Sunteți pe pagina 1din 85

CURRICULLUM VITAE

• Aguswan Nurdin, SpKFR,MARS,Dr


• Lahir : 22.08.1954
• Pendidikan : Tamat STM 1970
• Tamat SMA 1977
• Tamat FK Univ Andalas 1987
• 1994) Tamat Sp.KFR 1992 (Novisad University) Adaptasi FKUI (Jan_Juni 1994)
• Tamat S2 FKM – UI 2001
• Jabatan : Saat ini Ka Inst Rehabiitasi Medik, RSUP M Djamil, Padang
• Organisasi : Anggota IDI, PERDOSRI & ISPRM, Ketua Perdosri Cab. Sumatera II
• International and National Participant :
– 8th IRMA, Kyoto, Japan 1997, (Participant)
– 2nd World Congress of ISPRM, Prague 2003 (Participant)
– 3rd World Congress of ISPRM, Sao Paulo, Brazil 2005 (Poster Participant)
– 4th World Congress of ISPRM, Seoul, Korea 2007 (INVITED SPEAKER)
– 5th World Congress of ISPRM, Istanbul, Turkey 2009 (Participant)
– 6th World Congress of ISPRM, San Juan, Puerto Rico, USA 2011 (Participant)
– 7th World Congress of ISPRM, Beijing, China 2013 (Participant)
– 8th World Congress of ISPRM, Cancun, Mexico 2014 (Poster Participant)
– 9th World Congress of ISPRM, Berlin, Germany 2015 (E-poster Presentation)
– 10th World Congress of ISPRM, Kuala Lumpur 2016 (Speaker)
– 11th World Congress of ISPRM, Buenos Aires, Argentina 2017 (Participant)
– Mediterranean PRM Congress, Villamoura, Portugal, 2006 (Participant)
– AOCPRM I, Nanjing China, 2008 (Poster Presentation)
– AOCPRM II, Taipei, Taiwan 2010 (Participant)
– AOCPRM III, Denpasar, Bali, Indonesia 2012 (Participant)
– Symposiums and Congress Perdosri
– Symposiums and Congress Organisasi Seminat
REHABILITASI MEDIK
REHABILITASI MEDIK

FALSAFAH
Fokus perhatian dari rehabilitasi
medik adalah perbaikan
fungsional agar seseorang dapat
berfungsi maksimal secara fisik,
emosi, sosial dan vokasional
Functional Performance of normal and
healthy person
5

Birt Chil Ad Retireme Deat


1. h d ult
Totally dependent nt h
2. Partially dependent
3. Partially independent
4. Self sufficient
5. optimal
Human Performance of Adult as the Measure of
Rehabilitation
5
C. Maintenance

tion
B

ita
3

abil
Reh
2 A.Survival

1
disability

Birt Chil Ad Retireme Deat


h d ult nt h
1. Totally dependent
2. Partially dependent
3. Partially independent
4. Self sufficient
5. optimal
Rehabilitation of Disabled Children is especially important,
since without it they do not have opportunity to develop and
may remain severely dependent throughout a survival time o
5 many decades

4 Optimal maintenance

Handicapped untreated

Birt Chil Ad Retireme Deat


1.
h d ult
Totally dependent
nt h
2. Partially dependent
3. Partially independent
4. Self sufficient
5. optimal
Economic Efficiency = Benefit obtained : Investment
= (P + CSR – CPR) T – CR
CR

Dimana : P = vocational productivity


CSR = cost of care and maintenance without
rehabilitation
CPR = cost of care and maintenace after
rehabilitation
CR = cost of rehabilitation
Human Efficiency = Actual Performance : Optimal Performance
T = time of survival in years
Pola behavior pada pasien cacat
Behavior Causes Therapeutic
strategies
• Depression
• Anxiety
• Excessive
demands and
complaints
• Lack of
motivation
• Disorientation
and Confusion
Community Based Rehabilitation (CBR)
Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM)

• Untuk memperluas cakupan pelayanan Rehabilitasi.


