Sunteți pe pagina 1din 27

KIMIA ANORGANIK II

LOGAM ALKALI TANAH

KELOMPOK II (B)

ALITA SARI (A1L1 15 0)


OLMA SANTIANI (A1L1 15 0)
NOVIANTI USU (A1L1 15 0)
ACI (A1L1 15 086)
HASTUTI (A1L1 15 092)
SITI NURSAFITRI (A1L1 15 0)
ETRIYANTI (A1L1 15 088)
WA HADAYANI (A1L1 15 048)
SUROTO (A1L1 15 020)
ANDINO KEVIN R S (A1L1 15 006)
Oksida Logam Alkali Tanah

Logam-logam alkali tanah terbakar dalam udara


membentuk oksida normal, kecuali anggota kelompok
yang densitas muatannya rendah seperti barium yang
membentuk (barium) peroksida.Kecuali magnesium
dioksida yang tidak larut dalam air, oksida-oksida
logam alkali tanah umumnya bereaksi dengan air
membentuk hidroksidanya menurut persamaan reaksi :
Lanjutan…..

Magnesium oksida mempunyai titik leleh yang


sangat tinggi (2825oC), oleh karena itu senyawa
ini jika dicampur dengan tanah liat (batu bata)
sangat bermanfaat sebagai bahan pelapis
tungku pada industri. Kristal magnesium
dioksida merupakan senyawa yang sedikit
berbeda dari oksida logam alkali tanah lainnya,
karena senyawa ini bersifat konduktor panas
yang baik tapi menunjukkan sifat konduktor
listrik yang buruk walaupun pada temperatur
tinggi.
Lanjutan…..

Kalsium oksida sering disebut kapur tohor


(quicklime), banyak digunakan pada produksi
baja, dan dapat diperoleh dari pemanasan
kalsium karbonat pada temperatur sangat tinggi
(>1170oC), menurut persamaan reaksi :

CO3 (s)  CaO (s) + CO2 (g)


Lanjutan…..

Kalsium oksida bereaksi dengan air membentuk


hidroksidanya dan sering dipakai untuk
menetralkan tanah yang bersifat asam. Namun,
pengunaan kalsium oksida ini dapat juga
mengakibatkan tanah terlalu basa, oleh karena itu
lebih baik jika dipakai serbuk batu kapur sebagai
agen netralisasi; persamaan reaksinya adalah :
Ca(OH)2 (aq) + H3O+ (aq)  Ca2+ (aq) + 3 H2O (l)
CaCO3 (s) + 2 H3O+ (aq) Ca2+ (aq) + CO2 (g) + 3 H2O (l)
Hidroksida Logam Alkali Tanah
Lanjutan…..

Kelarutan hidroksida logam-logam alkali tanah


dalam air semakin besar dengan naiknya nomor
atom dan hanya magnesium hidroksida yang
sukar larut dalam air. Sifat magnesium
hidroksida yang sukar larut ini sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari misalnya yanng
berkaitan dengan menggunakan obat sakit perut
antasit. Kelarutan magnesium hidrosida yang
rendah berarti konsentrasi ion hidroksida bebas
dalam suspensi tersebut sangat kecil.
Lanjutan…..
Larutan jenuh kalsium hidroksida disebut juga air kapur.
Larutan ini dapat dipakai untuk melakukan uji paling
sederhana terhadap gas karbondioksida yang pada awalnya
memberikan endapan putih kalsium karbonat,namun
endapan tersebut larut kembali sebaai kalsium hidrogen
karbonat pada penambahan gas karbondioksida berlebihan,
menurut persamaan reaksi:

Ca(OH)2(aq) + CO2(g)  CaCO3(s)


CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)  Ca(HCO3)2(aq)
Atau :
Ca2+(aq) + CO2(g) + 2OH-(aq)  CaCO3(s) +H2O(l)
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)  Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq)
Kalsium Karbonat (CaCO3)

