Sunteți pe pagina 1din 80

ELA193

TELEKOMUNIKASI SELULER

Modul 8-10
MULTIPLEXING &
MODULATION

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika


Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Tahun 2016
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
REFERENCE:

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


MULTIPLEXING

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 3
MULTIPLEXING

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 4
IMT-2000 (Family of Standards)

IMT-2000 Terrestrial
Radio Interfaces

IMT-2000 IMT-2000 IMT-2000 IMT-2000 IMT-2000


CDMA CDMA CDMA TDMA FDMA/
Direct Spread Multi Carrier TDD Single Carrier TDMA

WCDMA CDMA2000 UTRA TDD UWC-136/ DECT


(UMTS) 1X and 3X And TD-SCDMA EDGE

CDMA TDMA FDMA

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


2001: Michael Powell, FCC
Chairman • "Spesies
yang bermigrasi untuk meng
hindari kondisi yang
bermusuhan"
• Perusahaan "mencari
perlindungan dalam peratur
an untuk
melindungi diri dalam badai
pasar yang
sengit ," namun sering"men
coba
untuk menggunakan peratur
an untuk merugikan atau
membebani pesaing mereka
ELA193 : Telekomunikasi Seluler
17/09/2018
" e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
6
Tanpa Pemultipleks

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Perbaiki kecekapan dgn

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


MUX dan DEMUX

●Pemultipleksan dilakukan oleh peranti elektronik yg dikenal sebagai


multiplexer (MUX)
●MUX menerima input isyarat dari berbagai peranti komputer,
memampatkan isyarat ini ke dalam satu strim data dan
menghantarnya menggunakan satu jalur komunikasi
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Proses Pemultipleksan

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Proses Pendemultipleksan

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Example 1

Assume that a voice channel occupies a bandwidth of 4


KHz. We need to combine three voice channels into a
link with a bandwidth of 12 KHz, from 20 to 32 KHz.
Show the configuration using the frequency domain
without the use of guard bands.

Solution

Shift (modulate) each of the three voice channels to a


different bandwidth
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Solution

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Example 2
Four data channels (digital), each transmitting at 1 Mbps,
use a satellite channel of 1 MHz. Design an appropriate
configuration using FDM

Solution
The satellite channel is analog. We divide it into four
channels, each channel having a 250-KHz bandwidth.
Each digital channel of 1 Mbps is modulated such that
each 4 bits are modulated to 1 Hz. One solution is 16-
QAM modulation.
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Solution

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Hirarki Analog

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Hirarki Digital (DS)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Pemultipleksan 24 Kanal kedalam 1 Kanal T-1

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Contoh Kanal GSM 900 – FTDMA
• Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk
beroperasi pada Frekuensi 900 Mhz.
• Pada frekuensi ini, frekuensi Uplink nya digunakan
frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi
Downling nya menggunakan frekuensi 935–960
MHz.
• Bandwidth yang digunakan adalah 25 Mhz Up/Dw
(915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal
sebesar 200 Khz.
• Dari keduanya, Masing-masing didapatkan 125 kanal,
dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu
kanal untuk sinyal.

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


20
GSM bands

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


21
Struktur FDMA

• Band Frekuensi = Downlink (BS → MS) 935.2 ~ 959.8 MHz


• Uplink (MS → BS) 890.2 ~ 914.8 MHz
• Jumlah carrier = 124
• carrier spacing = 200KHz
• Duplex Spacing = 45 MHz
• ARFCN = 1 ~ 124

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Multiframe components

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


23
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
24
Maximum number of
simultaneous calls =
[(124) × 8] / N = 330 (if
N=3)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


25
Allocating Spectrum
• Frequency Division
Multiple Access
(FDMA)
• Time Division
Multiple Access
(TDMA)
• Code Division
Multiple Access
(CDMA)
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
17/09/2018 26
Multiplexing

• Multiplexing dalam 4 dimensi:


