Sunteți pe pagina 1din 34

ASUHAN KEPERAWATAN

TUMOR JINAK PADA KULIT


Oleh:
Annisa Prabaningrum
Regina Dwi Fridayanti
Nadia Nur Mar’atush S
Anatomi Fisiologi Kulit
Definisi
• Kulit merupakan organ yang paling besar pada tubuh
manusia dan terletak paling luar sehingga mudah
mengalami trauma atau terkontaminasi oleh
mikroorganisme serta mudah dilihat individu maupun
orang lain.
• Luas kulit orang dewasa ±1,5 m dengan berat kira-kira
15% dari berat badan.
Struktur Kulit
1. Lapisan Epidermis
Lapisan paling atas dari kulit serta tidak mengandung
pembuluh darah dan saraf.
2. Lapisan Dermis
Dibagi menjadi 2:
• Stratum Papilar
• Stratum Retikularis
3. Lapisan Subkutis
Lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan
syaraf, juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan
dasar dari folikel rambut
Fungsi Kulit
• Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya
• Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
yang dapat membahayakan tubuh.
• Pengaturan suhu
• Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil
urea.
• Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D
(cholecalciferol) dengan bantuan sinar UV. Kekurangan UV dan Vit D
mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah menurun.
• Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin,
nyeri, sentuhan atau raba, tekanan. Juga mengandung ujung-ujung
syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.
Tumor Kulit
Definisi Tumor Kulit
• Tumor kulit merupakan pembengkakan abnormal yang
terjadi dikulit. Tumor pada kulit juga dapat diartikan
sebagai lesi dari hasil pertumbuhanabnormal dari sel
yang autonom atau relatif auntonom dan menetap
meskipun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.
• Tumor jinak adalah kelainan dikulit dengan pertumbuhan
yang lambat dan tidak menembus aau menyebar ke
jaringan sekitar dalam tubuh, tumor ini biasanya
terlokalisir namun tidak kemungkinan tumor ini dapat
menyebabkan masalah klinis karena desakan pada
jaringan sekitar.
Klasifikasi Tumor Kulit
A. Tumor Lapisan Epidermis
B. Tumor Adneksa Kulit
C. Tumor Dermis
Tumor Lapisan Epidermis
1. Kista : terjadi dengan adanya pembentukan cairan
antara lapisan sisa-sisa epitel luaran dan dalam atau
lapisan organ
• Epidermal: sering ditemukan pada kelenjar sebasea
berbentuk lesi bodul yang berkubah dengan
permukaan licin, mudah digerakan.
• Milia: Kista yang muncul didaerah mata, erupsi milia
biasanya onsetnya lebih cepat.
• Steatokistoma multiplek: Penyakit khas berisi
sebumdan diturunkan secara dominan, jika lesi
ditusuk akan megeluarkan cairan kuning berminyak
seperti keju.
2. Papula atau plak berbatas tegas, kasar, berpigmen
pada wajah dan dada. Dapat terjadi pada orang tua
atau setengah baya.

