Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kelompok 3 :
Vani jhowani
Sriwahyuni
Yolanda sandova
Mustari
Suci amalia purnama sari
Tessa silvia
Muntah
Fase pre-ejeksi
Fase ini biasanya berlangsung sebentar, ditandai dengan mual dan dihubungkan dengan
peningkatan kadar vasopressin plasma (ADH), kadang-kadang kenaikan ini melebihi tingkat
vasopressin yang dibutuhkan dalam kerjanya sebagai antidiuretik dan mengganggu aktifitas
mioelektrisitas di antrum gaster sehingga terjadi takigastria.
Fase ejeksi
Retching biasanya mendahului muntah. Fungsi dari retching masih belum diketahui. Muntah
merupakan gabungan dari kontraksi ritmik yang terkoordinasi dari diafragma, otot-otot
interkostalis eksterna dan otot abdomen memeras lambung dan mengeluarkan isi lambung.
Pada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun lambung
Fase post-ejeksi
Fase post ejeksi belum seluruh nya dimengerti bagaimana fungsi normal tubuh kembali lagi
sepenuhnya setelah mengalami muntah dan kapan muntah pertama akan diikuti
muntah lainnya.
Evaluasi Klinis pada muntah balita
Muntah bilier
Kelainan Metabolik
Stenosis pilorusa
Stenosis pilorus merupakan pertimbangan utama etiologi
muntah pada bayi. Hipertrofi pilorus menyebabkan
obstruksi pengeluaran cairan gaster di kanal pilorus.
Refluk grastroesofagel
GER : kelainan gastroesofageal yang paling sering terjadi
di masa bayi. Kelainan ini disebabkan oleh fungsi sfingter
esofageal bagian bawah (Lower Esophageal Sfingter atau
LES) yang belum matur pada balita.
Alergi gastrointestinal
Alergi pada gastrointestinalAlergi susu sapi sangat jarang
ditemui pada bayi dan masa awal kanak-kanak.
Umumnya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada alergi ini
dapat terjadi muntah, diare, kolik dan kehilangan darah.
Diagnosis
Anamnesis
Sifat dan ciri muntah akan membantu mengetahui penyebab muntah.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda dehidrasi yaitu ubun-ubun yang cekung, turgor kulit kembali lambat/sangat
lambat, mulut kering, air mata yang kering,berkurangnya frekuensi miksi (kurang dari satu
popok basah dalam enam jam pada bayi) atau anak dengan denyut jantung cepat (bervariasi,
tergantung umur anak) sehingga dapat dinilai derajat dehidrasi untuk penatalaksanaan
selanjutnya.
Iritasi peritonium dicurigai pada anak yang menahan sakit dengan posisi memeluk lutut, perlu
diperiksa adanya distensi, darm countour dan darm steifung, peningkatan serta bising usus.
Teraba massa, organomegali, perut yang lunak atau tegang harus diperhatikan dan diperiksa
dengan seksama. Pada pilorus hipertrofi akan teraba massa pada kuadran kanan atas perut.
Intususepsi biasanya ditandai dengan perut yang lunak, masa berbentuk sosis pada kuadran
kanan atas dan ada bahagian yang kosong pada kuadran kanan bawah (Dance sign)
Rectal toucher, penurunan tonus sfingter ani, dan feses yang keras dengan jumlah yang
banyak pada ampula menandakan adanya impaksi fekal. Konstipasi akan meningkatkan tonus
sfingter ani, dan ampula yang kosong menandakan Hirschsprung disease.
Pemeriksaan
labor
Ultra Barium
sonografi edema
Foto polos
Barium meal
abdomen
Penatalaksanaan