Sunteți pe pagina 1din 59

KONSEP INDUKTIF DAN

DEDUKTIF

ZUKRI AFRIADI/ BP. 1720322038

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


– PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) ???
– ILMU (SCIENCE) ???
– PENELITIAN (RESEARCH) ???
ILMU dan PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
– Hasil tahu dari manusia
– Sekedar menjawab “what”
– Pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang mempunyai utk memecahkan
masalah yang dihadapi

ILMU
– Why and How
– Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta,
baik natura atau sosial, yang berlaku umum dan sistematis.
KONSEP-KONSEP
DASAR PENELITIAN

Upaya-upaya Manusia untuk Memperoleh Kebenaran


– Curiousity is Beginning of Knowledge : kekaguman  rasa ingin tahu (curiousity)
melahirkan Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science
– Upaya/cara memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), dibedakan
menjadi dua : secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern
(pendekatan ilmiah).
pendekatan non pendekatan ilmiah
ilmiah
– akal sehat Kebenaran semacam ini dapat diperoleh
dengan metoda ilmiah (scientific method).
– prasangka,
 Deductive method
– intuisi,
 Inductive method
– penemuan kebetulan dan coba-
coba (tral and error),
– pendapat otoritas danpikiran kritis
– pengalaman
Deductive method

– Pendekatan Deduktif: penelitian yang menempatkan teori sebagai titik


tolak utama kegiatan penggalian informasi kebenaran.
– Menguji teori guna memperbaiki atau mengembangkan teori.
– cara berpikir bersifat umum ke kesimpulan yang bersifat khusus,
a. Metode deduktif melibatkan tiga langkah berikut:
1) Nyatakan hipotesisnya (berdasarkan literatur teori atau penelitian);
2) Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis;
3) Membuat keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Konsep induktif dan deduktif dalam
penelitian kuantitatif

Pendekatan deduktif dalam penelitian adalah pendekatan secara


teoritik untuk mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan
observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir
dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji dengan dengan melakukan
beberapa observasi. Hasil dari observasi ini akan dapat
memberikan konfirmasi tentang sebuah teori yang semula dipakai
untuk menghasilkan hipotesis. Langkah penelitian seperti ini biasa
juga disebut pendekatan ‘dari atas ke bawah’. Di dapat melalui
perhitungan matematis
Bagan pendekatan deduktif

Teori

Hipotesis

observasi

Konfirmasi
Inductive method

Pendekatan Induktif: penelitian yang menempatkan teori sebagai


produk dari penelitian. Dilakukan melalui proses eksplorasi langsung
dari kenyataan-kenyataan empiris
a. Metode induktif Pendekatan ini juga melibatkan tiga langkah:
1) Amati dunia;
2) Cari pola dalam apa yang diamati;
3) Buat generalisasi tentang apa yang sedang terjadi
Pendekatan induktif dalam penelitian adalah
pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah
teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi.
Suatu observasi yang dilakukan berkali-kali akan
membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola tersebut
akan lahir hipotesis sementara atau hipotesis tentatif.
Hipotesis yang terbentuk berasal dari pola pengamatan
yang dilakukan. Setelah dilakukan berulang-ulang,
barulah diperoleh sebuah teori.
Bagan pendekatan induktif

Teori

Hipotesis

observasi

Konfirmasi
CARA MODERN / ILMIAH

– Perumusan masalah jelas dan spesifik


– Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara
empiris
– Jawaban permasalahan didasarkan pada data
– Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan
keputusan berdasarkan logika yang benar
– Kesimpulan siap / terbuka untuk diuji oleh orang lain.
METODE ILMIAH
– John Dewey dlm buku How We Think (1910) 
Langkah2 pemecahan masalah :
a. Merasakan adanya masalah/kesulitan
b. Merumuskan dan atau membatasi masalah /
kesulitan tsbt  diperlukan observasi utk
pengumpulan fakta
c. Mengajukan hipotesis
d. Merumuskan alasan2 dan akibat dr hipotesis yg
dirumuskan scr deduktif
e. Menguji hipotesis yg diajukan berdsrkan fakta
melalui penyelidikan / penelitian
KRITERIA METODE ILMIAH

