Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Source: Al Madkhal Al Fiqh Al ‘Am, Karangan Prof Ahmad Zarqa, dikutip dari Muhammad Syafi’i Antonia Bank Syariah
Wacana Ulama & Cendikiawan, setelah ditambah dan dimodifikasi.
A COMPREHENSIVE WAY OF LIFE
ISLAM
A COMPREHENSIVE WAY OF LIFE
ISLAM
ISLAM
AQIDAH
AQIDAH SHARIAH
SHARIAH AKHLAQ
AKHLAQ
MUAMALAH
MUAMALAH IB ADA H MAHDLAH
IBADAH MAHDLA H
CIV IL LAWS
CIVIL LAWS CRIMINAL
CRIMINAL L AW S
LAWS INTE RIOR
INTERIO R AFFA IRS
AFFAIRS EXTERIOR
EX TE RIOR AFFAIRS
A FFA IRS
INTERNATIONAL
INTE RNATIONALRELATION
RE LATION
POLITICS
POLITICS E CO NO MICS
ECONOMICS SOCIAL
SOCIAL CULTURE
CULTURE ETC
ETC
FINANCE
FINANCE
LEASING
LEASING INSURANCE
INS URANCE BANKING
BANKING MO RTGAG
MORTGA GEE VENTURE CAPITAL
Source: Al Madkhal Al Fiqh Al ‘Am, Karangan Prof Ahmad Zarqa, dikutip dari Muhammad Syafi’i Antonia Bank Syariah
Wacana Ulama & Cendikiawan, setelah ditambah dan dimodifikasi.
Islam is an universal religion
Source: Muhammad Syakir Sula & Aries Mufti, Amanah Bagi Bangsa – Konsep Sistem Ekonomi Syariah,
diterbitkan oleh MES & MUI, 2007. Dikutip dari Direktorat Perbankan Syariah BI.
Fondasi Ekonomi Syariah
• Fondasi pemikiran ekonomi Islam merupakan
prasyarat dasar yang mesti diidentifikasi dan
dipenuhi sebelum memasuki tahapan implementasi
pengembangan ekonomi syariah. Fondasi ini
meliputi tiga hal sebagai berikut:
• Aqidah (fondasi utama). Aqidah adalah suatu
ideologi samawi yang membentuk paradigma dasar
bahwa alam semesta ini dicipta oleh Allah Yang
Maha Esa sebagai sarana hidup bagi seluruh umat
manusia untuk mencapai kesejahteraan secara
material dan spiritual. Dalam konsep aqidah, setiap
aktivitas umat manusia memiliki nilai akuntabilitas
Ilahiah yang menempatkan perangkat syariah
sebagai parameter kesesuaian antara aktivitas
usaha dengan prinsip-prinsip syariah. Aqidah yang
baik diharapkan akan membentuk integritas yang
membantu terbentuknya good governance dan
market discipline yang baik. Konsep aqidah akan
menjadi dasar bagi fondasi pendukung yang
meliputi syariah dan akhlak.
Fondasi Ekonomi Syariah
• Syariah dan Akhlaq (Fondasi Pendukung Pertama). Syariah
merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat
manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut
hubungan interaksi vertikal dengan tuhan maupun interaksi horisontal
dengan sesama makhluk. Prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi
secara umum akan menjadi sumber ketentuan yang mengatur pola
hubungan bagi semua pelaku dan stakeholder perbankan syariah.
Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam
interaksi sesama manusia, manusia dengan lingkungannya dan
manusia dengan pencipta alam semesta agar hubungan tersebut
menjadi harmoni dan sinergis .
• Ukhuwah (Fondasi Pendukung Kedua). Ukhuwah adalah prinsip
persaudaraan dalam menata interaksi sosial yang diarahkan pada
harmonisasi kepentingan individu dengan tujuan kemanfaatan secara
umum dengan semangat tolong menolong. Ukhuwah dalam aktivitas
ekonomi dilakukan melalui proses ta’aruf (saling mengenal), tafahum
(saling memahami), ta’awun (saling menolong), takaful (saling
menjamin ) dan tahaluf (saling beraliansi). Ukhuwah menempatkan
pola hubungan antar manusia yang dilandasi dengan prinsip
kesejajaran, saling percaya dan saling membutuhkan.
Pilar Ekonomi Syariah
• Merupakan asas atau prinsip tindakan sebagai
penjabaran dari nilai-nilai dasar yang telah diidentifikasi
pada saat pelaksanaan program kerja.
