Sunteți pe pagina 1din 8

PENGERTIAN AMANAH

Secara syar’i, amanah bermakna:


menunaikan apa-apa yang dititipkan atau
dipercayakan. Itulah makna yang terkandung
dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah
memerintahkan kalian untuk menunaikan
amanah-amanah kepada pemiliknya; dan
apabila kalian menetapkan hukum di antara
manusia hendaklah kalian menetapkan hukum
dengan adil.” (An-Nisa: 58)
MACAM-MACAM AMANAH
 Pertama, amanah fitrah. Dalam fitrah ada amanah. Allah
menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada
tauhid, kebenaran, dan kebaikan. Karenanya, fitrah selaras
betul dengan aturan Allah yang berlaku di alam semesta.

 Kedua, amanah taklif syar’i (amanah yang diembankan


oleh syari’at). Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya
Allah telah menetapkan fara-idh (kewajiban-kewajiban),
maka janganlah kalian mengabaikannya; menentukan
batasan-batasan (hukum), maka janganlah kalian
melanggarnya; dan mendiamkan beberapa hal karena kasih
sayang kepada kalian dan bukan karena lupa.” (hadits
shahih)
 Ketiga, amanah menjadi bukti keindahan Islam. Rasulullah
saw. bersabda: “Barangsiapa yang menggariskan sunnah yang
baik maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang
rang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahalanya sedikit
pun.” (Hadits shahih)

 Keempat, amanah dakwah. Selain melaksanakan ajaran Islam,


seorang muslim memikul amanah untuk mendakwahkan
(menyeru) manusia kepada Islam itu. Seorang muslim bukanlah
orang yang merasa puas dengan keshalihan dirinya sendiri. Ia
akan terus berusaha untuk menyebarkan hidayah Allah kepada
segenap manusia. Amanah ini tertuang dalam ayat-Nya: “Serulah
ke jalan Rabbmu dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (An-
Nahl: 125)
 Kelima, amanah untuk mengukuhkan kalimatullah di muka
bumi. Allah swt. menegaskan: “Allah telah mensyariatkan bagi
kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa,
yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah
tentangnya.” (Asy-Syura: 13)

 Keenam, amanah tafaqquh fiddin (mendalami agama).


Untuk dapat menunaikan kewajiban, seorang muslim haruslah
memahami Islam. “Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang
beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-
Taubah: 122)
JENIS-JENIS AMANAH
 Amanah Fithrah: Yaitu amanah yang diberikan oleh Sang
Pencipta SWT sejak manusia dalam rahim ibunya, bahkan jauh
sejak dimasa alam azali, yaitu mengakui bahwa ALLAH SWT
sebagai RABB/Pencipta, Pemelihara dan Pembimbing (QS
7/172).
 Amanah Syari’ah/Din: Yaitu untuk tunduk patuh pada aturan
ALLAH SWT dan memenuhi perintah-NYA dan menjauhi
larangan-NYA, barangsiapa yang tidak mematuhi amanah ini
maka ia zhalim pada dirinya sendiri, dan bodoh terhadap dirinya,
maka jika ia bodoh terhadap dirinya maka ia akan bodoh terhadap
RABB-nya (QS 33/72).
 Amanah Hukum/Keadilan: Amanah ini
merupakan amanah untuk menegakkan
hukum ALLAH SWT secara adil baik dalam
kehidupan pribadi, masyarakat maupun bernegara
(QS 4/58). Makna adil adalah jauh dari sifat ifrath
(ekstrem/berlebihan) maupun tafrith
(longgar/berkurangan).
 Amanah Ekonomi: Yaitu bermu’amalah dan
menegakkan sistem ekonomi yang sesuai dengan
aturan syariat Islam, dan menggantikan ekonomi
yang bertentangan dengan syariat serta
memperbaiki kurang sesuai dengan syariat (QS
2/283).
 Amanah Sosial: Yaitu bergaul dengan menegakkan
sistem kemasyarakatan yang Islami, jauh dari tradisi
yang bertentangan dengan nilai Islam, menegakkan
amar ma’ruf dan nahi munkar, menepati janji serta
saling menasihati dalam kebenaran, kesabaran dan
kasih-sayang (QS 23/8).
 Amanah Pertahanan dan Kemanan: Yaitu
membina fisik dan mental, dan mempersiapkan
kekuatan yang dimiliki agar bangsa, negara dan
ummat tidak dijajah oleh imperialisme kapitalis
maupun komunis dan berbagai musuh Islam lainnya
(QS 8/27).

S-ar putea să vă placă și