– Berdasarkan fakta
– Bebas dari prasangka
– Menggunakan prinsip analisis
– Menggunakan hipotesis
– Menggunakan ukuran obyektif
LANGKAH2 METODE ILMIAH

– Memilih dan atau mengidentifikasi masalah


– Menetapkan tujuan penelitian
– Studi literatur
– Merumuskan kerangka konsep penelitian
– Merumuskan hipotesis
– Merumuskan metode penelitian
– Pengumpulan Data
– Mengolah dan Analisis data
– Membuat laporan
PENELITIAN (RESEARCH)

– Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah


(scientific method) disebut penelitian ilmiah.
Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua
unsur penting, yaitu unsur observasi
(pengamatan) dan unsur nalar (reasoning) (Ostle,
1975).
SIFAT PENELITIAN

– Penelitian ditujukan utk memecahkan masalah


– Penelitian didasarkan pada pengalaman yg dapat diamati atau
atas dasar bukti2 empiris
– Penelitian memerlukan pengalaman yang cermat
– Penelitian meliputi pengumpulan data baru yg berasal dr
sumber primer atau menggunakan data sekunder utk tujuan
yg baru
– Penelitian mrpkan kegiatan berdsrkan prosedur yg dirancang
dg cermat dan menggunakan analisis yg tangguh
SIFAT PENELITIAN

– Penelitian memerlukan keahlian


– Penelitian selalu berusaha agar obyektif dan logis
– Penelitian memerlukan kesabaran dan tidak tergesa-gesa
– Penelitian dicatat dan dilaporkan dg cermat
– Penelitian memerlukan ketabahan dan kejujuran
UNSUR-UNSUR PENELITIAN

1. Konsep
2. Proposisi
3. Teori
4. Variabel
5. Hipotesa
6. Definisi Operasional
KONSEP & KONSTRUK

 bahasa latin yakni “conceptum”  sesuatu yang dipahami.


 Woodruff KONSEP adalah a) suatu gagasan/ ide yang relatif sempurna dan
bermakna, b) suatu pengertian terhadap objek; c) produk subjektif yang berasal dari
cara seseorang membuat pengertian terhadap objek atau benda melalui
pengalamannya
 Konsep sendiri dibedakan menjadi dua macam. Pertama, konsep yang bersifat abstrak
(mis: kecerdasan, kesejahteraan, dan kemanusiaan) dan bersifat fakta atau kongkret
(mis: meja, kursi, dan sungai)
 KONSTRUK adalah konsep yang dapat diamati dan ukur dan telah dibatasi
pengetiannya mis: tingkat kecerdasan (jenius, pintar, bodoh berdasarkan nilai IQ)
 Konstruk dan konsep pada dasarnya adalah sama, namun yang membedakannya
adalah pada sesuatu yang bisa diukur (dihitung)
 Merubah suatu konsep yang abstrak/konkret menjadi konstruk disebut
operasionalisasi konsep
Contoh:

1.Lapar sebagai konstruk adalah mencerminkan rasa


sakit setelah tidak makan dengan waktu yang cukup
lama

2.Popularitas sebagai konstruk adalah


mencerminkan jumlah pilihan sosiometri yang diterima
seseorang dari individu yang lain dari kelompoknya

3.Kelas sebagai kontruk adalah tempat orang


melakukan aktivitas proses belajar mengajar
PERBEDAAN IDE DAN KONSEP PENELITIAN

Ide Penelitian Konsep Penelitian


ide adalah rancangan yang Konsep adalah istilah dan
tersusun di pikiran. Artinya definisi yang digunakan
sama dengan gagasan atau untuk menggambarkan
cita-cita yang belum gejala secara abstrak yang di
tertuang dalam suatu dukung dengan berbagai
tindakan/ belum di lakukan penelitian yang sudah diakui
dalam penelitian yang masih kebenarannya
dalam pikiran
Proposisi:

 Proposisi adalah
 Suatu pernyataan yang terdiri dari satu / lebih konsep /
variabel.
 Hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih.

