Ferrous Casting

Ferrous Casting
Prof. Dr.-Ing. Bambang Suharno
Kuliah Pembentukan Logam
Metallurgy and Materials Engineering Department

University of Indonesia
Semester Ganjil 2017-2018
Ferrous Casting
University of
Indonesia
(sand mold, investment/ceramic mold)
 Cast Iron
 Carbon Steel Casting
 Alloy Steel Casting (Fe based Alloy)
 Corrosion Resistant Steel Casting
 Wear Resistant Steel Casting
 Heat Resistant Steel Casting
 Super Alloy Casting

 Nickel based Alloy Casting
 Cobalt based Alloy Casting
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ferrous Casting
University of
Indonesia
0.1 – 0.25 %
0.25 – 0.55 %
0.6 – 0.8 %
0.8 – 1.2 % C

Aplikasi Beberapa Produk Cast Iron
University of
Indonesia
(Besi Tuang)

University of
Indonesia
©2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning™ is a trademark used herein under license.
Figure 12.33 The iron-carbon phase diagram showing the

relationship between the stable iron-graphite equilibria (solid
lines) and the metastable iron-cementite reactions (dashed
lines).

University of
Perbedaan Baja vs Besi
Indonesia
 C<2%  C>2%
 Dipukul nyaring  Dipukul tidak nyaring
 C terikat/ larut  C bebas sebagai
membentuk fasa alpha/ Graphyt
Fe3C lamel  T peleburan 1300–1400
 T peleburan > 1550OC OC
 Kekuatan dan Ductility  Kekuatan dan Ductility

tinggi rendah
 Bisa ditempa  Tidak bisa ditempa
 Geram panjang-panjang  Geram pendek/putus
 Bunga api sedikit  Bunga api banyak
cabang warna kuning cabang warna merah
University of
Besi Tuang (Cast Iron)
Indonesia
 Lebih Murah dari Baja (Biaya Produksi lebih

rendah dan peralatan lebih sederhana)
 Temperatur Lebur Rendah (1140-12000C)
 Kemampuan Cor Tinggi (Casting ability)
 Mudah Permesinan
 Tahan Aus (wear resistance)
 “Damping Capacity” Tinggi

Damping Capasity (Kemampuan material
University of meredam getaran (adsorb vibration) = tidak meneruskan getaran
Indonesia

University of
Tipe Besi Tuang
Indonesia
1. White Cast Iron

2. Grey Cast Iron (FC)
terbanyak
3. Mallable Cast Iron
4. Ductile Cast Iron (FCD)
5. Austempered Ductile Iron
(ADI)
Matrix: Ferritic, pearlitic,
austenitic, martensitic,
bainitic (austempered).
University of
Indonesia
©2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning™ is a trademark used herein under license.
Figure 12.32 Schematic drawings of the five types of cast

iron: (a) gray iron, (b) white iron, (c) malleable iron, (d)
ductile iron, and (e) compacted graphite iron.

University of
Komposisi Kimia Besi Tuang
Indonesia

University of
Besi Tuang Kelabu
Indonesia
 Komposisi Besi Tuang

Utama : Fe (besi)
Paduan : C (karbon) = 2.75 – 4.00%
Si (silikon) = 0.75 – 3.00%
Mn (mangan) = 0.25 – 1.50%
P (posfor) = 0.02 – 0.75%
S (sulfur) = 0.02 – 0.2%
 Carbon Equivelent :
CE (%) = C (%) + 0,33 (Si + P) %
University of
CE vs Tensile Strength
Indonesia
Jumlah grafit semakin banyak, sifat mekanis semakin rendah

University of
Indonesia

University of
Indonesia

University of
Besi Tuang Kelabu (Grey Cast Iron)
Indonesia
Class Symbol UTS Hardness

(kg/mm2) (HB)
Class 1 FC 10 10 min 201 max

Besi Tuang Mallable (Mampu Tempa)
University of
Indonesia
 Grafit berbentuk kapas / aggregat.

 Hasil temper besi cor putih (waktu
lama = 50 jam)
 Fe3C  3 Fe + C grafit pada 950 oC
 Temper grafit hasil cor (merubah
struktur Fe3C = temper grafit)
 Kadar Si rendah, cegah timbul grafit

 UTS : 40 – 47 Kg/mm2
Yield : 28 – 30 Kg/mm2
Regangan : 15 – 20 %
Kekerasan : 135 – 155 HB

University of
Indonesia

Besi Tuang Nodular (FCD) 1948
University of
Indonesia
Kekuatan = 45 - 55 kg/mm2
Elongasi = 3 – 20 %
Tergantung :
1. Nodularity grafit
2. Jumlah nodul/mm2
3. Komposisi Matriks
(ferrite/pearlite)
4. Mg : 0,040 – 0,080 %
menyebabkan grafit berubah
menjadi bulat
S < 0,010 %,
diatas nilai ini akan bereaksi dulu
dengan Mg, kemudian baru Mg
berfungsi sebagai noduliser.

