Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Transport
Sedimentary Rocks
Erosion
Metamorphism
Weathering
Crystallization Melting
Magma
The Rock Cycle
Proportions of Rock Types on
the Earth
Major Difference:
Crystalline vs. Clastic
Struktur tubuh bumi:
- Litosfer
- Astenosfer
- Mesosfer
- Inti bumi
Komposisi Kerak
a. Kerak benua
Kerak benua bagian atas: Komposisi rata-rata lebih mendekati
granodiorit daripada granit; Komposisi kimia rata-rata SiO2 =
66,4 %
Kerak benua bagian bawah (kondisi anhydrous)
- Batuan metamorf fasies granulit asal batuan beku mafik
Kerak benua bagian bawah (kondisi hydrous)
- Batuan metamorf fasies amfibolit asal batuan beku basalt.
b. Kerak samodra
- Batuan sedimen pelagik
- Batuan beku basalt, diabas, gabro
Komposisi Mantel
a. Mantel atas
- Batuan ultramafik
(silikat Mg + Fe3O4 + silikat hidrat)
b. Mantel bawah
- Batuan ultramafik
(silikat Mg)
Magma
Lelehan batuan silikat panas yang terbentuk di alam,
bersifat mobil, dapat mengandung material padat dan
gas. Zat padat terdiri dari sisa batuan asal yang tidak
ikut meleleh atau senolit (xenolith), sisa kristal yang
tidak ikut meleleh atau senokris (xenocryst) dan
kristal-kristal yang terbentuk oleh pembekuan magma
(Jackson, 1982)
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
Temperature = 500°C
Magma Source : Partial Melting
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
Intermediate Magma
B (Int) 1000°C
(All Minerals Melt)
C (Felsic) 800°C
Temperature = 1400°C
Magma Source : Partial Melting
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
(Schmincke, 2004)
Tempat terbentuknya magma
Ultramafic mantle
Magma
Chamber
Intrusive
(Plutonic)
Skema
sistem
magma
dan volkano
(Schmincke, 2004)
Proses Kristalisasi Magma
Magma yang naik mendekati permukaan bumi biasanya
mengalami berbagai ubahan kimia dan mineralogi melalui proses-
proses yang disebut diferensiasi, yang menghasilkan bermacam-
macam batuan beku dengan komposisi kimia yang berbeda-beda
Komposisi asal magma disebut sebagai magma induk atau
‘Parental Magma’ atau ‘Primitive Magma’
Diferensiasi (Differentiation): proses-proses yang menghasilkan
magma turunan (derivative magmas) yang berbeda komposisi kimia
dan mineralogi dari Primitive Parental Magma
Secara umum diferensiasi dianggap terjadi dalam reservoir
magma di dalam kerak (kedalaman < 10km), di mana magma dalam
kondisi stagnan, mendingin secara perlahan dan mengkristal
Proses diferensiasi yang paling penting adalah: Kristalisasi
Fraksinasi (fractional crystallization). Proses lainnya antara lain
asimilasi dan magma mixing.
Kristalisasi
Fraksinasi
(fractional
crystallization)
Bowen’s reaction series
2. Asimilasi
Perubahan komposisi magma,sebagai akibat
adanya reaksi antara magma dengan batuan
dinding yang berkomposisi berbeda.
Figure 4.25
Igneous
ExtrusiveEnvironments
Igneous Rock.
Produced when lava erupts onto the surface.
The lava freezes on exposure to air or water.
Crystal grains lack time for growth and are mostly
invisible.
Intrusive Igneous Rock.
Produced by the crystallization of magma while still
underground.
The magma freezes because of the gradual loss of
heat to the country rock.
Crystal grains have time to grow and are mostly
visible.
Intrusive and Extrusive
Fine
Grained
Coarse
Grained
Tipe tubuh batuan terobosan
- Sill
Bentuk tabular atau seperti lempengan, bersifat
konkordan
Dapat merupakan bagian tubuh intrusi melapis
Tubuh intrusi yang tipis, dapat terbentuk di tempat yang
dangkal, menerobos batuan sedimen yang relatif tidak terlipat
Sebagian sill berkomposisi batuan basalt yang terbentuk
dari magma yang encer.
Tubuh sill dapat bersifat sederhana, majemuk, atau
terdiferensiasi (bagian dasar tersusun oleh mineral-mineral
berat, ke arah atas dapat tersusun oleh mineral-mineral yang
lebih ringan).
