menurut istilah Amar adalah suatu lafadz yang didalamnya menunjukkan tuntutan untuk megerjakan suatu perkerjaan dari atasan kepada bawahan. Jadi Amar merupakan suatu permintaan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya mewajibkan/mengharuskan Bentuk-bentuk Amar
1. Berbentuk Fi’il Amar / perintah langsung.
2. Berbentuk Fi’il mudhari’ yang didahului oleh lam Amar 3. Isim Fi’il Amr 4. Masdar pengganti fi’il Kaidah Amar
Amar (perintah) memiliki kaidah yaitu ketentuan-
ketentuan yang dipergunakan para mutjahid dalam mengistinbatkan hukum. Imam Ar Razi berkata di dalam kitabnya Al Mahsul, bahwa ahli Ushul telah sepakat menetapkan bahwa bentuk fi’il ‘amar dipergunakan dalam 15 macam makna sesuai dengan qarinah yang mempengaruhinya, antara lain 1. Ijab (Wajib) 2. Nadb (anjuran) 3. Takdzib (mendustakan) 4. Irsyad (membimbing atau Menunjukkan) 5. Ibahah (kebolehan) 6. Tahdid (Ancaman) 7. Inzhar (peringatan)
Dan lain- lain sebagainya
A. Menunjukkan wajib, seperti dijelaskan oleh Dr. Zakariya Al Bardisy bahwa jumhur ulama sepakat menyatakan bahwa amar menunjukkan tidak wajib suatu tuntutan yang secara mutlaq selama tidak ada qarinah (hubungan sesuatu) dari ketentuan amar tersebut B. Menunjukkan anjuran (nadb) berdasarkan sebuah kaidah yang berarti amar / suruhan ialah menunjukkan sebuah anjuran (nadb). Suruhan itu memang adakalanya untuk suruhan (wajib), seperti salat lima waktu, adakalanya untuk anjuran (nadb), seperti salat dluha. 1. berupa ucapan perintah (Amar) seperti kata uf’ul 2. Harus berbentuk kata permintaan 3. Tidak ada tanda-tanda (Qarinah) Nahi menurut bahasa artinya mencegah, sedangkan menurut istilah lafadz yang meminta meninggalkan perbuatan pada orang lain. Menurut Abdul Hamid Hakim menyebutkan bahwa nahi adalah perintah untuk meninggalkan sesuatu dari atasan kepada bawahan 1) Fi’il Mudhari 2) Lafadz pengertian haram tuk meninggalkan 1. Untuk do’a 2. Untuk pelajaran 3. Putus asa 4. Untuk menyenangkan (menghibur) 1. Nahi yang menunjukkan perbuatan itu sendiri 2. Nahi yang menunjukkan juz’I dari perbuatan 3. Nahi yang menunjukkan sifat perbuatan yang tidak dapat di pisahkan 4. Nahi yang menunjukkan hal-hal di luar perbuatan yang tidak mesti berhubungan dengan perbuatan tersebut 1. Larangan secara tegas dengan memakai kata naha atau yang searti dengannya yang secara bahasa berarti melarang 2. Larangan dengan menjelaskan bahwa suatu perbuatan diharamkan 3. Larangan dengan menegaskan bahwa perbuatan itu tidak halal dilakukan 4. Larangan dengan menggunakan kata kerja Mudhari 5. Larangan dengan memakai kata perintah namun bermakna tuntutan 1. Menunjukkan haram 2. Menunjukan makruh 3. Melarang sesuatu mengakibatkan perbuatan yang dilarang hukumnya menjadi rusak dan tidak sah