Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(Work Environment)
Agus Putra Murdani, S.KM, M.Kes
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Penerbitan Permenaker
ini untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman serta
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Lingkungan
Kerja
Penyakit
Akibat
Kerja (PAK)
Berdasarkan data International Labour
Organization (ILO)
Tahun 2012
Angka kematian dikarenakan kecelakaan & penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta
kasus setiap tahun
Tahun 2013
1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja & 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja.
Tahun 2018
Lebih dari 1,8 juta kematian akibat kerja terjadi setiap tahunnya di kawasan Asia &
Pasifik. 2Τ3 kematian akibat kerja di dunia terjadi di Asia.
Di tingkat global, lebih dari 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan
atau penyakit akibat kerja.
Selain itu, terdapat sekitar 374 juta cedera & penyakit akibat kerja yang tidak fatal
setiap tahunnya, yang banyak mengakibatkan absensi kerja.
The difference between the work
environment and the workplace
Tempat Kerja (workplace)
“ Tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, di mana
tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya termasuk semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau
yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut ”.
Lingkungan Kerja (work environment)
“ Aspek higiene di tempat kerja yang di dalamnya mencakup faktor fisika, kimia,
biologi, ergonomi dan psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja “.
Higiene vs Sanitasi
HIGIENE SANITASI
Faktor kimia
Tempat Kerja
psikologi
Faktor biologi
ergonomi
Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
Lingk. Kerja
Pengertian
Segala keg. utk menjamin & melindungi keselamatan & kesehatan tenaga
kerja melalui pengendalian lingkungan kerja & penerapan higiene sanitasi di
tempat kerja
Syarat-syarat K3 Ling. Kerja
Pengendalian faktor fisika & faktor kimia agar berada di bawah NAB
Pengendalian faktor biologi, faktor ergonomi & faktor psikologi kerja agar
memenuhi standar
Penyediaan fasilitas kebersihan & sarana higiene di tempat kerja yang bersih
& sehat
Penyediaan personil K3 yg memiliki kompetensi & kewenangan K3 di lingk.
kerja
Tujuan K3 Lingk. Kerja
Untuk mewujudkan Lingk. Kerja yg aman, sehat, & nyaman dalam rangka
mencegah kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja
Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingk.
Kerja
Pengukuran & pengendalian Penerapan Higiene &
Lingk. Kerja Sanitasi
Bangunan tempat
Fisika
kerja
Tata laksana
Ergonomi
kerumahtanggaan
Psikologi
Pengukuran & pengendalian Lingk. Kerja
PENGUKURAN
Untuk mengetahui tingkat pajanan faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi,
faktor ergonomi, & faktor psikologi terhadap tenaga kerja
PENGENDALIAN
Tingkat pajanan faktor fisika & faktor kimia berada di bawah NAB
Tingkat pajanan faktor biologi, faktor ergonomi & faktor psikologi memenuhi
standar
Eliminasi
PROTEKSI
KEHANDALAN
Substitusi
Rekayasa teknis
Administratif
Penggunaan
APD
Eliminasi
Upaya pengendalian dari sisi tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan
secara aman
Exp. tanda-tanda keselamatan, daerah berbahaya tanda, tanda-tanda foto-
luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki, peringatan sirene / lampu,
alarm, prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses, sistem yang
aman, penandaan, dan izin kerja, dll
Penggunaan APD
Upaya untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari sumber bahaya
Exp. kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung wajah,
respirator, dan sarung tangan
Faktor fisika...
Iklim kerja
Pencahayaan Kebisingan
Medan Gelombang
magnet radio atau
statis gel. mikro
Sinar UV
Iklim kerja
Hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara & panas
radiasi dg tingkat pengeluaran panas dr tubuh tenaga kerja sebagai akibat
pekerjaannya, meliputi : Tekanan panas & dingin
Iklim kerja
Tempat kerja yg memiliki sumber bahaya tekanan panas atau tekanan dingin
Tekanan panas : terdapat sumber panas / ventilasi yg tdk memadai
Tekanan dingin : terdapat sumber dingin / persyaratan operasi
Jika hasil pengukuran > NAB atau standar harus dilakukan pengendalian
Iklim kerja
Parameter utk menilai tingkat iklim kerja panas yg mrp hasil perhitungan
antara suhu udara kering, suhu basah alami & suhu bola
=> ISBB (Indeks Suhu Basah & Bola)
Pengendalian
Tempat kerja yg memiliki sumber bahaya getaran dari operasi peralatan kerja
Terdapat sumber getaran pada lengan & tangan dan getaran seluruh tubuh
Gelombang radio/mikro
Tempat kerja yg memiliki sumber bahaya tekanan udara ekstrim (lebih tinggi
atau lebih rendah dr tekanan udara normal ( 1 atmosphere)
Tempat kerja kedap air, di perairan yg dalam & pekerjaan di bawah tanah
atau bawah air
Pencahayaan
Pengukuran faktor kimia dilakukan thd pajanannya & thd pekerja yg terpajan
Pengukuran thd pajanan yg dihasilkan dibandingkan dg NAB (Nilai Ambang
Batas) = Dilakukan paling singkat selama 6 jam
Pengukuran thd pajanan yg dihasilkan dibandingkan dg PSD (Pajanan Singkat
Diperkenankan) = Dilakukan paling singkat selama 15 menit sebanyak 4 kali
dlm durasi 8 jam kerja
Pengukuran thd pajanan yg dihasilkan dibandingkan dg KTD (Kadar Tertinggi
Diperkenankan) = Dilakukan menggunakan alat pembacaan lgs utk
memastikan utk memastikan tdk terlampaui
Pengukuran faktor kimia thd pekerja yg mengalami pajanan
Melalui pemeriksaan kesh. khusus pd spesimen tubuh tenaga kerja &
dibandingkan dg IPB (Indeks Pajanan Biologi)
Jika hasil pengukuran thd pajanan > NAB & hasil pengukuran faktor kimia thd
tenaga kerja yg mengalami pajanan > IPB
PENGENDALIAN
Pengendalian faktor kimia...