Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Gizi Kesmas
Konsep dan Lingkup kebijakan
KEBIJAKAN (policy) :
1. Prinsip atau cara bertindak untuk mengarahkan
pengambilan keputusan
2. Suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk
mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara
berencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu
3. Kebijakan selalu beroriientasi kepada masalah masalah
(problem oriented) dan tindakan (action oriented )
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP ANALISIS
KEBIJAKAN PUBLIC
Jaminan Persalinan ini diberikan kepada semua ibu hamil agar dapat
mengakses pemeriksaan persalinan, pertolongan persalinan, pemeriksaan
nifas dan pelayanan KB oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
sehingga ibu dan bayi dapat terpantau kesehatannya sehingga pada
gilirannya dapat menekan angka kematian ibu dan bayi
1. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi (Millennium Challenga Account
Indonesia, 2014)
TARGET GROUP
PROGRAM
PENDUKUNG
1. Pertanian : ketersediaan pangan, distribusi pangan,
konsumsi pangan
2. Jaminan Sosial Nasional : BPJS untuk menjamin akses
terhadap pelayanan kesehatan
3. Pendidikan : peningkatan pengetahuan pangan dan
gizi pada anak dan remaja, UKS, Dokter Kecil, PHBS
4. Pemberdayaan Perempuan : pendewasaaan usia
pernikahan dan pengetahuan pangan dan gizi
5. Perlindungan Anak : tumbuh kembang, ASI Eksklusif,
MP-ASI
6. PU : ketersedian air bersih dan sanitasi yang layak
7. BKKBN : pelayanan kesehatan reproduksi, dan
pelayanan KB 30
Intervensi Gizi Sensitif
(lanjutan))
8. Sosial : program keluarga harapan
9. Perindustrian, Perdagangan, BPOM : kebijakan
terkait pelabelan, promosi dan iklan susu formula,
makanan olahan serta terkait fortifikasi
10. Kelautan dan Perikanan : produksi dan distribusi
ikan
11. Kemendes : akses terhadap pangan di daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan,
penyediaan anggaran pada APBD Desa
12. Ketenagakerjaan : pekerja anak, ruang laktasi di
perusahaan
13. Kemendagri : revitalisasi posyandu, distribusi
tenaga kesehatan, PKK
14. Kemenag : pendidikan calon pengantin
31
Menunda cord ASI eksklusif
Pelayanan prakonsepsi: Suplementasi besi- sampai 6 bulan dan Pemberian
Keluarga berencana clamping
folat melanjutkan
Menunda Iniasiasi menyusu makan gizi
usia Suplementasi Ca pemberian ASI seimbang
dini
kehamilan pertama Suplementasi energi sampai 2 tahun Suplementasi
Memperpanjang Pemberian vitamin
dan protein yang Pemberian MP ASI Vit A
jarak kelahiran K
seimbang setelah usia 6 bulan Suplementasi
Memperhatikan Suplementasi
Suplementasi Suplementasi Zn Fe
vitamin A
kondisi psikososial yodium Suplementasi Fe
Perawatan metode
Berhenti merokok Suplementasi vit A
kangguru
32
Akar permasalahan pangan dan gizi sebenarnya adalah kemiskinan, ketidaktahuan,
ketidak pedulian (ignorance), distribusi bahan pangan yang buruk, dan KKN.
Rendahnya IPM ini dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk
Indonesia.
KEBIJAKAN PUBLIK
Thomas R. Dye
segala bentuk pilihan pemerintah untuk melakukan
atau tidah melakukan sesuatu
James E. Anderson
kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan
dan pejabat pejabat pemerintah
Kebijakan Publik :
a) Dibuat oleh pemerintah, berupa tindakan-tindakan
pemerintah
b) Baik untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu itu
c) Ditujukan untuk kepentingan masyarakat
Proses mengacu kepada cara bagaimana kebijakan
dimulai, dikembangkan atau disusun, dinegosiasi,
dikomunikasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
HIRARKI PENYUSUNAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN
GIZI KESMAS DAN
MASYARAKAT
Dunn (2004) menjelaskan proses kebijakan
public sebagai berikut
1. Problem Identification (Identifikasi Masalah)
2. Agenda Setting
3. Policy Formulation (Formulasi Kebijakan)
4. Policy Legitimation
5. Policy Implementation (Implementasi
Kebijakan)
6. Policy Evaluation (Evaluasi Kebijakan)
Identrifikasi
Penyusunan
kebijakan
Agenda
(identificatiton
(agenda
of policy
setting)
problems
Perumusan
Evaluasi
kebijakan
kebijakan
(policy
(policy evaluasi
formulation)
Implementasi Pengesahan
kebijakan kebijakan
(policy (legimating
implementation policy
Problem Identification
(Identifikasi Masalah)
Kementrian Kesehatan
Program intervensi gizi spesifik dalam rangka menangani
penyebab-penyebab langsung terjadinya kurang gizi.
