Sunteți pe pagina 1din 8

 Bagaimana cara melaksanakan puasa yang baik?

Agar shaum kita mencapai nilai yang maksiamal, maka lakukanlah shaum dengan:
› Niyyat ikhlas karena Allah dan mengharapkan balasan dari-Nya.
› Sahur di waktu sebelum shubuh.
› Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dan mengurangi kekhusyuan
dan pahala shaum, berupa:
› Tidak makan, tidak minum dan berhubungan suami dan istri di siang hari.
› Tidak menyia-nyiakan perintah Allah, dan tidak melampaui larangan Allah.
› Memanfaatkan waktu siang dan malam hari dengan amal shaleh,
diantaranya:
 Beribadah di awal waktu dengan sebaik-baiknya.
 Tidak melewatkan ibadah sunnah.
 Tadarrus dan tadabbur al-Qur`an
 Membanyakkan shadaqah.
 Berbuat hal yang bermanfaat bagi yang lain.
› Tidak mengisi waktu dengan perbuatan yang tidak berguna dan Allah tidak
suka.
› Menyegerakan berbuka dengan kurma dan jangan lupa berdo’a terlebih
dahulu.
Ya Allah! Karena-Mu aku shaum, dan dengan rizki dari-Mu aku berbuka.
Atau
ُ َ َّ
ُ َّ ‫شا َء‬
‫ّللا‬ َ ‫ن‬ ْ َ ‫َت األ‬
ْ ِ‫ج ُر إ‬ ُ ‫ع ُر‬
َ ‫وق َوثَب‬ ْ ‫ت‬
ُ ‫ال‬ ِ َّ ‫مأ َوا ْب َتل‬ َ ‫ذ‬
َ ‫ه‬
‫ب الظ‬ َ
Dahaga telah berlalu, badan telah terbasahi, serta pahala pun akan ditetapi, insya
Allah.
 Berbukalah dengan tidak berlebihan, dan jaga shalat berjama’ah di awal waktu.
 Berikan makanan dan minuman untuk orang lain berbuka.
 Laksanakanlah Shalat Tarawih atau Shalat Malam di malam Bulan Ramadhan
sebanyak 11 roka’at.
 Evaluasilah pelaksanaan shaum kita semenjak sahur sampai pelaksanaan Shalat
Tarawih tersebut, apakah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rashululläh atau
tidak.
 Bila tidak ada yang harus dikerjakan, lebih baik segera istrirahat. Niatkan besok
untuk bangun sahur guna melaksanakan shaum.
 Bila punya kesempatan laksanakanlah umrah ke Baitullah.
 Sepuluh hari terakhir usahakanlah untuk I’tikap di masjid.
 Tunaikanlah zakat fitrah bagi setiap jiwa sekira 2,5 kg beras untuk dibagikan
kepada yang berhak sesudah Shalat Shubuh tanggal 1 Syawaal hingga sebelum
Shalat ‘Idul Fitri.
 Berharap dan mohonlah kepada Allah untuk menerima ibadah kita dan
mengampuni kealpaan dan kesalahan kita.
َّ ‫َربَّنَا تَقَبَّ ْل ِمنَّا ِإنَّكَ أ َ ْنتَ ال‬
‫س ِمي ُع ا ْل َع ِلي ُم‬

Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami),


Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.

1. Hikmah apa yang dapat kita petik dari melaksanakan puasa

 Dengan satu bulan penuh kita menunaikan puasa ramadhan dengan benar dan
baik, secara ruhani Allah menjanjikan kita bersih seperti bayi yang baru lahir,
selain itu juga secara fisik kita melakukan peremajaan sel dalam tubuh kita.
republika.co.id
 Ash-Shaum merupakan salah satu ibadah dalam Islam yang memiliki keutamaan
yang sangat tinggi, serta memiliki berbagai faidah dan hikmah sebagaimana
yang disebutkan oleh Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya tatkala
menjelaskan firman Allah subhanahu wata’ala :
َ ُ‫ِين ِم ْن ََ ْب ِل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬
)١٨٣ :‫وَ( البقرة‬ َ ‫علَى الَّذ‬ ِّ ِ ‫علَ ْي ُك ُم‬
َ ِ‫الص َيا ُم َك َما ُكت‬
َ ‫ب‬ َ ‫ب‬ َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذ‬
َ ِ‫ِين آ َ َمنُوا ُكت‬ 

