Bismillah..

KISI-KISI SOAL BU
ATINA
Uji In Vitro
IN VITRO BIOASSAYS
In Vitro: In experimental situation outside the organisms.
Biological or chemical work done in the test tube(in vitro is
Latin for “in glass”) rather than in living systems

Examples include antifungal, antibacterial, organ-based

assays, cellular assays, etc
EXAMPLES OF IN VITRO BIOASSAY
 Activity Assays
DPPH assay
Xanthine oxidase inhibition assays
Superoxide scavenging assay
Antiglycation assay
 Bioassays (cell-based)
DNA Level
Protein Level
RNA Level
Immunology assay
 Toxicity Assays
MTT assay
Cancer cell line assays
IN VIVO SCREENINGS OR
PHARMACOLOGICAL SCREENINGS
In Vivo: Test performed in a living system such as
antidiabetic assays, CNS assays, antihypertensive assays,
etc.
EXAMPLES OF IN VIVO BIOASSAYS
 Animal Toxicity
Acute toxicity
Chronic toxicity
 Animals Study
Animal model with induced disease
Animal model with induced injury
 Pre-Clinical Trials
 Clinical Trials
Keunggulan Uji In Vitro
• Controlled testing conditions
• Lack of systemic effects
• Reduction of variability between experiments
• Testing is fast (and cheap)
• Small amount of test material is required
• Limited amount of toxic waste is produced
• Human cells and tissues can be used
• Transgenic cells carrying human genes can be used
• Reduction of testing in animals
Kerugian Uji In Vitro
• General toxicity profile of a chemical cannot be
assessed
• In vivo dose-responses cannot be obtained (for
human risk assessment)
• Systemic effects cannot be evaluated
• Interactions between tissues and organs cannot be
tested
• Pharmacokinetics cannot be evaluated
• Specific organ sensitivity cannot be assessed
• Chronic effects cannot be tested
Contoh uji in vitro
1. Uji aktivitas antiaskaris (anticacing)
2. Uji antifungi
3. Uji antikalkuli
4. Uji efek mukolitik
5. Uji farmakodinamik dg organ terisolir
6. Uji toksisitas in vitro
- metode Brain Shrimp Test (BST)
- metode Sitotoksisitas
Yang tidak dapat diuji secara in vitro
• Pharmacokinetics/toxicokinetics
• Systemic toxicity
• Organ systems toxicity (CNS, respiratory, cardiovascular,
gastrointestinal etc.)
• Immunotoxicity
• Male and female reproduction toxicity (fertility tests,
developmental toxicity tests, peri- and postnatal toxicity
tests)
• Subchronic and chronic toxicity
• Carcinogenicity tests
Replacement alternatives (4)
• Direct replacement: e.g. human or guinea pig skin is
used in vitro to replace guinea pig tests in vivo
• Indirect replacement: e.g. Limulus amoebocyte lysate
(LAL) test or a test based on whole human blood is
used to replace rabbit pyrogen tests
Skin corrosion and skin irritation tests
In vitro In vivo
• Skin corrosion: “artificial” • Corrosivity test on rabbit
human skin cultures skin
Eye irritation tests

In vitro In vivo
• Eye irritation: • Draize test in rabbit’s eye
• HET-CAM (hen’s egg chorio-
allantoic membrane) test

• HET-CAM = hen’s egg

BCOP (bovine chorio-allantoic
corneal opacity) membrane
test
• ICE (isolated chicken eye) test
Production of monoclonal antibodies
In vitro In vivo
• Cell culture • Mouse ascites method
Pyrogen tests
In vitro In vivo
• Limulus test • Rabbit pyrogen test

Horseshoe grab (Limulus Limulus Amebocyte Lysate

polyphemus) Test Kit

• Human whole blood test

Analysis of biologically active compounds
In vitro In vivo
• Pregnancy test (immune assay) • Frog pregnancy bioassay

• Hormones, vitamins (HPLC, • Bioassays in chicken, rats and

immune assays) mice
• Insulin determination • Convulsion test (mouse), blood
glucose determination (mouse,
rabbit)
Pelajari juga tentang analisa probit ya
teman-teman barangkali keluar mbak
mas brooo
Grading EBM
Grade A (STRONG)
1. >2 RCT atau 1 RCT dan 1 metaanalisis.
2. Terdapat bukti dari beberapa RCT yang
menyatakan bukti yang signifikan.
3. Ditunjang basic science, basic animal, dan
theory.

Grade B (GOOD)
1. 1 atau 2 RCT atau 1 atau lebih metaanalisis.
2. Terdapat bukti kohort, case control, non RCT.
3. Ditunjang basic science, basic animal, dan
theory.
Grade C (CONFLICTING)
1. Bukti ilmiah belum jelas : 1 atau lebih RCT yang
tidak jelas kekuatan, size, signifikansi statistik.
2. Mungkin masih ada bukti yang masih dalam konflik
atau terdapat bukti dari 1 atau lebih kohort, case
control, dan nonRCT.
3. Tidak ditunjang basic science, animals study, dan
theory.

Grade D (FAIR NEGATIVE)

1. Bukti ilmiah tidak ada. Jika ada, hanya dari kohort,
case control, atau nonRCT.
2. Tidak ditunjang basic science, animals study, dan
theory.
Grade F (STRONG NEGATIVE)
1. Bukti secara ilmiah tidak kuat.

Ketikan ini saya buat berdasarkan catatan kuliah

dari bu edi, kalau mau yang lebih lengkap silakan
bisa baca sendiri di kuliah bu atina yang
introducton herbal 
Tingkat Efektivitas
1.
Tidak ada bukti ilmiah atau hanya ada 1 bukti
ilmiah kecil yang positif. Tetapi bisa dicauter
dengan bukti ilmiah yang lebih kuat yang negative.

2.
Hanya sedikit bukti bahwa senyawa tersebut
berfungsi. Biasanya bukti ini muncul dari 1
penelitian positive sehingga masih diragukan.
3.
Ada beberapa bukti yang menjanjikan bahwa senyawa
tsb dapat bekerja (>1 penelitian) namun demikian ada
bukti kontra. Sehingga masih ada keraguan.

4.
Ada bukti ilmiah konsisten >1 penelitian yg semuanya
positive. Namun masih diragukan tetntang bukti ilmiah.

5.
Bukti ilmiah konsisten dari banyak penelitian yang
hasilnya positif.
Tingkat keamanan
• Warna hijau :
aman, ES sangat kecil, gejala-gejala sedikit dan
tidak sering terjadi.

• Warna kuning :
ES biasa (misal alergi, gatel-gatel, merah-
merah) atau dengan ES yang sedikit serius.

• Warna merah :
ES serius. Pasien harus hati-hati
mempertimbangkan mau menggunakan atau
tidak.
Dari kuliah yang herbal untuk obesitas :
Kisi-kisainya adalah :
• Nama tanaman
• Indikasi
• Mekanisme kerja BACA SENDIRI YA
• Interaksi CEMUND ^^
• Kombinasi
• Gradenya
Alhamdulillah..