Sunteți pe pagina 1din 19

Asuhan Keperawatan Pada

Klien Yang Terpasang


GIPS dan TRAKSI
GIPS
• Gips adalah mineral yang terdapat di
alam dengan for CaSO4, H2O dan
merupakan batu putih.
Tujuan dipasangi Gips
• Imobilisasi kasus dislokasi dan patah tulang
fiksasi.
• Imobilisasi kasus penyakit tulang, misalkan :
dilaksakan pada post operasi.
• Memperbaiki dan mencegah deformitas.
• Fiksasi eksternal untuk menurunkan sakit
pembalut darurat
• Mencegah kecacatan
• Mendukung dan menstabilkamr sendi yang
lemah
Indikasi dan kontra indikasi Pemasangan
gips
• Indikasi
• Pasien dengan dislpkasi, fraktur,
penyakit tulang dan skoliosis
• Kontra Indikasi Fraktur terbuka
Jenis-jenis Gips
• Snort arm cast / gips • Breast cast/penjepit
lengan pendek nreliputi mengimbangi mobilisasi
dari bawab sikut jari fraktur sementara sendi
tapak tangan/kelipatan dalem keadaan
proksimal palmar imobilisasi. Indikasi :
indikasi untuk fraktur Praktur tungkai femur
lengan bawah, pada Gips dihubungkan
pergelangan tangan oleh engsel ppda sendi
karpal dan meta-karpal. lutut dikunci untuk
gerakan jalan dan
dibuka untuk gerakan
lutut.
Pemasangan Gips dipasang
dalam 2 bentuk, Yaitu :
• Gips sirkuler, • Gips silinder kering
dipasang biasanya dalam waktu 12
pada keadaan dimana sampai 24 jam tapi
memerlukan badan gips biasanya
imobilisasi atau fiksasi sampai 48 jam baru
yang lebite stabil. kering.
• Gips Spalk atau hanya • Gips plastik : kering 8
merupakan proteksi sampai 10 jam.
saja. Dalam : udara yang
• Gips plester dapat kering (tidak lembab
atau boleh kering akan lebih cepat dan
setelah 12 sampai 48 efisien proses
jam tergantung dari pengeringan gips).
ukurannya.
Perawatan Gips
• Perawatan gips • Periksa pinggir- pinggir
basah gips atau di bawahnya
kalau terjadi iritasi kulit
– Perlengkapan pada pinggir gips yang
» Bed board kasar sehingga dipasang
» Bantal kain yang halus.
yang • Gunakan lotion atau krem
ditutupi untuk raelumaskan gips
plastik atau mencegah gips
melengket pada kulit.
• Tinggikan tungkai atau
» Penatalaks tangan yang gips.
anaan • Siapkan gunting gips
• Perawatan gips sesudah apabila gips terlalu ketat.
• Periksa warna, suhu, • Jangan merubah arah
sensasi seluruh jari gips.
tangan atau kaki dan • Latih gerak sendi di atas
buang sisa-sisa gips dan di bawah gips 4 x /
hari.
• Latih ekstrimitas yang
sehat.
Complikasi» Komplikasi
Gips
Komplikasi Lanjut/Multisistem
Dini/kompartemen Komplikasi
Sakit persisten yang » Nausea, vomiting dan
tidak berkurang oleh distensi abdomen
analgetik narkotik dengan illeus yang tidak
disertai oleh, bengkak, berkontraksi dan
baal dan tingling. kemungkinan obstruksi
» Sianpsis kuku intestinal
» Kulit dingin dengan » Cemas tiba-tiba
capilarry reftil menunjukkan gejala-
menurun gejala tingkah, laku dan
respon autonora,
» Hilangnya sensasi peningkatan respirasi
» Menurunnya dan jantung, peningkatan
denyut nadi tekanan darah,
» Menurunnya diaporesis dihubungkan
kemampuaa dengan keterbatasan
bergerak jari kaki gerak di ruangan.
dan jari tangan » Tromhoplebitis dan
pada ekstrinitas kemungkinan emboli
yang berpengaruh pulmonal dihubungkan
dengan imobilisasi dan
tidak ef'ektifnya
peredaran darah
Diagnosa Perawatan yang Muncul Pada
Klien yang Dipasang Gips
» Gangguan pemenuhan O2 : ventilasi berhubungan
dengan menumpuknya sekret pada bronchus dan
bronchiolus akibat pemasangan gips tubuh.
» Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
terganggunya fungsi alat gerak.
» Gangguan konsep diri : body image berhubungan
dengan tidak efektifnya koping individu.
» Potensial terganggunya eliminasi BAB : konstipasi
berhubungan dengan penurunan motilitas usus
akibat imobilisasi.
» Resiko tinggi penurunan integritas jaringan
berhubungan dengan koraplikasi
Askep Klien Yang Dipasang
Traksi
Susy Puspasari, S.Kep., Ners
TRAKSI
– Pengertian
• Penarikan tubuh atau tulang pada titik
fiksasi yang ditarik dengan tarikan yang
sesuai atau sama besar, menggunakan
kerekan atau beban.
Fungsi
• Untuk mempersatukan fragmen
tulang yang patah dan untuk
mempertahankan posisi tulang
hingga terjadi pertumbuhan dan
penyambungan tulang.
• Mempertahankan
kesinambungan dan kestabilan
tulang.
• Memperbaiki dan menjaga
terjadi deformitas.
• Imobilisasi sendi yang sakit.
• Penanganan sakit seperti
arthitis, kerusakan otot atau
ligamen, dislokasi, generasi
atau ruptur invertebrata.
Metode Traksi
• Traksi dan Gaya Berat
Gaya ini hanya berlaku pada cidera tungkai atas. Karena itu, bila
memakai kain penggendong lengan, berat lengan akan memberikan
traksi terus menerus pada humerus;

