Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KASUS
Circulation :
TD : 130/90 mmHg, Nadi : 98x/menit, Irama : Reguler, Suhu :
36,7oc, akral : hangat, CRT<2 detik.
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : Bising Usus (+) 12x/menit, kram abdomen (+), massa (-), ascites (-)
Thorax : Vesikuler
BAB :
Di rumah : >5 kali dalam sehari sejak 1 hari sebelum
masuk RS
Di rumah sakit : belum ada BAB sejak masuk RS.
BAK :
Di Rumah : 7-8 kali dalam sehari.
Di Rumah Sakit : BAK 1 kali.
Data fokus
Data Subjektif
-Klien mengatakan BAB >5 kali sehari sejak 1 hari
sebelum masuk RS
-Klien mengatakan feses cair
-Klien mengeluh mual dan ingin muntah
-Klien mengatakan muntah 3 kali sejak satu hari sebelum
masuk RS
-Klien mengatakan cepat kenyang setelah makan
-Klien mengatakan nafsu makan menurun
-Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit gula dan
tidak minum obat secara teratur.
Data Objektif
TD : 130/90 mmHg 17,57
N : 98x/menit
RR : 21x/menit Hb : 10,8 gr%, Leukosit :
T : 36,7oc 9.200/uL, Ht : 46%, trombosit :
SpO2 : 99% 240.000/uL.
1. Diare
2. Defisit Nutrisi
3. Hipovolemia
4. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah
5. Nausea
6. Resiko Ketidakseimbangan Cairan
Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. Data Subjektif : Malabsorpsi Diare
Klien mengatakan BAB> 5
Kali dalam sehari sejak 1
hari sebelum masuk RS.
Klien mengatakan kram
pada abomen.
Klien mengatakan sudah
meminum obat diare di
rumah.
Data Objektif :
Bising Usus (+) 12x/menit,
turgor kulit sedang,
membran mukosa kering.
2. Data Subjektif : Efek Toksin Nausea
Klien mengatakan mual dan
ingin muntah
Klien mengatakan muntah+- 3
kali sejak sehari sebelum
masuk RS.
Klien mengatakan nafsu makan
menurun.
Klien mengatakan cepat
kenyang ketika makan.
Data Objektif :
Klien terlihat pucat
Diaforesis.
3. Data Subjektif : Kurang Resiko
Klien mengatakan tahu terpapar ketidakstabilan
bahwa klien memiliki informasi kadar glukosa
penyakit gula/ diabetes tentang darah.
mellitus. manajemen
Klien mengatakan tidak diabetes
meminum obat secara
teratur karena takut gula
darah terlalu rendah.
Data Objektif:
Gula darah sewaktu : 297
mg/dL
4. Data Subjektif : Obstruksi Resiko
Klien mengatakan diare Intestinal Ketidakseimban
sejak 1 hari sebelum gan cairan.
masuk RS. BAB> 5 kali
dalam sehari.
Klien mengatakan muntah
+- 3 kali sejak sehari
sebelum masuk RS.
Data Objektif :
Membran mukosa kering.
Turgor kulit sedang
TD : 130/90 mmHg
N : 98x/menit
RR : 21x/ menit
T : 36,7
Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan malabsorpsi.
2. Nausea berhubungan dengan efek toksin.
3. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan
dengan obstruksi intestinal.
4. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan kurang terpapar informasi
tentang manajemen diabetes.
Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
o. Keperawatan hasil
1. Diare berhubungan Setelah diberikan 1.1 tentukan riwayat
dengan malabsorpsi. asuhan keperawatan diare
selama 1x 8 jam 1.2 evaluasi efek obat.
diharapkan diare tidak 1.3 ukur output diare.
terjadi dengan kriteria 1.4 ajarkan pasien
hasil : untuk tidak
1. Frekuensi BAB mengonsumsi makanan
dalam rentang bergas dan pedas.
normal 1.5 evaluasi asupan
2. Feses tidak nutrisi
berbentuk cair. 1.6 Kolaborasi
3. Bising usus dalam pemberian obat anti
rentang normal diare.
