Sunteți pe pagina 1din 63

PREVENTIVE MAINTE

NANCE

Disampaikan Oleh

Rory Sjahputra Moestafa

BASIC MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM


ENGINEERING
This is Your Training

• Participate actively
• Be patient with others
• Smile
• Have fun
• Say what you think
• Learn from each other
• Make friends
2
PREVENTIVE M
AINTENANCE
3
4
Definisi Preventive Maintenanace

Definisi

Pemeliharaan pencegahan terencana yang dilakukan terh


adap kendaraan, alat berat dan mesin-mesin berdasarkan
kriteria tertentu.

Jenis

 Performance Based
 Time Based
Batasan dan Tujuan
Tujuan

 Menyederhanakan urutan kerja maintenance


 Mencegah breakdown
 Mengurangi downtime
 Mengurangi biaya maintenance
 Meningkatkan kinerja object maintenance
Performance Based
PERFORMANCE BASE TASK LIST

Group Operation Package (Hours) Control Work Labor Duration Nomor Material
No. Group Opt. Qty Unit Remark
Counter Description 250 500 1000 2000 2500 3000 4000 5000 6000 10000 Key Centre (Person) (Hour) Material Description
1 1 1A 10 Change Oil Engine v INT Mech01 1 1.5 20006701 Oil Meditran S SAE 40 25 ltr
10003484 Oil Filter 1 ea
20000671 Kain Majun 0.25 kg
20 Change Fuel Filter v INT Mech01 1 2 Fuel Filter 1 ea
30 Change Water Filter v INT Mech01 1 2 10022905 Water Filter 1 ea
40 Setting Valve Tip Clearance v EXT - - Service Contract
50 Top Overhoul v EXT - - Service Contract
60 General Overhoul v EXT - - Service Contract
2 1 1B 10 Change Oil Engine v INT Mech01 1 1.5 20015933 Oil Penzoil SAE 40 25 ltr
Oil Filter 1 ea
20000671 Kain Majun 0.25 kg
20 Change Fuel Filter v INT Mech01 1 2 10001222 Fuel Filter 1 ea
30 Change Water Filter v INT Mech01 1 2 10013341 Water Filter 1 ea
40 Setting Valve Tip Clearance v EXT - - Service Contract
50 Top Overhoul v EXT - - Service Contract
60 General Overhoul v EXT - - Service Contract
3 2 2A 10 Change Oil Engine v INT Mech01 1 1.5 20006701 Oil Meditran S SAE 40 40 ltr
Oil Filter 1 ea
20000671 Kain Majun 0.25 kg
20 Change Fuel Filter v INT Mech01 1 2 Fuel Filter 1 ea
30 Change Water Filter v INT Mech01 1 2 Water Filter 1 ea
40 Setting Valve Tip Clearance v EXT - - Service Contract
50 Top Overhoul v EXT - - Service Contract
60 General Overhoul v EXT - - Service Contract
4 2 2B 10 Change Oil Engine v INT Mech01 1 1.5 20015933 Oil Penzoil SAE 40 40 ltr
10037274 Oil Filter LF 670 1 ea
20000671 Kain Majun 0.25 kg
20 Change Fuel Filter v INT Mech01 1 2 10035271 Fuel Filter 1 ea
30 Change Water Filter v INT Mech01 1 2 Water Filter 1 ea
40 Setting Valve Tip Clearance v EXT - - Service Contract
50 Top Overhoul v EXT - - Service Contract
60 General Overhoul v EXT - - Service Contract
Timed Based
TIME BASE TASK LIST

Group Operation Package (Hours) Control Work Labor Duration Nomor Material
No. Group Opt. Qty Unit Remark
Counter Description Weekly 6-Mountly Yearly Key Centre (Person) (Hour) Material Description
1 1 1A 10 Rutin Check v INT Mech01 1 1.5 - -
2 1 1B 10 Rutin Check v INT Mech01 1 1.5 - -
3 2 2A 10 Rutin Check v INT Mech01 1 1.5 - -
4 2 2B 10 Rutin Check v INT Mech01 1 1.5 - -
5 3 3A 10 Check & clean oil filter & Cooler v INT Mech01 20000671 Kain Majun 0,5 kg
20 Change lubricant oil v INT Mech01 20001057 Oil Turbo T-68 200 ltr
20000671 Kain Majun 0,5 kg
30 Annual Service v EXT - - - - - Service Contract
6 4 4A 10 Bearing Grease & Check AVR v INT Elec01 20000581 Alvania R-3 0,1 kg
20000671 Kain Majun 0,5 kg
7 5 5A 10 Service Contract v EXT - - -
8 14 14A 10 Rutin Check v INT Mech01 Detergent
20000671 Kain Majun 0,5 kg
14B 10 Rutin Check v INT Mech01 Detergent
20000671 Kain Majun 0,5 kg