Kementerian Pertanian
Program intervensi produksi dan konsumsi keanekaragaman
pangan, makanan bergizi, seimbang dan aman.
Pemerintah Daerah
Komitmen dalam realisasi program intervensi dimasing-
masing daerah pemerintahannya masing-masing.
Keterkaitan Antara
Gizi Dengan
Kependudukan dan
kesehatan masyarakat
Masalah gizi di indonesia Beban Ganda
• 19,6 % Underweight
• 37,2 % Stunting
• 12,2 % Wasting
Pada Anak • (overweight) 11,9%
Gizi Kurang :
1. Pada ibu
•Anemia 22,7% (Anemia ibu
hamil, KEK, dan
Pada Ibu
(riskesdas 2013) GAKY
2. Pada anak : Gizi
buruk, stunting,
wasting, KVA
Gizi lebih : Obes
“MASALAH KEPENDUDUKAN”
penyebab utama
tersudutnya negara
ke jurang bencana
Tingkat
ekonomi
rendah, Tingkat
kemiskinan Kualitas kesehatan
pendapatan penduduk rendah, UHH
perkapita rendah rendah, masalah
rendah, daya kesehatan tinggi
beli rendah
Kualitas Pendidikan
rendah. Tingkat
kecerdasan rendah
55
Penyebab Masalah Gizi
Kebijakan Pangan berupa menetapkan rencana aksi ini kebijakan pangan
dan gizi (lima pilar pembangunan pangan dan gizi)
•Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil, dan anak
melalui peningkatkan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan
1 difokuskan pada intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan anak baduta
•Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan pemberdayaan
masyarakat dan peran pimpinan formal serta non formal, terutama dalam peribahan perilaku
atau budaya konsumsi pangan yang difokuskan pada penganekaragaman konsumsi pangan
4 berbasis sumber daya lokal, perilaku hidup bersih dan sehat, serta merevitalisasi posyandu.
•Penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui penguatan kelembagaan pangan dan gizi
di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten dan kota yang mempunyai kewenangan
merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi, termasuk sumber daya serta
5 penelitian dan pengembangan. Untuk pelaksanaan kebijakan dan strategi di tingkat provinsi
Sasaran Percepatan
Perbaikan Gizi
HUBUNGAN KEBIJAKAN GIZI KESMAS
DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Status gizi yang rendah pada balita akan
menurunkan resistensi tubuh terhadap infeksi
penyakit, sehingga banyak menyebabkan
kesakitan dan kematian terutama pada
anak-anak balita (mempengaruhi angka
mortalitas).
Status gizi kurang yang lama pada WUS yang
lama pada wanita dapat mengakibatkan
ganguan pada siklus haid
Melahirkan bayi pada usia muda atau terlalu
tua mengakibatkan kualitas anak yang
rendah dan juga merugikan kesehatan ibu
HUBUNGAN KEBIJAKAN GIZI KESMAS
DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Jika ibu mengalami masalah gizi : Anemia,
Penambahan BB selama hamil kurang, Ibu kurus Pra
hamil dan Ibu pendek Sehingga meningkatkan risiko
kematian Ibu dan bayi (AKI/AKB)
Gangguan pada masa janin pada usia dini
berdampak Jangka pendek terhadap perkembangan
otak, pertumbuhan IUGR dan metabolik programing.
Jangka panjang perkembangan otak tidak baik akan
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan
pendidikan, pertumbuhuan IUGR yang tidak baik akan
menajadi stunting (Keadaan stunting akan menjadi
siklus tetap terhadap kejadian berikutnya) sedangkan
metabolik programing akan memicu Hipertensi,
Diabetes, Obesitas, PJK dan Strok
PENGARUH KEBIJAKAN GIZI KESMAS DENGAN
KEPENDUDUKAN, USIA HARAPAN HIDUP, AKI DAN AKB
Sasaran :
Peserta Didik, orang tua, guru dan komite sekolah
Penyelenggaraan
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN
Resiko Rentan
kematian MASALAH KURANG terhadap
VITAMIN A
meningkat penyakit
Penyakit infeksi
Masalah global, Asia Tenggara dan Afrika memiliki prevalensi anemia tertinggi. 85%
penderita adalah wanita dan anak anak. Simposium Ilmiah Anemia Convention 2017
membahas anemia, sebab masih menjadi masalah kesehatan di Asia
The Health World Assembly merencanakan enam target nutrisi global dengan satu
tujuan spesifik, mengurangi 50% anemia pada WUS tahun 2025.
80