Sunteți pe pagina 1din 33

KEBIJAKAN BAGI PEJALAN KAKI DAN

PENGGUNA JALAN YANG RENTAN


ISU DOMESTIK
 Keselamatan jalan
merupakan salah satu isu
global di dunia karena
menyebabkan kerugian
ekonomi yang signifikan.
 Penanganan keselamatan
transportasi jalan merupakan
hal yang sangat kompleks,
baik ditinjau dari
permasalahannya maupun
instansi/lembaga yang
semestinya terlibat di
dalamnya.
 Akibat kecelakaan lalu lintas
jalan diperkirakan mencapai
2,9 – 3,1 % dari total PDB
ISU GLOBAL
ESENSI KESELAMATAN MENJADI ISU GLOBAL
1. World Health Organization (WHO) telah
mempublikasikan bahwa kematian akibat
kecelakaan di jalan diperlakukan sebagai salah satu
penyakit tidak menular dengan jumlah kematian
tertinggi;
2. Tahun 2010 Majelis Umum PBB mendeklarasikan
Decade of Action for Road Safety 2011 – 2020 yang
bertujuan untuk menstabilkan dan mengurangi
tingkat fatalitas korban kecelakaan secara global
dengan meningkatkan kegiatan yang dijalankan
pada skala nasional, regional dan global;
3. Semangat pendeklarasian Decade of Action for
Road Safety 2011-2020 ini sejalan dengan amanat UU
22/2009 untuk menyusun Rencana Umum Nasional
Keselamatan Jalan.
ISU KESELAMATAN GLOBAL
ISU GLOBAL AKSI NASIONAL
World Health Day (7 April Kesepakatan 4 Disusun draft Rencana Aksi
2004), tema “ Road Safety Menteri+Kapolri Keselamatan Jalan
is not Accident”.
Pekan Nasional Dibuka Presiden RI di TMII
Keselamatan Jalan Jakarta, 23 April 2007
2007
Resolusi PBB 60/5 Pekan Nasional Dibuka Wapres di Silang Monas
Tanggal 20 Oktober 2005 Keselamatan Jalan Jakarta, 20 April 2008+ 10 Prov
Tentang Improving Global 2008
Road Safety Pekan Nasional Dibuka Menhub di Teater
Keselamatan Jalan Tanah Airku TMII
Jakarta,tanggal 17 Juni 2009 +
2009 10 Prov
Pekan Nasional Pekan Keselamatan 10
Resolusi PBB (A/64/255) Keselamatan Jalan Prov
Tanggal 2 Maret 2010 2010 Pekan Keselamatan
Tentang "Decade of Road dan Harubnas (2012) +
Safety" 2011 - 2020 Dekade Aksi 10 Prov
Keselamatan (DoA)
RUNK LLAJ

Inpres No.4 Tahun 2013 tentang


Program Dekade Aksi
Keselamatan Jalan
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN
2009 TENTANG LALULINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
 BAHWA PEMERINTAH MEMILIKI TTGJWB TERHADAP
KESELAMATAN;
 AREA YANG DITANGANI TERHADAP KESELAMATAN
MENCAKUP SARANA DAN PRASARANA :
 MANAJEMEN KESELAMATAN;
 SARANA YANG BERKESELAMATAN ;
 JALAN YANG BERKESELAMATAN ;
 PENGAWASAN KESELAMATAN LLAJ (AUDIT, INSPEKSI,
PENGAMATAN DAN PEMANTAUAN)
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN
2009 TENTANG LALULINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
Pasal 45
(1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:
a. trotoar;
b. lajur sepeda;
c. tempat penyeberangan Pejalan Kaki;
d. Halte; dan/atau
e. fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan
manusia usia lanjut.
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009
TENTANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
Hak dan Kewajiban Pejalan Kaki dalam Berlalu Lintas

1. Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas


pendukung yang berupa trotoar, tempat
penyeberangan, dan fasilitas lain.
2. Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat
menyeberang Jalan di tempat penyeberangan.
3. Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pejalan Kaki berhak
menyeberang di tempat yang dipilih dengan
memperhatikan keselamatan dirinya.
UNDANG UNDANG NO 22 TAHUN 2009
TENTANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENYANDANG CACAT, MANUSIA USIA
LANJUT, ANAK-ANAK, WANITA HAMIL, DAN ORANG SAKIT

1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Perusahaan


Angkutan Umum wajib memberikan perlakuan khusus di bidang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada penyandang cacat,
manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit.
2. Perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. aksesibilitas;
b. prioritas pelayanan; dan
c. fasilitas pelayanan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian perlakuan khusus di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada penyandang
cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang
sakit diatur dengan peraturan pemerintah.
PERMASALAHAN DI BIDANG
KESELAMATAN TRANSPORTASI
JALAN
Tingginya pertumbuhan kendaraan
bermotor
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