Keterangan : INT
EXT
ALAT KERJA WORKSHOP

1. ALAT UKUR
Penggaris baja, Jangka sorong (vernier calipper)
Micrometer(Inside,Outside & Depth),Dial Indikator,
Termolaser,Vibration meter,Tachometer,Airflow

9
ALAT KERJA WORKSHOP

2. BENCH FITTING
Palu - Gergaji tangan – Kikir – Ragum – V_Block (block si
ku) – C_Clamp – Siku Penggores – Pahat – Pisau – Kikis
– Obeng – Bor - Kunci Inggris
Tap & Dies
3. UPKEEP & CARE FOR EQUIPMENT
Mesin Bubut,Hydraulic Equipment,Welding Set (travo las)
Cutting Unit (Tabung Oxy-Acetylene)

10
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN

PENYEBAB KERUSAKAN :
 UMUR KOMPONEN
 SALAH PENGOPERASIAN
 TIDAK TERPELIHARANYA FASILITAS’
 SALAH PERANCANGAN KONSTRUKSI FASILITAS
 KEJADIAN YANG TIDAK DAPAT DI DUGA

11
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN

12
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN

13
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN
DARI TABEL DAN HASIL PENGUJIAN DISIMPULKAN :
 PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN MESIN ADALAH
KARENA ADANYA MISALIGNMENT
 CARA YANG PALING EFEKTIF UNTUK MENGETAHUI
NYA ADALAH UJI VIBRASI

14
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN

15
JENIS KERUSAKAN PADA MESIN
METODA ALIGNMENT UNIT MESIN UMUMNYA DI PKS :

EYES SIGHT (MEMAKAI PENGGARIS ATAU FILLER GAUGE)


DIAL INDIKATOR (MEMAKAI DIAL GAUGE)
METODE LASER (ALAT INI BELUM DIMILIKI OLEH PKS UMUMNYA)

DENGAN DEDIKASI DAN RASA TANGGUNG JAWAB BILA SELURUH KEMA


MPUAN KITA CURAHKAN MAKA METODE EYES SIGHT / DIAL INDIKATOR
PUN AKAN BERDAMPAK BAIK BUAT PERUSAHAAN KITA
16
MENGAPA PERLU MAINT
ENANCE
• Mencegah terjadinya Kondisi Alat/Mesin

kerusakan alat. Kondisi Optimum

• Mengupayakan kinerja alat


dalam keadaan maksimum. Perawatan

• Mendukung upaya
memuaskan pelanggan.
KERUSAKAN MESIN ITU T
UMBUH
Kerusakan Mesin Ibarat Gunung Es

Kerusakan Nyata Kerusakan Berat

Kerusakan Sedang

Kerusakan Terselubung
Kerusakan Kecil

Meskipun Kerusakan-kerusakan Berat Telah Ditanggulangi


Kerusakan Mesin Akan Senantiasa Tumbuh (Kecil  Sedang  Berat)
GEJALA AWAL KERUSAKAN
• Kotor
• Bocor
• Bunyi
• Panas
• Vibrasi
Sekitar 40% dari komponen mesin
Merupakan Friction Part
JENIS MAINTENANCE
• Breakdown Maintenance.
• Preventive Maintenance.
• Predictive Maintenance.
• Corrective Maintenance.
• Productive Maintenance (Plant).
Breakdown Maintenance
• Inspeksi dan penggantian parts secara periodik
tidak dilakukan.
• Perawatan setelah Mesin mengalami kerusakan.
• Perbaikan dilakukan pada saat mesin berhenti
karena terjadi kerusakan.
• Biasa dilakukan bila :
– Kerusakan tidak berdampak signifikan.
– Variabilitas dari penurunan sulit ditetapkan
• Contoh : Lampu Penerangan, Saklar, dll.
Preventive Maintenance
• Melakukan perbaikan dan penggantian part secara berkala
berdasarkan waktu dan penggunaan.
• Perawatan harian : membersihkan, memeriksa, pelumasan &
pengencangan
• Inspeksi berkala dan mendiagnosa alat.
• Restorasi periodik & overhoul.
• Biasa digunakan :
 Siklus perawatan preventive mudah ditentukan dan tidak banyak variasi.
 Lebih menguntungkan bila penggantian parts dilakukan secara berkala
tanpa melaksanakan inspeksi
• Contoh : Service Contract Genset, Penggantian Worm Screw
Press.
Predictive Maintenance
• Melakukan perbaikan dan penggantian part berdasarkan hasil
prediksi, kapan parts tersebut diperkirakan akan rusak.
• Menggunakan alat diagnotik untuk mengukur trend : panas, vibrasi
kemudian dibandingkan dengan ambang batas (engineering limit)
yang telah ditentukan.
• Bila ambang tersebut dilewati maka perlu dilakukan penggantian
parts.
• Contoh : Metal Bearing pada Turbin (monitor vibrasi), bearing
alternator (monitor temperatur)
SIKLUS PREDICTIVE MAIN
TENANCE
Periodic
Monitoring

