Sunteți pe pagina 1din 36

ASPEK HUKUM PELAYANAN

KESEHATAN
Oleh:
Dr. Tri Herlianto,SH.,MH.,M.Kes
POLA HUBUNGAN DOKTER/NAKES DENGAN
PASIEN

AWAL SAAT INI


Hubungan Paternalistik dengan
Horisontal kontraktual
prinsip father knows best

Kedudukan pasien tidak Dokter/nakes sama-sama subjek


sederajat dengan dokter/nakes hukum

Kedudukan dokter/nakes dianggap


lebih tinggi oleh pasien, peranannya
lebih penting dalam upaya
Didasarkan sikap saling percaya
penyembuhan

Mempunyai hak dan kewajiban


Pasien menyerahkan nasib
yang menimbulkan tanggung
sepenuhnya kepada dokter/nakes
jawab baik perdata atau pidana
TINJAUAN PP NO. 32 TH 1996 TENTANG TENAGA
KESEHATAN
Dokter dan
Tenaga medis
dokter gigi

Tenaga Perawat dan


keperawatan bidan

Tenaga Apoteker, analis farmasi,


kefarmasian asisten apoteker
Jenis Tenaga Tenaga kes. Epidemiolog, entomolog kes, mikrobilog kes,
Kesehatan Masyarakat penyuluh kes, administrator kes, sanitarian

Nutrisionis dan
Tenaga gizi
dietisien

Tenaga keterapian Fisioterapis, okupasiterapis,


fisik terapis wicara

Tenaga keteknisian Radiografer, radioterapis, teknisi gigi,


medis teknisi elektro medis, analis kesehatan, dll
PROFESI

Disiplin
Hukum
• Penerapan
• Aturan standar ilmu
hukum
• Standar
Profesi

Etika
• Norma Prilaku
HUBUNGAN HUKUM PELAYANAN
(TRANSAKSI TERAPEUTIK)

Pemberi Layanan (dokter) Proses Penerima Layanan (Pasien

Produsen jasa (subjek Konsumen jasa (subjek


Saling berkomunikasi
hukum) hukum

Hak dan kewajiban Objek (upaya kesehatan) Hak dan kewajiban

Harus cermat dan hati-hati

Tanggung Jawab (informed


consent, rekam medik, SP,
SPO, etika, hukum)
ALUR KERJA TENAGA KESEHATAN

Peraturan ( SP,
Tenaga
Kewenangan SPO, Etika,
Kesehatan
Sumber daya kes

Preventif, kuratif, Upaya Kesehatan


promotif, / Pelayanan
rehabilitatif Kesehatan
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

Uji kompetensi (sertifikat


Nakes lulus kompetensi)

• Dokter (SIP)
• Bidan (SIB)
STR • Perawat (SIP)
• Fisioterapis (SIF)
• Perawat Gigi (SIPG)
• Refaksionis Optisien (SIRO)
• Terapis Wicara (SITW)
• Radiografer (SIR)
• Okupasis terapis (SIOT)
HAK DAN KEWAJIBAN (Tinjauan UU No. 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan)

Hak Dokter
Hak Pasien

• Memperoleh informasi dan • Menerima informasi benar


edukasi dan jujur
• Yankes aman dan bermutu • Imbalan
• Memilih yankes/ laboratorium
• Perlindungan hukum
• Memperoleh askes
• Tolak ungkap rahasia
• Kerahasiaan
pasien terkecuali apabila
• Informed consent
pasien menuntut dan
• Menolak tindakan
memberi informed kepada
• Menggugat dan menuntut
media cetak dianggap telah
• Memperoleh rekam medik/lab melepas haknya (Ps. 44 RS)
• Pengaduan atas yankes
• Menggugat dan menuntut
• Menolak bimbingan rohani (RS)
• Keluhan yankes melalui media
cetak dan elektronik (RS)
KEWAJIBAN DOKTER DAN PASIEN

Pasien Dokter
• Memberikan informasi yang • Memiliki SIP/ SIK
benar, lengkap dan jujur. • Mengikuti SP, SPO, etika
• Mematuhi aturan sarana • Menghormati hak pasien
pelayanan kesehatan • Mengutamakan
• Memberikan imbalan keselamatan pasien
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERDATA

Tenaga kesehatan dan sarana kesehatan (sebagai


subyek hukum), memiliki tanggung jawab hukum
atas semua tindakannya dalam upaya
melaksanakan tugas profesinya, yang tidak luput
dari kesalahan pribadi

Tanggung jawab hukum yang berkaitan dengan


pelaksanaan profesi, masih dapat dibedakan
terhadap ketentuan-ketentuan profesional (kode
etik), dan tanggung jawab terhadap ketentuan
hukum yang meliputi hukum perdata, pidana dan
administratif
HUBUNGAN ADANYA KESEPAKATAN

• Dalam pelayanan kesehatan berawal dari hubungan kepercayaan antara


1 dua orang atau lebih yang merupakan subjek hukum.

• Keputusan pasien/keluarga untuk mengunjungi dokter/nakes guna


2 meminta pertolongan, secara yuridis diartikan melakukan penawaran

• Dokter/ Nakes melakukan wawancara/komunikasi dengan pasien dan


3 keluarga.

• Berdasarkan informasi yang diterima oleh dokter/nakes dari pasien


4 tentang penyakitnya, maka si dokter akan menyusun anamnesa.

• Pada saat dokter/nakes bersedia dengan penyusunan anamnesa, hal ini


5 berarti dokter menerima atas penawaran dari pasien tersebut.
Hubungan ……….

• Dengan adanya penawaran dari pasien dan penerimaan dari


dokter/nakes, maka terjadilah kesepakatan yang merupakan salah satu
syarat terjadinya perjanjian. (Pasal 1320 KUHPerdt)
• Sepakat

6 • Cakap
• Hal tertentu
• Sebab yang halal

• Dengan demikian dalam setiap pelayanan kesehatan terjadi suatu


perjanjian (tidak tertulis) antara pemberi dan penerima pelayanan
kesehatan, yang dinamakan perjanjian terapeutik atau transaksi
7 terapeutik (Inspanningverbintenis)
TRANSAKSI TERAPEUTIK

Saling percaya akan tumbuh jika


Transaksi terapeutik terjalin komunikasi secara terbuka
merupakan hubungan antara dan jujur antara dokter/nakes dan
2 orang atau lebih subjek pasien, karena masing-masing dapat
hukum, yang saling saling memberikan informasi yang
mengikatkan diri didasarklan diperlukan bagi terlaksananya
pada sikap saling percaya kerjasama yang baik dan tercapainya
tujuan pelayanan kesehatan.

Pasal 1234 KUHPer:


“Tiap perikatan adalah
memberikan sesuatu, untuk
berbuat sesuatu, atau untuk
tidak berbuat sesuatu
HAKIKAT PELAYANAN KESEHATAN

Memberi Memberi
pertolongan, atau pertolongan, berbuat
Prinsip Etik
memberi bantuan baik dan tidak
kepada pasien merugikan

“Jika seseorang dengan sukarela, dengan


tidak mendapat perintah untuk itu, mewakili
Pasal 1354 urusan orang lain dengan atau tanpa
KUHPerdata Menolong
pengetahuan orang ini, maka ia secara diam-
orang harus
diam mengikatkan dirinya untuk
sampai
meneruskan serta menyelesaikan urusan
tuntas
tersebut hingga orang yang mewakili
kepentingannya dapat mengerjakan sendiri
urusan itu”
Pasal 1356 KUHPer
Ia (pemberi bantuan) wajib dalam melakukan
pengurusan tersebut memenuhi kewajiban sebagai
seorang bapak rumah yang baik”
Pengobatan/ Sarana
perawatan pelayanan
(nakes) (RS/klinik)

Pelayanan
Kesehatan
Pasal 1365 KUHPer
• “Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kepada orang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu mengganti kerugian tersebut”

Pasal 1366 KUHPer


• “Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang
disebabkan karena perbuatannya, tetapi untuk kerugian yang
disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hati”

Pasal 1371 KUHPer


• “Penyebab luka atau cacat anggota badan atau kurang hati-hati”
PERSYARATAN PASIEN MENGAJUKAN GUGATAN

