Sunteți pe pagina 1din 35

Ardiansyah, M.

Pd

Uji Tollens Uji Fehling


Uji Barfoed Uji Iodin
Uji Molisch Uji Benedict

Mardhatillah
1605114298
1. UJI TOLLENS
Uji Tollens dilakukan untuk menentukan Dari hasil percobaan, pada glukosa,
1 terdapat cermin perak. Hal ini
apakah larutan sukrosa dan glukosa menandakan bahwa glukosa
merupakan suatu gula pereduksi atau gula merupakan gula pereduksi,
sedangkan pada sukrosa, setelah
non pereduksi.
2 Larutan gula, yaitu direaksikan dengan pereaksi tollens
sukrosa dan glukosa masing-masing tidak terdapat cermin perak, ini
ditambahkan dengan pereaksi tollens menandakan bahwa sukrosa
yang
3 berwarna putih keruh. merupakan gula non pereduksi.

Untuk mengetahui gula pereduksi (karbohidrat selain sukrosa dan polisakarida)


Hasil Positif (+) : Terdapat endapan berwarna The
cermin
Powerperak
of PowerPoint | thepopp.com 1
Reaksi Kimia
nya????

Sukrosa tersusun atas


monosakarida, yaitu
fruktosa yang memiliki
gugus ketosa dan glukosa
yang memiliki gugus
aldosa, sehingga sukrosa
merupakan gula nono
pereduksi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


2
Pembuatan Reagen Tollens
Reagen ini tidak tersedia secara komersial karena daya tahannya tidak lama; reagen ini harus disiapkan secara
1 segar di laboratorium.

Cara Pembuatannya ada 2 Tahap

 Pertama beberapa tetes NaOH encer ditambahkan kepada sejumlah perak nitrat encer.
 Dalam larutan ini, ion Ag+ dari perak nitrat encer terdapat dalam bentuk terhidratkan sebagai
kompleks [Ag(H2O)4]+, yaitu ion tetraaquasilver(I).
 Ion OH– dari NaOH bereaksi dengan ion Ag+ untuk menghasilkan perak oksida, Ag2O.
 Ini tidak larut, dan mengendap dari larutan sebagai zat padat coklat. Natrium nitrat encer juga
The Power of
dihasilkan dalam campuran sebagai hasil-samping.PowerPoint | thepopp.com 1
 Ini kemudian membentuk: 2 AgNO3 (aq) + 2 NaOH (aq) → Ag2O (s) + 2 NaNO3 (aq) + H2O
(l)
 Pada tahap selanjutnya, ammonia encer ditambahkan hingga semua dari perak(I) oksida)
yang berwarna coklat terlarut.
 Pada titik ini campuran akan jernih, dan sekarang ada ion perak enceryang terdapat sebagai
kompleks [Ag (NH3)2]+ dalam campuran,yang merupakan komponen utama dari reagen
Tollens.
 Ini kemudian membentuk: 2 AgNO3 (aq) + 2 NaOH (aq) → Ag2O (s) + 2 NaNO3 (aq) + H2O (l)
 Natrium hidroksida direformasi pada akhir persiapan. NaOH terbentuk kembali pada sediaan akhir.
 Ag2O (s) + 4 NH3 (aq) + 2 NaNO3 (aq) + H2O (l) → 2Ag(NH3)2NO3 (aq) + 2 NaOH (aq)
 Atau, amonia encer dapat ditambahkan secara terus–menerus langsung ke larutan perak nitrat.Pertama kali,
perak oksida akan terbentuk dan mengendap, tetapi karena larutan ammonia lebih banyak ditambahkan
The Power of PowerPoint | thepopp.com
endapan melarut dan larutan menjadi jernih karena terbentuknya diamminesilver(I). 5
 Pada titik ini penambahan ammonia harus dihentikan. Ini barangkali metodayang lebih baik
karena lebih sedikit reagen yang terlibat.
 Penyaring-an reagen sebelum digunakan membantu untuk mencegah hasil positif palsu.