Repair Measurement
Equipment Exceeds Enggineering NO
Limit

YES

Write
Analyze
Corrective
Problem
Work Order
Corrective Maintenance
• Melaksanakan improvement pada alat agar :
– Alat tidak rusak
– Memudahkan inspeksi, perbaikan dan pemakaian.
– Memastikan keselamatan
• Agar alat lebih tahan lama dan tidak ada kerusakan berulang.
• Memperpendek waktu perbaikan dan mengurangi biaya yang tinggi.
• Meningkatkan kualitas perbaikan.
• Contoh : Pemasangan strainer sebelum flow meter, Pemasangan
pelindung seal kit cylinder hydraulic pada pintu Loading Ramp,
alignment coupling/belting.
Productive Maintenanc
e
• Sasaran Productive Maintenance adalah profitable Preventive
Maintenance.
• Tidak hanya mencegah Breakdown Maintenance dan Defect tetapi
lebih dari pada effisiensi dan produktivity (ekonomis).
• Untuk mencapainya harus dilakukan :
– Breakdown Maintenance
– Preventive Maintenance
– Predictive Maintenance
– Corrective Maintenance
SASARAN PRODUCTIVE MAINTENANCE

Zero ABCD :
– Accident
– Breakdown
– Crisis
– Defect
DASAR PENERAPAN PRODUCTIVE MAINTENANCE

5 S atau 5 R
• Seiri Ringkas
• Seiton Rapi
• Seiso Resik/bersih
• Seiketsu Rawat
• Shitsuke Rajin
TIGA SASARAN UTAMA 5 R
• Menciptakan tenaga kerja yang disiplin dan
kompeten.
• Menciptakan tempat kerja yang bersih
• Menciptakan Visual Control System
PERAWATAN MANDIRI
Kegiatan yang dirancang untuk melibatkan operator dalam merawat me
sinnya sendiri, disamping kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian pera
watan.

Kegiatan tersebut antara lain :


• Pembersihan
• Pelumasan
• Pengencangan mur/baut
• Pengecekan harian
• Pendeteksian penyimpangan
• Reparasi sederhana.
GKM DAN PRODUCTIVE MAINTENANCE
GKM PM GROUP

Kedudukan di organisasi Informal Formal

Pemimpin Dipilih dari anggota Manajer & Supervisor

Waktu Dalam jam kerja Tidak diperbolehkan Diperbolehkan

Pertemuan Setelah Jam kerja Tidak dibayarkan Lembur

Topik Dipilih oleh anggota Berdasarkan sasaran


BAGAIMANA MENCEGAH KERUSAKAN

• Inspeksi rutin
Memelihara kondisi • Pembersihan
mesin yang normal • Pengencangan mur/baut
• Lubrikasi
• Menjalankan mesin sesuai prosedure
• Inpeksi dengan menggunakan
Temukan panca indera dari operator
Penyimpangan • Inpeksi dengan menggunakan
Sedini mungkin alat diagnostik dari bagian
perawatan

Cari dan laksanakan


Jalan keluar untuk • Tanya kenapa 5 X
Mendapatkan kembali • Kembangkan standard baru
Kondisi normal
Tanya Kenapa 5 x
Contoh : Fan Fibre Cyclone Bergetar.
1. Kenapa bergetar ? Impeler kotor
2. Kenapa kotor ? Deposit fibre
3. Kenapa terjadi deposit ? Pembersihan tidak rutin
4. Kenapa tidak rutin ? Job desk tidak jelas
5. Kenapa job desk tidak jelas ? Belum tercantum perawatan harian dila
kukan oleh siapa !
• Buat program kerja yang jelas dan PIC-nya
PLANT MAINTENANCE