3. Veruka Vulgaris: Tumor jinak yang biasa disebut kutil


yang disebabkan infeksi HPV dan membuat lapisan
kulit menebal.
4. Nevus: Epidermal (sindrom kongenital yang yang
diturunkan secara autosomal yang berhubungan
dengan SSP, skeletal kardiovaskular) dan Pigmentasi
(tumor jinak yang tersusun dari sel-sel nevus, dan
terdapat lesi datar, papuler,biasanya berukuran 24 mm
berwarna coklat kehitaman)
Tumor Adneksa Kulit
1. Siringoma : Tumor jinak
adenoma duktus kelenjar
ekrin dengan papul datar
lunak
2. Trikoepitelioma: Tumor
jinak yang berbentuk
soliter maupun multiple,
sering timbul diwajah
dengan lesi berpa papula
dengan permukaan halus.
3. Xantelasma: Tumor jinak
yang berasal dari
kumpulan kolesterol
dibawah kulit dengan
batas tegas berwarna
kekuningan.
Tumor Dermis
• Lipoma :Lipoma adalah suatu tumor
(benjolan) jinak yang berada dibawah
kulit yang terdiri dari lemak. Lipoma
bersifat lunak pada perabaan, dapat
digerakkan, dan tidak nyeri,
pertumbuhannya sangat lambat dan
jarang sekali menjadi ganas
• Neurofibromatosis: Merupakan tumor
yang disebabkan gangguan genetis
yang mengganggu pertumbuhan sel
pada sistem saraf pusat dan dapat
muncul di otak, tulang belakang, saraf
besar maupun kecil. Tumor ini dapar
terjadi pada anak-anak
• Angioma: Malformasi unsur dari
cabang vaskular, jika ditekan kaca
obyek diatas angioma akan memucat.
• Keloid: Tumor jinak ditandai
dengan adanya jaringan
parut yang luas karena
hiperaktif dari proses
penyembuhan. Keloid sering
terajadi pada orang yang
memilik kulit gelap dan
memiliki riwayat keloid.
• Skin Tags: Tumor jinak kulit
ya ng berasal dari jaringan
ikat. Terdapat papiloma kecil
yang ditemukan umumnya
pada sisi leher, aksila, badan
bagian atas, dan kelopak
mata
Etiologi Tumor Kulit
(Wijayakusuma, Hembing, 2005)
Tumor jinak disebabkan oleh:
a) Faktor eksternal
• Paparan sinar matahari: UV B memiliki dampak buruk bagi
kulit yang dapat menyebabkan kerusakan fotokimia pada
DNA sel sehingga memicu timbulnya kelainan pada kulit.
• Terpapar sinar X-ray dan radioaktif : radiasi yang
dikeluarkan dapat memicu terjadinya mutasi kode genetik
pada DNA manusia yang memungkinkan terjadinya tumor
pada kulit.
• Pemakaian bahan kimia: Penggunaan bahan kimia seperti
merkuri, plumbum, berilium, dan lainnya yang bersifat
karsinogenik, jika terpapar dalam waktu cukup lama dapat
mengakibatkan tumor.
b) Faktor internal
• Imunitas rendah: Imuntas yang menurun dapat
menyebabkan sel kulit tidak mampu mengidentifikasi
dan memperbaiki kerusakan DNA sehinngga
meningkatkan terjadinya karsinogenesis
• Genetik: Orang dengan tipe kulit albino menyebabkan
kulit yang mereka miliki memiliki banyaj pigmen
sehingga tidak tahan terhadap radiasi sinar UV.
PATOFISIOLOGI
(Florian, 2009)
Penyebab tumor: Infeksi HPV, faktor resiko (sinar matahari, sinar
x dan radioaktif, bahan kimia, dll)

Masuk kekulit melalui lesi dan menginfeksi keratinosis basal

Masa inkubasi virus (seminggu-setahun)