• space (si) channels
ki k
• time (t) k k k k k
• frequency (f) 1 2 3 4 5 6

• code (c) c
t c

• Goal: Beberapa (multiple) t


s1
media digunakan bersama f
s2
f
c
• Important: diperlukan guard spaces!
t

s3
f
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Frequency Multiplex [FDMA]
• Pemisahan seluruh spektrum pita frekuensi menjadi lebih kecil
• Suatu Kanal (k1) memperoleh alokasi spektrum tertentu sepanjang
waktu
• Keuntungan:
❑ Tidak diperlukan koordinasi yang k k k k k k
dinamis
1 2 3 4 5 6
❑ Dapat dioperasikan pada sinyal
c
Analog
f

• Kekurangan:
❑ Pemborosan bandwidth
Jika trafik terdistribusi
merata
❑ Tidak Fleksibel
❑ Guard spaces
t

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Time Multiplex [TDMA]

• Suatu Kanal (ki) mendapatkan seluruh spektrum untuk


jumlah waktu tertentu
• Keuntungan: k k k k k k
❑ Hanya 1 subcarrier 1 2 3 4 5 6

dalam satu kanal sepanjang waktu


c
❑ throughput tinggi bahkan
f
untuk banyak pengguna

• Kekurangan:
❑ Diperlukan t
singkronisasi
yang tepat

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Time and Frequency Multiplex [T-FDMA]

• Kombinasi dari ke dua metode (time dan frequency)


• Suatu kanal mendapat pita frekuensi tertentu dalam
jumlah waktu tertentu
• Contoh: GSM
• Keuntungan:
• Perlindungan yang lebih baik terhadap
penyadapan k k k k k k
• Perlindungan selektif terhadap 1 2 3 4 5 6

interference frequency c

• Kecepatan data yang lebih tinggi f

dibandingkan dengan
code multiplex
• Kekurangan:
• Dibutukan Koordinasi t
yang tepat/presisi
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Code Multiplex [CDMA]
• Setiap kanal/saluran memiliki kode
k k k k k k
yang unik
1 2 3 4 5 6
• Semua saluran menggunakan
spektrum (frekuensi) yang sama pada c
waktu yang sama
• Keuntungan:
• bandwidth yang efisien
• Tidak perlu koordinasi dan
sinkronisasi f
• perlindungan yang baik terhadap
gangguan dan penyadapan
• Kelemahan:
• Data rate pengguna lebih rendah
• Pembangkitan sinyal yang lebih t
kompleks
• Diimplementasikan menggunakan
teknologi spread
ELA193 : Telekomunikasi Seluler spectrum e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Spread Spectrum Technology

• Masalah transmisi radio: frekuensi tergantung fading dapat


menghapus sinyal pita sempit (narrowband) untuk durasi
gangguan
• Solusi: menyebarkan sinyal narrowband menjadi sinyal pita
lebar (broadband) dengan menggunakan kode perlindungan
khusus terhadap interferensi narrowband
interferen signa
pow ce spread pow
er signal er l
spread
detection interference
at
receiver
f f
Perlindungan terhadap interferensi narrowband

• Efek Samping:
• Koeksistensi beberapa sinyal tanpa koordinasi dinamis
• tap-proof (sadap-tahan)
• Alternatif: Direct Sequence, Frequency Hopping
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Spreading Code on CDMA

←Video Youtube: CDMA Signal Spreading - The VERY basics of how its done (HD)
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
CDMA Example: 2-chip Sequence
• Station A:
1-bit: +A = [+1 +1]
0-bit: -A = [-1 -1]

• Normalized Dot Product:


X * Y = 1/2[(x1)(y1)+(x2)(y2)]

• Receiver extracts data:


(+A) * A = 1 (1-bit)
(-A) * A = -1 (0-bit)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 34
CDMA Example (con’t)
• 2 stations:
+A=[+1 +1] +B=[-1 +1]
-A=[-1 -1] -B=[+1 -1]
• Both transmit, receiver
hears:
S1 = +A+B = [ 0 +2]
S2 = -A+B = [-2 0]
• Extract A=[+1 +1]:
S1*A = 1/2( 0 +2)
= 1 (1-bit)
S2*A = 1/2(-2 +0)
=-1 (0-bit)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 35
CDMA Example (con’t)
• A & B are orthogonal,
so A*B = B*A = 0

• (+A+B)*A = A*A + B*A


=1 +0
= 1-bit

• (-A+B)*A = -A*A + B*A


= -1 + 0
= 0-bit

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 36
Effects of Spreading and Interference

P P
user signal
broadband
i ii) interference
) f f
narrowband
sende interference
P r P P

iii) iv v
f ) f ) f
receiv
er

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Spreading and frequency selective fading
chann
el
quality

1 2 5 6
3
4 narrowband channels
frequen
narrow guard cy
band space
signal
chann
el
quality 2
2
2
2
2
1
spread spectrum channels
spread frequen
spectru cy
m
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 39
DSSS pada Wi-Fi

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


40
DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) I

• XOR dari sinyal dengan nomor pseudo-random


(chipping sequence)
• banyak chip per bit (misalnya, 128) menghasilkan bandwidth
yang lebih tinggi dari sinyal Tb

• Keungtungan: user
data
• Mengurangi frequency selective 0 1 XOR
fading Tc

• Pada Jaringan Selular chipping


sequenc
• BTS dapat menggunakan 01101010110101 e
=
rentang frekuensi yang sama
resultin
• beberapa BTS bisa? Mendeteksi g
dan memulihkan sinyal signal
01101011001010
• soft handover
Tb: bit period
• Kekurangan: Tc: chip period
128 = 7 bit as Tb
• kontrol daya yang tepat diperlukan
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) II

spread
spectru transmi
user m t
modulat transmitter
data X signal signal
or
chipping radio
sequenc carrie
e r
correlat
lowpas or sample
receive s produc d
filtered ts dat
d demodulat integrat sums decisi
signal signal X a
or or on
receive radio chipping
r carrie sequenc
r e

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) I

• Perubahan diskrit frekuensi pembawa


• urutan perubahan frekuensi ditentukan melalui urutan nomor acak
semu (pseudo random)
• Dua Versi Frequency Hopping (FH) :
• Fast Hopping:
Beberapa frekuensi per pengguna bit
• Slow Hopping:
Beberapa bit per pengguna frekuensi
• Keuntungan
• implementasi sederhana
• hanya menggunakan sebagian kecil dari spektrum setiap saat
• Kekurangan
• not as robust as DSSS
• simpler to detect

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) II

t
b
user
data
0 1 0 1 1 t
f
t
f d slow
f
3 hopping
(3
f
2
bits/hop)
1
t t
f
d
f fast
f
3 hopping
(3
f
2
hops/bit)
1
t

tb: bit period td: dwell


time
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
FHSS

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 45
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
17/09/2018 46
FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) III

narrowba spread
nd transmi
user t transmitter
modulat signal modulat
data signal
or or

frequenc
y hopping
synthesize sequenc
r e

narrowba
receive nd
dat
receive
d demodulasignal demodulat
signal a
r tor or

frequenc
hopping y
sequence synthesize
r
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
FHSS vs DSSS

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 48
FHSS vs DSSS

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 49
OFDM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


50
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
OFDM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


52
WiFi: COFDM
• Karena daya yang diijinkan yang sangat rendah terutama di spektrum bawah dari 5GHz,
maka di kembangkan teknik modulasi khusus, yang memungkinkan untuk mengirim data
pada kecepatan sangat tinggi. Modulasi ini di kenal dengan Coded Ortogonal Frequency
Division Multiplexing (COFDM), untuk penggunaan indoor dan lebih baik dari teknologi
Spread-Spectrum.
• model sinyal Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing dengan 52 carrier
• Pada teknik COFDM sebuah gelombang pembawa sebenarnya merupakan kumpulan dari
banyak sekali gelombang pembawa (total 52 sinyal carrier) yang di pancarkan secara
parallel sekaligus. COFDM menggunakan 48 sub carrier untuk pengiriman data, dan
empat (4) sub-carrier untuk error correction.
• Menggunakan teknik OFDM, kita dapat mengirimkan data dengan kecepatan sangat
tinggi walaupun berada pada lingkungan yang banyak pantulan sinyal, yang dikenal
sebagai multipath.