 Untuk pengendara sepeda motor, korban sebagian


besar merupakan usia pekerja muda (20 s/d 24
tahun);
 Untuk pejalan kaki, sebagian besar adalah anak-anak
(5 s/d 9 tahun) dan usia lanjut (70 s/d 74 Tahun);
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

Pejalan kaki mempunyai potensi


meninggal dunia lebih tinggi jika terlibat
kecelakaan jika dibanding pengguna
jalan lainnya
Tingginya Korban Kecelakaan yang Melibatkan
Pengguna yang Rentan

Data dari WHO,


Proporsi meninggal
dunia karena
kecelakaan
transportasi jalan
untuk pejalan kaki
sebesar 21%

Sumber: WHO
PERMASALAHAN KESELAMATAN
TRANSPORTASI JALAN
Perilaku Pengguna Jalan

Ketidaktersediaa
n angkutan
umum sebagai
penyebab
tingginya
pengguna
sepeda motor di
kalangan siswa
Kesadaran
berkeselamatan
yang rendah
Perilaku Pengguna Jalan

Penyalahguna
an fungsi
sepeda motor

Rendahnya
kesadaran
berkeselamatan
Kondisi Sarana Angkutan
Umum
Rendahnya Kualitas
keselamatan
Kendaraan angkutan
umum

Rendahnya
kualitas
keselamatan
penumpang
angkutan umum
Kondisi Sarana Angkutan
Umum

Tidak ada
angkutan umum
menuju sekolah
Kondisi Sarana Angkutan
Umum

Rendahnya
kualitas
keselamatan
pengguna
angkutan umum
Kondisi prasarana untuk difabel yang belum
memadai
Kondisi Sarana untuk Difabel yang Belum Memadai

Sepeda
motor yang
dimodifikasi
untuk
pengendara
difabel, dan
belum dikaji
kelaikannya
AKSI DIREKTORAT KTD KEDEPAN
PENYEDIAAN LAJUR PESEPEDA

Penyediaan
Lajur atau
Jalur untuk
pesepeda
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)
1. Pengaturan penggunaan jaringan
jalan dan gerakan lalu lintas pada
Zona Selamat Sekolah dilakukan
dengan penetapan Zona Selamat
Sekolah.
2. Zona Selamat Sekolah yang
selanjutnya disebut ZoSS merupakan
bagian dari kegiatan manajemen
dan rekayasa lalu lintas berupa
pengendalian lalu lintas dan
penggunaan suatu ruas jalan di
lingkungan sekolah.
3. ZoSS bertujuan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan guna
menjamin keselamatan anak di
sekolah yang meliputi PAUD, TK,
SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA.
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

Pendidikan dan
sosialisasi Zona
Selamat Sekolah
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

ZoSS yang
sudah
terbangun
Pembangunan Fasilitas Penyeberangan orang di
sepanjang Jalan nasional (Zebra cross/ZoSS)

Pembangunan 1.000
tempat
penyeberangan
pada tahun 2015
Pembangunan Rute Aman dan Selamat Sekolah
(RASS)
No Pendekatan Tujuan
Pendekata 1 Perekayasaan menyediakan desain fasilitas pendukung lalu lintas yang

n atau
Engineering
ramah bagi anak-anak untuk berangkat dan pulang
sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda

2 Pendidikan Pendidikan kepada orang tua dan pengemudi yang


atau berada di area RASS untuk memberikan prioritas bagi
Education pejalan kaki dan pesepeda
3 Pendorong ditanamkan kesadaran bahwa bersepeda dan berjalan
atau kaki adalah kegiatan yang menyenangkan, selamat,
Encourageme aman, dan sehat
nt
4 Penegakan mendorong kepatuhan dan mencegah berulangnya
Hukum atau pelanggaran pengemudi atau pengguna jalan
Enforcement sehingga membahayakan anak-anak yang beraktivitas
di RSKS
5 Peninjauan untuk memastikan berlangsungnya perbaikan Program
Ulang atau RSKS secara berkelanjutan
Evaluation
Pembangunan Rute Aman dan Selamat Sekolah
(RASS)
RAMBU RUTE AMAN DAN
SELAMAT SEKOLAH

 Rambu Menyeberang
Pejalan Kaki;
 Rambu Menyeberang
Sepeda;
 Rambu Mengurangi
Kecepatan;
 Rambu Jalur Pejalan
Kaki;
 Rambu Tombol Pejalan
Kaki;
 Rambu Stop
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas untuk
Difabel

Kemudahan
Akses untuk
Difabel
Penyediaan Sarana Angkutan Umum untuk
Difabel
“ Time For Action”

“ Lebih baik Tidak Berangkat


Daripada Tidak Sampai”

Keselamatan tanggung jawab kita bersama


TERIMA KASIH

S-ar putea să vă placă și