• Keadilan (‘adalah). Keadilan dalam Islam adalah
menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan
memberikan sesuatu pada yang berhak, serta
memperlakukan sesuatu sesuai posisinya. Implementasi
keadilan dalam aktivitas ekonomi berupa aturan prinsip
muamalah yang melarang adanya unsur :
i. Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan
jenisnya, baik riba nasiah maupun fadlh)
ii. Dzulm (unsur kezaliman yang merugikan diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan)
iii. Maysir (unsur judi dan sikap untung-untungan)
iv. Gharar (unsur ketidakjelasan )
v. Haram (unsur haram baik dalam barang maupun
jasa serta aktivitas operasional)
Pilar Ekonomi Syariah
• Kemaslahatan (maslahah). Hakekat kemaslahatan dalam Islam adalah
segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi integral duniawi dan
ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Sesuatu
dipandang Islam bermaslahat jika memenuhi dua unsur yakni kepatuhan
syariah (halal) dan bermanfaat serta membawa kebaikan (thayyib) bagi
semua aspek secara integral yang tidak menimbulkan mudharat dan
merugikan pada salah satu aspek. Secara luas, maslahat ditujukan pada
pemenuhan visi kemaslahatan yang tercakup dalam maqasid (tujuan)
syariah yang terdiri dari konsep perlindungan terhadap keimanan dan
ketakwaan (dien), keturunan (nasl), jiwa dan keselamatan (nafs), harta
benda (maal) dan rasionalitas (‘aql). Setiap kegiatan ekonomi syariah harus
memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam maqasid syariah
secara terintegrasi.
• Keseimbangan (tawazun). Konsep syariah menempatkan aspek
keseimbangan sebagai pilar yang meliputi berbagai segi yang antara lain
meliputi keseimbangan; pembangunan material dan spiritual;
pengembangan sektor keuangan dan sektor riil; risk dan return; bisnis dan
sosial; serta pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam.
• Pembangunan ekonomi syariah tidak hanya ditujukan untuk pengembangan
sektor usaha kecil dan mikro yang terkadang luput dari upaya-upaya
pengembangan sektor ekonomi secara keseluruhan.
Tujuan Ekonomi Syariah
• Merupakan sasaran akhir dari segala kegiatan implementasi dalam rangka
pengembangan ekonomi dan perbankan syariah. Adapun sasaran akhir dari
kegiatan ekonomi syarian adalah falah.
• Falah adalah kesuksesan hakiki berupa pencapaian kebahagiaan dalam
segi material dan spiritual serta tercapainya kesejahteraan di dunia dan
akhirat. Suatu kesuksesan dalam aspek material tidaklah bermakna apabila
mengakibatkan kerusakan dalam aspek kemanusiaann lainnya seperti
persaudaraan dan moralitas.
• Sistem ekonomi syariah dilandasi pemikiran bahwa setiap kegiatan
ekonomi memiliki dimensi ibadah yang dapat diimplementasikan pada
setiap level kegiatan. Dengan aqidah yang benar, setiap komponen dalam
sistem diharapkan dapat menghasilkan perbuatan baik yang mencerminkan
suatu akhlak mulia. Untuk menyelaraskan jenis kegiatan yang berbeda,
sistem dilengkapi dengan hukum syariah tentunya dilaksanakan secara
selaras dengan hukum positif yang berlaku suatu sistem kemasyarakatan.
• Implementasi aturan syariah dan akhlak yang baik diharapkan akan
menghasilkan suatu fenomena kebersamaan dalam melaksanakan
kegiatan muamalah yang mengutamakan kesejahteraan bersama dalam
setiap pencapaian tujuan ekonomi. Dasar-dasar ekonomi syariah kemudian
dijabarkan dalam bentuk pilar-pilar yang akan mewarnai sifat dan bentuk
transaksi keuangaan yang dioperasionalisasikan. Adapun pilar yang
menunjang tercapainya telah mencakup aspek keadilan, kemaslahatan dan
keseimbangan.
• Dari semua upaya dan pencapaian ekonomi syariah ini, tujuan puncaknya
adalah untuk mencapai mardlatillah, mencari keridhaan Allah.
• Ekonomi Syariah (Islam) merupakan sebuah sistem yang
mengatur praktek berekonomi yang tidak hanya
menggunakan pendekatan analisis angka-angka semata,
akan tetapi lebih dari itu, ekonomi syariah juga
berdimensi transendental dan berbasis spritual .
• Kegagalan Ekonomi Kapitalis dan Sosialis menjadi
pelajaran bagi pelakunya agar kembali pada
prinsip tatakelola perekonomian berbasis pada
syariah. Kegagalan ini ditandai dengan munculnya
krisis sejak tahun 1930 yang sampai saat ini
masih tetap terasa dampaknya bagi
perekonomian suatu negara.