Kalsium yang merupakan unsur terbanyak kelima di bumi,


sangat banyak terdapat sebagai kalsium karbonat dalam
deposit masif kapur (chalk), gamping atau batu kapur.
Kapur terbentuk juga di laut, terutama selama abad
‘Cretaceous” kira-kira 135 juta tahun lalu, yang berasal dari
kerangka organisme laut yang terhitung jumlahnya. Batu
kapur yang terbentuk dalam laut ini, tetapi sebagai
endapan sederhana karena jumlahnya yang semakin besar
sehingga semakin berlebihan. Persamaan reaksinya adalah
Lanjutan…..

Ion hidrogen karbonat bersifat sangat mudah


terpolarisasi, oleh karena itu hanya di stabilkan
oleh kation yang densitas muatannya rendah
seperti natrium (densitas muatannya 24 mm-3 ),
tetapi ion ini tidak di stabilkan oleh ion kalsium
yang di sintesis muatannya tinggi yaitu 52 mm-3
. Dengan demikian penguapan larutan kalsium
hidrogen karbonat mengakibatkan terbentuknya
kembali padatan kalsium karbonat, menurut
persamaan reaksi:
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3 (s) + CO2(g) + H2O(l)
Lanjutan…..
Padatan kalsium karbonat inilah yang membentuk stalagmit,
yaitu kalsium karbonat yang tumbuh terus menerus dan
semakin tinggi dari dasar gua, dan stalagmit yaitu kalsium
karbonat yang bertumbuh terus menerus menerus mengarah
kebawah dari atap gua. Salah satu misteri terbesar dari bidang
geokimia adalah proses pembebttukn mineral dolomit.
Dolomit di jumpai sebagai deposit (endapan) yang sangat
besar. Strukrur kimianya adalah CaMg(CO3)2, yang tersusun
oleh ion-ion yang diselang-seling secara bergantian ion
kalsium dan magnesium. Satu hal yang menarik adalah bahwa
banyak deposit hidrokarbon ( minyak) dijumpai di dalam
deposit dolomit. Jika larutan ion-ion kalsium, magnesium dan
ion karboanat di campurkan di laboratorium, maka hanya akan
di peroleh campuran kristal kalsium karbonat dan kristal
magnesium karbonat.
Semen
Telah disadari kira-kiras sejak 1500 B.C. , bahwa pasta dari
campuran kalsium hidroksida dan pasir (mortar) dapat
dipakai untuk merekatkan batu bata atau batu-batu dalam
konstruksi bangunan. Campuran material tersebut secara
perlahan mengikat karbon dioksida di udara dan
mengubah kalsium hidroksida menjadi padatan keras
kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi :

Ca(OH)2 (s) + CO2 (g)  CaCO3 (s) + H2O (g)


Lanjutan…..
Semen merupakan salah satu produk industri kimia terbesar
didunia. Semen dibuat dengan menggerus batu kapur dan serpih
(alumino silikat) bersama-sama lalu memanaskan campuran ini
hingga 1500oC. Reaksi kimia yang terjadi membebaskan karbon
dioksida dan melelehkan sebagian komponen membentuk padatan
gumpalan (bongkahan) yang disebut dengan kerak-arang (clinker).
Kerak-arang ini kemudian digerus dan dicampurkan dengan sedikit
kalsum sulfat. Campuran ini dikenal sebagai semen Portland.
Susunan kimia semen ini adalah ̰ 26% Ca2SiO4 (dkalsium silikat),
51% Ca3SiO5 (trikalsium silikat), dan 11% Ca3Al2O6 (trikalsium
aluminat). Ketika air ditambahkan maka terjadi berbagai reaksi
hidarsi yang kompleks yang salah satu tipe reaksinya adalah :

2 Ca2SiO4 (s) + 4 H2O (l)  Ca3Si2O7.3 H2O (s) + Ca(OH)2 (s)


Lanjutan…..

