Sunteți pe pagina 1din 20

DIABETES

MELLITUS

Heru Eka R
Faqi
DEFINISI

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan


gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Arjatmo, 2002
dalam www.ilmukeperawatan.com).
Penyebab terjadinya DM
1. Diabetes Melitus tipe 1 ( IDDM )
 Faktor genetic
 Faktor-faktor imunologi
 Faktor lingkungan
Lanjutan
2. Diabetes Melitus tipe 2 ( NIDDM )
Faktor resiko:
 Usia (resistensi insulin cenderung
meningkat pada usia di atas 65 th)
 Obesitas
 Riwayat keluarga
PATOFISIOLOGI

Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat


dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat
kurangnya insulin berikut:

1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel


tubuh yang mengakibatkan naiknya konsentrasi
glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah
penyimpanan lemak yang menyebabkan terjadinya
metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan
endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Lanjut an
Glukosuria ini akan mengakibatkan
diuresis osmotik yang menyebabkan
poliuri disertai kehilangan sodium, klorida,
potasium, dan pospat
TANDA DAN GEJALA

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak


2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak
tanan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Lain halnya pada penderita diabetes
mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak
mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan
mereka mungkin tidak mengetahui telah
menderita kencing manis.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat
DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM
pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan


kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakkan hanya
atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam
menegakkan diagnosis DM harus diperhatikan asal
bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan
yang dipakai.
lanjutan

Untuk memantau kadar glukosa darah


dapat dipakai bahan darah kapiler. Ada
perbedaan antara uji diagnostic DM dan
pemeriksaan penyaring. Uji diagnostic DM
dilakukan untuk mereka yang menunjukan
gejala atau tanda DM. Sedangkan
pemeriksaan penyaring bertujuan untuk
mengidenfikasi mereka yang tidak
bergejala tetapi memilliki resiko DM.
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan
salah satu faktor risiko untuk DM, yaitu :

1. kelompok usia dewasa tua ( > 45 tahun )


2. kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT >
27 (kg/m2)
3. tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg)
4. riwayat keluarga DM
5. riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram
6. riwayat DM pada kehamilan
7. dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida >
250 mg/dl
8. pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu)
atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu)
PENGOBATAN DIABETES MELLITUS

Ada lima komponen dalam penatalaksanaan


diabetes:

1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi
5. Pendidikan (keperawatan medical bedah,
brunner and suddarth, 2002: 1226)
KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS

• komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat
dari ketidakseimbangan jangka pendek
dalam glukosa darah.
komplikasi akut pada diabetes yang
penting dan berhubungan dengan
gangguan keseimbangan kadar glukosa
darah jangka pendek diantaranya
Hipoglikemia
Hipoglikemia
 Hipoglikemia terjadi kalau kadar glukosa
darah turun di bawah 50 – 60 mg/dl.
Keadaan ini dapat terjadi akibat
pemberian insulin atau preparat oral
yang berlebihan, konsumsi makanan
yang terlalu sedikit atau karena aktivitas
fisik yang berat. Hipoglikemia dapat
terjadi setiap saat pada siang atau
malam hari
ASKEP TEORI
Pengkajian

a. Identitas
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Penyakit Sekarang
- Riwayat Kesehatan Keluarga
d. Pola Aktivitas
- Pola Nutrisi
- Pola Eliminasi
- Pola Istirahat dan Tidur
- Pola persepsi dan konsep diri
- Pola mekanisme stres dan koping
- Pola seksual dan reproduksi
Diagnosa

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan ketidak cukupan insulin, penurunan
masukan oral : anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri
abdomen, perubahan kesadaran : status hipermetabolisme,
pelepasan hormon stress.
 Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pertahanan perifer, perubahan sirkulasi, kadar
gula darah yang tinggi, prosedur invasif dan kerusakan kulit.
 Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah
interpretasi informasi / tidak mengenal sumber informasi.
Intervensi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak Tujuan : berat badan
dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
Kriteria Hasil :
1) pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang penyalahgunaan zat, penurunan jumlah
intake ( diet pada status nutrisi).
2) mendemonstrasikan perilaku, perubahan gaya hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan
berat badan yang tepat.

Intervensi / Implementasi :
1) Timbang berat badan setiap hari sesuai indikasi
R : Mengetahui pemasukan makan yang adekuat.
2) Tentukan program diet dan pola makanan pasien dibandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan pasien.
R: Mengindentifikasi penyimpangan dari kebutuhan.
3) Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kembung, mual,muntah, pertahankan
puasa sesuai indikasi.
R : mempengaruhi pilihan intervensi.
4) Observasi tanda-tanda hipoglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran, dingin/lembab, denyut
nadi cepat, lapar dan pusing.
R : secara potensial dapat mengancam kehidupan, yang harus dikali dan ditangani secara
tepat.
5) Kolaborasi dalam pemberian insulin, pemeriksaan gula darah dan diet.
R : Sangat bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah. cukupan insulin

S-ar putea să vă placă și