• Merobah perilaku masyarakat dan PwD dalam
memandang kecacatan yang ada pada diri mereka.
• Lebih murah, jangkauan lebih luas dan dikerjakan
langsung oleh masyarakat sendiri.
• Primadona program W H O
• Profesional hanya sebagai konsultan
• Dll
Istilah-
Kedokteran Fisik : istilah
Perhatiannya terhadap
diagnosa & treatmen Rehabilitasi :
kelainan fisik dengan Dihubungkan dengan
penekanan khusus thd diagnosa dan treatmen
penggunaan cara neuro kelainan fungsional,
diagnostik spt EMG dan dgn penekanan kepada
aplikasi terapi agen praktek, penilaian
fungsional sensasi
fisika spt panas, dingin, motorik, ketrampilan
air, listrik kognitif & treatmen
yang tujuannya
meningkatkan fungsi
dan merobah kebiasaan
Istilah lain

1. Impairment : adalah sisa keterbatasan


yang timbul akibat penyakit, trauma
atau kelainan kongenital
2. Disability : adalah ketidak mampuan
untuk melakukan fungsi utama
kehidupan
3. Handicap : adalah kemampuan berinter
aksi dari disability dengan lingkungan
Perbandingan pelayanan model medik
dan model rehabilitasi

Model Medik Model Rehabilitasi

1.Orientasi masalah * Penyakit * Kecacatan dan ke


adaan sakit
2.Peran Dokter * Pelaku, Knower * Guru, fasilitator
3.Peran Pasien * Pasif * Aktif
4.Orientasi Pelayanan * Staf * Orientasi pasien
5.Organisasi * Terpisah, tidak * Team
formal
6.Pendekatan * Pengobatan * Manajemen kecacatan
terapeutik penyakit
* Pengobatan, * Healing, Coping, adjus
7.Objektivitas peningkatan ting, meningkatkan
What is a rehabilitation nurse?

The rehabilitation nurse is a nurse who


specializes in assisting persons with
disabilities and chronic illness to attain
optimal function, health, and adapt to an
altered lifestyle. Rehabilitation nurses
assist patients in their move towards
independence by setting realistic goals
and treatment plans. They work as part
of a multidisciplinary team and often
coordinate patient care and team
activities.
Rehabilitation nurses may practice in a
variety of settings, including the
following:

• hospitals
• inpatient rehabilitation centers
• outpatient rehabilitation centers
• long-term care facilities
• community and home health
settings
• insurance companies
• private practice
• schools
• industrial health centers
Rehabilitation nurses provide care that helps to
restore and maintain function, and prevent
complications. They also provide patient and
family education, counseling, and case
management. Rehabilitation nurses serve as
patient and family advocates and also participate
in research that helps improve the practice of
rehabilitation.

Registered nurses who specialize in rehabilitation


are often certified by the Association of
Rehabilitation Nurses.
Falsafah Rehabilitasi :
Pelayanan rehabilitasi ditujukan untuk memper-
baiki fungsi agar seseorang dapat melakukan
aktifitas fisik, sosial, emosi dan vokasional se-
penuhnya
5 Prinsip perbedaan evaluasi kecacatan vs penyakit
• Gejala dan tanda yang dibutuhkan untuk diagnosa kecacatan
berbeda dengan yang dibutuhkan untuk mendiagnosa penyakit
• Tak ada hubungan satu dengan lainnya antara penyakit dan
batasan yang berhubungan dengan masalah kecacatan; kecacatan
tergantung pada seluruh kebutuhan (needs) pasien sehari-hari
• Tak ada hubungan antara penyakit dan jumlah sisa kecacatan ;
kecacatan dapat dihilangkan tanpa merobah penyebab
penyakitnya
• Kemampuan dokter dan pasien untuk menghilangkan kecacatan
dalam menghadapi penyakit kronik tergantung pada sisa
kemampuan pasien untuk beradaptasi secara fisiologis dan
psikologis
• Kecacatan berarti kehilangan fungsi, tidak hanya fisik tetapi juga
psiko-vokasional
Daftar Masalah Medis
Tgl. Tgl.
No Masalah
Serangan teratasi
Hemiparese
1 5-5-1994 -
kanan
2 UTI 10-5-1994 20-5-1994

3 Hipertensi 1981 -

4 Diabetes Mellitus 1981 -


Daftar Masalah Rehab
No Masalah Tgl. Tgl.
serangan teratasi
1 Mobilisasi 5-5-1994 -

2 ADL 5-5-1994 -

3 Komunikasi 5-5-1994 -

4 Interaksi Sosial 5-5-1994 -

5 Kead. Psikologis 5-5-1994 -


Catatan Kemajuan Berorientasi Masalah Medik

Hemiparese Kanan
M.1
Tak ada perobahan

UTI
S- Tak ada keluhan
M.2 O- Kultur urine negatif stl 10 hari ( ok obat )
A- Tidak ada UTI
P- Masalah teratasi
Hipertensi
S- Tak ada keluhan
M.3 O- Tek. Drh berkisar 140/80 - 150/90
A- Tek. Drh terkontrol
P- Pakai HCT terus dan monitor tensi tiap hari
Catatan Kemajuan berorientasi Masalah Rehab
R. Mobilisasi
1 S/O- Tak ada gerkan aktif pada ektr. sup. Kekuatan bagian
proximal ektr inf bagus, distal jelek. Transfer dari tt
ke WC dan berdiri pada palang sejajar dgn bantuan
A - Sedikit perbaikan dalam kekuatan. Transfer di-
perbaiki dari dependent ke level bantuan. Berdiri
dengan penyangga
P - Perbaiki tranfer ke level supervisi. Mulai jalan dengan
dengan SLO pada palang sejajar.
R. ADL
2 S/O- Makan sendiri. Mencuci ektr sup dengan
pengawasan. Mencuci ekst inf dependent.
Berpakaian dependent
A - Makan dan berpakaian dgn ektr sup membaik.
P -Perbaiki cara mencuci ektr inf ke level supervisi.
Mulai dengan cara-cara berpakaian
R.3 Komunikasi
S/O - Berkurangnya ketrampilan berbicara dalam reseptif
dan ekspresifnya
A - Aphasia reseptif dan ekspresif yang moderate.
Tidak terlihat perbaikan
P - Instruksi komunikasi alternatif. Mulai latihan
dengan reaksi kata tunggal
R.4 Sosial
S/O - Isteri dgn arthritis nondisable. Cukup untuk mem-
biayai RS dan membayar pembantu jika diperlukan
A - Tak ada masalah sosial yang mendesak. Tidak
diperlukan latihan vokasional (pasien sudah
pensiun)
P - Beli alat adaptif dan cari pembantu RT setelah
pasien pulang.
R.5 Keadaan Psikologis
S/O : Depresi
A : Transisi dari fase depresi ke fase
penyesuaian thd kecacatan. Obat anti
depresi tidak diindikasikan
P : Tidak ada intervensi formal yang
diperlukan
PEMERIKSAAN KLINIS
Anamnesa : - Keluhan utama, RPS, RPD, Anamnesa system,
Anamnesa Psikososial, Anamnesa vokasional dan
avokasional

PE : -Evaluasi HEENT, Cardiopulmonary reserve,


Pemeriksaan genitourinaria dan rectal, Pemeriksaan
neurologis,

FE : - ADL, Balance, Transfer, Ambulasi, Functional


Profile, Metode kuantitatif, Keadaan mental
(persepsi, memory, affect)

Pem. Elektrodiagnostik : EMG dan KHS


Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda deviasi dari struktur


dan fungsi yang normal
Setelah mengenal kecacat-
an dari anamnesa, pada pe 2. Tanda-tanda sekunder meskipun
meriksaan fisik trdapat 3 sebagai akibat tidak langsung dari
penyakit akan memperpanjang
macam informasi tentang waktu yang diperlukan untuk
sifat kecacatan menghilangkan kecacatan akibat
proses penyakit primer.

3. Sisa kekuatan pada sistem atau


bagian yang tidak sakit.
MMT

Grade Aktivitas otot Skala angka


Kontraksi (-) baik
0 inspeksi atau palpasi
0
Kontraksi (+) inspeksi
Trace (T) atau palpasi, gerakan 1, atau 10 %
sendi ( - )
Kontraksi ( + ) tak dpt
Poor (P) menahan gravitasi 2, atau 25 %
Kontraksi ( + ) dapat
Fair (F) menahan gravitasi 3, atau 50 %
Kontraksi dpt melawan
Good (G) tahan min. s/d sedang 4, atau 75 %
Kontraksi dpt melawan
Normal (N) tahanan maksimum 5, atau 100 %
Normal
Pemeriksaan Fungsional
Level ketergantungan pasien adalah sebagai berikut
1.Independent : -Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa
bantuan verbal atau fisik
2. Supervision need :
-Pasien memerlukan instruksi verbal atau
bantuan yang siap untuk melakukan aktivitas
fungsional
3. Assistance need :
-Pasien memerlukan bantuan orang lain
pada level minimal, moderate atau maksimal
untuk melakukan aktivitas fungsional

4. Dependent : -Pasien tak dapat melakukan aktivitas,


semuanya atas bantuan orang lain
Functional Profile
Digunakan untuk mengevaluasi independensi dalam merawat diri dan
mobilisasi

P -Kondisi fisik, tms kelainan visceral, kardiovaskular, GIT,


urologis, endokrin, dan neurologis
U -Aktivitas merawat diri sangat tergantung pada ekstremitas
superior (minum, makan, berpakaian, memakai brace atau
protese, mandi dll)
L -Aktivitas mobilisasi sangat tergantung pada ekstremitas
inferior, seperti berpindah dari W/C ke toilet, bak mandi, atau
shower, jalan, naik tangga, pindah dari dan ke W/C
S -Komponen-komponen sensory yang berhubungan dengan
komunikasi ; bicara, mendengar dan melihat.
E -Fungsi eksretory dari BAK dan BAB (bladder and bowel)
S -Kemampuan adaptasi intelektual dan emosional, sokongan
dari keluarga, dan kemampuan finansial
Analisa langkah

Stance Phase (60 %)


• Heel strike - 15 %
• Mid stance - 15 %
• Push off - 15 %
• Acceleration of swing leg
- 15 %

Swing Phase (40 %)


• Swing through - 20 %
• Deceleration of swing leg
- 20 %
Team Rehabilitasi
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
1. Physiatrist Dokter spesialis, sertifikasi 1. Evaluasi fungsi
dari Board PM & R otot,LGS,pola jalan &
posture, melakukan
pemeriksaan EMG.

2. Memimpin team,
mengkoordinasi &
menginterpretasikan
laporan dari profesi lain
dalam team.

3. Meresepkan pengobatan
utk ggn fungsi
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
2. 1. Membuat rencana
Rehabilitation R N perawatan bagi setiap
pasien.
Nurse Optional MS dalam
2. Melakukan perawatan
Rehabilitation Nursing preventif dan restoratif-
posisi dan merobah
posisi pasien tirah
baring; perawatan kulit,
mencegah semakin
memburuk keadaan,
melatih bab & bak;
melakukan latihan LGS
pasif.
3. Memilih tt, matras dan
alat-alat positioning.
4. Mendidik pasien &
keluarga tentang cara
perawatan mandiri.
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
3. 1. Evaluasi, pencegahan
dan penanganan ggn
Physical BS
gerak manusia
therapist Diakreditasi oleh Asosiasi
2. Menggunakan modalitas
Physical Therapist USA; fisik dalam pengobatan-
Lisensi negara bagian panas, dingin, Ultra
Violet, Massage, Latihan,
TENS, EMG biofeedback,
FES
3. Melatih dalam
melakukan aktifitas
fungsional khususnya
jalan dengan alat bantu
orthosis, tongkat dan
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
1. Menilai otot apa yang perlu
4.
dikuatkan dan dikoordinasikan
Occupational BS utk melakukan AKS dan
merekomenda sikan aktivitas
therapist Registrasi Sertifikasi praktis utk mem perbaiki

Nasional dengan kekuatan.


2. Memperbaiki kemampuan
Assosiasi OT USA. ketrampil an perawatan mandiri,
spt berpakai an, makan dan
membersihkan diri sendiri.
3. Merekomendasikan alat adaptasi
dan orthose ES untuk
memfasilitasi AKS dan melatih
pasien dalam memakai orthose &
prothese ES
4. Mengajarkan ketrampilan
pekerjaan RT dan menen tukan
sampai batas mana pasien bisa
berpartisipasi.
5. Mengajarkan metode metode
konservasi energi dan simpli kasi
kerja utk memperbaiki toleransi
kerja.
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
5. 1. Evaluasi kebutuhan orthose
dalam mencegah dan meng
Orthotist BS koreksi defor mitas dan
Prosthetist Sertifikasi oleh AkademiO mem perbaiki fungsi.
2. Merancang, membuat dan
& P Amerika.
mengepas orthose untuk
mem peroleh pengobatan
yang di minta Physiatrist
atau dokter yang merujuk
lainnya.
3. Memonitor pasien selama pe
nyesuaian terhadap orthose
4. Mernancang, membuat dan
mengepas alat-alat
fungsional dan kosmetik
untuk menganti bagian
tubuh yang diamputasi dan
memperbaiki fungsi.
5. Menganjurkan komponen
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
6. 1. Evaluasi dan
Speech- M S atau PhD dibidang pengobatan gangguan
language Speech Pathology atau pada resepsi,
pathologist Audiology. decoding, encoding,
motor planning dan
Sertifikasi oleh Asosiasi produksi language
Speech & Hearing Amerika. (bahasa)
2. Melakukan
pemeriksaan atau uji
psikolinguistik,
auditory, speech-
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
7. 1. Menilai sistem tunjangan
keluarga
Social Worker MA atau MSW
2. Melayani sebagai
perantara antara pasien,
Bbrp negara bagian me keluarga dan sumber lain
merlukan sertifikasi di masyarakat.
Departemen SDM 3. Membantu keluarga
dalam memodifikasi
lingkungan rumah.
4. Menyarankan manajemen
finansial burdens dan
terhadap benefit
kecacatan.
5. Memimpin kelompok
diskusi bagi pasien dan
keluarga mencoba untuk
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
8. 1. Menilai ggn intelektual,
pengaruh psikologi
Psikolog PhD
terhadap kecacatan, dan
Klinis
motivasi.
Sertifikasi Board Internal 2. Mengenal dan mengobati
oleh Asosiasi Psikolog reaksi depresi
Amerika 3. Menganjurkan kepada
dokter untuk strategi
merobah kebiasaan
pasien.
4. Merancang terapi
tingkah laku dan
program pelatihan
ketrampilan sosial.
5. Melakukan psikoterapi,
konsultasi perkawinan,
konsultasi seksual,
Profesi Pendidikan, pelatihan, Tugas utama
Lisensi
9. 1. Melakukan tes aptitude tes
inteligen, tes ketrampilan
Konsultan B S atau MS
tes vokasional intent, dan
Rehabilitasi
tes kepribadian.
Vokasional Sertifikasi oleh Board untuk 2. Mengamati pasien selama
Sertifikasi Rehabilitasi ber partisipasi dalam
aktivitas re habilitasi untuk
menilai ke mampuan
Dibeberapa negara bagian
fungsional utk be kerja.
memerlukan lisensi
3. Koordinasi perbaikan dan
pe layanan pelatihan,
termasuk latihan
penyesuaian kerja dan
sheltered employment.
4. Menempatkan pasien cacat
di pekerjaan baru atau
menyesu aikan tanggung
MODALITAS PENGOBATAN

1. Thermotherapy
2. Terapi Ultra Violet
3. Terapi Latihan
4. Stimulasi Listrik
5. Dll
Orang yang terlibat dalam tim Rehabilitasi
harus cakap dalam melakukan tindakan terapi
fisik dan psikologis guna mencegah cacat
sekunder dan memelihara kemampuan yang
ada, dan memperbaiki kemampuan pasien
yang cacat agar pasien dapat mandiri.

• Harus paham indikasi dan kontra indikasi


• Juga efek Psikologis dan Fisiologis
Latihan, panas, dingin, Ultra Violet,
Elektroterapi, Traksi, Massase dapat diresepkan
tersendiri, tapi lebih efektif bila diberikan secara
komprehensif
Contoh :
• Pemanasan (Terapi
Panas) sebelum latihan
akan meningkatkan hasil,
dengan mengurangi nyeri
dan kaku sendi.
• Selanjutnya latihan akan
mempesiapkan pasien
untuk transfer dan latihan
jalan
Perhatian dalam meresepkan modalitas panas

1. Pilih modalitas yang paling sederhana


2. Pilih modalitas yang aman dipakai dirumah bila
diperlukan
3. Pakai tempat tidur atau meja dari kayu
4. Buka pakaian dan tutup untuk privasi dan
hindarkan metal dari daerah yang diobat
5. Selalu tempatkan elemen panas pada pasien,
jangan sebaliknya yang akan merobah persepsi
pasien terhadap panas dan akan meningkatkan
aliran darah lokal dimana peningkatan temperatur
lokal sangat cepat.
6. Ikuti termoterapi dengan massase atau latihan
7. Jangan gunakan panas pada area yang
insuffisiensi arteri
8. Jangan gunakan panas pada daerah yang
anastetik atau hyperstetik karena kesadar-an
pasien terhadap perobahan temperatur perlu
diperhatikan
9. Jangan gunakan panas pada ekstremitas yang
tergantung dan ikuti aplikasi panas dengan
meninggikannya dan latihan untuk mencegah
oedema
10. Jangan resepkan terapi panas pada bayi dan orang
tua, toleransi mereka terhadap perobahan suhu
kurang baik
Efek fisiologis termoterapi termasuk :
- Peningkatan temperatur
- Peningkatan kecepatan metabolik lokal
- Peningkatan aliran darah kapiler
- Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler

Aliran darah meningkat ke daerah yang


dipanaskan

Menolong mencegah terbakar kec. pada pasien yang tgg


respon vaskularnya, spt pada arteriosklerosis berat
• Reflek vasodilatasi dan keringat meningkat
• Cardiac Output meningkat

Usaha menjaga suhu secara homeostasis

Oksigen meningkat
Bahan nutrien meningkat
Antibodi meningkat
Lekosit yang ada meningkatkan fagositosis
Metode penggunaan

1. Kantong es
2. Cold packs
3. Bak es No. 1 – 5 dapat
digunakan dengan
4. Handuk dingin / es mudah di rumah
5. Massase pakai es
6. Ethylchloride spray
Perbandingan efek terapi panas dan dingin

KONDISI PANAS DINGIN


Spasme Otot Berkurang Berkurang
Nyeri Berkurang Berkurang
Perdarahan Bertambah Berkurang
Oedema (Trauma) Bertambah Berkurang
Pembengkakan Bertambah Berkurang
Kerusakan jar. Bertambah Berkurang
(Luka bakar)
Kekakuan sendi Berkurang Bertambah
ULTRA VIOLET
Efek terapeutik gelombang pendek tms.
• Produksi vitamin D
• Sterilisasi kulit
• Pigmentasi & eritema kulit
• Eksfoliasi kulit

Efek ini menolong menyembuhkan :


Jerawat, Psoriasis, Ulkus dekubitus,
Herpes Zoster, Lupus Vulgaris, dan
Karbunkel
Terapi UV lebih efektif bila digunakan dengan
modalitas terapi lain.

Tehnik Goeckerman (contoh)


• Dengan mengoleskan ter malam sebelum
terapi Psoriasis kulit
• Cara lain pemberian obat yang fotosensitif
seperti methoxsalen
Dosis
• Diukur dalam MED (Dosis
minimum efektif).
• Eritema ringan pada kulit
orang kulit putih.
• Untuk menghindari kerusak-
• Tapi usia lampu juga an jaringan dan epitel dosis
menentukan dosis. yang lebih tinggi hanya di-
• Lampu kuarsa baru MED gunakan pada daerah lesi dan
15 detik, jarak 75 cm. daerah sekitarnya dilindungi.
• Dosis bervariasi tgt • Pasien dan petugas memakai
kelainan kulit. kacamata pelindung untuk
menghindari radiasi UV,
karena bahaya fotoopthalmia
TERAPI LATIHAN

• Tujuan :
1. Memperbaiki koordinasi
2. Meningkatkan LGS, fleksibilitas dan
ketahanan
3. Memperkuat otot yang lemah yang
disebabkan oleh penyakit, trauma atau
disuse
4. Memelihara fungsi muskuloskeletal
5. Memfasilitasi relaksasi
Untuk itu dalam meresepkan latihan :
Perlu sebelumnya dilakukan pemeriksaan

• MMT
• LGS
• Keadaan tulang dan sendi
• Dan masalah koordinasi

Instruksi terapi yang


jelas & terperinci
Jenis Definisi Tujuan & Indikasi Kontraindikasi

Pasif LGS Bagian tubuh disupport Menjaga mobilitas Tromboplebitis,


semua, secara manual sendi, pada pasien fraktur yang tidak
atau mekanik, dan yang tidak sadar atau difiksasi, gangguan
dilakukan pada sendi yang yang tidak berespon sensasi sendi
ada

Latihan aktif Pasien menggerakan Memelihara LGS dan Istirahat total


bagian tubuh tanpa kekuatan minimal bila
bantuan atau tahanan aktivitas terbatas dan
menstimulasi sistem
Kardiopulmunal

Memelihara mobilitas Istirahat total, mem


Latihan aktif Bagian tubuh digerakkan
sendi dan kekuatan bila butuhkan untuk tidak
dibantu dengan LGS yang ada
pasien kurang kuat utk menggerakan sendi
dengan bantuan mekanis
atau manual melakukan LGS penuh
atau bila bagian tubuh
yang dilatih tidak kuat
walau sudah merobah
posisi
Jenis Definisi Tujuan & Indikasi Kontraindikasi

Latihan resistif Tahanan manual atau Membangun kekuatan Nyeri atau bengkak
mekanis diberikan waktu secara cepat dlm mem setelah latihan
menggerakkan sendi atau persiapka jalan pakai
pada ujung sendi crutch, pindah sendiri,
atau jalan dengan kursi
roda,atau menstabil-
kan sendi setelah
fraktur sembuh

Kontraksi maksimal otot Memelihara batas


Latihan Nyeri atau bengkak
atau kelompok otot dilaku- kekuatan dan besar
Isometrik setelah latihan
kan tanpa menggerakkan otot bila bagian tubuh
sendi diistirahatkan misal
dlm gips

Neurofisiologi Pola motorik yang diingin- Mengajarkan untuk Istirahat total


kan dilakukan ber ulang- mengontrol atau meng-
ulang dengan usaha ter- hambat otot tertentu
batas, aktifitas diturunkan atau koordinasi bebe
sampai ke komponen rapa otot untuk mem-
sederhana peroleh aktifitas gerak
an yang diinginkan,
membangun koordi-
nasi sesegeranya
STIMULASI LISTRIK

• TENS (Transcutaneous Electrical Nerve


Stimulation)
• FES (Functional Electrical Stimulation)
Pemeriksaan MMT & sensory, harus dilakukan

• Kemudian baru pilih modalitas yang


digunakan untuk tujuan :
- menghilangkan nyeri
- merelaksasikan otot
- re edukasi otot
- menggerakkan otot yang tidak berfungsi
TENS
• Elektroda ditempatkan pada permukaan kulit
diatas jalur serat afferen untuk menghilangkan
nyeri
• Dapat dilakukan 2 – 3 kali sehari dirumah
• Waktunya dari 20 – 60 menit
• Kontra indikasi pada pasien yang memakai pacu
jantung, dan sekitar uterus wanita hamil
• Pakai jelly, dan pasang uni lateral untuk keaman-
an jantung
FES
• Kontraksi otot yang lemah dapat dikontrol dengan
FES yang bertujuan untuk memperoleh gerakan
yang bermanfaat
• Sering digunakan untuk latihan jalan pada
gangguan UMN, tapi dapat dipakai untuk melatih
kembali jari mengenggam benda
• Tidak efektif pada hemiplegia, paraparese, CP,
multiple sklerosis
• Kontra indikasi spastik equinovalgus yang kuat,
panggul yang sangat lemah,
TRAKSI

• Digunakan untuk menghilangkan tekanan sendi, atau tegangan otot,


tendon dan diskus
• Bisa kontinu atau intermitten dengan alat atau manual
• Disertai dengan program pemanasan, massage, dan latihan
• Beban traksi dan waktunya sesuai dengan berat dan sifat kondisi
pasien, dan juga toleransinya.
• Sesuaikan dengan alignment tubuh
• Indikasi pada nyeri akibat irritasi atau kompresi radik saraf karena
trauma atau degeneratif
• Mencegah mual dan muntah mulai traksi dengan beban 3 kg dan
dinaikkan secara progresif beban dan waktunya.
• Reaksi terbaik pada beban 10-15 kg, 15-20 menit sehari selama 7-10
hari, dan tapering off 3 x seminggu, sampai total 3-4 minggu dan
harus dihentikan bila tak ada perbaikan pada akhir periode.
MASSAGE

Tdd 4 tehnik terapi yaitu


1. Kompresi, untuk mobilisasi deposit jaringan
dan melepaskan perlengketan
2. Stroking, untuk melepaskan deposit
jaringan dan cairan oedema
3. Friksi, untuk mengobati area yang sangat
terbatas khususnya nodul-nodul
4. Perkusi, untuk efek psikologis dan sedasi
pada akhir tindakan.
Melalui tehnik ini :
• Menghilangkan nyeri
• Mengurangi bengkak
• Memobilisasi jaringan yang kontraktur

Indikasi :
• Sequele fraktur
• Dislokasi, trauma sendi
• Sprain, strain, trauma tendon dan saraf
• Neuritis
Kontra indikasi :
- Tumor
- Infeksi
- Penyakit kulit
- Thromboplebitis

S-ar putea să vă placă și