Sunteți pe pagina 1din 10

P E N G K A J I A N P E R I O P E R AT I F KAMAR BEDAH

DENGAN DX. FRAKTUR FEMUR

MOCHAMAD FIRMANSYAH ARIWIJAYA


DHIAN NDARU ARYANTO
MAWARDIN
SELVI INDRA PUTRI KURNIAWATI
ROBBY ADRI PRATAMA
PENGKAJIAN PERIOPERATIF KAMAR BEDAH
Pasien dengan diagnosa Fraktur Femur
Pengkajian
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Sdr. Y
• Tgl lahir / Umur : 7 Juli 1997
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Sumbergempol 01/06 Malang
• No CM : 175128
• Diagnosis Medis : Fraktur Femur
Identitas Orang Tua / Penanggung Jawab
• Nama : Tn. A
• Umur : 40 th
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Hubungan dengan pasien : Ayah
PRE OPERASI
• Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri
pada paha sebelah kanan
• Riwayat penyakit dulu : pasien sebelumnya tidak
pernah mempunyai penyakit patah tulang seperti ini dan pasien
juga belum pernah dirawat di Rumah Sakit, tidak mempunyai
riwayat penyakit menular dan keturunan seperti DM, Hipertensi,
TBC, Hepatitis,dll
• Riwayat penyakit sekarang : klien datang ke IGD pada tanggal 17
Agustus 2017 pukul 09.00 dengan kondisi yang parah akibat
kecelakaan motor. Saat dikaji klien mengeluh sakit di kaki kanan,
klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri
menyebar di seluruh kaki kanan, klien mengeluh sakitnya saat
digerakkan, klien lebih banyak diam di tempat tidur, saat dikaji
skala nyeri dari 1-10 klien mengatakan nyerinya berada di no 7
• Riwayat Operasi/Anastesi : Tidak ada
• Riwayat Alergi : Ada, Alergi telur
• Jenis Operasi : ORIF Fraktur Femur
• TTV : Suhu 37oC Nadi 120x/menit
RR 20x/menit
• TB/BB : 165cm / 60kg
• Tingkat Kesadaran : E: 4 M:5 V:6
• Golongan Darah :O
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
• Status Emosional : Kooperatif
• Tingkat Kecemasan : Cemas
• Skala Cemas
0 = Tidak cemas
1 = mengungkapkan kerisauan
2 = tingkat perhatian tinggi √
3 = kerisauan tidak berfokus
4 = respon simpate-adrenal
5 = panic
• Skala Nyeri
P = nyeri terjadi apabila kaki digerakkan
Q = kaki seperti di tusuk-tusuk
R = nyeri menyebar di seluruh femur bagian dextra
S = skala nyeri dari 1-10 nyerinya berada di nomer 7
T = Nyeri timbul ketika kaki digerakkan
Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara
prioritas:
• Rambut : distribusi merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
rambut pendek, tidak ada ketombe, tidak rontok
• Kepala : bentuk simetris, tidak ada odema
• Mata : bentuk simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tekan, fungsi penglihatan normal ditandai klien bisa
mengenali perawat, orang-orang disekitar
• Telinga : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
fungsi pendengaran baik,
• Hidung : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
warna cokelat
• Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada lesi, refleks menelan (+)

Lanjut.......
• Dada : tidak ada lesi, pola napas 20x/menit
• Abdomen : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan di
perut, tidak ada lesi
• Ekstremitas:
 Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 20tpm,
kedua tangan dapat digerakkan
 Ekstremitas bawah : kaki kiri dapat digerakkan, kaki kanan
tidak dapat digerakkan
 Tonus otot tangan 4/4
 Tonus otot kaki X/4
Hasil Data Penunjang
A. Laboratorium
Test Result ABN Normals Unit
WBC 6,24 - 4.1-10.9 10 e 3/uL
RBC - 2.20 4.5-5.9 10 e 5/pul

HGB - 5.8 13.5-17.5 g/dL


HCT - 19.2 41.0-53.0 -
MCV 87,1 - 80-100 fL
MCH 26,5 - 26-34 Pg
MCHC - 30.4 31-36 g/dL
CKCM 33,5 - 30-37 g/dL
RDW - 17.0 11.6-14.8 -
NDW - 14.71 2.2-3-2 g/dL
PCT 31,8 - 150-440 10 e 3/uL
MPV 6,2 - 0.0-99.9 fL
MPC - 26.1 26.5-40 g/dL

B. Rontgen
Hasil foto rontgen pasien terlihat kesan fraktur femur 1/3 bagian
proximal dextra
Analisa Data.docx
TERIMA KASIH

S-ar putea să vă placă și