Tujuan perawatan terencana adalah


memaksimalkan produktifitas
dengan biaya minimal (wajar)
KOMPONEN PLANT MAIN
TENANCE

PERAWATAN
TERENCANA

PERAWATAN
PERAWATAN PERAWATAN PERAWATAN
SETELAH
PREVENTIF PREDIKTIF KOREKTIF
RUSAK
PREVENTIVE MAINTENANCE
• Ketersediaan Standby Unit
(Mesin atau fasilitas yang tidak memiliki standby unit memperoleh perhatian
yang lebih tinggi dalam pekerjaan perawatan dari pada mesin yang memiliki
standby unit)

• Breakdown Cost
(Breakdown cost dalam hal ini adalah biaya yang akan dikeluarkan jika terja
di breakdown termasuk biaya tenaga kerja, penggantian spare part, utilisasi
rendah)

• Ketersediaan Spare Part


(Faktor ketersediaan spare part dipasaran dan lamanya waktu yang diperlu
kan untuk memperoleh spare part tersebut)

• Keselamatan/Bahaya
(Keselamatan dan bahaya dalam hal ini adalah jika terjadi kerusakan, break
down atau malfunction dari mesin/fasilitas dapat mengakibatkan kecelakaan
bagi manusia, properti dan lingkungan.
PREVENTIVE MAINTENANCE (CRITICALITY ANALYSIS)

• Adalah proses scientific dan systimatic yang dapat


digunakan untuk menentukan mesin atau equipment
mana yang memerlukan perhatian yang lebih jika
dihadapkan dengan adanya keterbatasan tenaga kerja,
biaya, dan faktor lainnya

• Makin critical suatu mesin atau equipment maka makin


besar usaha maintenance yang diperlukan untuk
menjaga kondisi mesin dalam keadaan selalu dapat
dioperasikan
PREVENTIVE MAINTENANCE (TASK LIST DEVELOP
MENT)

• Merupakan jenis perawatan apa yang diperlukan dan


frekuensinya untuk mesin atau equipment tertentu

• Merupakan langkah awal pembuatan general task list.


Setiap mesin atau equipment yang berkategori paling
critical akan dikembangkan untuk menentukan
perawatan rutin apa yang diperlukan untuk mesin atau
equipment tersebut
PREVENTIVE MAINTENANCE (GENERAL TASK LIST
)

• Merupakan pengelompokan (peng-group-an) mesin atau


equipment yang memerlukan jenis perawatan rutin yang
sama (Pengelompokan Mesin/equipment)

• Mesin atau equipment yang membutuhkan jenis


perawatan rutin yang sama akan dapat diketahui dari
task list development (Pengelompokan Task List)
PREVENTIVE MAINTENANCE (WOR
K PROGRAM / WORK SPECIFICATION)

• Merupakan standard pengerjaan perawatan rutin yang


memuat metoda (langkah-langkah) yang tepat dalam
melakukan perawatan rutin serta tenaga kerja, material,
alat-alat dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
perawatan rutin tersebut

• Untuk setiap group yang telah dibuat pada general task


list dibuat Work Program / Work Spesification
PREVENTIVE MAINTENANCE (PR
EVENTIVE MAINTENANCE SCHEDULE)

• Merupakan jadwal perawatan rutin yang meliputi pula


berapa tenaga kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan perawatan rutin tersebut serta perkiraan
biaya material yang akan dikeluarkan

• Ada enam preventive maintenance schedule :


