Sunteți pe pagina 1din 10

Background: www.corporatecomplianceinsights.

com

Week 3
Utilitarianisme:
Mengambil Keputusan Berdasarkan Konsekuensi

ELS4201 – Etika Profesional


PRODI SARJANA TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir (22381), Sumatera Utara, Indonesia
telp +62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id
Capaian:
1. Mempelajari dan diskusi mengenai tradisi etis
utilitarianisme serta bagaimana menggambarkan
seorang utilitarian berfikir berdasar pengambilan dalam
permasalahana etika.

2. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari


pengambilan keputusan utilitarian dan menggambarkan
teori-teori karakter etis berdasarkan keutamaan
Prinsip Etika Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu “utilitas” yang
memiliki arti kegunaan.

David Hume (1711-1776) Jeremy Bentham (1748–1832) John Stuart Mill (1806-1873)
Secara umum, Etika Utilitarianisme
mengenai bagaimana menilai baik buruknya
suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi
dan legal atau hukum secara moral.
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme:
1. Manfaat: Kebijaksanaan atau tindakan itu memiliki
manfaat atau kegunaan tertentu.

2. Manfaat Terbesar: Kebijaksanaan atau tindakan itu


mendatangkan manfaat besar bila dibandingkan dengan
kebijaksanaan atau alternatif lainnya.

3. Manfaat Terbesar bagi sebanyak mungkin Orang: Kebijakan


atau tindakan dinilai baik secara moral jika memiliki
manfaat terbesar bagi banyak orang. Bertindaklah
sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan
kebaikan.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Keraf (1998:96) menilai 3 (tiga) nilai positif etika utilitarianisme, yaitu:

1. Rasional: Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan


pada aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui
keabsahannya.

2. Otonom: Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif, rasional dan


menghargai kebebasan setiap pelaku moral untuk berpikir dan bertindak
dengan hanya memperhatikan 3 (tiga) kriteria objektif dan rasional seperti
yang telah diuraikan sebelumnya. Tidak ada paksaan bahwa orang harus
bertindak dengan cara tertentu yang tidak diketahui alasannya.

3. Universal: Etika Utilitarianisme mengutamakan manfaat atau akibat dari


suatutindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila
tindakan tersebut member manfaat terbesar bagi banyak orang.
Etika Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar
Penilaian
Secara umum etika utilitarianisme dapat dipakai dalam dua wujud yang
berbeda, yaitu:

1. Sebagai Proses Pengambilan Keputusan


etika utilitarianisme menjadi dasar utama dalam penyusunan program atau
perencanaan yang menyangkut kepetingan banyak orang. Kriteria etika
utilitarianisme lalu menjadi kriteria seleksi bagi setiap alternatif yang bisa
diambil.

2. Sebagai Standar Penilaian.


Etika utilitarianisme digunakan sebagai standar penilaian atas tindakan atau
kebijakan yang telah dilakukan. Kriteria etika utilitarianisme benar-benar
digunakan untuk menilai apakah tindakan atau kebijakan yang ditetapkan
tersebut memang baik atau tidak.
Analisis Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan dan Kerugian (Cost and Benefits), yang
dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian
perusahaan, tetapi juga kreditor, konsumen, pemasok,
penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan sebagainya.
2. Tidak ditempatkan dalam kerangka uang. Melainkan juga
aspek-aspek moral: hak dan kepentingan konsumen, hak
karyawan, kepuasan konsumen, dan sebagainya. Jadi,
manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka
kesejateraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin
pihak terkait yang berkepentingan.
3. Untuk jangka panjang. Benefits yang menjadi sasaran utama
semua perusahaan adalah longterm net bisnis.
Tahapan Cost and Benefits
Analysis
1. Identifikasi pilihan yang ada
2. Hitung COSTS dan BENEFITS yang mungkin dari setiap
pilihan (dalam satuan yang dapat diukur). COSTS dan
BENEFITS harus menyentuh kepada audience yang
mendapatkan dampaknya. (audience harus
ditentukan).
3. Buat keputusan yang akan menghasilkan BENEFITS
terbesar relatif terhadap COST.
Kelemahan Etika Utilitarianisme
1. Bagaimana nilai utilitas dari berbagai tindakan yang
berbeda orang-orang yang berbeda pada orang-orang
yang berbeda dapatdiukur dan dibandingkan.
2. Sejumlah biaya dan keuntungan tertentu tampak sangat
sulit dinilai, misalnya, bagaimana menilai nyawa atau
kesehatan seseorang.
3. Banyak biaya dan keuntungan dari suatu tindakan tidak
dapat diprediksi dengan baik, maka penilaian punjuga
tidak dapat dilakukan dengan baik.
4. Sampai saat ini masih belum jelas apa yang bisa dihitung
sebagai biaya.
5. Asumsi utilitarian yang menyatakan bahwa semua
barang diukur atau dinilai mengimplikasikan bahwa
semua barang dapat diperdagangkan

S-ar putea să vă placă și