Sunteți pe pagina 1din 10

 1.

Rasio Lancar (Current Ratio)



 Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh
sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin
hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin
hutang-hutang perusahaan kepada kreditor.

 CURRENT RATIO

 = AKTIVA LANCAR
KEWAJIBAN LANCAR
 = 7.454.347.000 = 2,3653 atau 236,53%
3.151.495.000
 ( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 2,3653
aktiva lancar )
 2. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio)

 Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun
kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.
 Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi
yang sangat besar dalam persediaan.
 Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair merupakan angka
minimum yang perlu dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak
mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

 QUICK RATIO :

 = AKTIVA LANCAR – PERSEDIAAN


KEWAJIBAN LANCAR
 = 7.454.347.000 -1.336.250.118.104 = 1,4947 atau 149,47%
1.845.791.716.500
 ( artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva
perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,4947 aktiva
lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )
 3. Perputaran Piutang (Turn Over Receivable)

 Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai
beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang
berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian
kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang kalau
memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap
akhir bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal
tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi dua.

 TURN OVER RECEIVABLE

 = HASIL PENJUALAN BERSIH
 PIUTANG USAHA
= 9.453.865.992.878
 680.524.238.562
 = 13.892
 (Artinya perputaran piutang perusahaan sebesar Rp. 13.892)
 4. Ratio Rentabilitas

 Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio


yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu
perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

 RASIO LABA USAHA DENGAN TOTAL AKTIVITAS


 = LABA USAHA
TOTAL AKTIVA
 = 757.876.976.650 = 0,1148 atau 11,48%
6.599.845.533.328
 (Artinya : Setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha
sebesar Rp 0.1148)
 PERPUTARAN TOTAL AKTIVA

 = PENJUALAN
TOTAL AKTIVA
 = 9.453.865.992.878 = 1,4324 atau 143,24%
6.599.845.533.328
 ( artinya Total Aktiva telah digunakan untuk
meningkatkan penjualan efisiensi sebesar 1,4324 )

 GROSS MARGIN RATIO

 = LABA KOTOR
PENJUALAN
 = 1.658.411.025.156 = 0,175 atau 17,5%
9.453.865.992.878
 (Artinya Perusahaan dapat mencapai laba kotor 17,5% dari
penjualannya)

 NET MARGIN RATIO

 = LABA BERSIH
PENJUALAN
 = 483.486.152.677 = 0,05
9.453.865.992.878
 (Artinya Rp 1 penjualan menghasilkan Laba bersih sebanyak Rp
0.05)

 OPERATING MARGIN RATIO

 = LABA USAHA
PENJUALAN
 = 757.876.976.650 = 0,08
9.453.865.992.878
 (Artinya Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0.08)
 RENTABILITAS MODAL SENDIRI

 = LABA BERSIH
MODAL SENDIRI

= 483.486.152.677 = 0,1994
2.424.669.292.434

 (Artinya Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba


bersih Rp 0.1994)
 5. SOLVABILITAS PERUSAHAAN

 Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua


kewajibannya.

RASIO MODAL DENGAN AKTIVA

 = MODAL SENDIRI
TOTAL AKTIVA
 = 2.424.669.292.434 = 0,3674 atau 36,74%
6.599.845.533.328
 (Artinya Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp. 0,3674 modal
sendiri, sedangkan Rp 0,6326 berasal dari pinjaman)

 RASIO MODAL DENGAN AKTIVA TETAP

 = MODAL SENDIRI
AKTIVA TETAP
 = 2.424.669.292.434 = 0,9681 atau 96,81%
2.504.546.828.237
 (Artinya aktiva tetap dibiayai dengan 96.81 % modal sendiri)

 RASIO AKTIVA TETAP DENGAN HITUNG JANGKA
PANJANG

= AKTIVA TETAP
HUTANG JANGKA PANJANG
 = 2.504.546.828.237 = 1,0752 atau 107,52%
2.329.384.524.394

 (Artinya Kemampuan perusahaan untuk
memperoleh pinjaman jangka panjang dengan
jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 107,52%)
 Perusahaan PT. Mayora Indah memiliki current ratio setiap
Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 2,2187 aktiva lancar .
Quick ratio PT Mayora Indah mampu memenuhi kewajiban lancar
dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin dengan Rp 1,4947 aktiva lancar yang likuid atau dalam
bentuk uang bukan persediaan barang dagangan . Turn over
receivable/perputaran piutang PT. Mayora sebesar Rp. 13.892.
Setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp
0.1148. Total Aktiva telah digunakan untuk
meningkatkan penjualan efisiensi sebesar Rp. 1,4324.
Perusahaan dapat mencapai laba kotor 17,5% dari penjualannya.
Rp 1 penjualan menghasilkan laba bersih sebanyak Rp 0.05.
Setiap Rp. 1 penjualan menghasilkan Rp 0.08. Modal sendiri
menghasilkan laba bersih Rp 0.1994. Setiap Rp 1 total aktiva
dibiayai dengan Rp. 0,3674 modal sendiri, sedangkan Rp 0,6326
berasal dari pinjaman. Aktiva tetap dibiayai dengan 96.81 %
modal sendiri. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pinjaman jangka panjang dengan jaminan aktiva aktiva tetap
sebesar 107,52%.

S-ar putea să vă placă și