 Contoh: dalam
penelitian mengenai mobiilitas penduduk, proposisinya
berbunyi:
proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah " (Harris
dan Todaro).
Teori:

 teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi


dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep
(Kerhnger, F’N)
Mengandung Tiga Hal :
– Serangkaian proposisi antar konsep yg saling berhubungan
– Menentukan hubungan antar variabel
– Menentukan bagaimana bentuk hubungan
Misal

– Proposisi :
Pemanfaatan posyandu oleh ibu-ibu dipengaruhi oleh nilai
pelayanan yang dirasakan oleh ibu-ibu

Teori :
Perilaku merupakan fungsi dari sikap
FUNGSI TEORI DALAM
PENELITIAN

– Teori sebagai acuan perumusan masalah penelitian


– Teori sebagai acuan utk identifikasi variabel penelitian
– Teori sebagai acuan berpikir merumuskan hipotesis
– Teori sebagai acuan dalam intepretasi hasil penelitian
 Teori dapat memperkuat dan memperlemah hasil
penelitian
Hubungan Teori dengan Penelitian

– Tidak mungkin melakukan penelitian tanpa teori dan tidak


mungkin mengembangkan suatu teori tanpa penelitian.
– Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi
dasar yang bisa digunakan, membantu dalam mengarahkan
pertanyaan penelitian yang dapat diajukan dan membantu dalam
memberikan makna terhadap data.
DEFINISI :

F.N. KERLINGER :
Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.

K.D. BAILEY :
Hipotesis merupakan suatu proposisi yang dinyatakan dalam bentuk yang
dapat diuji dan meramalkan suatu hubungan tertentu antara dua variabel.
Didasarkan pada teori dan / atau asumsi-asumsi

PENGERTIAN :

 Pernyataan yang dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji dan


menggambarkan atau memprediksikan suatu hubungan tertentu
antara dua atau lebih variabel.
 Kebenaran atau keberlakuan suatu hipotesis harus diuji terlebih
dahulu secara empiris.
Variabel:

– Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifa-sifat yang sedang dipelajari.


Contoh: jenis kelamin, kelas soslal, mobilitas pekerjaan, dll.

– Berdasarkan hubungan ada lima tipe variabel yang dikenal dalam penelitian,
yaitu: variabel bebas (independent), variabel tergantung (dependent),
variabel moderat, variabel pengganggu (Intervening) dan vanabel kontrol
(control)

– Jika dipandang dari Sisi skala pengukurannya maka ada empat


macam variabel: nominal, ordinal, Interval dan ratio.
JENIS-JENIS VARIABEL

1. Berdasarkan Hubungan

a). Variabel Bebas (independent variable)


Variabel yang menjadi sebab atau
merubah/mempengaruhi variabel yang lain. Variabel
ini juga sering disebut variabel prediktor, stimulus,
eksogen, atau antecendent.
b). Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya


variabel lain (variabel bebas). Variabel ini disebut juga sebagai
variabel respons atau endogen.

Variabel terikat inilah yang sebaiknya dikupas lebih dalam pada


latar belakang penelitian.

Berikan porsi yang lebih dalam membahas variabel terikat


daripada variabel bebasnya karena merupakan implikasi dari
hasil penelitian.
C. Variabel Moderating (Z)
Variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel ini berfungsi memperkuat atau
memperlemah.
Contoh: hubungan ayah dan ibu akan semakin mesra dengan adanya anak.

Z
X1

X2

Esensi dari variabel ini adalah : Memperkuat X Y


Memperlemah X Y
d). Variabel Penghubung (Variabel Intervening)

Variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat.

Contoh: Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.