- Weekly, Montly, 3 Monthly, 6 Monthly, Yearly, 2 Ye
arly

• Digunakan oleh Asst. MR untuk mengatur tenaga kerja


PREVENTIVE MAINTENANCE EL
ECTROMOTOR
Pembahasan

1. Faktor-faktor penyebab kerusakan


elektro motor.
2. Program preventive Maintenance
Elektro Motor.
Penyebab Utama Kerusakan
Beban melebihi kapasitas motor.
1.Overload
• Mesin over feeding
• Motor dipaksa dioperasikan walau sudah berkali-kali trip sehi
ngga gulungan overheating
Action:
• Sosialisasi dengan operator supaya ketika terjadi masalah lan
gsung dilaporkan kepada bagian listrik supaya dicari penyeba
b kerusakan
• Periksa kondisi mesin apa ada bagian yang rusak/sangkut.
• Sosialisasi kepada operator untuk mengatur beban sesuai kap
asitas mesin
Penyebab Utama Kerusakan
2.Kontaminasi Penyebab :
• Tutup terminal elektro motor tidak terpasang dengan ba
ik
• Air masuk kedalam gulungan sehingga saat dihidupkan
terjadi short circuit antar phase atau phase dengan body.
• Oil seal bocor, oli masuk ke dalam gulungan motor
Action:
• Lakukan pengeringan motor jika terendam atau tersira
m air.
• Elakkan kebocoran air yang mengenai elektro motor.
• Ganti oil seal secara berkala.
Penyebab Utama Kerusakan
3.TOR tidak Penyebab :
bekerja • Setting terlalu tinggi
• TOR diganjal
• TOR tidak akurat lagi
Action yang dilakukan:
• Pemeriksaan TOR secara berkala khusus motor motor besar.
• Pengoperasian yang benar (kapasitas disesuaikan) dan peme
riksaan berkala (terutama Capstan). Pembuatan tanda operasional
maksimal motor.

Contoh TOR yang diganjal


Penyebab Utama Kerusakan
4.Overheating Penyebab:
• Fan tidak terpasang dengan baik
• Lubang fan sumbat karena kotoran
• Start stop mesin terlalu cepat
Action yang dilakukan:
• Pemasangan fan dengan benar
• Pembersihan fan secara berkala.
Tambah foto fan/fan k
otor
Penyebab Utama Kerusakan
5.Mechanical Penyebab:
Fault • Bearing pecah/macet sehingga stator menggesek bagia
n rotor mengakibatkan gulungan rusak
• Serpihan bearing merusak gulungan
• Vibrasi motor yang terlalu tinggi
Action yang dilakukan:
• Penggantian bearing secara rutin setiap tahun
• Pemeriksaan suara motor saat operasi secara berkala.
• Pemeriksaan alignment mesin.
Penyebab Utama Kerusakan
6.Single Penyebab:
Phasing Kegagalan pada gulungan stator elektro motor 3 ( tiga ) phasa a
kibat terbukanya 1 ( satu ) phasa daya masukan keelektro
motor. Biasanya diakibatkan oleh, kontaktor terbuka (conta
ct point rusak), rusaknya terminal motor, kabel yang putus.

Motor Capstan 15 HP
Preventive Maintenance
1. Mempersiapkan program preventive maintenance s
ecara menyeluruh dan membuat monitoring.
2. Melakukan training karyawan listrik dan sosialisasi
dengan karyawan proses.
Preventive Maintenance
1. Elmo ID Fan
Weekly 1. Pembersihan carbon brush
2. Pengecekan slip ring, jika tidak rata di amplas sampai halus
3. Pengencangan baut-baut terminal
4. Pembersihan fan dan body
5. Pengencangan baut-baut control
2. Motor Capstan 1 -6
1. Pengencangan baut terminal motor, pondasi dan kopling
2. Pembersihan kontaktor dengan contact cleaner
3. Pengecekan TOR
4. Pengencangan baut baut control
3. Motor station dilakukan pengecekan menyeluruh
1. Station klarifikasi
2. Station Press
3. Station Thresshing
4. Station Press
5. Station Kernel
6. Station Boiler
7. Station WTP
Preventive Maintenance
4. Motor vibrating screen
Weekly 1. Pembersihan dan penambahan grease
2. Pengencangan baut support motor
3. Leveling bandul motor pakai water pass
4. Pengecekan bearing/housing bearing
5. Check keausan shaft
5. Hoist Crane
1. Pengencangan baut terminal motor
2. Pengencangan baut-baut control
3. Kencangkan baut sprocket pembalik lori
4. Kencangkan baut-baut vahle rail track
5. Check brake motor tilting, travel dan hoist.
6. Pastikan travel cross dan hoist (fast speed dan low speed ) berfun
gsi.
7. Tambah pelumas wire rope
8. Tambah pelumas untuk cable carrier
Preventive Maintenance
1. Pastikan grease atau oli tidak bocor dari rumah bearing. Jik
MONTHLY a ada kebocoran, lakukan perbaikan sebelum dioperasikan.
2. Dengarkan suara bearing motor. Jika suara bearing agak ka
sar segera lakukan penggantian.
3. Cek panjang karbon brush. Jika sudah melewati holder, seg
era lakukan penggantian.
4. Pengukuran temperatur operasional motor
5. Pengukuran arus operasional motor
Preventive Maintenance
1. Dengarkan suara bearing. Buka penutup bearing untuk me
6 MONTHS meriksa kondisi bearing.
2. Ukur tahanan isolasi. Pakai tegangan 500 V untuk megger.
Lakukan pemanasan jika isolasi < 1 MOhm
3. Kencangkan semua baut-baut terminal.
4. Perika spi dan alur. Pastikan terpasang dengan baik.
5. Periksa Fan, bersihkan dari kotoran.
6. Periksa vibrasi. Jika tidak normal kemungkinan disebabkan
oleh alignment dan tidak balance.
Preventive Maintenance
1. Penggantian bearing
YEARLY
2. Varnish ulang gulungan
3. Penggantian Oil seal
Terima Kasih