Adanya
Pasien harus hubungan
Adanya Perbuatan itu
mengalami kausal antara
kesalahan melawan hukum
kerugian kesalahan
dengan kerugian
TANGGUNG JAWAB
Pasal 1367 (1) KUHPer
• Seseorang tidak hanya bertanggung jawab untuk kerugian
yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi juga
untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-
orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh
barang-barang yang berada dibawah pengawasannya
(hubungan atasan dengan bawahan / vicarios liability)

RS/Klinik/Saryankes
• Personalia
• Sarana dan prasarana
• Kewajiban memberikan pelayanan terbaik

Tanggung jawab hukum RS (UU No. 44/2009) Ps. 46)


• “Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum atas semua
kerugian yang timbul akibat kelalaian yang dilakukan nakes di
RS”
TANGGUNG JAWAB HUKUM PIDANA

Mengatur “Azas nullum delictumnulla poena sine


Hukum praevia lege poenali” Seseorang
hubungan
hanya dapat dihukum apabila telah ada
Pidana manusia/masyarak ketentuan hukum yang mengatur
at dengan negara perbuatan itu terlebih dahulu.
KETENTUAN HUKUM PIDANA DAPAT
DIBERLAKUKAN

• Adanya suatu perbuatan/ tindakan yang


dilakukan oleh seseorang dan yang

1 melanggar ketentuan hukum pidana,


sehingga memenuhi rumusan delik
sebagaimana yang diatur dalam hukum
pidana yang berlaku

• Pelanggar hukum pidana mampu

2 mempertanggung jawabkan perbuatannya


SUMBER HUKUM PIDANA

1 • KUHP

• Diluar KUHP
2 (UU Tipikor, UU
Terorisme, dll

• UU non Pidana

3 (UU Kesehatan,
UU Rumah
Sakit)
YANG MAMPU MEMPERTANGGUNG JAWABKAN
PERBUATAN PIDANA

Telah
berumur
16 Tahun
Dapat diminta
pertanggung
jawaban
perbuatan
Sehat
pidana
akalnya
(Ps. 44, 45,
46 KUHP)
BEBERAPA DELIK YANG DAPAT DIANCAM
KEPADA TENAGA KESEHATAN

Pasal 242 • Keterangan palsu/ keterangan tidak sesuai dengan


fakta, dipidana 7 tahun
KUHPidana
Pasal 304 • Meninggalkan orang yang perlu ditolong dipidana
2 tahun 8 bulan
KUHPidana
Pasal 322 • Membuka rahasia pasien dipidana 9 bulan
KUHPidana
Pasal 333 • Menahan seseorang secara melawan hukum,
pidana 8 tahun/ RS menahan pasien belum bayar
KUHPidana
DELIK ANCAMAN TENAGA KESEHATAN

Pasal 338 • Sengaja merampas nyawa orang lain,


diancam dengan pidana penjara paling
KUHPidana lama 15 tahun

Pasal 334 • Merampas nyawa orang lain atas


KUHPidana permintaan orang itu sendiri, pidana
(uethanasia) penjara paling lama 12 tahun.

Pasal 359 • Karena kealpaannya menyebabkan


matinya orang lain, diancam dengan
KUHPidana pidana penjara paling lama 5 tahun
• Karena kealpaanya menyebabkan orang
lain mendapat luka-luka berat, 5 tahun
Pasal 360 • Karena kealpaanya menyebabkan orang
KUHPidana lain mendapat luka-luka sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan
pekerjaan pidana penjara 9 bulan

• Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini


dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan
Pasal 361 atau pencaharian maka pidana ditambah 1/3
dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
KUHPidana menjalankan pencaharian dalam mana
kejahatan dilakukan dan hakim dapat
memerintahkan supaya putusannya diumumkan
ABORSI

Pasal Pasal
347 348 (1) Sengaja
(1) Sengaja
KUHP menggugurkan atau KUHP menggugurkan atau
mematikan kandungan mematikan kandungan
seorang wanita tanpa seseorang wanita
persetujuan, pidana dengan persetujuannya,
penjara 12 tahun pidana penjara 5 tahun

(2) Jika perbuatan itu (2) Jika perbuatan itu


mengakibatkan matinya mengakibatkan matinya
wanita tersebut, pidana wanita tersebut, pidana
15 tahun 7 tahun
• Apabila tindakan pengguguran kandungan sesuai pasal
Pasal 349 346,347 dan 348 dilakukan oleh dokter, bidan atau juru
KUHP obat maka pidananya diperberat dengan ditambah 1/3 dan
dapat dicabut hak profesinya