Variabel interveningnya adalah kepuasan pelanggan.

X1

Z Y

X2

Esensi: adanya pengaruh langsung dan tidak langsung


Pengaruh x1, x2, terhadap Y mempengaruhi Z
e). Variabel Kontrol

 Variabel ini ditetapkan oleh peneliti, jika peneliti ingin mengontrol


supaya variabel diluar yang ditelitinya tidak mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dan terikat, atau ingin melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.

 Contoh: Ingin membandingkan kinerja petugas pemasaran antara


lulusan SMU dengan SMK. untuk bisa membandingkan kinerja
kedua lulusan sekolah itu maka peneliti harus menetapkan
variabel kontrolnya. Dalam hal ini variabel kontrolnya adalah
pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk mengerjakan, pengalaman
kerja, iklim kerja organisasi dimana pegawai kerja harus sama.
Definisi Operasional:

– Definisi operasional adalah spesifikasi kegiatan peneliti dalam


mengukur atau memanipulasi suatu variabel.
– DO memberi batasan atau arti suatu variabel dengan merinci
hal yang harus dlkerjakan oleh peneliti untuk mengukur
variabel tersebut.
– Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi  DO; semacam petunjuk
pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu konsep atau
variable
PENELITIAN KUANTITATIF

ZUKRI AFRIADI/ BP. 1720322038

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


PENELITIAN KUANTITATIF

– penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang


menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram (2008: 149)
– Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan, mengontrol
fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik

– Tujauan penelitian kuantitatif mencari hubungan antarvariabel seperti pada


penelitian survei atau untuk membandingkan sampel-sampel atau kelompok-
kelompok tertentu yang berkaitan dengan hasil penelitian, sama seperti pada
penelitian eksperimen
Karakeristik Penelitian
Kuantitatif
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown), konsep-konsep yang umum
untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b. logika positivistik dan menghundari hal hal yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
e. Subjek, data, sumber data, serta alat pengumpul data sesuai dengan yg direncanakan
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
g. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian
h. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
i. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
Pemilihan design penelitian kuantitatif
 Bersandar pada positivisme logika; mencari fakta-fakta dan sebab-sebab dari gejala sosial
dengan mengesampingkan keadaan individu-individu.
 Pengamatan ditandasi pengukuran yang dikendalikan dan blak-blakan (obtrusive)
 Bersifat obyektif
 Jauh dari data; bertolak dari sudut pandangan dari “luar”
 Penelitian bersifat tidak mendasar (ungrouned), ditujukan pada pengujian (verification-
oriented), menekankan penegasan (confirmatory), reduksionis, inferensial, deduktif-
hipotetik.
 Berorientasi pada hasil
 Reliabel; data ‘keras’ dan dapat diulang
 Dapat digeneralisasikan; studi atas banyak kasus
 Bersifat partikularistik
 Mengasumsikan adanya realitas yang stabil.
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian,
apa hal yang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena adanya kesenjangan
antara kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini dimuat
deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian peneliti
sebelumnya. Secara rinci latar belakang berisi:
– Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang
keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
– Penjelasan akibat-akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan.
– Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian
– Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan
kebutuhan zaman
– Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya
– Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi
perkembangan ilmu.
– Identifikasi Masalah
Prosedur Penelitian Kuantitatif
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur.
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan
penelitian.
e. Pengembangan disain penelitian.
f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
Pemilihan Desain Penelitian Kuantitatif

1. Apakah tujuan utama penelitian untuk menjelaskan variable dan kelompok berdasarkan
situasi penelitian, menguji suatu hubungan, atau menguji sebab akibat pada situasi
tertentu?
2. Apakah suatu perlakuan (treatment) akan digunakan?
3. Jika ya, apakah treatment akan dikontrol oleh peneliti?
4. Apakah sampel akan dikenai pretest sebelum treatment?
5. Apakah sampel akan diseleksi secara random?
6. Apakah sampel akan diteliti sebagai satu kelompok atau dibagi menjadi beberapa
kelompok?
7. Berapa besarnya kelompok yang akan diteliti?
8. Apakah suatu variabel akan dikumpulkan secara singkat atau multipel?
Pemilihan Desain Penelitian Kuantitatif