Silikat trihidrat yang disebut gel tobermorit


menbentuk kristal kuat yang merekatkan ikatan-
ikatan kuat silikon-oksigen dengan pasir dan
agregat kerikil (batu-batu kecil) yang
dicampurkan pada semen. Karena produk lain
dalam reaksi tersebut adalah kalsum hidroksida,
campuran ini harus diperlakukan sebagai
material korosif ketika mengeras
Kalsium Klorida

Kalsium klorida anhidrat bersifat higroskopis,


mudah menyerap, uap air, dan oleh karena itu
sering dipakai sebagai bahan pengering
dilaboratorium kimia. Reaksi pembentukan
heksahidrat, CaCl2.6H2O . bersifat eksotermik.
Kalsium klorida, sebagai ganti natrium klorida ,
dapat dipakai untuk melelehkan es menurut dua
cara . Pertama, reaksinya dengan air sangat
eksotermik, dan kedua kalsium klorida
membentuk campuran yang membeku yang
berakibat banyak mereduksi titik leleh
Lanjutan…..
Kelarutan kalsium klorida dalam air sangat besar,
dan larutan dengan konsentrasi 30% massa
kalsium klorida dapat tetap bertahan sebagai
cairan hingga temperatur -55oC, sangat jauh
lebih rendah daripada yang dihasilkan oleh
larutan natrium klorida. Salah satu keuntungan
penggunaan kalsium klorida adalah bahwa ion
kalsium kurang merusak tanaman dibanding
dengan ion natrium. Larutan kalsium klorida
pekat bersifat seperti lem yang terasa sangat
lengket, dan sifat ini dapat diaplikasikan untuk
menangkap debu pada permukaan jalan yang
diperkeras.
Magnesium sulfat dan kalsium sulfat

Magnesium sulfat dijumpai sebagai heptahidrat


MgSO4.7H2O, pada mulanya diberi nama garam
Epsom (inggris) yaitu nama suatu kota diinggris
tempat garam tersebut pertama kali ditemukan.
Seperti garam magnesium yang lain, magnesium
sulfat bersifat laksatif (efek memperlancar).
Lanjutan…..
Kalsium sulfat terdapat sebagai dihidrat
CaSO4.2H2O dan dikenal sebagai gipsum.
Deposit mineral murni gipsum dengan densitas
sangat tinggi disebut alabaster dan telah
digunakan untuk keperluan seni pahat. Jika
dipanaskan pada suhu 100 0C terbentuk
hemihidrat, plester (gips Paris), menurut
persamaan reaksi :
Lanjutan…..
Padatan serbuk putih ini bereaksi dengan air secara
perlahan untuk membentuk jarum-jarum yang
bersambungan dari kristal kalsium sulfat dihidrat yang
sangat kuat-keras digunakan sebagai plester (pembalut).
Biasanya bahan ini lebih dikenal sebagai pembalut
gipsum. Salah satu manfaat utama gipsum adalah
penggunannya sebagai dinding tembok atau penyekat
ruangan yang tahan api. Gipsum tidak bisa terbakar dan
dapat diproduksi dengan biaya murah. Gipsum lebih
disukai dibanding kapur karena sifat reaksi dehidrasi
gipsum yang menghasilkan hemihidrat tersebut. Reaksi
ini akan terjadi dengan adanya api (pembakaran).
Kalsium karbida (CaC2)

Kalsium dengan karbon membentuk senyawa yang


sangat penting dalam industri yaitu kalsium
karbida. Walaupun disebut karbida, senyawa ini
tidak mengandung ion karbida C4-, tetapi ion
dikarbida C22- yang umumnya disebut ion. Kalsium
karbida dibuat dengan memanaskan karbon dan
kalsium oksida pada temperatur 2000 0C dalam
tanur listrik menurut persamaan reaksi :
CaO(s) + 3C(s)  CaC2(s) + CO(g)
Lanjutan…..
• Penggunaan utama dikarbida ini adalah untuk
memproduksi etuna (asetilena) yang dipergunakan
padapengelasan, menurut persamaan reaksi :

