Sunteți pe pagina 1din 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
KECEMASAN
Pendahuluan
 Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian
individu yang subyektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah
sadar dan tidak diketahui seara khusus peyebabnya.
 Menurut Stuar dan Larai (2005) mengatakan bahwa
kecemasan memiliki nilai positif, karena denngan ansietas
maka aspek positif individu berkembang karena adanya
sikap konfortasi (pertentangan), antisipasi yang tinggi,
penggunaan pengetahuan yang serta sikap terhadap
pengalaman untuk dapat mengatasi kecemasan. Tetapi
apabila kecemasan tidak ditangani dengan segera, maka
akan dapat mengganggu kehidupan seseorang.
 Kecemasan juga didefenisikan sebagai suatu perasaan
tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan
atau rasa takut yang disertai suatu respon. Seringkali
sumber perasaan tidak nyaman tersebut tidak spesifik
atau tidak diketahui.
Tanda dan Gejala
Ansietas biasanya digambarkan oleh perasaan : khawatir,
firasat buruk, mudah tersinggung, tegang, tidak tenang,
mudah terkejut,gelisah yang tak menentu, takut bila
sendirian atau keramaian, gangguan pola tidur, gangguan
konsentrasi dan daya ingat, , tidak tenteram.
Adanya keluhan fisik yang sering muncul seperti rasa sakit pada
otot dan tulang belakang, jantung berdebar-debar, sesak
napas, gangguan pencernaan seprti diare, mual, tidak ada
nafsu makan, sering berkemih dan sakit kepala
Rentang Respon

MALADAPTIF
ADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


Tingkat Ansietas
a. Ansietas ringan :
 berhubungan dengan ketegangan peristiwa kehidupan
sehari-hari.
 Lapangan persepsi meningkat dan individu akan berhati-
hati dan waspada.
 Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan
pertumbuhan dan kreativitas
 Respon yang muncul :
 Fisiologi : nafas pendek, mampu menerima rangsangan yang
pendek, bibir bergetar, muka berkerut.
 Kognitif : individu mengatakan mampu menyesesaikan dan
memandang masalah sangat baik, berada dalam presepsi
mampu menerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi
pada masalah dan mamapu menyelesaikan masalah
 Prilaku dan Emosi: ketidakmampuan bersikap tenang, tidak
dapat duduk tenang, megalami tremor halus pada lengan
dan suara kadang meninggi.
b. Ansietas sedang
 Lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun dan
individu akan berhati-hati dan waspada.
 Individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan
mengesampingkan orang lain
 Respon yang muncul :
 Fisiologi : sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu
makan, mual, dan berkeringat.
 Kognitif : respon pandangan menyempit, rangsangan luas
mampu diterima, berfokus pada yang menjadi perhatian
dan bingung.
 Prilaku dan Emosi: bicara banyak, lebih cepat, susah tidur
dan tidak aman.
c. Ansietas berat
 Lapangan persepsi menjadi sangat menurun.
 Cenderung memikirkan hal yang kecil
 Tidak mampu berfikir realistis dan membutuhkan
banyak pengarahan, untuk dapat memusatkan pada area
lain.
 Respon yang muncul :
 Fisiologi : nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
sakit kepala dan berkeringat, penglihatan kabur dan
ketegangan.
 Kognitif : lapang presepsi sangat sempit dan tidak mampu
menyelesaikan masalah.
 Prilaku dan Emosi: perasaan terancam meningkat,
verbalisasi meningkat, dan menarik diri dari hubungan
interpersonal.
c. Panik
 Lapangan persepsi sudah sangat sempit
 Tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah
diarahkan
 Terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya
kemampuan berhubungan dengan orang lain dan
kehilangan pemikiran yang rasional
 Respon yang muncul :
 Fisiologi : nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit
dada, pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik randah.
 Kognitif : lapang presepsi sangat sempit dan tidak dapat
berfikir logis.
 Prilaku dan Emosi: mengamuk dan marah-marah,
ketakutan, berteriak-teriak, menarik diri dari hubungan
interpersonal, kehilangan kendali dan presepsi kacau.
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
2. Masalah Keperawatan
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan Keperawatan
5. Evaluasi
Pengkajian
Predisposisi
Presipitasi
Perilaku
Mekanisme koping
lanjutan…….
1. Faktor Predisposisi
a) Teori psikoanalitik
Ansietas merupakan konflik emosional yang terjadi
antara Id, Ego, Super Ego
b) Teori Interpersonal
 Ansietas terjadi karena ketakutan akan penolakan
interpersonal
 Dihubungkan dengan trauma pada masa perkembangan
seperti kehilangan, perpisahan
 Individu dengan harga diri rendah

Mudah mengalami ansietas


lanjutan…….
c) Teori Perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi :segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
d) Kajian Biologis
Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor spesifik
untuk Benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu
mengatur ansietas.

2. Faktor Presipitasi
a) Ancaman terhadap integritas fisik meliputi
ketidakmampuan fisiologis atau menurunnya
kemampuan untuk melaksanakan kehidupan sehari-
hari.
b) Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan
identitas, harga diri dan integrasi fungsi sosial
3. Perilaku
Ansietas dapat diekspresikan langsung melalui perubahan
fisiologis dan perilaku dalam upaya mempertahankan diri dari
ansietas.
lanjutan……..
4. Mekanisme Koping
a) Reaksi yang berorientasi pada tugas (Task Oriented
Reaction)
Adalah pemecahan masalah secara sadar untuk
menanggulangi ancaman stressor yang ada secara realistis:
1). Perilaku menyerang (agresif)
Biasanya digunakan individu untuk mengatasi
rintangan agar memenuhi kebutuhan
2). Perilaku Menarik Diri
Digunakan untuk menghilangkan sumber ancaman baik
secara fisik maupu psychologis
3). Perilaku Kompromi
Digunakan untuk merubah tujuan-tujuan yang akan
dilakukan atau mengorbankan kebutuhan personal untuk
mencapai tujuan
lanjutan……
b) Mekanisme Pertahanan Ego ( Ego Oriented Reaction )
Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas
ringan dan sedang yang digunakan untuk melindungi diri dan
dilakukan secara tidak sadar untuk mempertahankan
keseimbangan.
Masalah Keperawatan

Ansietas ………….
Pohon Masalah
Gangguan Citra Tubuh (Efek)

Kecemasan (CP)

Perubahan Fisik/oprasi/stresor fisik


(Causa)
Tindakan Keperawatan Untuk Pasien
Ansietas Berat Dan Panik
• Tujuan umum : pasien mampu
Ansietas klien akan berkurang sampai tingkat sedang atau
ringan
• Tindakan:
a.Membina hubungan saling percaya
b.Melakukan aktifitas sehari-hari
c.Mengidentifikasi dan mengekspresikan tentang ansietasnya
d.Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan ansietas
e.Meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraannya
f.Klien terlindung dari bahaya
Evaluasi
1. Ancaman terhadap integritas fisik dan harga diri klien sudah
menurun
2. Tingkah laku klien merefleksikan tingkat ansietas ringan atau
sedang
3. Sumber koping dikaji dan digunakan
4. Klien mengenal ansietasnya dan menyadari perasaan tersebut
5. Klien menggunakan respon koping yang adaptif
6. Klien mempelajari strategi adaptif yang baru untuk
menurunkan ansietasnya
7. Klien menggunakan ansietas untuk meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan diri

S-ar putea să vă placă și