9. Apakah setiap kelompok akan diberikan tanda secara random?


10.Apakah pengukuran variabelnya akan diulang?
11.Apakah menggunakan pengumpulan data corss-sectional atau cross time?
12.Apakah variable sudah diidentifikasi?
13.Apakah data yang sedang dikumpulkan memiliki banyak variable?
14.Strategi apa yang dipakai untuk mengontrol variable yang bervariasi?
15.Strategi apa yang digunakan untuk membandingkan suatu variable atau kelompok?
16.Apakah suatu variabel akan dikumpulkan secara singkat atau multipel?
PRESUDUR MEMEMILIH DESAIN PENELITIAN
Desain Penelitian Kuantitatif

1. Desain Noneksperimental/ Observasional


a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian korelational
c. Penelitian kausal komparatif
d. Penelitian tindakan
2. Desain Eskperimental (adanya perlakukan/ manipulasi)
a. Desain penelitian pra-eksperimental
b. Desain penelitian eksperimen semu (quasy-experiment)
c. Desain eksperimen sungguhan (true-experiment)
Penelitian Deskriptif

– tujuan  mendiskripsikan atau menggambarakan fakta-fakta mengenai


populasi secara sistematis, dan akurat
– Dibagi 2:
1) Desain penelitian studi kasus
subjek yang diteliti sedikit tetapi aspek-aspek yang diteliti banyak.
2) Desain penelitian survai
subjek yang diteliti banyak atau sangat banyak sedangkan aspek yang diteliti
sangat terbatas. Dihasilkan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variable
dalam suatu populasi. Mis: riset kebiasaan membuang sampah masyarakat
propinsi X
Penelitian korelational

– Hubungan / kaitan antara dua/ lebih variable (variable terikat dan


variable bebas)
Penelitian Kausal-komparatif

– Membandingkan variable bebas dari beberapa kelompok subjek


yang mendapat pengaruh yang berbeda dari variabel bebas)
– dibedakan menjadi dua
1. Desain penelitian kohort
pendekatan waktu secara longitudinal atau time period approach
2. Desain penelitian kasus kontrol
peneliti melakukan pengukuran pada variabel terikat terlebih
dahulu. Sedangkan variabel bebas dteliti secara retrospektif
Penelitian Tindakan

– bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara


pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung
di dunia kerja atau dunia actual
Desain Penelitian Eksperimen
X : Digunakan untuk mewakili pemaparan (exposure)
O : Menunjukkan adanya suatu pengukuran atau observasi
R : individu atau kelompok telah dipilih dan ditentukan secara random
1) Desain penelitian pra-eksperimental
– (1) one-shot case study,

– (2) one-group pre-post tes design,

– (3) static group design


Desain Penelitian Eksperimen
2) Desain penelitian eksperimen semu (quasy-experiment)

3) Desain eksperimen sungguhan (true-experiment)