CaC2(s) + H2O(l)  Ca(OH)2(s)+ C2H2(g)

• Reaksi dengan dioksigen bersifat sangat eksotermik


(sehinnga dapat dimanfaatkan pada proses pengelasan),
menurut persamaan reaksi:

2C2H2(g) + 5O2(g)  4CO2(g) + 2H2O(g) + kalor


Lanjutan…..

Reaksi penting lainnya adalah dengan gas


nitrogen. Pada pemanasan sangat tinggi (1100
0C) dalam tanur listrik terjadi pemutusan ikatan

ganda tiga dinitrogen membentuk senyawa


kalsium sianamida menurut persamaan reaksi :

CaC2(s) + N2(g)  CaCN2(s) + C(s)


Kemiripan Litium dengan Logam Alkali Tanah

Litum dalam banyak hal menunjukan sifat yang


berbeda dengan anggota logam alkali lainnya tetapi justru
lebih mirip dengan logam alkali tanah seperti sifat sifat
berikut ini:
1. Kekerasan litium terbesar dalam golongan alkali, mirip
dengan kekerasan logam alkali tanah.
2. Mirip dengan logam alkali tanah tetapi berbeda dengan
logam alkali karena litium membentuk oksida “ normal”,
Li2O, bukan dioksida (2 -) ataupun dioksida (1-).
3. Litium adalah satu satunya logam alkali yang
membentuk senyawa nitrida seperti halnya semua logam
alkali tanah.
Lanjutan…..
4. Demikian juga litium adalah satu satunya logam alkali yang
membentuk senyawa dikarbida (2-), Li2C2 yang sering di
sebut litium asetilida, seperti halnya semua logam alkali
tanah juga membentuk senyawa dikarbida (2-).
5. Garam garam litium dengan karbonat, fosfat, dan florida
mempunyai kelarutan sangat rendah dalam air, sedangkan
garam garam alkali tanah dengan karbonat, fosfart dan
florida tak larut dalam air.
6. Litum membentuk berbagai senyawa organo metalik (
senyaw dengan atom logam terikat langsung dengan atom
karbon organic) Sama seperti logam magnesium. Dalam
banyak senyawa garam, litium dan magnesium
menunjukan banyak kesamaannya termasuk sifat
kovalensinya yang relative tinggi.
Kemiripan Litium dengan Logam Alkali Tanah
Lanjutan…..
Hubungan antara litium dengan logam alkali tanah
sering di sebut sebagai hubungan diagonal dalam sistem
periodic unsur unsur,yaitu kemiripan sifat sifat unsure
periode 2 dengan unsure di sebelah kanan bawahnya
pada periodic 3, dalam hal ini litium dengan
magnesium. Kemiripan sifat sifat litium dengan
magnesium mungkin dapat di terangkan dari sifat
rapatan muatan kationnya. Dalam golongannya litium
mempunyai ukuran (volume) terkecil, dan muatan ion
positifnya terpusat dalam ukurannya yang kecil ini
sehingga kation litium mepunyai daya mempolarisasi
terbesar.
Lanjutan…..
Rapatan muatan kation litium adalah 98 C mm-3 ( lihat
table 3.4), ternyata jauh lebih besar dari rapat muatan
kation lain dalam golongannya dan relative dekat
dengan muatn kation magnesium (120 C mm-3).
kedekatan rapatan muatan ion litium ini di duga
menyebabkan kemiripan sifat_sifat kimia senyawa-
senyawa litium dengan magnesium ( alkali tanah). Hal
yang sam berlaku bagi kation natrium ( rapatan muatan
24 C mm-3) dengan katiun barium ( rapatan muatan 23C
mm-3) yang menunjukkan kemiripan sifat-sifat kimianya
terutama dalam hal reaksinya dengan dioksigen
membentuk senyawa dioksida (2-), Na2O 2 dan BaO2.