56
PERHITUNGAN JUMLAH PENAM
BAHAN GREASE
Rumus Gambar
Re-lubrication:
Gp = D x B x X
Dimana :
Gp = Re-lubrication quantity (gram)
D = Diameter luar bearing (mm)
B = Lebar bearing (mm)
X = Konstanta (tergantung frekuensi penambahan grease)
Bila :
Mingguan dengan nilai X = 0,002
Bulanan dengan nilai X = 0,003
Tahunan dengan nilai X = 0,004
Catatan:
Jumlah grease saat pemasangan bearing baru atau setelah
pencucian bearing lama, seperti panduan berikut:
 Jika n x dm > 105 (min-1 x mm) maka jumlah grease
sebesar 20 – 25% dari ruang kosong.
 Jika n x dm < 5 x 104 (min-1 x mm) maka jumlah grease
sebesar 100%.
 Ruang housing sebelah kiri dan kanan dari bearing, isi
grease 50% dari ruang kosong.
Dimana:
n = Putaran bearing
dm = (D + d)/2
d = Diameter dalam bearing
D = Diameter luar bearing.
Penambahan grease menggunakan grease gun dan grease masuk ke bearing dengan
memompa grease melalui nipple bearing. Pemompaan grease dilakukan dengan
menarik tangkai grease gun sampai tingkat maksimum dan kemudian ditekan sampai
batas minimum. Gerakan/langkah sekali menarik dan menekan tangkai grease gun
disebut satu (1) stroke grease gun.
Catatan:
Masing-masing pabrik melakukan uji coba kuantitas (gram) grease yang keluar dari
selang grease gun dalam satu stroke (dalam pengujian di beberapa pabrik dalam
lingkungan Perkebunan Sinar Mas Group berkisar 1,3 gram grease per stroke dengan
menggunakan grease gun kapasitas 500 gram).
Contoh :
Perhitungan Mingguan:
Bearing 22224 EK C3 (bearing untuk Sludge Centrifuge) dari katalog b
earing dengan diameter luar bearing (D) sebesar 215 mm dengan leba
r (B) sebesar 58 mm, maka jumlah penambahan grease untuk minggua
n (Gp) sebesar 24,9 gram (atau dengan perhitungan 0,002 x 215 x 58)
atau 19 stroke grease gun x 1,3 gram/stroke.
Catatan/informasi:
Kebutuhan grease awal untuk bearing baru maupun bearing lama yang
dibersihkan - sebesar 500 gram.
Perhitungan Bulanan:
Bearing 2217 EK (bearing untuk Fruit Elevator) dari katalog bearing de
ngan diameter luar bearing (D) sebesar 150 mm dengan lebar (B) sebe
sar 36 mm, maka jumlah penambahan grease untuk bulanan (Gp) sebe
sar 16,2 gram (atau dengan perhitungan 0,003 x 150 x 36) atau 12 stro
ke grease gun x 1,3 gram/stroke.
19 stroke grease gun untuk satu kali periode
penambahan grease (M = mingguan, bila
M (19 x S) dilakukan penambahan grease mingguan
dan B = bulanan, bila dilakukan
penambahan grease bulanan).
M (19 x S) Catatan:
 Ukuran label disesuaikan di lapangan
untuk masing-masing mesin.
 Tulisan dalam label berwarna hitam.
 Warna background label disesuaikan
dengan jenis grease. Warna pilihan putih,
kuning dan merah.
Item Nama Alat/Bahan Foto Pendukung Keterangan
a. Grease Warna grease tergantung jenis dan
merek grease.
Dalam penyimpanan grease
sebaiknya dihindari kontak
langsung dengan sinar matahari.
Masa berlaku grease disesuaikan
dengan rekomendasi supplier,
namun panduan umumnya seperti
berikut:
Lama penyimpanan grease yaitu:
a. 2 (dua) tahun, jika kemasan
belum pernah dibuka.
b. 1 (satu) tahun, jika kemasan
sudah pernah dibuka.