*Traksi Kulit (traksi Bucek)


Dapat menahan tarikan yang tidak lebih dari 4/5 kg. Ikatan
Holland atau elas toplast rentang 1 arah ditempelkan pada
kulit yang telah dicukur dan dipertahankan dengan suatu
pembalut. Maleus dilindungi dengan tissue/ganggee, dan
untuk traksi digunakan tali atau plester. Beban 5-6 round (2,5
-3 kg).
• Traksi Kerangka
• Kawat kirchsner, pen steinman atau pen denham dimasukkan,
biasanya di belakang tuberkel tibia untuk tibia untuk cidera
pinggul, paha dan lutut sebelah bawah tibia. Kalau digunakan
suatu pen, dipasang kait yang dapat berputar dengan bebas,
dan tali dipasang pen kait itu untuk menerapkan traksi.
Contoh : Steinman pen (peniti), kuncher wind (kawat),
cruetfield tongs (tang penjepit). Beban: 20 – 30 found (10 –
15kg) 1/7 - 1/5 BB.
Macam-Macam Traksi
• Manual Traksi • Balance Traksi “In Thomas”
Dilakukan dengan tarikan tangan Splint dengan suspensi pada lengan.
operator seperti ketika memperbaiki Tarikan dilakukan terhadap kekuatan
dislokasi. berlawanan yang berasal dari berat
• Continues Traksi tubuh, lalu kaki tempat tidur itu
Traksi yang dipertahankan tanpa dinaikkan. Tali dapat diikat pada kaki
gangguan. tempat tidur, atau dilewatkan pada
kerekan-kerekan dan diberi pemberat.
• Intermiten Traksi • Fixed Traksion
Penggunaannya hanya sewaktu- Tarikan dilakukan terhadap suatu benda
waktu. setelah pasien dengan head tertentu : contohnya plester ditempelkan
halter traksi, balance traksi atau pada bagian persilangan bebat thomas
sliding traksion. Digunakan untuk dan menarik kaki ke bawah hingga
melawan berat badan. panggal tungkai menyentuh cincin bebat
itu.
• Weight dan Pulley Traction
Plester ditempelkan pada ujung bebat
dan bebat itu digantung atau diikat pada
ujung tempat tidur yang diangkat
• Head Halter
Komplikasi
• Pada anak-anak terutama plester traksi dan pembalut melingkar dapat
menghambat sirkulasi, karena alasan ini traksi tiang gantungan dimana kaki
bayi digantungkan pada balok di atas, tidak boleh digunakan pada anak-
anak yang beratnya lebih dari 12

• sindroma kompartenen yang terjadi setelah traksi yang berlebihan melalui


pen talkaneus.
Prinsip Perawatan Traksi
• Pertahankan traksi
– Lurus dengan sumbu tulang panjang, instruksi posisi tubuh harus jelas.
– Nilai posisi traksi setiap pergantian sulit, beban jauh dari lintasan orang.
• Matras, status neurovascular
• Pemasangan tempat tidur traksi
– Pasang kapstok/pegangan untuk mobilisasi
– Hindari tempat tidur yang merangsang gangguan integritas.
• Beban 1/8 - 1/10 BB → penurunan tiap 1 cm, 15 - 20% kepala/servical/anak 1/10
BB.
• Olah raga sesuai instruksi dokter → isometris
• Perawatan pen :
– Rawat luka sekitar pen
– Monitor tanda-tanda infeksi sekitar pen
» Post traksi :
» Latih mobilisasi → jalan  body allignment
» Nyeri menurun
» Health edukatif → mobilisasi tepat, menerima gangguan body image
» Infeksi (-)
» Ambulasi efektif dan aman
Hal-hal yang lama diperhatikan pada
pemasangan trak
1. Sipkulasi
• pentisa warna kulit bagian distal, kapilari refile time
• gerak sendi
• keluhan dingin kesemutan dan pembengkakan
2. Kondisi kulit
» disekitar archiles tendon
» belakang (dorsal) kaki
» tumit
» sacrum
3. Mencegah cacat
» HIP plexor kontraktur
» drop root
4. Slip/Sliding
Tali traksi meleset dari roda.
5. Kenyamanan
» Traksi tidak perlu membuat klien jadi tidak nyaman
» Dengarkan keluhan klien, kemudian diatasi Pneumoni
hypostatik
• Komplikasi
» Bed rest Iama
» Aktivitas berkurang
Diagnosa Perawatan yang Muncul pada Klien yang
Dipasang Traksi

• Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan menurunnya


fungsi alat gerak.
• Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan akibat pemasangan traksi skeletal.
• Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan
teraktivasinya RAS.
• Gangguan konsep diri : body image berhubungan dengan tidak
efektifnya koping individu akibat adanya perubahan kondisi fisik.
• Potensial injury berhubungan dengan menurunnya fungsi alat
gerak.

S-ar putea să vă placă și