Cara membuat larutan Reagen Tollens sebagai berikut:


Larutan-I: Campurkan 7 mL NH3 (aq) 27% dengan aquadest,
hingga volume larutan menjadi 100 mL.
Larutan-II: 20 mL larutan AgNO3 5%.
Larutan-III: 10 tetes NaOH 10%.
Lalu Larutan-II dan III dicampurkan; setiap 2 mL Larutan-II
ditambahkan 1 tetes Larutan-III, sehingga terjadi endapan abu-
abu (campuran-IV). Kemudian ditambahkan Larutan-I ke dalam
campuran-IV, namun jangan sampai berlebih. Hasil ini disebut
Reagen Tollens. Digunakan untuk uji aldehida dan gula pereduksi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Kegunaan Reagen Tollens
Reagen Tollens juga digunakan untuk menerapkan cermin perak pada
1
perangkat kaca (glassware), misalnya di dalam labu vakum yang
berisolasi. Sekitar 500 mL larutan disiapkan, jauh lebih banyak
dibandingkan yang akan dibuat untuk penggunaan analitik. Ini
kemudian
2 diperkenalkan ke permukaan kaca bersih yang menjadi
cermin dan larutan mereduksi menggunakan larutan glukosa. Untuk
kualitas tinggi menyelesaikan permukaan kacadibersihkan
3
menggunakan asam pengoksidasi untuk menghilang-kan semua jejak
senyawa organik dan permukaan kaca pra-perlakuan dengan timah (II)
klorida encer.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 7
Hasil Uji beberapa Sampel dengan Reagen Tollens
Sampel +
Sampel+
Reagen Reagen Hasil
Nama Reagen Tollens Uji
No. Tollens+NH Tollens
Sampel (Setelah
4OH (Tanpa (+) / (-)
Pemanasan)
pemanasan)
Bening (5 Endapan
1 Formaldehid +
tetes) cermin perak
Bening (6
2 Aseton Bening Bening -
tetes)
Bening (5 Endapan cermin
3 Glukosa Bening +
tetes) perak
Bening (14 Endapan cermin
4 Fruktosa Bening +
tetes) perak
Bening (8
5 Sukrosa Bening Berwarna hitam -
tetes)

5
2. UJI FEHLING
Larutan
1 Fehling ialah suatu larutan yang digunakan dalam uji kimia untuk
membedakan antara karbohidrat larut dalam air dan gugus fungsional keton, dan
sebagai suatu uji untuk monosakarida. Uji ini dikembangkan oleh ahli kimia Jerman
2 Herman von Fehling pada tahun 1849.

Untuk mengetahui gula pereduksi (karbohidrat selain sukrosa dan polisakarida)


3 Hasil Positif (+) : Terdapan endapan merah bata (Cu2O)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Pembuatan Reagen Fehling
 Larutan Fehling selalu dibuat segar di laboratorium. Larutan ini semula dibuat sebagai dua larutan
1 yang terpisah, yang dikenal dengan Fehling A dan Fehling B
 Fehling A adalah larutan encer berwarna biru dari tembaga(II) sulfat, sedang Fehling B adalah larutan
jernih dari kalium natrium tartrat encer (garam Rochelle) dan basa kuat (biasanya natrium hidroksida).
 Volume yang sama dari dua campuran dicampurkan untuk memperoleh larutan final Fehling, yang
berwarna biru gelap. Dalam campuran akhir ini, ion tartrat encer dari khelat garam Rochelle yang
terlarut dengan ion Cu2+ dari tembaga(II) sulfat yang terlarut, sebagai ligan bidentat memberikan
kompleks bis-tartrato-kuprat(II)4- seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Ion tartrat, dengan
mengomplekskan tembaga mencegah pembentukan Cu(OH)2 dari reaksi CuSO4.2H2O dan NaOH yang
ada dalam larutan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1
Jadi cara membuat larutan ini adalah:
Larutan Fehling A: Timbang 69,3 gr kupri sulfat hidrat
CuSO4.5H2O dan larutkan dalam 1 liter akuades. Supaya
larutan menjadi jernih tambahkan 1 tetes atau 2 tetes H2SO4
pekat.. Perbandingan dapat diperbesar atau diperkecil.
Larutan Fehling B: Timbang 346 gr Kalium-Natrium-Tartrat
dan 100 gr NaOH larutkan dalam 1 liter akuades (perbandingan
dapoat diperbesar atau diperkecil). Bila akan digunakan Fehling
A + Fehling B dalam volume yang sama.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


