• Masalah pemberian ASI atau tidak dapat menghisap • Letargi • Gangguan napas • Kejang • Teraba dingin atau panas • Perdarahan tali pusat • Ikterus berat • Muntah terus-menerus dengan perut kembung, diare dan atau darah • Infeksi berat tali pusat, mata atau kulit • Pucat,sianosis/biru pada bibir,lidah,mulut atau bagian akral HIPOTERMI • Batasan hipotermi : suhu tubuh bayi dibawah 36,5 0C pengukuran pada ketiak selama 3-5 menit • Hipotermi dapat disebabkan oleh : – Evaporasi – Konduksi – Radiasi – Konveksi Asuhan Hipotermi • Ganti pakaian yang dingin&basah dg pakaian yang hangat dan kering,pakai topi dan selimut hangat • Anjurkan kontak kulit dengan kulit • Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering • Periksa ulang suhu 1 jam kemudian • Rujuk bila : – Setelah usaha menghangatkan 1 jam tidak ada kenaikan suhu – Bila bayi tidak dapat minum – Ada gangguan napas atau kejang – Bila disertai salah satu tanda mengantuk/letargis atau ada bagian tubuh bayi yang mengeras Asuhan Hipotermi • Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada msalah lain yang memerlukan pengawasan, bayi tidak usah dirujuk • Nasehati ibu cara merawat bayi lekat/metode kanguru di rumah INFEKSI 1. Infeksi Lokal – Bila ditemukan pustule atau bula pada punggung tangan, sekitar leher, aksila, sekitar tali pusat dan lipatan paha, yang timbul pada hari ke-1 atau lebih – Pakai sarung tangan yang bersih,bersihkan bagian kulit yang meradang dengan sabun – Bila ≥ 3 hari tidak ada perubahan segera rujuk 2. Ruam pada perineum Ganti popok tiap basah,olesi dengan larutan gentian violet 0,25% 3. Ruam pada mulut (oral trush) Bersihkan mukosa mulut bayi dengan kasa bersih yang dicelup air hangat Olesi mukosa mulut bayi dengan gentian violet 0,25% 2-4 kali sehari Suruh ibu mengolesi puting payudara dengan gentian violet 0,25% setelah habis menyusui selama proses pengobatan Setelah sembuh olesi putting ibu dengan ASI peras sebelum mulai menyusui 4. Infeksi mata Mata merah atau bengkak tanpa mengeluarkan nanah, bersihkan mata dengan kasa yang dicelup air hangat 3 kali sehari, kmd olesi dengan salep mata tetrasiklin 1 % atau kloramfenikol 1 % 5. Infeksi tali pusat Olesi dengan gentian violet 0,5% atau povidon iodin 2,5% 4 kali sehari sampai tidak bernanah lagi infeksi sistemik/sepsis neonatorum • Rujuk bila terdapat salah satu tanda dibawah ini : – Bayi mengantuk/letargis atau tidak sadar – Kejang disertai tanda infeksi lain – Gangguan napas – Malas/tidak bisa minum dengan atau tanpa muntah – Ada bagian bayi berwarna merah, mengeras (sklerema) – Ubun-ubun cembung – Suhu badan > 37,50C atau teraba panas – Suhu badan <36,00C atau badan teraba dingin disertai tanda infeksi lain – Pada infeksi lokal/sistemik, berikan antibiotika oral/intramuskuler Ikterus Neonatorum • Ikterus adalah pewarnaan kuning pada kulit, mukosa, selaput mata akibat peningkatan kadar bilirubin • Ikterus mulai tampak pada kadar bilirubin diatas 5 mg % dan dimulai dari daerah muka • Ikterus fisiologis timbul pada usia 2-7 hari, dan menghilang pada umur 10-14 hari, bayi masih aktif, minum kuat Asuhan Ikterus Neonatorum • Anjurkan ibu untuk memberi minum bayi lebih sering (minimal setiap 2 jam) • Jaga agar bayi tetap hangat • Rujuk bila : – Ikterus timbul pada 24 jam pertama kehidupan – Kuning menetap ≥ 14 hari – Kuning melewati tali pusat – Tinja seperti dempul – Disertai tanda-tanda bahaya lainnya gangguan minum dan masalah pemberian ASI • Bila bayi tidak bisa menghisap ASI dengan baik, anjurkan untuk memberikan ASI peras dengan menggunakan ASI peras • Pantau kecukupan minum dengan melakukan penilaian kenaikan berat badan • Ajari ibu cara menyusui yang baik dan benar yaitu posisi dan perlekatan yang baik dan benar • Rujuk bila : – Bayi malas minum atau tidak mau minum, padahal sebelumnya minum baik – Bayi batuk dan tersedak sejak pertama kali minum – Gangguan minum – Kenaikan berat badan tidak sesuai yang diharapkan – Perut menjadi kembung dan merah, berak kotoran bercampur darah KEJANG • Kejang ditandai dengan tanda/gejala : – Gerakan tidak normal : gerakan bola mata,mulut dan anggota gerak (gerak mata berputar-putar, mata berkedip-kedip, mulut bergerak-gerak, menghisap yang berlebihan, gerakan seperti mengayuh sepeda, mendayung, bermain tinju) – Kesadaran menurun – Menangis melengkung tiba-tiba SPASME • Jika bayi spasme atau kekakuan otot, dicurigai sebagai TETANUS NEONATORUM dengan tanda/gejala : – Otot mengalami kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan – Mulut mencucu, mulut sukar dibuka (trismus) – Perut kaku, datar (perut seperti papan) – Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tidak bisa menetek GANGGUAN SALURAN CERNA • Gangguan saluran cerna ditandai dengan : – Bayi muntah – Muntah segera setelah minum, muntah berulang, muntah warna hijau – Bayi gelisah/rewel dan perut kembung atau tegang – Teraba benjolan masa di perut – Air liur berlebihan atau keluar terus-menerus – Bayi belum BAB sampai dengan umur 24 jam – Tidak terdapat lubang anus – Ada darah dalam tinja ASUHAN GANGGUAN SALURAN CERNA • Bila bayi tidak berak selama 48 jam sesudah lahir, disebabkan oleh : – Anus imperforata/atresia ani – Obstruksi usus, disebabkan oleh meconeum plug,Hirschprung’s,ileus,malrotasi • Tindakan : – Puasakan – Pasang OGT – Rujuk KELAINAN KONGENITAL SALURAN CERNA • Harus diwaspadai terjadi kelainan kongenital saluran cerna bila : – Sekresi air ludah yang berlebihan – Muntah atau regurgitasi (gumoh) yang sering – Perut kembung, tegang – Belum ada pasase mekoneum >24 jam • Asuhan – Pasang pipa lambung – Segera rujuk KELAINAN BAWAAN • Kelainan bawaan yang dapat bertahan hidup dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan tindak lanjut yang diperlukan • Kelainan bawan yang tidak dapat bertahan hidup contoh Anensefalus, tindakan : – Awasi tanda vital – Jelaskan kepada ortu tentang prognosis bayi yang jelek dan pertimbangkan manfaat rujukan dan berikan dukungan emosional