13
Prinsip Dasar menyertai Aktivitas Ekonomi
berbasis Syari’ah
Prinsip – prinsip yang menjadi landasan filosofi yang mendasari bangun ekonomi
Islam (syariah) hendaknya kegiatan ekonomi manusia selalu bermuara pada trilogi
Islam
P Tauhid
S
Harga
keseimbangan Akad
E QS. Al-Maidah (5:1)
adalah harga Qs. 4;29 Tiga
didasarkan Pilar
pada akad
D
Q
Economi
Social/ Profit
Profit
Ziskaf
khilafah keadilan
0
Trilogi Islam = EkI (Syariah) Umer
Capra
Kaidah dasar : tepati akad, berlaku adil, tidak berbuat curang, obyek komoditi tidak haram,
menghindari riba, menghindari maysir (gambling)
menghindari gharar (spekulatif)
Lembaga Keuangan Syariah
Bank
Pasar
Asuransi
Modal
Koperasi/
LKM LKS Multifinance
Penjaminan Pegadaian
Dana
Pensiun
Regulasi Ekonomi Syariah
UU Pengadilan Agama
UU OJK
UU Wakaf
UU SBSN
UU Perseroan Terbatas
UU LKM
BI
KEMENKUM Perbankan, Pasar modal dan IKNB Syariah
HAM OJK
MA DSN MUI
Industri
Dana Haji di LKS dan Ziswaf
Keuangan KEMENKO
Koordinasi kementrian &lembaga negara
KEMENAG
Syariah Perekonomian
KEMENEGKOP
Koperasi & Baitul Maal wa Tamwil (BMT) &UKM KEMENKEU
SBSN, Fiskal, Pajak LKS & dana APBN di LKS
KEMENEG
BUMN
BAPPENAS
Arsitektur Sistem Keuangan Syariah Indonesia.
Sinergi dan penggunaan instrumen keuangan syariah oleh BUMN
OTORITAS JASA KEUANGAN
18
Otoritas Jasa Keuangan
• Dibentuk berdasarkan UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan
• OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak
lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
• Tujuan OJK:
1 2 3
mendorong kegiatan mewujudkan sistem melindungi
sektor jasa keuangan keuangan yang kepentingan
agar terselenggara tumbuh secara konsumen &
secara teratur, adil, berkelanjutan & masyarakat
transparan & stabil
akuntabel
19
Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi:
Fungsi & Tugas OJK MENYELENGGARAKAN SISTEM
PENGATURAN DAN PENGAWASAN
YANG TERINTEGRASI TERHADAP
SELURUH KEGIATAN DI SEKTOR
KEUANGAN
20
Industri Keuangan Syariah Global Source: http://www.ftseglobalmarkets.com/
21
21
Industri Keuangan Syariah Indonesia
Lembaga
Lembaga
Keuangan Pegadaian Baitul Maal
Takaful Pembiayaan
Syariah Syariah wat Tamwil
Syariah
Non-Bank
Islamic Voluntary
Sector (Zakat, Waqaf,
Charity Fund)
22
Aset Industri Keuangan Syariah
Rp.triliun
MARKET
2018
SHARE
Jenis 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Perbankan Syariah* 97,52 145,47 195,02 248,11 278,92 304,00 365,03 434,54 437,08 5,69%
Asuransi Syariah* 6,97 9,15 13,10 16,66 22,36 26,52 33,24 40,52 42,07 4,97%
Pembiayaan Syariah* 2,36 3,62 22,66 24,64 31,67 22,35 35,74 34,48 30,86 5,39%
(Agustus
Pasar Modal Syariah: Agustus 2018
2018)
•Saham Syariah n.a 1.968,10 2.451,33 2.557,85 2.946,89 2.600,85 3.175,05 3.704,54 3.432,11 52,64%
•Sukuk Korporasi 6,12 5,88 6,88 7,55 7,12 9,902 11,88 15,74 17,34 4,14%
*Per Maret 2018
•Reksa Dana Syariah 5,23 5,56 8,05 9,43 11,16 11,02 14,91 28,31 32,17 6,52%
•Sukuk Negara 44,34 77,73 124,36 169,29 208,4 296,07 411,37 551,56 626,94 17,88%
23
BANGGA !!! MENJADI INDONESIA
Visi 2025
“INDONESIA MENJADI PUSAT
EKONOMI SYARIAH DUNIA”
2025
Indonesia harus menjadi
2020 Pusat Ekonomi Islam Dunia
25
25
Kalian adalah umat terbaik
You are the best of peoples, evolved for mankind, enjoining what is
right, forbidding what is wrong, and believing in Allah.
[The Qur’an 3/Ale Imran/110]
- selesai -
26
Ali Imran ayat 110
27
Terima Kasih
28
29
30