Kegunaan Reagen Fehling
Fehling dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa
1 mengandung karbonil aldehid atau keton. Kompleks
bistartratokuprate(II) dalam larutan Fehling merupakan bahan
pengoksidasi dan reagen aktif dalam uji tersebut.
2
Senyawa yang akan diuji ditambahkan ke larutan Fehling dancampuran
ini dipanaskan. Aldehida yang teroksidasi, memberikanhasil yang
positif, namun keton tidak bereaksi, kecuali mereka adalah alfa-
3
hidroksi–keton.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Kegunaan Reagen Fehling
Uji Fehling dapat digunakan sebagai uji generik untuk monosakarida.
1
Hal ini akan memberikan hasil positif untuk monosakarida “aldosa”
(karena gugus aledehida dapat dioksidasi) tetapi juga untuk
monosakarisa “ketosa”, karena mereka diubah menjadi aldosa oleh
basa dalam
2 reagen tersebut, dan kemudian memberikan hasil positif.
Untuk alasan ini, reagen Fehling kadang-kadang disebut sebagai uji
umum untuk monosakarida.
3
Reagen Fehling dapat digunakan untuk menunjukkan glukosa dalam
urin, sehingga mendeteksi diabetes.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Hasil Uji beberapa Sampel dengan Reagen Fehling

Sampel+ Sampel+
Nama Reagen Fehling Hasil Uji
No. Reagen Fehling
Sampel (Setelah (+) / (-)
(Tanpa pemanasan)
Pemanasan)

1 Formaldehid Biru Timbul cincin merah +

2 Aseton Endapan biru tua Endapan biru tua -

3 Glukosa Biru Merah bata +

4 Fruktosa Ijo lumut Merah bata +

5 Sukrosa biru hijau -

5
3. UJI BARFOED
Uji barfoed atau tes barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
1 2+
disakarida. Monosakarida akan teroksidasi oleh ion Cu membentuk gugus karboksilat dan
endapan tembaga (I) oksida yang berwarna merah bata serta mengendap. Reaksi positif
ditunjukkan dengan munculnya endapan berwarna merah. Reaksi ini terjadi dalam suasana
asam 2(sekitar pH 4,6), oleh karena itu digunakan asam asetat dalam pembuatan reagen
barfoed. Hasil negatif ditandai dengan tidak munculnya endapan merah dan larutan tetap
berwarna biru.
3
Untuk membedakan monosakarida dan disakarida
Hasil Positif (+) : Timbul warna biru pekat (monosakarida) atau timbul warna biru muda bening
(disakarida) The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Reaksi Kimia
nya????

Disakarida pereduksi dapat juga bereaksi dengan reagen barfoed


(menghasilkan endapan merah pula) namun dalam waktu
pemanasan yang lebih lama. Oleh karena itu, ketepatan waktu
dalam uji ini sangat penting untuk membuahkan hasil yang valid.
Uji barfoed NaCl dan beberapa zat lainnya dapat menjadi penghambat dalam
ditemukan oleh oleh reaksi yang terjadi.
kimiawan Denmark
yang bernama
Christen Thomsen
Barfoed, namanya
diabadikan menjadi
nama uji ini.
The Power of PowerPoint | thepopp.com
16
Hasil Uji beberapa Sampel dengan Reagen Barfoed
Hasil Uji

Senyawa Keterangan
Sebelum Setelah
pemanasan pemanasan

Glukosa Endapan merah


Laktosa Biru +
bata

Endapan merah
Fruktosa Biru +
bata

Endapan merah
Maltosa Biru +
bata

Sukrosa Biru Hijau -


5
Sampel Pereaksi Warna Hasil

Yogurt Larutan Endapan Putih -


Buncis Barfoed Endapan Kuning -
Gula pasir Endapan Bening -
Kecap Endapan Merah +
Pocari Sweat Biru -

Keterangan : (+) Mengandung Monosakarida pereduksi


(-) Tidak Mengandung Monosakarida pereduksi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


Reagen Barfoed
Uji Barfoed direaksikan berbagai macam larutan karbohidrat seperti : laktosa,
1
fruktosa, galaktosa, maltosa, arabinosa, glukosa, sukrosa, amilum. Reagen Barfoed
memiliki bentuk larutan dan berwarna biru sedangkan macam-macam larutan
karbohidrat berwarna putih bening.
• Reagen Barfoed + Laktosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Fruktosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Galaktosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Maltosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Arabinosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Glukosa tidak ada perubahan warna.
• Reagen Barfoed + Sukrosa tidak ada perubahan warna.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 23

4. UJI IODIN
Larutan
1 Fehling ialah suatu larutan yang digunakan dalam uji kimia untuk
membedakan antara karbohidrat larut dalam air dan gugus fungsional keton, dan
sebagai suatu uji untuk monosakarida. Uji ini dikembangkan oleh ahli kimia Jerman
2 Herman von Fehling pada tahun 1849.

