• Dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu, dengan cara: – Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. – Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram dalam 200 ml air, dan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian. • Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan apabila ditemukan: • – Kadar gula darah puasa >92 mg/dl ATAU • – Kadar gula darah setelah 1 jam >180 mg/dl ATAU • – Kadar gula darah setelah 2 jam >153 mg/dl Tatalaksana Khusus • Tujuan penatalaksanaan adalah mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah puasa <95mg/dl dan kadar glukosa 2 jam sesudah makan <120 mg/dl. • Pemberian insulin dilakukan di rumah sakit dan dipertimbangkan bila pengaturan diet selama 2 minggu tidak mencapai target kadar glukosa darah. • Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari. • Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG, dan kardiotokografi. Komplikasi
• Pada ibu: meningkatkan risiko preeklampsia, seksio sesarea,
dan DM tipe 2 di kemudian hari. • Pada janin: meningkatkan risiko mortalitas perinatal, makrosomia, trauma persalinan hiperbilirubinemia, dan hipoglikemi neonatal. prognosis • Wanita yang menderita DM gestasional memiliki risiko untuk menderita DM dalam kurun waktu 10 tahun pasca persalinan • Perlu dilakukan pemeriksaan TTGO pada minggu 6 dan 12 pasca persalinan serta tahun pertama dan kedua • Anak yang dilahirkan juga memiliki risiko untuk menderita DM di masa yang akan datang oleh karena itu berat badannya harus dijaga agar tetap ideal