Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
VARISES
Kelompok 4
IDENTITAS PASIEN
– Nama : Tn. NS
– Umur : 53 tahun
– Jenis kelamin : Laki-laki
– Agama : Islam
– Status perkawinan : Menikah
– Pekerjaan : Buruh
– Alamat : Bandung
– Tanggal masuk RS : 23 Mei 2017
– Tanggal pemeriksaan : 29 Mei 2017
Keluhan Utama
SARAN
PEMERIKSAAN
1. Ultrasonografi Doppler
2. Duplex ultrasonography
3. Plebography
DIAGNOSIS
KERJA Varises vena tungkai bawah C3EpA5Pr
Vena safena
magna
Sistem
superfisialis
Vena safena parva
disebabkan
karena oleh peninggian
kelemahan tekanan vena
dinding vena Primer Sekunder superfisial
sehingga terjadi akibat suatu
pelebaran. kelainan
tertentu.
Menurut klasifikasi Clinical, Etiological, Anatomic, Pathophysiologic (CEAP)
varises vena tungkai bawah dibagi berdasarkan berat ringan manifestasi klinisnya,
yaitu :
Klasifikasi CEAP derajat 1, vena retikular Klasifikasi CEAP derajat 1, telangiektasis Klasifikasi CEAP derajat 2, varises vena
Patofisiologi
hipoksia
Kerusakan jaringan
iskhemi
nekrosis lemak
pigmentasi kulit
ulkus
Terapi
Terapi Non Operatif
– Terapi Kompresi : berfungsi sebagai katup vena yang
membantu pompa otot betis untuk mencegah kembalinya
aliran darah vena, sehingga mencegah pembesaran vena
lebih lanjut, tetapi tidak mengembalikan ukuran vena.
Terapi kompresi dapat berupa compression stockings,
compression bandages, dan pneumatic compression
pumps.
– Skleroterapi : Merupakan tindakan penyuntikan larutan
ke dalam pembuluh darah vena yang melebar secara
abnormal.
Terapi Minimal Invasif
Saphectomy
Teknik saphenektomi yang paling popular saat ini adalah teknik
menggunakan peralatan stripping internal dan teknik invaginasi
dengan jalan membalik pembuluh darah dan menariknya
menggunakan traksi endovenous, teknik tersebut dapat
menurunkan terjadinya cedera pada struktur di sekitarnya.
Prognosis