Untuk mengetahui gula pereduksi (karbohidrat selain sukrosa dan polisakarida)


3 Hasil Positif (+) : Terdapan endapan merah bata (Cu2O)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


Hasil Uji beberapa Sampel dengan Reagen Iodin

Senyawa Hasil Uji Keterangan

Dextrin Berwarna coklat keunguan +

Maltosa Berwarna kuning kecoklatan -

Glukosa Berwarna kuning kecoklatan -

Pati Berwarna biru +

5
5. UJI MOLISCH
Uji Molisch
1 (Molisch berasal dari nama ahli botani Austria, yaitu Hans Molisch) ialah
suatu ujikimia yang sensitif untuk mengetahui adanya karbohidrat, berdasarkan
pada dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat untuk menghasilkan aldehid, yang
berkondensasi
2 dengan dua molekul fenol (biasanya alfa-naftol, meskipun fenol lain
(misalnya resorsinol, timol) juga memberikan hasil berwarna), yang menghasilkan
suatu senyawa berwarna merah atau ungu.
3

Untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu bahan makanan


Hasil Positif (+) : Adanya cincin ungu di dasarThe
tabung
Power of PowerPoint | thepopp.com 22
The Power of PowerPoint | thepopp.com
23
Reaksi Molisch
Semua karbohidrat – monosakarida, disakarida, dan polisakarida – akan memberikan
1
reaksi positif, dan asam nukleat dan glikoprotein juga memberikan reaksi positif, karena
semua senyawa tersebut akhirnya terhidrolisis menjadi monosakarida oleh asam mineral
kuat. Pentosa kemudian terhidrasi menjadi furfural,sedangkan heksosa terhidrasi
menjadi 5-hidroksi-metilfurfural. Salah satu dari aldehida ini, jika ada,
akanberkondensasidengan dua molekul naftol untuk membentukproduk berwarna
ungu, seperti yang digambarkan di bawah inidengan contoh glukosa.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


Jadi cara membuat larutan ini adalah:
Reagensia terdiri dari alfa-naftol dan
alkohol atau kloroform. Reagen ini
digunakan untuk uji wol dan karbohidrat.
Reagen ini mudah dibuat di laboratorium.
Cara membuatnya, larutkan 5 gram alfa-
naftol dalam 100 ml alkohol atau
kloroform.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


Hasil Uji beberapa Sampel dengan Reagen Molisch

Senyawa Hasil Uji Keterangan

Glukosa Ungu sangat pekat +

Sukrosa Ungu pekat +

Pati Ungu +

5
Reagen Molisch
Pada uji molisch direaksikan berbagai macam larutan karbohidrat seperti : glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosa,
amilum 1 %, selulosa, dengan pereaksi molisch. Pereaksi molisch memiliki bentuk larutan dan berwarna jingga
1 sedangkan macam-macam larutan karbohidrat berwarna putih bening.
• Pereaksi Molisch + Glukosa Larutan berwarna putih keruh, dan ada endapan putih yang mengapung-ngapung.
+ H2SO4 Larutan menjadi dua lapis, lapisan atas berwarna putih keruh dengan endapan putih dan lapisan bawah
berwarna putih dan endapan berwarna ungu.
• Pereaksi Molisch + Sukrosa Larutan berwarna putih keruh, dan ada endapan putih yang mengapung-ngapung.
+ H2SO4 Larutan menjadi dua lapis, lapisan atas berwarna putih keruh dengan endapan putih dan lapisan bawah
berwarna putih dan endapan berwarna hitam.
• Pereaksi Molisch + Maltosa Larutan berwarna putih keruh, dan ada endapan putih yang mengapung-ngapung.
+ H2SO4 Larutan menjadi dua lapis, lapisan atas berwarna putih keruh dengan endapan putih dan lapisan bawah
berwarna putih dan endapan berwarna hitam.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