Lakolit (Laccoliths)
Pakolit
Korok (Dikes)
Tabular, memotong
struktur utama
(perlapisan atau
foliasi)
Ring dike (korok berbentuk cincin)
Kemiringan tajam
Pergerakan magma ke atas, di sepanjang rekahan
silindris dan seperti kerucut, bagian tengah /
pusatnya runtuh
Lebar beberapa km
Ring dike
a. Skema
b. Foto udara semenanjung Ardnamurchan, Skotlandia
c. Peta geologi
Urat
Fine-grained Coarse-grained
1. Mode atau Modal Composition: komposisi
mineralogi dari suatu batuan beku
53
Tekstur
Batuan
Beku
TEKSTUR
Definisi :
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hubungan antar kristal
Gelasan
Aliran lava, intrusi-intrusi kecil sangat dangkal
Kristal-kristal kasar :
- Pendinginan lambat (kesempatan dalam
penambahan ion-ion, pertumbuhan kristal : besar)
- Kekentalan magma yang rendah
- Proses pengintian sukar terjadi serta berlangsung
perlahan-lahan
- Jumlah inti kristal yang sedikit : memungkinkan sedikit
kristal tumbuh menjadi besar sebelum kristal di
sampingnya tumbuh
Hipokristalin
Sebagian kristal, sebagian gelas gunungapi
Holohialin
Semuanya gelas gunungapi
Pembagian tekstur berdasarkan fabrik / hubungan
antar kristal :
Panidiomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
euhedra
Hipidiomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
subhedra
Senomorfik / alotriomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
anhedra
Kristal euhedra :
Hubungan antar kristal yang dibatasi oleh muka
kristalnya sendiri
Kristal subhedra
Hubungan antar kristal, dengan sebagian muka kristal
dibatasi oleh muka kristal mineral yang lain
Kristal anhedra
Hubungan antar kristal yang semuanya dibatasi oleh
muka kristal mineral lain
Textural classification of
igneous rocks
1. Phaneritic: crystals visible with naked eye
Plutonic or intrusive rocks
2. Aphanitic: crystal too small for naked eye
Volcanic or extrusive rocks
3. Porphyritic: two different, dominant grain sizes
Large crystals = phenocrysts; small crystals = groundmass
4. Fragmental: composed of disagregated igneous
material
Pyroclastic rocks
• Porphyritic - bimodal size distribution, with large
Porphyritic
grains surroundedSize Distribution
by numerous small grains or glass
62
Pegmatitic: very large xtals (cm to 10s of cm); i.e., slowly
cooled
Forms veins or layers within plutonic body
Masa dasar
(Groundmass)
Fenokris
(Phenocrysts)
Glassy
Vesicular
Pyroclastic/Fragmental
Made of rock fragments
rather than crystals
STRUKTUR BATUAN BEKU
Definisi :
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hubungan
antar kumpulan mineral / material penyusun batuan
Macam-macam struktur :
• Perlapisan bersusun (intrusi melapis)
• Skoriaan
• Vesikuler
• Amigdaloidal
• Trasitik
• Perlitik
• Kekar tiang dan lembaran
• Lava bantal
Struktur Perlapisan dalam batuan beku
Classification
KLASIFIKASI DAN PENAMAAN
BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL
Terutama Berdasarkan:
• Mineral mafik
- Warna gelap, hijau, coklat, hitam, rapat jenis tinggi
( > 3,80)
- Piroksen, amfibol, olivin, biotit
Felsic: feldspar + silica
~55-70% silica, K-feldspar > 1/3 of feldspars present
light-colored silicate minerals — Continental crust
Intermediate: between felsic and mafic
~55-65% silica, plag > 2/3 of feldspars present
Na-rich plag predominates over Ca-rich plag
Mafic: magnesium + ferric iron
~45-50% silica; Ca-rich plag dominant feldspar
dark silicate minerals — Oceanic crust
Ultramafic: >90% mafic minerals, silica < 45%, few or no
feldspars
Mantle-derived
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
• Batuan mafik
- Mineral mafik melimpah ( 40 – 70 %)
• Batuan ultramafik
- Mineral mafik sangat melimpah (> 90 %)
KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN
KEJENUHAN SILIKA
Ultramafic Peridotite 95
The IUGS Igneous Rocks
Classification
(a) Q
The rock must contain a total of
at least 10% of the minerals below. Quartzolite
Renormalize to 100% 90 90
Quartz-rich
Granitoid
60 60
Plutonic rocks
Granite Grano-
diorite
60 60
A classification of the phaneritic igneous rocks. a.
Phaneritic rocks with more than 10% (quartz + feldspar + (Foid)olites
feldspathoids). After IUGS.
F
Classification of Gabbroic Igneous Rocks
Plagioclase
Gabbroic A classification of the phaneritic igneous
Anorthosite
90 rocks. b. Gabbroic rocks. c. Ultramafic
rocks rocks. After IUGS.
Ultramafic
ro
Tro rocks
bb
cto Olivine
Ga
lite
Olivine Dunite
gabbro 90
Peridotites
(c) 10
Websterite
Clinopyroxenite
Orthopyroxene Clinopyroxene
Q
Classification of Aphanitic
Igneous Rocks
60 60
20 20
Phonolite Tephrite
A classification and nomenclature of volcanic
rocks. After IUGS.
60 60
(Foid)ites
F
Chemical Classification of Igneous Rocks
A chemical classification of volcanics based on total alkalis vs. silica. After Le Bas et al. (1986) J.
Petrol., 27, 745-750. Oxford University Press.
Igneous Rocks
Mafic Intermediate Felsic
Gabbro Diorite Granodiorite Granite
Coarse
Fine