b. Grease Gun kapasitas Grease Gun dipasaran ada 2


500 gram ukuran, yaitu 250 gram dan 500
gram.
Distandarkan menggunakan
grease gun berkapasitas 500
gram.
Setiap jenis grease menggunakan
grease gun yang berbeda.

c. Selang Grease Gun Stok digunakan harus tersedia


minimal 1 buah.

d. Kain Majun -

e. Sarung Tangan Kulit -

f. Wadah tempat Wadah grease berbeda setiap


penyimpanan sementara jenis dan merek grease yang ada
grease yang telah di Pabrik Kelapa sawit.
dikeluarkan dari gudang
WADAH Wadah harus selalu dalam
dan ditempatkan di
keadaan tertutup.
workshop.
g. Spare nipple grease Nipple grease ukuran ½”, ¼” dan
3/8”.
Setiap ukuran nipple grease
distokkan minimal 5 buah.

h. Sekrap 2 inchi -

i. Kuas 2 inchi -

j. Kunci L (hex key) no.5, 6 Mengencangkan stud bolt (set


dan 8 screw) pada bearing tipe flange, Y
atau pedestal.

k. Kunci no.6, 8 dan 10 Mengencangkan nipple grease.

l. Penutup nipple grease Setiap nipple grease dilengkapi


dengan penutup.
Penutup nipple grease distokkan
10 buah.
Item Langkah Foto
a. Bersihkan housing bearing yang akan digrease dari -
tumpukan grease bekas dengan menggunakan sekrap,
kuas, ataupun kain majun. Grease bekas ditampung
dan ditangani sesuai dengan peraturan ”Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3)”.

b. Lakukan greasing pada bearing mesin, letakkan ujung


selang grease gun pada nipple grease hingga ujung
selang melekat kuat. Kemudian tangkai grease gun
ditarik dan ditekan penuh sehingga grease masuk ke
dalam housing bearing secara berulang-ulang. Jumlah
stroke disesuaikan ukuran bearing atau sesuai dengan
label penambahan grease yang tertera pada mesin
tersebut.
Catatan:
 Jika tangkai grease gun sulit ditekan, kemungkinan
nipple grease tersumbat atau grease yang lama
mengeras di dalam housing bearing. Selanjutnya
lakukan pemeriksaan nipple grease, bila tersumbat
maka nipple grease diganti. Namun jika nipple
grease kondisi baik, lakukan pemeriksaan terhadap
lubang keluar grease dari housing bearing (tidak
tersumbat ataupun lubang tersedia).
 Jika grease keluar dari ujung nozzle grease gun,
kemungkinan nozzle grease gun aus atau nipple
grease tersumbat. Maka segera lakukan perbaikan
terhadap permasalahan.
 Sekiranya pada saat re-plenishment, grease lama
yang keluar dari bearing kelihatan cukup
kotor/terkontaminasi, laporan khusus harus dibuat
ke Assistant Maintenance untuk
pengecekan/pembersihan total bearing tersebut pada
kesempatan terawal.

e. Jika injeksi grease telah selesai, lepaskan selang grease -


gun dari nipple grease. Lanjutkan greasing ke housing
bearing mesin berikutnya sesuai jadual hingga semua
bearing telah tergrease untuk semua mesin yang
dijadualkan.

f. Setelah selesai melakukan greasing, jika bearing


memiliki stud bolt (set screw), periksa
kekencangannya dan bila longgar lakukan
pengencangan dengan menggunakan kunci L (hex
key).

g. Setelah melakukan aktifitas replenishment semua


bearing yang telah dijadualkan pada hari itu, Oilman
membuat Laporan Replenishment Harian seperti pada
Lampiran 3. Laporan Replenisment Harian diparaf
oleh Staf Maintenance secara rutin setiap hari.

S-ar putea să vă placă și