Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Dental plak atau plak gigi adalah deposit lunak yang berupa lapisan tipis
atau biasa disebut dengan biofilm yang melekat pada permukaan gigiatau
permukaan struktur keras lain di rongga mulut termasuk pada restorasi lepasan
atau cekat. ( Carranza dkk, 2012)
KOMPOSISI
Komposisi plak gigi adalah 80% air dan 20% senyawa padat. Senyawa padat disusun
oleh 40-50% protein, 13-18% karbohidrat dan 10-14% lemak,
Protein dalam plak gigi disusun oleh berbagai asam amino yang berasal dari saliva.
Karbohidrat, dalam bentuk sukrosa, yang terkandung dalam plak gigi akan dimetabolisme
oleh mikroorganisme sehingga membentuk polisakarida ekstraseluler. Mikroorganisme yang
memiliki kemampuan untuk membentuk polisakarida ekstraseluler, seperti Streptococcus
mutans, Streptococcus bovin, Streptococcus sanguis, dan Streptococcus salivarius
KLASIFIKASI PLAK
Plak gigi di klasifikasikan menjadi 2:
1. Plak supragingiva, yang terdapat pada tepi gingiva atau diatas tepi gingiva
2. Plak subgingiva, yang terdapat di bawah tepi gingiva, antara gigi dan epitel
poket gingiva
(Rose dan mealey, 2004)
MEKANISME PEMBENTUKAN PLAK
Mekanisme pembentukan plak di bagi menjadi 3 fase:
1. Pembentukan dental pellicle ( fase awal pembentukan plak )
2. Kolonisasi awal pada permukaan gigi, sebagian besar adalah bakteri gram
positif fakultatif seperti streptoccocus sanguis
3. Kolonisasi kedua dan maturasi plak, mikroorganisme yang pada awalnya tidak
berkoloni pada permukaan gigi termasuk prevotella dan porphyromonas
gingivalis melekat pada sel bakteri yang terlah berada dalam plak. (Darra,
2012)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN PLAK GIGI
A. Lingkungan fisik
meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan sekitarnya, struktur permukaan gigi yang jelas
terlihat setelah dilakukan pewarnaan dengan larutan disklosing. Pada daerah terlindung karena
kecembungan permukaan gigi, pada gigi yang malposisi, pada permukaan gigi dengan kontur
tepi gingiva yang buruk, pada permukaan email yang mengalami cacat, dan pada daerah
pertautan sementoemail yang kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih banyak.
B. Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah.
Ini hanya terjadi pada permukaan gigi yang tidak terlindung. Pemeliharaan kebersihan mulut
dapat mencegah atau mengurangi penumpukan plak pada permukaan gigi.
OBAT KUMUR
Obat kumur antiseptik yang digunakan untuk mengatasi bau mulut yang disebabkan
oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Obat kumur ini mengandung
berbagai zat aktif seperti eucalyptol, menthol, methyl salicylate dan thymol sehingga
dapat membantu mencegah dan mengurangi plak dan radang gusi (gingivitis).
KOMPOSISI
1. Eucalyptol 0,92mg dalam 1mL berfungsi sebagai anti peradangan yang
bisa mengurangi rasa sakit pada gusi.
2. Menthol 0,42mg dalam 1mL berfungsi anestetik dan mengatasi iritasi ringan
pada mulut
3. Methyl salicylate 0,6mg dalam 1 mL berfungsi sebagai analgesik dan
antiseptik
4. Thymol 0,64mg dalam 1mL berfungsi sebagai antiseptik, antibakteri dan
antifungi
Beberapa substansi kimia dalam obat kumur memiliki sifat
antiseptik atau antibakteri yang berguna untuk menghambat pembentukan
plak dan pencegahan gingivitis. Senyawa yang bersifat antibakteri
dibutuhkan untuk membantu menghilangkan peradangan dengan cara
menghambat pertumbuhan bakteri dan menurunkan konsentrasi bakteri di
dalam plak gigi.
Air buahnya biasa digunakan sebagai penyedap masakan, minuman penyegar, bahan
pembuat asam sitrat, membersihkan karat pada logam, atau kulit yang kotor. Selain itu
dapat digunakan sebagai obat tradisional maupun campuran jamu.
Bagian yang di gunakan : buah, daun, bunga, akar.
KANDUNGAN JERUK NIPIS