S-ar putea să vă placă și

  • LKS Pertemuan 4 Siswa
    LKS Pertemuan 4 Siswa
    Document8 pagini
    LKS Pertemuan 4 Siswa
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Observasi LAGSUNG
    Observasi LAGSUNG
    Document2 pagini
    Observasi LAGSUNG
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Observasi LAGSUNG
    Observasi LAGSUNG
    Document2 pagini
    Observasi LAGSUNG
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Observasi Siswa Konvensional
    Observasi Siswa Konvensional
    Document2 pagini
    Observasi Siswa Konvensional
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Observasi LAGSUNG
    Observasi LAGSUNG
    Document2 pagini
    Observasi LAGSUNG
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Document7 pagini
    Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • LKS Pertemuan 4 Siswa
    LKS Pertemuan 4 Siswa
    Document8 pagini
    LKS Pertemuan 4 Siswa
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Ilmu Matematika
    Ilmu Matematika
    Document190 pagini
    Ilmu Matematika
    Ali Mansyar
    Încă nu există evaluări
  • Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Document7 pagini
    Lks 3 Pertemuan 3 Siswa
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Makalah KimOrg
    Makalah KimOrg
    Document9 pagini
    Makalah KimOrg
    agung jayani
    Încă nu există evaluări
  • PBL Kimia Larutan Penyanga
    PBL Kimia Larutan Penyanga
    Document2 pagini
    PBL Kimia Larutan Penyanga
    Nur Safitri
    70% (10)
  • 1 Model Pembelajaran Langsung
    1 Model Pembelajaran Langsung
    Document9 pagini
    1 Model Pembelajaran Langsung
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Kisi-Kisi Instrumen Soal Diubah
    Kisi-Kisi Instrumen Soal Diubah
    Document2 pagini
    Kisi-Kisi Instrumen Soal Diubah
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • 3
    3
    Document6 pagini
    3
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • 3
    3
    Document12 pagini
    3
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • 3
    3
    Document12 pagini
    3
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Bab Bab Kimor
    Bab Bab Kimor
    Document17 pagini
    Bab Bab Kimor
    agung jayani
    Încă nu există evaluări
  • Harapinipbmetode
    Harapinipbmetode
    Document16 pagini
    Harapinipbmetode
    ue_ayra
    Încă nu există evaluări
  • 08E00123
    08E00123
    Document0 pagini
    08E00123
    Intan Andrifa Viraya-Rn
    Încă nu există evaluări
  • 013 - Enzim II
    013 - Enzim II
    Document14 pagini
    013 - Enzim II
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • 013 - Enzim II
    013 - Enzim II
    Document14 pagini
    013 - Enzim II
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • 013 - Enzim II
    013 - Enzim II
    Document21 pagini
    013 - Enzim II
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Minyak Goreng (3,4,5)
    Minyak Goreng (3,4,5)
    Document21 pagini
    Minyak Goreng (3,4,5)
    Bunga Kartika
    Încă nu există evaluări
  • Analisis Data Enzim
    Analisis Data Enzim
    Document9 pagini
    Analisis Data Enzim
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • Chapter II 2
    Chapter II 2
    Document19 pagini
    Chapter II 2
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • BAB4
    BAB4
    Document8 pagini
    BAB4
    Laksamana Faishal Hafizh
    Încă nu există evaluări
  • Chapter I
    Chapter I
    Document6 pagini
    Chapter I
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări
  • LEMAK
    LEMAK
    Document7 pagini
    LEMAK
    Celine Marissa
    Încă nu există evaluări
  • Lipid
    Lipid
    Document13 pagini
    Lipid
    Nur Safitri
    Încă nu există evaluări