi dan
neurologis.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat,
penurunan Hb, leukopenia atau penurunan granulosit.
6. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber
informasi.
KASUS THALASEMIA An. N di RUANG
EKONOMI BAWAH
 An. N ( berumur 13 tahun) di rawat di ruang Ekonomi Bawah
mulai tanggal 6 November 2017 dengan diagnosa masuk
thalasemia. Datang ke RS. Mitra Husada dalam keadaan yang pucat
disertai badan lemas. Keluarga anak mengatakan sudah terdiagnosa
thalasemia sejak umur 10 tahun. Ibu mengatakan selama hamil
sampai dengan melahirkan ibu tidak mengalami kelainan, semua
normal-normal saja. Riwayat imunisasi anak lengkap dan tidak ada
gangguan tumbuh kembang. Selama anak sakit, ibu mengatakan
nafsu makan anak mulai turun, hanya menghabiskan ½ porsi
makan dan saat ini anak mudah lelah dengan aktivitas yang
dijalaninya. Berat badan saat ini 27 kg konjungtiva tampak pucat
dan ketika dilakukan pemeriksaan penunjang Hb anak 6,5.
 Pola kebiasaan sehari – hari

Nutrisi : nafsu makan menurun,mual dan tidak pernah

menghabiskan porsi makannya.
Eliminasi : normal
Aktivitas : sering tampak lelah saat melakukan aktivitas
 Pemeriksaan fisik

Warna kulit secara keseluruhan tampak pucat, kekuatan otot lemah, konjungtiva
tampak pucat, dan tampak lelah saat melakukan aktivitas.

• Pemeriksaan Penunjang:
Hb; 6,5

PENGKAJIAN PASIEN
ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS: Ketidakseimbangan antara Intoleransi Aktivitas

Keluarga mengatakan bahwa suplai O2 dan kebutuhan
anak tampak cepat lelah saat
beraktivitas
Keluarga mengatakan bahwa
anaknya sering sekali merasa
lemas

DO:
HB: 6,5
Anak tampak lemas
Anak tampak lelah saat
melakukan aktivitas yang
ringan
Anak tampak terlihat pucat
ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS: Kegagalan untuk mencerna Ketidakseimbangan nutrisi

Keluarga mengatakan bahwa atau ketidakmampuan kurang dari kebutuhan tubuh
anak tidak nafsu makan mencerna makanan/absorbsi
semenjak sakit nutrien yang diperlukan
Keluarga mengatakan bahwa untuk pembentukan sel
anak hanya menghabiskan ½ darah merah normal.
porsi makan

DO:
Anak tampak lemas
Anak hanya menghabiskan ½
porsi makan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Intoleransi aktivitas ketidakseimbangan antara suplai O2 dan
kebutuhan
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau
ketidakmampuan mencerna makanan/absorbsi nutrien yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
 Intervensi Keperawatan Yang
Dilakukan Selama An. N dirawat
 Melakukan kolaburasi dalam pemberian tranfusi, tranfusi 4 kolf
 Memonitor kadar Hb,Ht dan BB secara berkala
 Meningkatkan suplai O2 dan batasi kebutuhan O2 ( misal:
bedrest,aktivitas seperlunya,semi fowler dll)
 Memberikan terapi O2
 Menjelaskan secara singkat tentang penyakit dan perawatanya
kepada keluarga
 Berikan diet dengan TKTP,kandungan Fe,suplemen asam folat
 Cek lama darah tranfusi disimpan (tidak boleh lebih dari 7 hari )
 Hitung kebutuhan SDM pasien ( sebaiknya 10 -20 cc/kg BB )
 Hitung indek derajat penurunan kadar Hb diantara dua tranfusi
Hb “pasca” – Hb “pra”
x 100
Hb “pasca” x hari (antar tranfusi)

 Laksanakan hasil kolaborasi

Indek derajat penurunan Hb di anggap tinggi > 1,5 - 2,0 g % / hari hal
ini untuk menentukan splenektomi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL 9 November 2017
 Memonitor kadar Hb,Ht dan BB secara berkala
 Meningkatkan suplai O2 dan batasi kebutuhan O2 ( misal:
bedrest,aktivitas seperlunya,semi fowler dll)
• Memberikan terapi 02
 Menjelaskan secara singkat tentang penyakit dan perawatanya
kepada keluarga
 Memberikan diet dengan TKTP kepada pasien
Evaluasi (SOAP)
 S: Keluarga anak mengatakan bahwa setelah dilakukan tranfusi darah, anak sudah tidak
pucat lagi, sudah mulai ceria
 O: Hb naik menjadi 10
Warna kulit sudah tampak kemerahan
anak sudah tidak tampak lemas saat beraktivitas
Kesadaran compos mentis
akral hangat
Nafsu makan sudah mulai bertambah, menghabiskan 1 porsi
makan
 A: Intoleransi Aktivitas mulai teratasi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh mulai teratasi
• P: Kaji Keluhan
Observasi keadaan umum
Monitor nilai Hb
Motivasi pasien untuk makan sedikit sedikit tapi sering
Jelaskan kepada keluarga terkait discahrge planning