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 53
COFDM
• Setiap kanal COFDM menggunakan frekuensi dengan lebar 300KHz.
Pada kecepatan paling rendah, COFDM dapat menggunakan teknik
modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK) yang dapat mengirim
data pada kecepatn 125Kbps per kanal. Oleh karena itu sebuah
carrier dengan 48 kanal dapat mengirim data sebesar 6000Kbps
atau 6MBps.
• Dengan menggunakan teknik modulasi yang lebih komplex, yaitu,
16 level Quadrature Amplitude Modulation 16 QAM yang akan
mengirimkan 4 bit per hertz, kita dapat mengirimkan data pada
kecepatan 24Mbps. Tentunya dengan semakin banyak bits per
cycle (hertz) yang di encoded, akan semakin besar kemungkinan
terjadinya interferensi, fading, dan jarak yang mungkin di tempuh
semakin pendek.
• Untuk mencapai kecepatan 54Mbps, kita perlu mempergunakan
teknologi 64 QAM (64 level Quadrature Amplitude Modulation),
yang akan memproses 8 bit per cycle atau 10 bit per cycle, dengan
jumlah seluruhnya sampai 1.125 Mbps per 300-KHz kanal. Oleh
karena itu dengan total 48 kanal, kecepatan maksimum per carrier
dapat mencapai
ELA193 : Telekomunikasi Seluler 54Mbps e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Get more Capacity

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Get more Capacity

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Other OFDM Applications

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


MODULATION

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 58
Bottom Line. This:

time time

time
… can be
modeled as:

tim time
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
e delays
Spreading in Time: different paths have different lengths;

Receive
Transmit

tim
e
Example for 100m path difference
we have a time delay

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
❑ A Sin (2πft + θ), A = Amplitudo, f = Frekuensi, θ =
Phase, Periode T = 1 / f, Frekuensi diukur dalam
Siklus / detik atau Hertz

Amplitudo = 0,5
Phase= 45 °

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
802.11b Dynamic Rate Shifting

• Data
rate dapat secara
otomatis disesuaikan
atas noise dan jarak
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
17/09/2018 65
Modulation
• Digital modulation
• Data digital diterjemahkan menjadi sinyal analog (baseband)
• ASK, FSK, PSK
• Perbedaan dalam efisiensi spektrum, efisiensi daya, ketahanan
• Analog modulation
• Pergeseran Frekuensi Center (Fc) baseband sinyal hingga radio
carrier
• Motivation
• antena yang lebih kecil (Contoh., λ/4)
• Frequency Division Multiplexing
• Karakteristik media
• Basic schemes
• Amplitude Modulation (AM)
• Frequency Modulation (FM)
• Phase Modulation (PM)

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Modulation and demodulation

analog
baseban
digit
d
al digital analog
signal
data modulation modulation radio transmitter
101101001

radio
carrier

analog
baseban
digit
analog d synchronizatio al
demodulatio signal n data radio
n decision 101101001
receiver
radio
carrier

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Digital Modulation

• Modulasi sinyal digital dikenal sebagai Shift Keying


❑ Amplitude Shift Keying (ASK): 1 0 1
• Sangat sederhana
• Kebutuhan bandwidth rendah
t
• Sangat rentan terhadap gangguan
1 0 1
❑ Frequency Shift Keying (FSK):
• Membutuhkan bandwidth t
yang lebih besar
1 0 1
❑ Phase Shift Keying (PSK):
• Lebih kompleks t
• Kuat terhadap interferensi

