Sunteți pe pagina 1din 13

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

“KONSEP FERTILISASI DAN IMPLANTASI”


OVULASI

• Sel telur (ovum) bisa dibuahi jika sudah melewati proses


pematangan (oogenesis)
• Ovulasi → Sel telur yang matang dilepaskan oleh salah satu
diantara kedua ovarium, hal ini terjadi setiap bulan
• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama
haid terakhir
• Sel telur mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah
dikeluarkan dari ovarium
• Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam TUBA FALOPII dan
tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma yang
akan mengadakan penetrasi dalam proses FERTILISASI
FERTILISASI Bertemunya sel telur dan sperma

Saat terjadi ejakulasi, ± 3 cc sperma dikeluarkan dari


organ reproduksi pria yang ± berisi 300 juta sperma.
Setelah masuk ke organ genitalia interna wanita,
sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara
lain:
1. Lendir vagina yang bersifat asam
2. Lendir serviks yang kental
3. panjangnya uterus serta silia yang ada di tuba fallopi.

(Megasari, 2015)
• Tempat fertilisasi paling sering adalah di daerah ampula
tuba.
• Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiate
• Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona
pelusida (sebuah perisai glikoprotein disekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan
sperma)
• Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma
yang lain
• Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL

• Zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel, 4 sel, 8 sel - 16 sel


disebut Blastomer dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar.
• Setelah 3 hari sel-sel akan membelah membentuk buah arbei dari
16 sel disebut Morula (4 hari).
• Saat morula memasuki rongga rahim , cairan mulai menembus
zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa
sel dalam.
• Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista
(4,5–5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel di luar
disebut trofoblas.
• Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa
memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap berimplantasi
(5,5-6 hari) dalam bentuk Blastokista tingkat lanjut.
IMPLANTASI

• Implantasi adalah penanaman sel telur yang telah


mengalami fertilisasi (Blastokista) menempel pada
endometrium.
• Sel-sel telur terus membelah diri.
• Proses implantasi blastokista tingkat lanjut diselubungi
trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi.
• Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel
desidua yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung
glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
• Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh
dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang saat
implantasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua
(tanda Hartman).
Megasari, Miratu. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1.
Yogyakarta: Depublish.

S-ar putea să vă placă și