• Sengaja mengobati seseorang perempuan atau


Pasal 299 mengerjakan sesuatu perbuatan terhadap seseorang
perempuan dengan memberitahukan atau menimbulkan
KUHP ayat 1 pengharapan, bahwa oleh karena itu dapat gugur
kandungannya dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun

• Kalau sitersalah melakukan pekerjaan itu karena


Pasal 299 menghadapkan keuntungan dan menjadi kebiasaan dan
KUHP ayat 2 dilakukan oleh tabib, bidan atau tukang pembuat obat
maka hukumannya dapat ditambah 1/3 nya
PENGECUALIAN ABORSI

Berdasarkan
indikasi medis
Menurut UU No
36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
Akibat Perkosaan
PELAYANAN DARAH (Pasal 89-92)

• Pelayanan darah • Sengaja


tidak untuk memperjualbelikan
dikomersilkan / pidana penjara 5
diperjualbelikan tahun, denda 500
juta

1 2
TANGGUNG JAWAB HUKUM
ADMINISTRASI
• Tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
melanggar ketentuan yang diatur dalam UU dapat diambil
tindakan administratif berupa
Pasal 188 ayat 3
• Peringatan secara tertulis
UU No.
36/2009 • Pencabutan izin sementara atau izin tetap

• Tindakan disiplin dapat berupa


• Teguran (lisan atau tertulis)
Pasal 33 ayat 2 • Pencabutan izin untuk melakukan upaya kesehatan
UU no. 32/1996
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN

Nakes berhak
mendapatkan Memberikan
Menjaga kerahasian
perlindungan informasi dan
identitas dan
hukum (Ps. 27) tindakan yang akan
kesehatan pasien
dilakukan

Nakes yang diduga


melakukan kelalian, Meminta
maka terlebih Menghormati hak persetujuan
dahulu harus pasien terhadap tindakan
diselesaikan melalui yang akan dilakukan
mediasi (Ps.29)

Membuat dan
Melaksanakan tugas
Memiliki izin memelihara rekam
sesuai SP, SPO, Etika
medis
PERLINDUNGAN HUKUM RUMAH SAKIT

Menolak mengungkapkan informasi rahasia kedokteran

Pasien yang menuntut RS dan menginformasikan melalui


media massa, dianggap melepaskan hak atas rahasia
kedokterannya

Rumah sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila


pasien menolak atau menghentikan pengobatannya yang
berakibat kematian setelah diberi penjelasan

RS tidak dapat dituntut dalam upaya menyelamatkan nyawa


manusia
PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN

Hak menerima dan menolak tidak


Menerima dan menolak sebagian berlaku:
atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya • Penderita penyakit menular
setelah menerima penjelasan • Tidak sadarkan diri
• Gangguan mental berat
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT

Memberikan informasi yang benar Sistem rujukan

Menyediakan sarana ibadah, parkir,


Yankes aman, bermutu tidak ruang tunggu, dll
diskriminasi
Informasi
Yankes gawat darurat
Menghormati dan melindungi hak-
hak pasien
Menyediakan sarana yankes untuk
orang miskin, ambulan gratis
Hospital bay laws
Melakukan standar mutu
pelayanan Memberi bantuan hukum bagi
semua petugas

Rekam medis Kawasan tanpa asap rokok


HARAPAN PASIEN
• Layanan yang dijanjikan dengan segera dan
Reliability memuaskan
(kehandalan) • Jadwal pelayanan tepat waktu
• Prosedur pelayanan tidak berbelit
• Membantu dan memberikan pelayanan dengan
Responsiveness tanggap (tidak membedakan unsur SARA)
(daya tanggap) • Petugas cepat tanggap atas keluhan pasien
• Memberikan informasi yang jelas

• Jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan


Assurance
• Pengetahuan dan keterampilan peugas/nakes
(jaminan) tidak diragukan

• Komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan


pasien
Emphaty • Menanggapi keluhan dan perhatian kepada
pasien
TERIMA KASIH

S-ar putea să vă placă și