Reagen Molisch
• Pereaksi Molisch + Arabinosa Larutan berwarna putih keruh, dan ada endapan putih yang
1 mengapung-ngapung.
+ H2SO4 Larutan menjadi dua lapis, lapisan atas berwarna putih keruh dengan endapan putih dan
lapisan bawah berwarna putih dan endapan berwarna ungu kehitaman.
• Pereaksi Molisch + Amilum 1% Larutan berwarna putih keruh, dan ada endapan putih yang
mengapung-ngapung.
+ H2SO4 Larutan menjadi dua lapis, lapisan atas berwarna putih keruh dengan endapan putih dan
lapisan bawah berwarna putih dan endapan berwarna ungu.
• Pereaksi Molisch + Selulosa Selulosa menjadi berwarna jingga.
+ H2SO4 Selulosa bagian atas berwarna putih bening agak kehijauan, bagian tengahnya berwarna
hijau kehitaman, dan bagian bawahnya berwarna hitam.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 28


6. UJI BENEDICT

Pereaksi1 benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan
natriumsitrat. Pada uji Benedict, larutan gula yang terdiri atas glukosa, fruktosa, sukrosa,
dan laktosa, masing-masing direaksikan dengan pereaksi benedict yang berwarna biru,
menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan. Tujuan dari pemanasan ini
adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi.

Untuk mengetahui gusus keton / aldehid / untuk analisis karbohidrat

The Power of PowerPoint | thepopp.com 29


Reaksi Kimia
nya????

The Power of PowerPoint | thepopp.com


30
Reaksi Benedict
• Adanya endapan merah bata ini, berarti glukosa dan laktosa dapat mereduksi ion
1
Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian menegendap sebagai Cu2O.
• Sedangkan pada fruktosa, hanya menghailkan larutan biru kehijauan
• pada sukrosa meskipun telah dipanaskan tetap menghasilkan endapan biru tang
menandakan sukrosa tidak bereaksi dengan pereaksi benedict.
• Larutan gula yang mengandung gugus aldehid memberikan endapan merah bata.
• Fruktosa mengandung gugus keton yang tidak dapat dioksidasi dengan
menggunakan ion tembaga(II) dalam alkali.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 23
Reaksi Benedict

1 • Sedangkan pada sukrosa, meskipun tersusun atas monosakarida glukosa


dan dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat,
sehingga setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugu aldehida atau
keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka. Hal ini
menyebabkan sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi benedict.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 32


Pembuatan Reagen Benedict

Satu 1liter reagen Benedict dapat dibuat dari 100 gr natrium karbonat anhidrat, 173 gr natrium sitrat dan
17,3 gr tembaga(II) sulfat mentahidrat. Larutan ini sering digunakan di tempat larutan Fehling.
Cara membuatnya, dengan bantuan pemanasan, larutkan 173 gr natrium sitrat dan 100 gr natrium
karbonat anhidrat dalam 800 ml Akuades. Saring dan encerkan sampai volume larutan 850 ml. Larutkan
pula 17,3 gr CuSO4.5H2O dalam 100 ml akuades (bila perlu dipanaskan). Bila larutan di atas sudah dingin,
dengan perlahan-lahan tambahkan larutan CuSO4 tersebut ke dalam larutan campuran karbonat dan
sitrat. Kemudian encerkan dengan akuades hingga 1 liter.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


Dalam uji Benedict direaksikan berbagai macam larutan karbohidrat seperti : fruktosa, galaktosa,
maltosa, glukosa, sukrosa, dan arabinosa. Reagen Benedict memiliki bentuk larutan dan
berwarna biru sedangkan macam-macam larutan karbohidrat berwarna putih bening.
• Reagen Benedict + Fruktosa Larutan tetap berwarna biru, tidak berubah.
• Reagen Benedict + Galaktosa Endapan berwarna merah.
• Reagen Benedict + Maltosa Endapan berwarna merah.
• Reagen Benedict + Glukosa Endapan berwarna merah.
• Reagen Benedict + Sukrosa Larutan tetap berwarna biru, tidak berubah.
• Reagen Benedict + Arabinosa Endapan berwarna merah.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 34


The Power of PowerPoint | thepopp.com 35

S-ar putea să vă placă și