Dx 1 Setelah dilakukan tindakan 1. kaji tanda-tanda vital 1. Untuk
pasien menunjukkan : 2. Berikan cairan elektrolit mengevaluasi 1. Mukosa bibir lembab 3. Catat adanya membran tanda-tanda 2. Tidak merasa lemah mukosa kering, turgor vital pasien 3. Suhu 36,5 kulit buruk, demam 2. Untuk 4. TD :110/80 mmHg dan adanya laporan mengganti 5. RR : 85 x per menit haus atau kelemahan cairan yang 4. Ukur haluaran dan catat hilang warna urin 3. Untuk 5. Kaji hasil pemeriksaan mengetahui ada laboratorium ( Hb, Ht, nya tanda elektrolit, BUN, gejala dehidrasi kretinin) 6. Pertahankan asupan dan haluaran yang akurat dan timbang BB setiap hari 4. Untuk mengatahui berat jenis yang tinggi berkaitan dengan dehidrasi 5. Untuk mengevaluasi respon tubuh terhadap kehilangan cairan dan menentukan kebutuhan penggantian cairan 6. Untuk mengevaluasi keefektifan tindakan resusitasi No NOC NIC Rasional
Dx 2 Setelah dilakukan 1. Lakukan inspeksi kulit 1. Untuk mengidentifikasi
tindakan pasien secara teratur , catat perbaikan atau menunjukkan : warna, suhu, perubahan kulit 1. Kulit tidak terasa perubahan permukaan 2. Untuk memberi perih dan panas , tekstur, dan kontur perubahan dasar dan 2. Kulit tidak 2. Tentukan lokasi perubahan dokumen kemerahan dan anatomis dan 3. Untuk memeriksa melepuh kedalaman kulit atau infiltrasiatau bukti 3. Luas permukaan cedera jaringan ekstravasi luka berkurang 3. Tentukan terapi yang 4. Untuk meningkatkan menjadi 20% berkaitan dengan kesehatan kulit dan kondisi kulit atau penyembuhan kulit dan jaringan untuk mempertahankan 4. Beri nutrisi yang kesehatan umum yang optimal baik NOC NIC Rasional Dx 3 Setelah dilakukan 1. lakukan pengkajian 1. membantu tindakan pasien nyeri pasien yang mengevaluasi derajat menunjukkan: mencangkup lokasi, ketidaknyamanan dan 1. Pasien tampak karakteristik, durasi, terjadinya komplikasi tenang frekuensi, kualitas dan 2. nyeri akut yang 2. Skala 5 intensitas dan Catat mengikuti cedera, skala nyeri pasien trauma, atau 2. Catat kemungkinan prosedur seperti penyebab nyeri pembedahan, atau 3. Berikan lingkungan terjadi secara tiba- yang tenang tiba dengan awitan 4. Kolaborasi dengan kondisi yang nyeri dokter tentang 3. Agar pasien dapat pemberian analgesik beristirahat dan mencegah timbulnya stress 4. Untuk mengatasi nyeri No NOC NIC Rasional Dx 4 Setelah dilakukan 1. Kaji faktor usia 1. Dapat meningkatkan tindakan pasien 2. Kaji status nutrisi kerentanan menunjukkan : 3. Observasi terjadinya infeksi 1. Suhu 36,5 kulit/jaringan di (mis., bayi dan lansia) 2. Luas permukaan luka sekitar cedera, 2. Malnutrisi dapat 20% inspeksi juga area melemahkan sistem pemasangan slang imun invasif, jahitan, insisi 3. Kemerahan, hangat, pembedahan, luka. pembengkakan, 4. Pantau hasil nyeri, merupakan laboratorium(mis., tanda perkembangan hitung darah infeksi. lengkap, hitung 4. Untuk granulosit, urine mengidentifikasi sputum, atau luka) adanya patogen dan pilihan terapi implementasi Dx 1 : • kaji tanda-tanda vital • Berikan cairan elektrolit • Catat adanya membran mukosa kering, turgor kulit buruk, demam dan adanya laporan haus atau kelemahan • Ukur haluaran dan catat warna urin • Kaji hasil pemeriksaan laboratorium ( Hb, Ht, elektrolit, BUN, kretinin) • Pertahankan asupan dan haluaran yang akurat dan timbang BB setiap hari Dx 2: • Lakukan inspeksi kulit secara teratur , catat warna, suhu, perubahan permukaan , tekstur, dan kontur • Tentukan lokasi anatomis dan kedalaman kulit atau cedera jaringan • Tentukan terapi yang berkaitan dengan kondisi kulit atau jaringan • Beri nutrisi yang optimal Dx 3 : • lakukan pengkajian nyeri pasien yang mencangkup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas dan Catat skala nyeri pasien • Catat kemungkinan penyebab nyeri • Berikan lingkungan yang tenang • Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian analgesik Dx 4 : • Kaji faktor usia • Kaji status nutrisi • Observasi kulit/jaringan di sekitar cedera, inspeksi juga area pemasangan slang invasif, jahitan, insisi pembedahan, luka. • Pantau hasil laboratorium(mis., hitung darah lengkap, hitung granulosit, urine sputum, atau luka) Evaluasi Dx 1 : S : pasien mengatakan tidak lemas lagi O : -Mukosa bibir lembab -Suhu 36,5 -TD :110/80 mmHg -RR : 85 x per menit A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi P : Intervensi dilanjutkan I : Pertahankan asupan dan haluaran yang akurat dan timbang BB setiap hari E : kondisi mulai membaik R: Dx 2 : S : pasien mengatakan kulit tidak lagi terasa perih dan panas O : -Kulit tidak kemerahan - tidak melepuh -Luas permukaan luka berkurang jadi 20% A : masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan I : -Lakukan inspeksi kulit secara teratur , catat warna, suhu, perubahan permukaan , tekstur, dan kontur -Beri nutrisi yang optimal E : -Kondisi kulit pada luka bakar mulai berasngsur membaik R: Dx 3 S:- O : -Pasien tampak tenang -Skala 5 A : teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan I : -lakukan pengkajian nyeri -memberitakan analgesik setiap nyeri muncul E: skala nyeri 5 R: Dx 4 S:- O : -Suhu 36,5 -tidak adanya tanda-tanda infeksi (Kemerahan, hangat, pembengkakan, nyeri, merupakan tanda perkembangan infeksi) A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan I : -Observasi kulit/jaringan di sekitar cedera -Kaji status nutrisi E : -Suhu 36,5 -tidak adanya tanda-tanda infeksi R: