Sunteți pe pagina 1din 23

ASKEP ANAK DENGAN

DHF

OLEH : EVA MARTINI


PENDAHULUAN

Dengue Haemorargic Fever (DHF)


merupakan penyakit yang disebabkan oleh
karena virus dengue yang termasuk golongan
arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal
dengan sebutan Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Manifestasi klinis

• Fase pertama: demam mulai mendadak,


malaise, muntah, nyeri kepala, anoreksia,
batuk.
• Fase kedua: ekstermitas dingin, lembab,
badan panas, muka merah, keringat banyak,
gelisah, iritabel, nyeri mid epigastrik, ptekie
tersebar di dahi dan tungkai, ekimosis
spontan, pernapasan cepat, nadi lemah,
limfadenopati.
DHF

Viremia

Demam Sakit kepala Mual Nyeri otot, petekhie Pembesaran KGB

trombositopenia spenomegali hepatomegali hiperemia

vaskulitis Reaksi imunologis

Permeabilitas vaskuler meningkat


Hemokonsentrasi, hipoproteinemia,
Kebocoran plasma hiponatremi, efusi serosa

Hivolume Peningkatan reabsorpsi air, Na o/ ginjal&penurunan


ekskresi Na urine serta peningkatan osmolalitas
Syok

Hipoksia jaringan

DIC Asidosis metabolik

Perdarahan masif
Derajat DHF
Derajat 1 : CM, perdarahan spontan dgn uji torniquet +,
trombositopenia, hemokonsentrasi
Derajat 2 : CM, KU lemah, perdarahan spontan petekie,
perdarahan gusi, telinga, nadi lemah, kecil,
tdk teratur
Derajat 3 : Apatis, Samnolen, KU lemah,kegagalan
sirkulasi, nadi lemah,kecil tdk teratur, TD
rendah, gelisah, sianosis
Derajat 4 : Koma, Terjadi kegagalan sirkulasi dan nadi
tidak teraba, TD tidak terukur, ekstermitas
dingi, berkeringat, kulit tampak biru
Diagnosis DHF
Diagnosis DHF menurut patokan yg ditetapkan
WHO (1997), yaitu :
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus
selama 2-7 hari
2. Menifestasi perdarahan, termasuk paling tidak
uji tourniquet positif dan bentuk lain
perdarahan/perdarahan spontan (petechia,
purpura, echimosis, apitaksis, pedarahan gusi)
dan hematemesis melena
3. Pembesaran hati
4. Syok, yg disertai dgn nadi lemah dan cepat
disertai dengan tekanan nadi yg menurun
(20mmhg atau kurang), tekanan darah menurun,
kulit teraba dingin dan lemba , gelisah, sianosis
disekitar mulut.
5. Pd infeksi dengue primer dan sekunder, ada
kemunculan antibodi IgM antidengue yg relatif
sementara, menghilang 6-12 mgg dan dpt
digunakan untuk menentukan saat infeksi
dengue.Untuk infeksi sekunder IgG.
Data labolatorium

• Kenaikan hematokrit 20% atau lebih.


• Trombositopenia
• Leukositosis ringan (jarang melebihi
10.000mm3)
• Waktu perdarahan memanjang
• Kadar protombin menurun sedang (kurang
dari 40% kontrol)
• Kadar fibrinogen subnormal
Continue….

• kenaikan sedang kadar transaminase serum,


• Konsumsi komplemen
• Asidosis metabolik pCO2<35-40 mmHg HCO3
rendah
• Hiponatremia, hipokloremia, hipoproteinemia
• Kenaikan urea nitrogen serum dan pH darah
meningkat
• Hipoalbuminea
• Rontagen dada menunjukan efusi pleura
Askep anak dgn masalah DHF
 PENGKAJIAN

1. Identitas pasien
Nama, umur (pd DHF paling sering menyerang anak usia <<15 thn)
2. Keluhan utama
Alasan/keluhan yg menonjol pd pasien DHF untuk dtg kerumah
sakit adalah panas tinggi dan anak lemah
3. Riwayat penyakit sekarang
Panas mendadak, menggigil, turun panas terjadi antara hari ke 3-7,
anak semakin lemah, kadang batuk, pilek, nyeri telan, mual, muntah,
diare/konstipasi, sakit kepala, nyeri ulu hati, otot, pergerakan bola
mata terasa pegal, perdarahan kulit dan gusi
Continue…

4. Riwayat penyakit yg pernah diderita


Pd DHF, anak bisa mengalami serangan ulangan DHF
dgn tipe virus yg lain
5. Riwayat imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yg baik, maka
kemungkinan akan timbulnya komplikasi dpt
dihindarkan
6. Riwayat gizi
Status gizi pd anak dgn DHF bervariasi, semua dpt
beresiko
7. Kondisi lingkungan
Sering terjadi pada lingkungan yg kurang bersih
8. Pola kebiasaan
a. Nutrisi dan betabolisme:frekuensi, jenis,
pantangan, nafsu makan berkurang
b. Eliminasi: diare/konstipasi.DHF grade III-IV
terjadi melena
c. Eliminasi urine:sering kencing, sedikit/banyak,
sakit/tidak.DHF grade IV sering terjadi
hematuria
d. Tidur dan istirahat:kurang tidur krn nyeri otot
e. Kebersihan
f. Perilaku dan tanggapan bila adaa keluarga yg
sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan
9. Pemeriksaan Fisik, meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi.
10. Sistem integumen
a. Adanya petekia pd kulit
b. Kuku sianosis/tdk
c. Kepala&leher:kepala terasa nyeri, muka
kemerahan krn demam (flusy), hidung
perdarahan (epitaksis), mukosa mulut kering,
perdarahan gusi, nyeri telan, perdarahan telinga
d. Dada:kadang terasa sesak, terdapat cairan paru
sebelah kanan (efusi pleura), rales +, ronchi +
biasanya pd grade III&IV
Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia)
2. Nyeri
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi,
sehingga kurang dari kebutuhan tubuh
4. Potensial terjadi perdarahan intra abdominal
5. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Kurangnya pengetahuan ttg proses penyakit,
diet dan perawatan pasien DHF
7. Ggn.aktivitas sehari-hari
8. Potensial untuk terjadinya reaksi transfusi
Perencanaan
1. Peningkatan suhu tubuh
a. Kajilah saat timbulnya demam
b. Observasi TTV, suhu, nadi, tensi, pernapasan
c. Berikan penjelasan mengenai penyebab demam atau
peningkatan suhu tubuh
d. Berikan penjelasan kepada pasien/keluarga ttg hal
yg dapat dilakukan untuk mengatasi demam dan
menganjurkan kpd pasien/keluarga untuk bersikap
kooperatif
e. Jelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien dan
akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan
Continue…

f. Anjurkan pasien untuk banyak minum


g. Berikan kompres hangat pada daerah axila
dan lipatan paha
h. Anjurkan agar pasien tidak memakai
selimut dan pakaian yg tebal
i. Catatlah asupan dan keluaran cairan
j. Berikan terapi cairan intravena dan obat-
obatan sesuai dgn program dokter
2. Ggn. Rasa nyaman nyeri
a. Kajilah tingkat nyeri yg dialami pasien
b. Berikan posisi yg nyaman dan usahakan
situasi yg tenang
c. Berikan suasana yg gembira pd pasien
d. Berikan kesempatan pd pasien untuk
berkomunikasi dgn teman/org terdekat
e. Kolaborasi pemberian obat anagetik
3. Ggn. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
a. Kajilah keluhan mual, sakit menelan, dan
muntah yg dialami oleh pasien
b. Berikan makanan yg mudah ditelan, serta
sajikan dlm porsi hangat
c. Berikan makanan dlm porsi kecil dan
frekuensi sering
d. Jelaskan manfaat makanan/nutrisi bagi
pasien terutama saat sakit
e. Catatlah jumlah porsi makanan yg
dihabiskan
4. Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut
sehubungan dengan trombositopenia
a. Monitor tanda penurunan trombosit yg
disertai dgn tanda klinis
b. Monitor jumlah trombosit setiap hari
c. Berikan penjelasan mengenai pengaruh
trombositopenia pd pasien
d. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
5. Ggn keseimbangan cairan dan elektrolit
a. Monitor keadaan umum pasien
b. Observasi TTV setiap 2-3 jam
c. Perhatikan keluhan pasien, seperti mata
berkunang-kunang, pusing, lemah,
ekstermitas dingin, sesak napas
d. Apabila terjadi tanda-tanda syok
hipovolemik, baringkan pasien terlentang
tanpa bantal
e. Pasang infus dan beri terapi cairan intravena
jika terjadi perdarahan
6. Ggn. Aktivitas sehari-hari
a. Bantulah pasien untuk memenuhi
kebutuhan aktivitasnya
b. Berikan penjelasan mengenai hal-hal yg
dapat membantu dan meningkatkan
kekuatan fisik pasien
c. Siapkan bel didekat pasien
7. Potensial untuk terjadinya reaksi tranfusi:
a. Pesan darah/komponen darah sesuai dgn
intruksi medis
b. Cek ulang formulir permintaan darah
sebelum dikirim
c. Sebelum pemberian tranfusi yakinkan
bahwa pd daerah tusukan tidak terjadi
plebitis, dan aliran infus lancar
d. Gunakan blood set untuk pemberiantranfusi
e. Berikan cairan normal saline (NaCl)
sebelum pemberian tranfusi
Continue…

f. Jangan tunda pemberian tranfusi lebih dari 30


menit setelah darah diterima dari bank darah
g. Cek ulang/yakinkan bahwa darah yg akan
diberikan sesuai dgn kebutuhan pasien
h. Minta perawat lain untuk sama-sama mengecek
i. Jelaskan tentang atau tanda-tanda atau reaksi yg
mungkin terjadi selama pemberian tranfusi
j. Anjurkan pasien/keluarga untuk segera
melaporkan jika ada tanda-tanda atau reaksi
tranfusi

S-ar putea să vă placă și