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Advanced Frequency Shift Keying

❑ Bandwidth yang dibutuhkan untuk FSK tergantung pada


jarak antara frekuensi pembawa
❑ Pra-perhitungan khusus menghindari pergeseran fase
tiba-tiba ➔ MSK (Minimum Shift Keying)
❑ Bit dipisahkan menjadi bit genap dan bit ganjil, durasi
setiap bit adalah dua kali lipat
❑ Tergantung pada nilai-nilai bit (even, odd), frekeunsi yang
lebih tinggi atau lebih rendah, asli atau terbalik yang
dipilih
❑ Satu frekuensi pembawa adalah dua kali frekuensi lain
❑ efisiensi bandwidth yang lebih tinggi menggunakan
Gaussian Low-pass Filter ➔ GMSK (Gaussian MSK), yang
digunakan pada Jaringan GSM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Example of MSK
1 0 1 1 0 1 0
dat bi
a t
even 0101
(0) even bits odd 0011

(1) odd bits signal hnn


h
value - - +
+
low h: high
frequen frequency
cy n: low
frequency
high +: original
frequen signal
cy -: inverted
signal
MSK
signa
t
l

No phase
shifts!
ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Even dan Odd Parity Bit

• Transmisi Menggunakan • Transmisi Menggunakan


Even Parity bit Odd Parity bit
• A akan mengirim : 1001 • A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity A menghitung nilai bit parity
: 1^0^0^1 = 0 : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity A menambahkan bit parity
dan kirim : 10010 dan kirim : 10011

• B menerima : 10010 • B menerima : 10011


B menghitung keseluruhan B menghitung keseluruhan
parity : 1^0^0^1^0 = 0 parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa B melaporkan bahwa
transmisi berhasil dengan transmisi berhasil dengan
parity yang benar (genap) parity yang benar (ganjil).

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


17/09/2018 71
Advanced Phase Shift Keying
Q
• BPSK (Binary Phase Shift Keying):
• Nilai bit 0: gelombang sinus
• nilai bit 1: gelombang sinus terbalik I
1 0
• PSK sangat sederhana
• Efisiensi spektrum yang rendah
10 Q 11
• Kuat, digunakan misalnya dalam sistem
satelit
• QPSK (Quadrature Phase Shift Keying): I
• 2 bit dikodekan sebagai salah satu simbol
• Simbol menentukan pergeseran gelombang
sinus 00 01
• Membutuhkan bandwidth yang lebih sedikit A
dibandingkan dengan BPSK
• Lebih kompleks
• Sering juga transmisi relatif, pergeseran t
fasa tidak mutlak: DQPSK - Differential
QPSK (IS-136, PACS, PHS) 11 10 00 01

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id
Quadrature Amplitude Modulation

• Quadrature Amplitude Modulation (QAM):


menggabungkan amplitudo dan fase modulasi
❑ Adalah mungkin untuk kode n bit menggunakan salah satu
simbol
❑ Tingkat diskrit 2n, n = 2 identik dengan QPSK
❑ Bit Error Rate (BER) meningkat dengan n, tapi kesalahan
lebih sedikit dibandingkan dengan skema PSK berimbang.
Q 0010
0001

0011
0000 Example: 16-QAM (4 bits = 1 symbol)
I Simbol 0011 and 0001 memiliki phasa yang sama,
tetapi berbeda amplitude. 0000 and 1000 memiliki phasa
1000
yang berbeda, tetapi amplitude yang sama
➔ Digunakan dalam standar modem 9600 bit/s

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


8 QAM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


16 QAM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


16 QAM

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Pembuktian Sinyal Quadbit Code: 0000

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


16 QAM Generation – Output Phase

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id


Intermezzo

ELA193 : Telekomunikasi Seluler e-mail: yasdinul5330@ft.unp.ac.id

S-ar putea să vă placă și