Sunteți pe pagina 1din 25

MANAJEMEN KEPERAWATAN

SINDROM KORONER AKUT


LATAR BELAKANG

• Penyakit kardiovaskuler menduduki


urutan pertama sampai tahun 2006
• Hampir 25% dari seluruh kematian
disebabkan kelainan jantung & pembuluh
darah
• Di Amerika Serikat prevalensi menurun
namun tetap sebagai penyebab kematian
tertinggi
PENGERTIAN
Skema presentasi klinis dan EKG

ST segmen elevasi
Non
Non ST
ST segmen
segmen elevasi
elevasi
Infark miokard

Non ST segmen
ST segmen elevasi Unstable angina
elevasi
Infark miokard
Infark miokard

MJA Guidelines, 2006


• Unstable Angina Pectoris

Nyeri dada yang timbul pada saat istirahat


selama kurang dari 20 menit, ada peningkatan
dalam frekuensi sakitnya disertai perubahan
EKG, gelombang T terbalik ≥0,2mV dan atau
depresi segmen ST>0,05mV
• Non ST elevasi miokard infark

Riwayat nyeri dada yang khas selama lebih dari


20 menit, tidak disertai dengan perubahan EKG
berupa elevasi segmen ST, tidak hilang dengan
nitrat dan ditandai peningkatan enzim jantung
PATOFISIOLOGI
Perubahan
Perubahan yang
yang terjadi
terjadi pada
pada pembuluh
pembuluh darah
darah koroner
koroner
oleh karena
oleh karena penumpukan
penumpukan plak
plak

aterosklerosis

Gangguan
Gangguan pasokan
pasokan darah
darah koroner
koroner ke
ke miokard
miokard

Area miokard kekurangan pasokan darah

iskemia

Perubahan repolarisasi listrik Metabolisme anaerob Manifestasi klinis

ST
STsegmen
segmenelevasi
elevasi Non ST segmen nyeri
infark
infarkmiokard
miokard elevasi infark miokard LANJUTAN
PATOFISIOLOGI
Perubahan Metabolisme Manifestasi
repolarisasi
listrik anaerob klinis

Pelepasan Asam laktat


enzim

Trop T ↑ CKMB ↑

Evolusi akan menjadi


infark
Stable atherosclerotic plaque
Unstable plaque
PENEGAKKAN DIAGNOSA
PEMERIKSAAN FISIK

EKG PENEGAKKAN DIAGNOSA LABORATORIUM

ANAMNESA
Gbr 1
2. Adanya perubahan EKG

- Hiper akut T
- ST elevasi,yang dikuti dengan terbentuknya
gelombang Q patologis
- Perubahan ST segment
- Inversi gelombang T
3. Adanya peningkatan enzim jantung

Troponin T :
- Spesipik untuk kerusakan otot jantung
- Dapat dideteksi 4- 8 jam pasca infark

CKMB
- Dapat dideteksi 4- 6 jam pasca infark
- Mencapai puncaknya pada 18 -24 jam pertama
- Kembali normal setelah 2- 3 hari
SKORING RISIKO TIMI
( APTS/NSTEMI )
• RIWAYAT SKORE
USIA > 65 tahun 1
FR > 3 1
DIKETAHUI PJK 1
PEMAKAIAN ASA 1
ANGINA BERAT < 24 JAM 1
CARDIAC MARKER 1
DEVIASI ST > 0,5 mm 1
STEMI
• RIWAYAT SKORE
USIA 65-74 2
≥ 75 tahun 3
DM/HT 1
SBP < 100 mmHg 3
HR > 100 x/mt 2
KILLIPS II – IV 2
BB < 70 Kg 1
ANT STEMI OR LBBB 1
RESPON THD KELUHAN > 4 jam 1
STRATIFIKASI RISIKO
0–2 RINGAN
3- 4 SEDANG
5- 7 BERAT

MACE :
ARITMIA
GAGAL JANTUNG
SHOCK KARDIOGENIC
MANAJEMEN KEPERAWATAN PADA
SKA
Penanganan SKA ditujukan untuk
• Mengatasi nyeri dada
• Melakukan reperfusi dini
• Mengatasi timbulnya aritmia
Diagnosa keperawatannya adalah nyeri
dada berhubungan dengan pasokan dan
kebutuhan oksigen yang tidak seimbang.
INTERVENSI KEPERAWATAN
• MANDIRI
a. Kaji skala nyeri dada & tanda-tanda vital
b. Ajarkan dan demonstrasikan pada klien teknik
relaksasi, latihan napas dalam dan distraksi nyeri
c. Bantu aktivitas klien
d. Hindari stresor
e. Monitor irama jantung
f. Hindari valsava manuver
INTERVENSI KEPERAWATAN
• KOLABORASI
a. beri oksigen terapi dengan binasal canul 2-4 liter
b. pasang iv line
c. berikan nitrat
d. Morphin
e. Aspirin bila tidak ada kontra indikasi
f. Kemungkinan dilakukan reperfusi baik dengan
fibrinolitik maupun tindakan invasif dengan PCI.
g. Terapi tambahan lain yaitu penghambat beta (beta
blocker) dan ACE Inhibitor
KESIMPULAN

• SKA adalah suatu kejadian koroner


dengan mortalitas tinggi
• perlu penanganan cepat, cermat dan tepat
baik dari diagnostik, terapi non invasif
serta invasif maupun dari keperawatan
• diperlukan tenaga kesehatan yang
terampil dalam menangani kasus SKA.

S-ar putea să vă placă și