 Artinya :

 ” Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian ash-shaum


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”
[Al-Baqarah : 183]
Di antaranya :

 1. Ash-shaum adalah salah satu sebab terbesar yang mengantarkan seseorang


menuju taqwa. Sedangkan taqwa itu akan mendorong orang yang menjalankan ibadah
shaum untuk meninggalkan berbagai larangan Allah, baik berupa minuman, makanan,
dan jima’ (hubungan suami-istri) dan beberapa larangan sejenisnya yang disukai oleh
hawa nafsu, dan shaum dilakukan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah dengan mengharapkan balasan di sisi-Nya.

 2. Orang yang menjalankan ibadah shaum melatih jiwanya agar senantiasa merasa
diawasi oleh Allah (muroqobatullah) sehingga dia meninggalkan kemauan hawa nafsunya
meskipun mampu menurutinya, sebab dia mengetahui adanya pengawasan Allah
terhadap dirinya.

 3. Ash-shaum dapat mempersempit ruang gerak syaithan karena ia masuk ke dalam


tubuh anak Adam melalui aliran darah.

 4. Ash-shaum akan melemahkan kekuatan syaithan, sehingga orang tersebut


semakin terjauhkan dari kemaksiatan.

 5. Orang yang menunaikan ash-shaum, mayoritasnya akan melakukan banyak


ketaatan dan itu merupakan bagian dari ketaqwaan kepada Allah.

 6. Terkhusus bagi orang kaya bila merasakan pedihnya lapar karena ash-shaum
maka akan muncul dalam dirinya kepedulian kepada fuqara`, dan hal ini juga merupakan
bagian dari ketaqwaan kepada Allah.
Asy-Syaikh Alu Bassam dalam Taudhihul Ahkam menyebutkan hikmah lain dari
ibadah ash-shaum, di antaranya :
 1. Mendorong seseorang untuk bersyukur kepada Allah dan mengingat
berbagai nikmat-Nya.
 2. Memiliki manfaat kesehatan, yaitu memberikan kesempatan pada alat
pencernaan untuk istirahat.

Oleh karena itu, kalau kita perhatikan dengan seksama ayat pertama yang padanya
Allah memerintahkan kaum mu`minin untuk bershaum diakhiri dengan
penyebutan tujuan tersebut, yaitu ayat ke-183 surat Al-Baqarah, Allah berfirman :
َ ‫م تَ َّت ُق‬
)‫ون‬ ُ َّ ‫عل‬
ْ ‫ك‬ َ َ‫ (ل‬
“Agar kalian bertaqwa”
Begitu pula Allah mengakhiri ayat terakhir tentang perintah ash-shaum ini
dengan penyebutan tujuan tersebut pula, yaitu ayat ke-187 surat Al-Baqarah,
Allah berfirman :

(‫ون‬ ْ ‫عل َّ ُه‬


َ ‫م تَ َّت ُق‬ َ َ‫)ل‬ 
“Agar mereka bertaqwa”
Dari Shafiyyah bahwa Nabi berkata :
‫َجرى ال َّدم‬
ْ ‫نم‬ َ ‫إل ْن‬
ِ ‫سا‬ َ َ‫الش ْيط‬
ْ ‫ان ي‬
ِ ‫َج ِري ِمنَ ا‬ َّ َّ ‫ إ‬
‫ن‬ ِ
“Sesungguhnya Syaithan berjalan dalam tubuh manusia sesuai dengan
aliran darahnya.”

Tafsir As-Sa’di tafsir Al-Baqarah ayat 183.


 Dampak positif apa yang dapat kita peroleh dari keimanan seseorang?

Seorang pemikir Islam dari Pakistan yakni Abul A'la Maududi berpendapat bahwa
iman kepada Allah SWT akan membawa dampak positif bagi kehidupan, yaitu :
1. Menghilangkan pandangan yang sempit dan picik.
2. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu pada harga diri.
3. Menumbuhkan sifat rendah hati, sikap damai dan ikhlas.
4. Membentuk manusia yang berbudi luhur, dan kesatria.
5. Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap
masalah.
6. Berpendirian teguh, sabar, tabah dan penuh optimis.
7. Menjadikan manusia patuh pada segala aturan Allah SWT
 Terima Kasih

S-ar putea să vă placă și