Virus menetap dalamjumlahtidak banyak dalam sel

Saat sel epidermal berdiferensiasi virus akan bereplikasi

Menghasilkan kutil (wart)
WOC
MANIFESTASI KLINIK
(Imam Budi Putra, 2008)
• Tekanan tumor menyebabkan sakit atau nyeri
• Gatal dan obstrusi saluran tubuh
• Kompresi dari PD atau organ vital
• Keadaan umum tumor jinak kulit, dicirikan sebagi berikut:
• Bentuk teratur seperti oval, bulat, polipoid
• Betas tegas
• Tidak ada infiltrasi
• Tumbu terbatas lokal saja
• Vaskularisasi normal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
(Imam Budi Putra, 2008)
• Biopsy: Untuk memastikan jenis maupun stadium dari
tumor jinak atau ganas dapat dilakukan biopsy dengan
mengeksisi tumor
• Pemeriksaan sinar x-toraks
• CT-Scan
PENATALAKSANAAN
a) Operasi pengangkatan tumor atau biopsy
Pengangkatan tumor kulit yang kecil bersifat cepat,
sederhana, dan ekonomis. Bila tumor terlalu besar untuk
eksisi primer, maka lakukan biopsy insisi yang kecil, dan
ingatlah untuk memotong melintangi bagian tepi mulai dari
jaringan yang abnormal.
b) Kuretase dan/ atau keuterisasi
Tindakan yaitu dengan mengangkat tumor-tumor superficial.
C&C : Gunakan kuret (volkman spoon) untuk mengerok lesi,
Tutulkan kauter beberapa kali untuk mengatasi pendarahan,
Tutup luka dan/atau beri antiseptic
Alternative lain dari kauterisasi adalah dengan hifrekator,
yang menyebabkan terjadinya hemostasis secara elektris
dan desikasi (membuat kulit kering). Tumor-tumor yang
bertangkai dapat diangkat dengan melakukan pemotongan
sepanjang bagian dasarnya dengan kauter
c) Krioterapi
Tindakan yang ideal untuk tumor kulit superfisial, karena
dapat dilakukan dengan cepat dan relative hanya sedikit
meninggalkan bekas. Akan tetapi, interpretasi histologist
pada kriobiopsi tidak mudah, dan hanya digunakan jika :
tumor sudah jelas jinak, atau biopsy insisi telah dilakukan.
d) Terapi laser dan fotodinamik
Banyak tumor epitel jinak memberikan respons terhadap
ablasi dengan laser CO2, walaupun juga sangat mudah
diobati dengan cara lain yang lebih sederhana dan murah.
Lesi-lesi berpigmen merespon terhadap pengobatan laser
tetapi penggunaan laser dalam hal ini masih memerlukan
pemantapan.
Komplikasi
• Pada nevus junctional dan nevus compound harus
mendapat perhatian , karena ada kemungkinan berubah
menjadi ganas. Pada Kista epidermal jika tidak diobati
kadang-kadang dapat mengalami transformasi
granulomaltosa dan mengalami resolusi dengan
meninggalkan parut dermal fokal yang kecil.
Asuhan Keperawatan Kasus
KASUS
Pada 21 Mei 2018, Tn. H berusia 50 tahun dibawa ke RS
UNAIR dengan keluhan terdapat lesi di wajah dan leher
yang kian hari semakin banyak. Lesi tersebut berwarna
coklat kehitaman dan semakin membesar seperti tahi lalat.
Lesi mengelupas berulang kali namun tetap tidak hilang.
Pasien mengatakan bahwa ibunya menderita penyakit
yang sama. Hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg, Suhu :
37oC, nadi 80x/menit, RR : 20x/menit
PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn. H
Usia : 50 tahun
Alamat : Surabaya
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan
2. Keluhan utama
Terdapat lesi pada wajah dan leher yang kian hari semakin
banyak.
3. Riwayat penyakit sekarang
Tn. H datang dengan keluhan terdapat lesi di wajah dan
leher yang kian hari semakin banyak. Lesi tersebut berwarna
coklat kehitaman dan semakin membesar seperti tahi lalat.
Lesi mengelupas berulang kali namun tetap tidak hilang
PENGKAJIAN
4. Riwayat penyakit dahulu
Tn. H tidak memiliki penyakit menular ataupun kronis
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa ibunya menderita penyakit yang sama
6. Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : compos mentis
• TTV : TD : 120/80 mmHg, Suhu : 37oC, Nadi : 80 x/menit
• Sistem pernapasan : pola pernapasan reguler dengan frekuensi
20x/menit
• Sistem kardioveskuler :akral hangat,
• Sistem persarafan : GCS : 4 5 6, kesadaran kompos mentis
• Sistem perkemihan : urin jernih
• Sistem pencernaan : tidak ada masalah
• Sistem muskuloskeletal : tidak ada masalah
• Sistem Endokrin : tidak ada masalah
• Sistem Reproduksi : tidak ada masalah
• Wajah dan leher : wajah simetris, kulit lembab berminyak,
terdapat lesi kehitaman pada wajah dan leher
• Ekstremitas : normal tidak ada gangguan
• Dada dan abdomen : simetris, nafas reguler 20x/ mnt,
normal tidak ada gangguan
• Sistem integumen : terdapat lesi di wajah dan leher yang
kian hari semakin banyak. Lesi tersebut berwarna coklat
kehitaman dan semakin membesar seperti tahi lalat. Lesi
mengelupas berulang kali namun tetap tidak hilang.
7. Pemeriksaan histopatologi
Didapatkan epidermis mengalami hiperkeratosis, akantosis,
dan papilomatosis
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: Munculnya benjolan di kulit seperti pada Kerusakan
Tn. Y mengeluh terdapat lesi wajah, leher, dll Integritas Kulit
di wajah dan leher berwarna ↓
kehitaman dan semakin Tumbuh ekspansif, tidak menyebar, tidak
membesar merusak jaringan
DO: ↓
Pemeriksaan fisik Lapisan kulit (dermis/epidermis) rusak
menunjukkan adanya lesi ↓
berukuran sebesar Kerusakan Integritas Kulit
jarum pentul, berwarna
kehitaman, dan berminyak

