Introduction to Biosensors

A biosensor is an analytical device which is used to determine

the presence and concentration of a specific substance in a
biological analyte

Desired molecule

Signal
Bioreceptor Transducer Display
Processing

Biosample

Biosensor
 Introduction to Biosensors

Bioreceptor Transducer

Absorption
Antibody Fluorescence
Optical Interference

potentiometric
Enzyme Electrochemical amperometric
conductimetric

Nucleic Acid (DNA) Mass based

Cell Temperature based

Dielectric properties
Electric & Permeability properties
MIP
Magnetic Voltage or Current
Bioreceptors

Antibodies are biological molecules that exhibit

 Antibody very specific binding capabilities for specific
structure (antigens).

membrane

Antigen It can be recognized by antibody.

Bioreceptors

Bioreceptor

Display
Bioreceptors
 Enzyme
Enzyme is a large protein molecule that acts as a catalyst in chemical reactions.
Enzymes are often chosen as bioreceptors based on their specific binding
capabilities as well as their catalytic activity
 Pengelompokan enzim
• Oksidoreduktase
• Transferase
• Hidrolase
• Liase
• Isomerase
• Ligase
Hal yang harus diperhatikan jika enzim
sebagai bioreseptor biosensor :
• Setiap enzim memiliki EC number , nomor pertama
mengindikasikan tipe enzim. Contoh : Glukosa oksidase EC 1.1.3.4
adalah enzim bertipe oksidasi reduksi.

• Enzim memiliki BM yang besar berkisar kira kira 12.000 sampai

lebih dari 1 juta. Sehingga enzim berukuran amat besar
dibandingkan dengan substrat atau gugus fungsional targetnya.

• Ada enzim yang memerlukan tambahan komponen kimia bagi

aktivitasnya, komponen ini disebut kofaktor. Kofaktor mungkin
suatu molekul anorganik seperti ion Fe2+, Mn2+, atau Zn2+.Atau
mungkin suatu molekul organik kompleks yang disebut koenzim.
• Beberapa enzim membutuhkan baik koenzim
maupun satu atau lebih ion logam bagi
aktivitasnya.
• Pada beberapa enzim, ko enzim ataupun ion
logam hanya terikat secara lemah atau dalam
waktu sementara pada protein, tetapi pada enzim
lain senyawa ini terikat kuatatau terikat secara
permanen yang disebut dengan gugus prostetik.
• Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif
mengkatalisis, bersama-sama dengan koenzim
atau gugus logamnya disebut holoenzim.
• Koenzim dan ion logam bersifat stabil sewaktu
pemanasan, sedangkan bagian protein enzim,
yang disebut apoenzim terdenaturasi oleh
pemanasan.
Konsentrasi substrat mempengaruhi dengan nyata
kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim

• Terdapat hubungan kuantitatif di antara

konsentrasi substrat dan kecepatan reaksi
enzimatik
• Grafik hubungan konsentrasi substrat dengan
kecepatan katalitik.
• Persamaan Michaelis-Menten
• Tiap tiap enzim memiliki KM yang khas bagi
substrat tertentu
Bioreceptors

Bioreceptor

Display
 Bioreceptors

DNA structure
Another biorecognition mechanism involves
hybridization of deoxyribonucleic acid (DNA)
or ribonucleic acid (RNA), which are the
building blocks of genetics.

Four chemical bases:

• adenine(A), guanine (G),
• cytosine (C), and thymine (T)
 Bioreceptors

Principles of DNA biosensors

Nucleic acid hybridization

(Target Sequence)

ssDNA (Probe) (Hybridization) (Stable dsDNA)

Bioreceptors

Bioreceptor

Display
Bioreceptors

 Living Cell

Nourishment

Product
Bioreceptors

Bioreceptor

Display
Bioreceptors

 MIP (Molecular Imprinted Polymer)

Bioreceptors

MIP as a bioreceptor
Bioreceptors

Bioreceptor

Display