(1) Pasca-tes dengan pemilihan kelompok secara acak

(2) Pra dan pasca tes dengan pemilihan kelompok secara acak

(3) Desain Solomon


Prinsip pengumpulan data kuantitatif
 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan
berstruktur (angket)
 Pengumpulan data didasarkan terhadap variabel yang diteliti yang kemudian
menghasilkan data kuantitatif.
 Lengkapnya data ; Dalam pengumpulan data statistik kita harus berupaya
semaksimal mungkin untuk dapat menghimpun data yang selengkap-lengkapnya,
dan bukan data yang sebanyak-banyaknya, sebab data yang banyak belum
merupakan jaminan bahwa data tersebut cukup lengkap.
 Tepatnya data; Data yang dihimpun hendaknya merupakan data yang tepat,
yakni tepat dalam hal: jenis atau macam datanya, waktu pengumpulannya,
kegunaan atau relevansinya, alat atau instrumen yang dipergunakan untuk
menghimpun data.
 Kebenaran data yang dihimpun ; Data yang dihimpun hendaklah data yang
benar-benar dapat dipercaya atau dapat dijamin akan kesahinannya
Teknik Pengumpulan Data dan
Instrumen Penelitian
1. Teknik tes / pengukuran (measurement)  memberikan serentetan soal atau tugas
instrumen untuk Teknik tes :
– Tes hasil belajar (achievement test)
– Tes kepribadian (personality test)
– Tes bakat (aptitude test)
– Tes inteligensi (intelligence test)
– Tes sikap (attitude test)
– Tes minat (interest test)
2. Teknik Nontes
– Interview (Wawancara)
– Kuesioner
– Observasi
– pencatatan dokumen.
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
– Validitas mengacu pada kemampuan instrument pengumpulan data untuk mengukur
apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang
sedang diukur (Dempsey dan Dempsey, 2002)
– Macam-macam validitas
1) Validitas subjektif : kriterianya sepenuhnya ditentukan berdasarkan pertimbangan
peneliti
2) Validitas isi: Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrument tersebut
mencerminkan isi yang dikehendaki
3) Validitas criteria : hubungan antara skor yang diperoleh dengan memakai
instrument tertentu dengan suatu variable luar (sebagai kriteria) yang mandiri dan
dipercaya dapat mengukur langsung fenomena yang diselidiki
– 4) Validitas konstruk (construct validity) : menunjukkepada sejauh mana hasil
pengukuran dapat ditafsirkan menurut bangunan pengertian tersebut
Reliablitas

– Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur,
meskipun dipakai secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda.
– Cara menentukan indeks reliabilitas
1) Metoda belah dua  memilah satu instrument ke dalam dua bagian yang sama banyak,
bagian pertama memuat unsure yang bernomor ganjil dan bagian lain untuk yang bernomor
genap.
2) Metoda tes ulang  memiliki reliabilitas yang tinggi pada subjek-subjek yang sama dengan
waktu yang berbeda
3) Metoda kesamaan rasional  untuk mengukur reliabilitas yang mempunyai satu sifat
4) Metoda parallel  dilakukan dengan dua kemungkinan Pertama, dua orang peneliti
menggunakan instrument yang sama untuk mengukur variabel yang sama dengan menggunakan
responden dan waktu yang sama. Kedua, peneliti tunggal menggunakan instrumen yang berbeda
untuk mengukur variabel yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama pula
Prinsip analisis data penelitan kuantitatif

 Data yang didapatkan disederhanakan dan


dikelompokkan untuk dianalisis secara
statistik.
 Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
 hasil analisa diinterpetasi untuk mencari makna yang
lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa (inductive
methode)
ANALISIS DATA

analisis data pada penelitian kuantitatif sebagai berikut.


1. Editing  mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara
kriteria data yang diperluk
2. Coding  memberi kode pada data dilakukan dengan tujuan merubah data
kualitatif menjadi data kuantitatif (kuantifikasi data)
3. Tabulasi Data  memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah
disediakan
4. Pembahasan atau Diskusi Hasil Penelitian  mengabstraksikan hasil uji
hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut serta mengkonsultasikannya
dengan hasil penelitian sebelumnya
SUSUNAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
KUANTITATIF

SUSUNAN METODE ILMIAH


1. PENDAHULUAN Indikasi Masalah
Latar belakang, masalah penelitian,
pembatasan masalah, definisi istilah

2. LANDASAN TEORI Perumusan Hipotesis


Tinjauan Pustaka, Kerangka konsep,
hipotesis
3. METODOLOGI Prosedur Pengujian Hipotesis
Metode penelitian, Sampling, Teknik
pengumpulan data, instrumen, teknis
analisis data
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran dari penelitian

S-ar putea să vă placă și