DS: Munculnya benjolan di kulit seperti pada Gangguan Citra


Tn. Y tidak nyaman dengan wajah, leher, dll Tubuh
penampilannyakarena setiap ↓
hari harus bekerja Tumbuh ekspansif, tidak menyebar, tidak
DO: merusak jaringan
Klien terlihat murung ↓
Gangguan Citra Tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan Integritas Kulit b.d munculnya benjolan lesi
di kulit
2. Gangguan Citra Tubuh b.d tumor di wajah dan leher
INTERVENSI
Kerusakan integritas kulit b.d munculnya benjolan lesi di kulit (00046)
Domain 11 Keamanan/Lingkungan
Kelas 2 Cedera Fisik

NOC NIC
Dalam waktu 3 x 24 jam, gangguan Pengecekan Kulit (3590)
integritas klien berkurang dengan 1. Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi
kriteria hasil : terjadinya kerusakan integritas kulit
Integritas Jaringan : Kulit & 2. Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang
Membran Mukosa (1101) berlebihan maupun kelembaban yang berlebihan
1. Lesi pada kulit klien tidak 3. Monitor warna dan suhu kulit
semakin banyak Perlindungan Infeksi (6550)
2. Klien tidak mengalami penebalan 1. Kaji anda – tanda infeksi pada area yang terkena
atau pengelupasan pada kulitnya 2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
3. Klien tidak mengalami infeksi 3. Dorong klien untuk tidak menggaruk lesi
4. Anjurkan klien untuk membersihkan wajah dan
leher secara rutin
INTERVENSI
Gangguan citra tubuh b.d tumor di wajah dan leher
Domain 6 Konsep Diri
Kelas 3 Citra Tubuh

NOC NIC
Dalam waktu 3 x 24 jam, klien mampu menerima Peningkatan Citra tubuh (3250)
perubahan pada tubuhnya dengan kriteria hasil 1. Bantu klien mendiskusikan perubahan-
: perubahan yang terjadi pada dirinya karena
Citra tubuh (1200) adanya penyakit
1. Klien dapat menerima perubahan tampilan
tubuh karena status kesehatan Pengurangan kecemasan (5820)
2. Klien mampu mengenali pola atau sikap 1. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,
untuk perbaikan fungsi tubuh kemajuan dan prognosis penyakit
3. Klien mengatakan puas dengan 2. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi, dan
penampilan tubuh ketakutan
3. Berikan informasi faktual terkait diagnosis,
perawatan dan prognosis
4. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan
EVALUASI
a. Kerusakan Integritas Kulit
S: klien mengatakan lesi mulai mngelupas dan menghilang
O: lesi di wajah dan leher klien sudah mulai berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

b. Diagnosa Gangguan Citra Tubuh


S: klien mengatakan sudah mulai terbiasa dengan
penampilannya
O: klien terlihat bersemangat
A: masalah teratasi
P: intervensi diberhentikan

S-ar putea să vă placă și