2. Nausea berhubungan Setelah dilakukan 2.1 Lakukan
dengan efek toksin asuhan keperawatan pengkajian lengkap
selama 1x 8 jam rasa mual termasuk
diharapkan tidak frekuensi, durasi,
terjadi mual dengan tingkat mual dan
kriteria hasil : faktor penyebab
1. Pasien mual.
mengatakan tidak 2.2 anjurkan makan
mual sedikit tapi sering.
2. Pasien 2.3 Anjurkan
mengatakan tidak konsumsi makanan
muntah selagi hangat.
3. Tidak ada 2.3 Kolaborasi
hipersekresi pemberian
saliva antiemetik.
3. Resiko Setelah diberikan 3.1 monitor adanya
Ketidakseimbangan asuhan mual muntah dan
cairan berhubungan keperawatan diare.
dengan obstruksi selama 1x8 jam 3. 2 monitor status
intestinal diharapkan hidrasi
ketidakseimbangan 3.3 monitor tanda-
cairan tidak terjadi tanda vital
dengan kriteria 3.4 kolaborasi
hasil : pemberian cairan
Turgor kulit baik. melalui intravena.
Membran mukosa
lembab
Tanda-tanda vital
dalam rentang
normal.
4. Resiko Setelah dilakukan asuhan 4.1 monitor kadar
ketidakstabilan keperawatan diharapkan glukosa darah.
kadar glukosa ketidakstabilan kadar 4.2 Monitor
darah glukosa darah tidak tanda-tanda
berhubungan terjadi dengan kriteria hiperglikemia dan
dengan kurang hasil : hipoglikemia.
terpapar 1. Kadar gula darah 4.3 ajarkan kepada
informasi tentang dalam rentang pasien pentingnya
manajemen normal. mengontrol kadar
diabetes. gula darah melalui
asupan makanan,
obat dan insulin.
4.4 kolaborasi
pemberian obat
anti diabetik dan
insulin.
No. Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Tindakan
Keperawatan
1. 13/02/2019 3.3 Mengukur tanda- TD : 130/80 mmHg
tanda vital N : 82x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,5 c
P : Lanjutkan intervensi
1.4 ajarkan pasien untuk
tidak mengonsumsi makanan
bergas dan pedas.
1.5 evaluasi asupan nutrisi.
Nausea berhubungan dengan S : Klien mengatakan mual
efek toksin. sudah berkurang.
Klien mengatakan mual hilang
timbul.
Klien mengatakan masih tidak
nafsu makan.
P : Lanjutkan Intervensi
2.2 anjurkan makan sedikit
tapi sering.
2.3 Anjurkan konsumsi
makanan selagi hangat.
2.3 Kolaborasi pemberian
antiemetik.
Resiko ketidakseimbangan S : Klien mengatakan diare
cairan berhubungan dengan sejak 1 hari sebelum masuk
obstruksi intestinal. RS. BAB> 5 kali dalam sehari.
Klien mengatakan muntah +- 3
kali sejak sehari sebelum
masuk RS.
Klien mengatakan minum
sekitar 600 cc sejak pagi
sampai siang.
O : TD : 130/80 mmHg
N : 82x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,5 c
Turgor kulit sedang, membran
mukosa kering, CRT<2 detik.
A: Masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Resiko ketidakstabilan kadar S : Klien mengatakan tidak
glukosa darah berhubungan mengonsumsi obat anti
dengan kurang terpapar diabetes secara teratur di
informasi tentang manajemen rumah.
diabetes. Klien mengatakan sudah
mengerti pentingnya
mengatur kadar gula darah
melalui makanan, obat dan
insulin.
O : GDS: 297mg/dL
Advis : Novorapid 3x8 iu
Levemir : 0-0-10.
A : Masalah resiko
ketidakstabilan kadar
glukosa darah teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi