Sunteți pe pagina 1din 89

VITAMIN

Dr. Verawati Sudarma, Sp.GK


VITAMIN

 Micronutrients
 Criteria :
1. Organic compounds
2. Natural components of foods
3. Not synthesized by the body in amounts adequate to
meet normal physiologic needs
4. Essential in minute amounts for normal physiologic
function (i.e., maintenance, growth, development, and
reproduction)
5. Cause a specific deficiency syndrome by their absence
or insufficiency.
The fat-soluble vitamin
 Absorbed passively
 Must be transported with dietary lipid
 Need fat for proper absorption
 Excreted with the feces via
enterohepatic ciculation
Vitamin A (retinoids)
 3 pre-formed compounds :
1. The alcohol (retinol)
2. The aldehyde (retinal or reinaldehyde)
3. The acid (retinoic acid)
 The active forms of vitamin A exist
only in animal products
 Plants contain carotenoids, which
transformed to retinoids when
metabolized in the body
 The most significant vitamin A activity
in carotenoids groups is ᵦ-carotene
 Absortion 5-50%
 The liver plays an important role in
vitamin A transport and storage.
 50-80% of the vitamin A in the body is
stored in the liver
 Chain-shortened and oxidized forms
of vitamin A are excreted in the urine,
intact forms are excreted in the bile
and feces.
 Function :
1. Retinal is a structural component of the
visual pigments of the rod & cone cells of
the retina and is essential to
photoreception.
2. As a glycoprotein synthesis  cell growth
3. Normal reproduction
4. Bone development
5. Immune system function
6. ᵦ-carotene as antioxidant
 AKG 2013 :
 0-6 bulan : 375 mcg
 7 bulan – 3 tahun : 400 mcg
 4-6 tahun : 450 mcg
 7-9 tahun : 500 mcg
 Laki-laki : >10 tahun : 600 mcg
 Perempuan :
 10-18 tahun : 600 mcg
 >19 tahun : 500 mcg
 Hamil :
 Trisemester 1 & 2 : +300 mcg
 Trisemester 3 : +350 mcg
 Menyusui : 0-12 bulan : +350 mcg
 1 Retinol activity equivalent (RAE) =
1 mcg retinol
12 mcg ᵦ-carotene
3.33 IU of vitamin A
For example :
5000 IU = 1500 REA = 1500 mcg retinol
 Sources
 Pre-formed vitamin A : animal origin
 Liver
 Fat of milk & eggs
 Cod & halibut liver oil (very high)
 Pro-vitamin A carotenoids :
 dark green, leafy & yellow-orange
vegetables & fruits
 Deeper colors  higher carotenoid
VITAMIN LARUT DALAM AIR

 Vitamin B1  Asam panthotenat


 Vitamin B2  Folic acid
 Vitamin B3  Biotin
 Vitamin B6  PABA
 Vitamin B12  Vitamin C
VITAMIN B1
= Thiamine, Aneurin, Zat anti beri-beri

Absorbsi:
 Duodenum
 Distribusi ke seluruh tubuh
 Tak dapat disimpan
 Ekskresi melalui urine
VITAMIN B1
= Thiamine, Aneurin, Zat anti beri-beri
Fungsi:
• Coenzym: T,P,P  Metab KH
– As, Pyruvat  Acetyl CoA
– Pada HMP Shunt  sebagai Co Transketolase
• Mempertahankan fungsi saraf  Normal

Requirement:
• Disesuaikan dengan kebutuhan kalori
• Min 0,2 – 0,4 mg / 1000 KAL

Kebutuhan di Indonesia : 0,5 mg / 1000 Kcal


VITAMIN B1
= Thiamine, Aneurin, Zat anti beri-beri

Defisiensi
Beri-beri Kering
Basah
- cerebral
- infantil

Diagnosis/ Klinis:
 Refleks ↓
 Gejala-gejala neuritis
 Nyeri tekan betis
VITAMIN B1
= Thiamine, Aneurin, Zat anti beri-beri

Sumber:
 Bahan Nabati
Padi-padian, ragi, bekatul, kacang polong
 Bahan Hewani
Jerohan, hati, ginjal, daging
KANDUNGAN VIT. B1 PADA BEBERAPA BAHAN MAKANAN
(mg / 100g)
Gandum Penuh 0,36 – 0,5
Giling 85% 0,3 – 0,4
73% 0,07 – 0,1
Beras Tumbuk 0,5
Giling 0,03
Bekatul 2,3
Daging sapi < 0,6
Kambing 0,1 – 0,2
Babi <1,0
Ayam 0,1
Kapri 0,36
Kacang-kacangan 0,4 - 0,6
Susu sapi 0,04
VITAMIN B2
=Riboflavin

Fungsi:
 CoEnzim metabolisme protein
 F.M.N (Flavin Mono Nucleotide) Co
dalam deaminasi
 F.A.D (Flavin Adenin Dinucleotide)
 Proses oksidasi reduksi
 Cytochrome oxydase
 Amino acid oxydase
VITAMIN B2
=Riboflavin

Absorbsi: di usus halus bagian


proksimal
Defisiensi:
 Keluhan pada mulut-bibir
 Angular stomatitis
 Cheilosis
 Keluhan pada mata:
Berair, hipervaskularisasi, perih, gatal,
seborrhoic dermatitis
VITAMIN B2
=Riboflavin
~ :
Kebutuhan Kebutuhan Protein
0,6 mg/ 1000kcal
1,2 mg – 2,0 mg/hari

Kegunaan Klinis:
• Trauma mata  vaskularisasi kornea
• Operasi mata didahului pemberian riboflavin 10-60mg/hari
• Maintenance 3 mg/hari

Sumber:
• Terutama susu
• Hati,ginjal, jantung
• Sayuran tidak banyak
• Proses pengolahan  kadar vit B2 ↓
KANDUNGAN RIBOFLAVIN PADA BERBAGAI
MAKANAN

Gandum 0,1 – 0,2

Roti 0,04 – 0,08

Beras giling 0,03

Padi 0,06 – 0,09

Bayam 0,2 – 0,4

Kacang-kacangan 0,18

Susu sapi 0,14 – 0,18

Keju 0,3 – 0,7

Daging kurus 0,1 – 0,3


VITAMIN B3
Niacin, PPF (Pelagra Preventing Factor)

Prekursor: Tryptophan
1 mg niacin = 60 mg tryptophan

Sifat-sifat:
• Niacin  nicotinamide
• Bubuk warna putih
• Larut air
• Tahan panas dan asam
VITAMIN B3
Niacin, PPF (Pelagra Preventing Factor)

Fungsi:
Komponen enzim proses metabolisme & energi
• N.A.D.
– Nicotinamide Adenine Dinucleotide
– Co Enzim I
• N.A.D.P
– Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphat
– Co Enzim II

Asam Nicotinat:
berpengaruh pada: 1. vasodilatasi perifer
2. menurunkan kolesterol serum
VITAMIN B3
Niacin, PPF (Pelagra Preventing Factor)

Defisiensi:
Dermatitis
3D  Pellagra Diarrhoe
Dementia

Gejala-gejala umum:
• Nausea, anorexia
• Lemah
• Pusing
• Susah tidur
VITAMIN B3
Niacin, PPF (Pelagra Preventing Factor)

Requirement:
6,6 mg/ 1000 kcal MIN 13mg/ 2000 kcal

Sumber:
- kacang-kacangan
- daging
VITAMIN B6
=Pyridoxin

Metabolisme: absorbsi pasif

Fungsi:
• Sebagai pyridoxal phosphat
pyridoxamin phosphat (metab protein)
• Membantu proses pembentukan asam
nicotinat dari tryptophan
• Defisiensi B6 mengakibatkan kadar
xanthurenic acid urine meningkat
• Co Amino transferase : SGOT, SGPT
VITAMIN B6
=Pyridoxin

Gejala defisiensi: neuritis perifer


Penggunaan klinis
suplemen pengobatan TBC paru dengan
INH
Defisiensi diobati : 40- 150 mg / hari
PYRIDOXAL PHOSPHAT SERUM

N MARGINAL RENDAH

Pria 8,7 – 15,7 9,5 – 10,2 < 8,5

Wanita 5,5 – 6,2


VITAMIN B6
=Pyridoxin

B.M. sumber vitamin B6:


• Semua B.M. mengandung vit B6
• Protein hewan: daging, ikan, ayam
• Protein nabati: ragi, bekatul, biji-bijian

Kebutuhan
Bayi 0,4 mg/hari
Hamil, Laktasi 2,0 mg/hari
Dewasa 2 mg/hari
KADAR B6 PADA BEBERAPA BAHAN MAKANAN
Susu 0,03 – 0,3
Keju 0,04 – 0,8
Telur 0,25
Daging 0,08 – 0,3
Ikan 0,45
Tepung terigu Penuh 0,4 – 0,7
80% 0,1 – 0,3
70% 0,08 – 0,16
Kentang 0,14 – 0,23
Bayam 0,22
Kapri 0,16
Kacang-kacangan 0,1
Wortel 0,7
Jeruk 0,05
VITAMIN B12
=Cyanocobalamin
Metabolisme/penyerapan:
 Terjadi di ileum
 Intrinsik faktor
 Vitamin B12 dilepas dari kompleks protein
oleh asam lambung dan protease
◦ Pada usia 60 tahun, as.lambung tidak ada 
absorbsi ↓
 Efisiensi absorbsi 56%intake
↑absorbsi ↓ (38%)
VITAMIN B12
=Cyanocobalamin

Fungsi:
• Menyembuhkan anemia perniciosa tidak
tepat, karena hanya memperbaiki sel
darah tanpa pengaruh pada pencegahan
kel neurologis
• Transfer single carbon (methyl group)
antar zat methionine, serum histidine
ethanolamin  choline  acethylcholine
• Sintese purine, pyrimidine
VITAMIN B12
=Cyanocobalamin
Defisiensi:
• Anemia perniciosa
• Sprue
• Deg syaraf  vit B12 (peran met KH)

Sebab-sebab defisiensi:
• Intake ↓
• Gangguan absorpsi
• Kebutuhan ↑

Gejala-gejala:
• Megaloblastic anemia
• Sel mukosa usus diarrhoe
daya tahan tubuh ↓
leukosit ↓
VITAMIN B12
=Cyanocobalamin

Requirement
Kebutuhan tubuh akan vit B12
Rata-rata ekskresi melalui: keringat 0,6 – 3
μgr
urine 1,5 – 7 μgr
feases 0,15 – 0,3
μgr
Kebutuhan yang dianjurkan : 2,8 – 5 μgr

Sumber
• Terutama BM hewani
• Yang terkaya: hati, ginjal, terasi
ASAM PANTOTENAT
Sifat Kimia dan Fisika:
• Kristal putih
• Disintesa oleh mikroorg dalam lumen usus

Fungsi
CoEnzim dari CoA
• Mengaktivasi asam acetat
• Mengaktivasi asam lemak
• Mengaktivasi asam amino
• Membentuk kolesterol
• Heme synthesis
ASAM PANTOTENAT
Requirement:
Belum pasti
Diet USA: 10-20 mg / hari

Sumber:
Terbaik  ragi, hati, ginjal, telur, susu
skim
ASAM LIPOAT = LIPOIC ACID
 Bersama vit B1  merupakan Co
dalam metab KH
 Larut dalam lemak
 Mengandung sulfur

Requirement: belum jelas


Sumber: ragi, hati
ASAM FOLAT = FOLIC ACID
Vit B9 = Pteroyl Glutamic Acid
1936: Stolastad dan Manning:
– menyebut Vit. U
– berperan pada pertumbuhan anak ayam
1946: Angies dan Stockstad:
– Mengisolasi vit U pada hepar

Sifat kimia dan fisik


• Merupakan senyawa 3 asam:
– Glutamat
– P-aminobenzoic acid
– As pteridine
• Kristal kuning
• Mudah larut air
• Tak tahan cahaya
• Dalam larutan asam yang encer, tahan pada suhu
100oC
ASAM FOLAT = FOLIC ACID
Vit B9 = Pteroyl Glutamic Acid
Absorbsi:
• Usus halus
• Dalam usus dapat disintesa oleh mikroorganisme dalam
jumlah kecil

Fungsi:
• Biosintesis purin, pirimidin pembentukan sel
• Metabolisme protein (pembentukan thymine)
• Pembentukan heme (protein yang mengandung Fe dalam
Hb)

Defisiensi:
• Anemia megaloblastic  jarang
• Sering pada gol. Sos-ek lemah & wanita hamil
• Serum N: 6 – 20 mg/ 100 ml
• Kadar < : 3 mg / 100 ml  defisiensi
ASAM FOLAT = FOLIC ACID
Vit B9 = Pteroyl Glutamic Acid
Klinis: untuk cegah anemia diberikan
0,4mg/hari

Kebutuhan:
– Rata-rata 0,4 mg/hari
– Wanita hamil 0,8 mg/hari
– Wanita menyusui 0,5 mg/hari
Sumber:
• Hati, ginjal, sayur-sayuran hijau seperti
bayam
• Buah-buahan, susu  kadar rendah
BIOTIN
=Vitamin H
Sifat-sifat:
• Larut dalam air
• Tahan panas
• Tak tahan asam/basa
• CoEnzim dalam KH, protein dan lemak

Metabolisme:
• Absorbsi di usus halus
• Semua sel mengandung biotin, terbanyak di
hati dan ginjal
• Putih telur  Avidin X Biotin
BIOTIN
=Vitamin H
Requirement: belum diketahui pasti
Defisiensi:
• Pada hewan
• Pada manusia  infant seborrhoic dermatitis
desquamative
erythroderma
Pengobatan:
5 mg/hari injeksi atau 2-5 mg/hari/oral sampai
tanda-tanda defisiensi hilang

Sumber: hati, ragi, ginjal, gandum, beras


VITAMIN C
= Asam askorbat
Sifat-sifat Kimia:
• Dapat diseintesa dari glukosa tubuh pada
beberapa spesies
• Mudah larut dalam air
• Mudah rusak ec oksidasi terutama bila
dipanaskan dalam larutan basa
• Bereaksi dengan ion metal Fe, Cu
• Glukosa  …., Glukoronic acid oksidasi as
askorbat
VITAMIN C
= Asam askorbat
Fungsi:
• Pembentukan semen (kolagen)  zat perekat
fibroblast  fibrine
odontoblast  dentin
osteoblast  osteoid
Pada defisiensi vit. C  pembentukan kolagen
tak sempurna
• Pembentukan Hb, yaitu mempengaruhi
pelepasan Fe dari feritin sebagai Fe bebas
• Membantu konversi folic acid  folenic acid
pada megaloblastik anemia
• Metabolisme tyrosine dan phenylalanine
VITAMIN C
= Asam askorbat
Metabolisme:
• Diserap usus halus  jaringan tubuh
• Pada keadaan gizi baik dewasa normal
mengandung 5 gr vitamin C
• Bila lebih  ekskresi melalui urine
• Darah jenuh vit. C  1,0 – 1,4 mg / 100 ml
• Rata-rata 0,55 mg / 100 ml
• Sel darah putih mengandung 16 mg/ 100 ml
 indikator status vit C pada manusia
Bila kadar < 2 mg/100ml  defisiensi vit C
VITAMIN C
= Asam askorbat
Defisiensi Vitamin C:
• Pembengkakan gusi
• Kelainan pada kulit
– Petechia
– Echymose
Sumber Vit. C
Tergantung proses pengolahan makanan
Sumber yang baik:
Jeruk, tomat, jambu biji, nanas, kubis, ubi,
kentang
VITAMIN C
= Asam askorbat
Kebutuhan vit. C: 18-25 mg/hari
RDA: 75 – 100 mg/hari
Di Indonesia: dewasa 70 mg/hari
anak 30 mg/hari

Kebutuhan dipengaruhi:
• perokok (REQ> 50%)
• Udara dingin ↑
• Pengobatan dengan parenteral feeding ↑
• Kehamilan ↑
• Laktasi ↑
• Trauma/operasi ↑
Vitamin Larut Lemak
• Berhubungan dengan absorpsi & transpor lipid
• Absorpsi vitamin  terlarut dengan misel
(pembentukan misel membutuhkan
garam empedu & getah pankreas
• Transportas ke hati melalui pemb limfe
• Penyimpanan :
• Vitamin A, D, K : hati
• Vitamin E : jaringan adiposa
• Ekskresi melalui feses (70%), urin (30%)
VITAMIN A (RETINOL)
• Rusak oleh sinar UV & oksidasi
• Tahan pemanasan
• 2 golongan vitamin A :
• Preform vitamin A  3 bentuk aktif :
• Alkohol  retinol
• Aldehid  retinal/retinaldehid
• Asam  asam retinoat
• Provitamin A (karotenoid)
Vitamin A …..
• Why retinol ?? fungsi spesifik di retina
• Vit A natural (dalam BM) umumnya terdpt dlm
btk rantai panjang retinil ester (retinil palmitat)
• Kadar vitamin A plasma =
Asupan sehari-hari & cadangan vitamin A hati
• Kadar karoten serum = asupan baru
Vitamin A …..
• Karotenoid (provitamin A)
 Provitamin A dalam tubuh diubah menjadi
vitamin A (retinol)
 Karotenoid dengan aktivitas provitamin A :
β-karoten, α-karoten, γ-karoten
• Penyimpanan vitamin A
 Bentuk retinil ester, khususnya retinil
palmitat
 Cadangan di hati terikat pada cellular
retinol binding protein (CRBP)
Absorpsi & transpor Vitamin A
Vitamin A …..
• Fungsi :
1. Penglihatan; menjaga integritas
fotoreseptor pada rod & cone retina
2. Diferensiasi seluler
- Proliferasi & maturasi sel, terutama jar
reproduksi & embriogenesis
- Sel basal  sel mukosa
- Pertumbuhan & perkebangan skeletal
& jaringan lunak
3. Sistem imunitas
- Pembentukan mucosal mucin
secretion
- Imunitas seluler & humoral
1 Retinol Equivalents (RE) = 1 μg retinol
1 mg retinol = 3300 IU retinol
1 mg β-karoten = 1500 IU β-karoten

 Kebutuhan vit A & Karotenoid


 Tergantung : ukuran tubuh, rate of growth, jenis
kelamin, umir, kondisi khusus (hamil; laktasi, penyakit
akut/kronik)
 Dosis Vitamin A : berdasar AKG 2013
 0-6 bulan : 375 mcg
 7 bulan – 3 tahun : 400 mcg
 4-6 tahun : 450 mcg
 7-9 tahun : 500 mcg
 Laki-laki : 10 tahun - >80 tahun : 600 mcg
 Perempuan 10 – 18 tahun : 600 mg
 Perempuan 19 - >80 tahun : 500 mcg
 Tambahan bumil trisemester 1 & 2 : +300 mcg
 Tambahan bumin trisemester 3 : +350 mcg
 Tambahan busui 0-12 bulan : +350 mcg
Dosis tunggal suplementasi Posyandu anak  tiap 6 bulan
1000 IU (6-12 bulan, kapsul biru)
2000 IU (12-59 bulan)
Bahan makanan sumber vitamin A & karotenoid
 Preformed vitamin A : hewani (hati, lemak susu,
cod liver oil)
 Provitamin A : daun hijau tua, sayuran/buah
kuning orange. Makin gelap warnanya makin
tinggi kandungan karotenoidnya
 ASI = sumber β-karoten
 Tomat = sumber likopen
 Farmasi : retinil asetat
Etiologi defisiensi :
 Penyakit hati  sintesis RBP ↓
 PEM
 Malabsorpsi lemak akibat insufisiensi asam
empedu
 Infeksi akut : defisiensi protein akut, measles
 Infeksi kronik : parasit intestinal
 Merokok  berhubungan dengan penurunan kadar
retinol
Gejala defisiensi :
 Morbiditas & mortalitas ↑ pada anak (penyakit
infeksi)
 Night blindness, xerophtalmia
 Infeksi ↑
 Selera makan ↓
 Pengecap ↓
 Keratinisasi epitel mukosa sel
 Penebalan folikel rambut  folikular
hiperkeratosis
Defisiensi vitamin A & derajat gangguan mata
 XN = buta senja
 X1A = xerosis konjungtiva
 X1B = bercak bitot
 X2 = xerosis kornea
 X3A = keratomalasia
 X3B = ulserasi kornea
 XS = xeroftalmia skars
Terapi vitamin A & Karotenoid
 Vitamin A :
 Dosis tinggi  pencegahan mortalitas akibat
komplikasi measles
 Vit A analog  acne
 Karotenoid :
 Acute erythropoetic porphyria
 Suplementasi kanker, penyakit kardiovaskular,
katarak, perokok
 Critical ill 10.000 IU/hari
Toksisitas vitamin A (hipervitaminosis A)
 Hipervitaminosis akut :
 Dewasa : Retinol >200 mg (660.000 IU/single
dose)
 Anak : Retinol >100 mg (330.000 IU/single dose)
 10x RDA
 Gejala : nausea, muntah, mulut kering, lelah, sakit
kepala, anoreksia, deskuamasi kulit, dll
 Hipervitaminosis kronik :
 Skeletal bone loss, osteoporotic bone (↑ resorpsi
tulang & inhibisi pembentukan tulang  hambat
osteoclast stimulation & collagen formation)
 Teratogenik
Vitamin D (Kalsiferol)
 Aktivasi oleh sinar UV
 25(OH)D3= indikator vit D dalam darah
 1,25(OH)2D3 tidak indikator vit D karena
waktu paruh di sirkulasi <4 jam
 25(OH)D3 aktivitas biologis 5x lebih kuat dari
Vit D3
 1,25(OH)2D3 aktivitas biologis 10x lebih kuat
dari Vit D3
 Regulasi hormon 1α,25(OH)2D3 diatur oleh :
 ↑ PTH
 Kadar Ca rendah
 Kadar P rendah
 Status vit D
Fungsi hormon kalsitriol
 Regulator biologik homeostasis Ca
 ↑ uptake Ca dan P
 Di Osteoblast : berperan dalam mineralisasi tulang
(protein matriks tulang, osteokalsin dan
ostepontin)
 Mempengaruhi calbindin-D  cegah apoptosis sel
osteoblast akibat rangsangan TNF atau
glukokortikoid
 Vit D3 dapat diperoleh cukup scr endogen dari
paparan sinar atahari
 Papara sinar matahari sebesar 1 satuan
minimal erythemal dose (MED) yaitu mulai
munculnya kemerahan yang ringan di kulit
sudah dapat meningkatkan konsentrasi vitamin
D setara dgn suplementasi 10.000-20.000 IU.
 Intensitas UV di Jakarta puncaknya Pk. 11.00-13.00
 Paparan sinar matahari di muka & lengan Pk. 09.00
 25 menit atau Pk 11.00-13.00  15 menit
meningkatkan konsentrasi vit D sebesar 2700 IU
tiap kali pemaparan
 Cegah defisiensi vit D  paparan sinar matahari
15-30’, 2-3x/minggu atau 2 jam/minggu
 Bahan makanan sumber :
 BM hewani, khususnya ikan laut (salmon,
sarden, herring & minyak ikan)
 Butter, kuning telur, hati, minyak sayur
sedikit Vit D)
 Tumbuhan & buah  miskin vitamin D
 RDA 1998 : per hari
 Bayi, anak, dewasa <51 tahun : 200 IU (5
μg)
 <51 tahun : 400 IU (10 μg)
 51-70 tahun : 600 IU (15 g μ)
 Kehamilan & menyusui : 200 IU (5 μg)
 Suplementasi hingga konsentrasi 800 IU  aman
Defisiensi Vit D
 Penyebab :
 Kurang asupan vit D
 Kekurangan sinar UV
 Malabsorpsi lemak
 Ggn paratiroid, hati, ginjal
 Lupus eritamatosus sistemik, imobilisasi,
melanoma
 Anak-anak : Riketsia
 Dewasa : osteomalasia
 Lain2 : osteoporosis, diabetes, Ca,
autoimun, penyakit kardiovaskular
Toksisitas
 Suplementasi vit D berlebihan
>40.000 IU/minggu atau >1000
IU/hari
 Gejala : hiperkalsemia, hiperkalsiuria,
anoreksia, nausea, muntah, haus,
poliuria, gangguan berbagai sel 
kematian
Vitamin E (α-tokoferol)
 Α-tokoferol bentuk paling aktif
 2 bentuk penyimpanan dalam tubuh :
1. Labil pool (cadangan siap pakai) : plasma &
hepar
2. Fixed pool (lambat pelepasan) jar adiposa
 Absorpsi dipengaruhi oleh asupan lipid :
 Ditingkatkan oleh monogliserida & MCT
 Dihambat oleh PUFA
 Ekskresi vit E : Feses (terutama), 1%
urin, kulit <<
 Peningkatn 1 g PUFA memerlukan
tambahan asupan α-tokoferol 0,4-0,6 mg
TE
 RDA :
 Dewasa : pria 10 mg α-TE, wanita 8 mg α-TE
 Mengurangi risiko PJK, Ca : 400-800 α-TE/hari
 Critically ill : 400-1000 IU
 1 mg α-tokoferol (α-TE) = 1,5 IU
Bahan makanan sumber :
 Bagian tanaman berwarna
hijau/klorofil dan benih
 Minyak nabati : minyak bunga
matahari, minyak safflower, dll
Fungsi & mekanisme kerja
 Antioksidan alamiah terkuat  menjaga
integritas membran sel ari peroksidasi
lipid
 Memotong rangkaian reaksi peroksidasi
lipid  degan memberikan hidrogen fenol
untuk mereduksi radikal peroksil lipid
 Merangsang sel endotel pembuluh darah
 memproduksi NO & prostasiklin 
vasodilator, cegah agregasi trobosit,
cegah aterosklerosis
Defisiensi vit E
 Jarang ditemukan
 Disebabkan malabsorpsi lemak atau
gangguan transpor lipid
 Gejala : degenerasi retinal, anemia
hemolitik, kelemahan otot, neuropati
perifer, serebelar ataksia
Toksisitas
 Dosis >800 mg – 3,2 g  kelemahan
otot, gangguan GIT
Vitamin K (Menadion)
 Anti vitamin K (Coumarin)
 Walfarol
 Dicoumarin
 Derivat :
 Vit K1 (phylloquinone)  disintesis dari
tanaman dan merupakan BMS
 Vit K2 (menaquinone)  dihasilkan bakteri
usus (0,3-0,5 mg)
 Vit K3 (menadion)  sintetik  kekuatan
biologis 2x lebih kuat dari vit K1 dan K2
 Fungsi :
 Berperan dalam pembekuan darah
 Kofaktor proses karboksilasi asam glutamat
menjadi asam γ karboksiglutamat (Gla)
 Gla : protein faktor pembekuan darah
 Kebutuhan :
 Tergantung umur dan jenis kelamin
 RDA dewasa pria 120 μg/hari wanita 90
μg/hari
 Bahan makanan sumber :
 Sayuran hijau
 Minyak nabati : kedelai, canola, zaitun
 Buah, sereal, telur, daging  sedikit
Defisiensi :
 Jarang pada dewasa
 Defisiensi pada malabsorpsi lemak
 Kerusakan flora usus pada pemakaian
antibiotik lama
 Bayi baru lahir  flora usus belum
normal
Toksisitas :
 Pemakaian vit K sintetik
PENYUSUNAN MENU
JENIS
Triguna makanan
 Berdasarkan fungsi, zat gizi dibagi
menjadi zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur  TRIGUNA MAKANAN
 Makanan bergizi seimbang harus
mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air

c
JADWAL
Fill Your Plate for Healthy Eating
•1/2 is non-starchy
vegetables such as salad or
cooked vegetables.
•1/4 is starchy foods such as
breads, grains or starchy
vegetables.
•1/4 is meat, fish or poultry
or meat substitute.
•Milk and fruit complete the
meal.
THANK
YOU

S-ar putea să vă placă și