University of
Indonesia

University of
Indonesia

Austempered Ductile Iron (ADI)
University of
Indonesia
 Besi Cor Austemper (FCA) 1970-
an
 Besi cor grafit bulat dengan
matriks ausferit (ferit + austenit)
- ferit berbentuk jarum
 kekuatan
-austenit
 keuletan
  mencapai > 100kg/mm2 :
ferit jarum
 = 4–7%:
austenit
 Aplikasi : pengganti komponen
baja cor/tempa

University of
Austempered Ductile Iron
Indonesia

University of
Proses Austemper
Indonesia
Isothermal transf = 300 – 400 oC

University of
Austempered Ductile Iron
Indonesia

Compacted Grafit (Vermicular Grafit)
University of
Indonesia
 Bentuk grafit : pita pendek yang tebal

yang tak teratur, seperti cacing
 Sifat mekanis antara BTK dan BTN
 Mg = 0,013 – 0,022 %
S = 0,008 – 0,017 %
 Sifat mekanis : tergantung matriks (perlit)
 max = 30 - 40 kg/mm2
 = 2 - 5%
 Aplikasi : komponen otomotiv
alat hydraulis, permesinan dan lain-lain

University of
Sifat Mekanik Berbagai Besi Tuang
Indonesia
UTS (Kg/mm2) Elongasi (%)
Grey Cast Iron(FC) 10 – 35 <1
Mallable Cast Iron 40 – 47 15 – 20
Nodular Cast Iron 45 – 55 3 – 20

(FCD)
Austempered > 100 4–7
Ductile Iron (ADI)
Vermicular Cast 30 - 40 2-5
Iron
Properties and Applications of Cast
University of
Indonesia
Irons

Grey Cast Iron Defects
University of
Indonesia
 Hydrogen Pinholes
 Nitrogen Blowholes
 Carbon Monoxide Blowholes
 Shrinkage
 Inklusi Slag
 Inklusi Pasir

Hydrogen Pinholes
University of
Indonesia
Contoh porositas hidrogen yang ditemukan Close-up dari hydrogen pinhole

pada saat permesinan. menunjukkan inner graphite lining.
•Kandungan Al dan Ti yang tinggi menyebabkan reaksi dengan

kelembaban dari pasir cetak, peralatan basah atau refraktori basah
• Pinhole dicegah atau dikurangi dengan membatasi kandungan
Al < 200 ppm dan meminimalkan Ti

Nitrogen Blowholes
University of
Indonesia
Contoh cacat porositas nitrogen yang Close-up dari cacat menunjukkan flake
ditemukan pada saat permesinan. depleted rim.
• Berasal dari resin

bonded core atau material cetakan.
• Membatasi kandungan nitrogen < 80 ppm (coran sedang-besar)
< 120 ppm pada bagian tipis

Carbon Monoxide Blowholes
University of
Indonesia
Contoh slag blowhole di

dalam besi tuang kelabu
Terjadi reaksi metal/slag sebagai berikut;

MeO + C = Me + CO
Karenanya Ladle harus benar benar
kosong/ bersih sebelum dituang yang baru
(agar bebas slag)
Close-up dari cacat

menunjukkan slag cluster.

Shrinkage
University of
Indonesia
Overview of the position of the shrinkage.

The defect was revealed after machining and
was located in the centre of the casting
section with T-shape
Close-up of the shrinkage

showing dendrites and metallic
surface.

University of
Inklusi Slag
Indonesia
Example of grey iron slag inclusion cluster. Close-up of slag cluster showing various
phases.
• Inklusi slag ditemukan di permukaan atau didalam benda cor

• Penyebab: pemisahan slag – logam cair yang tidak baik
• Adanya pembentukan slag di dalam ladle penuangan atau
ladle transfer.
Inklusi Pasir
University of
Indonesia
Example of grey iron slag inclusion cluster. Close-up of slag cluster showing various
phases.
Penyebab:
• pasir yang rontok di sekitar downsprue
• erosi pasir jika logam sedang dituangkan. Sudut-sudut tajam juga
penyebab umum dari erosi pasir.
•Hindari turbulensi berlebih ketika penuangan
Nodular Cast Iron Defects
University of
Indonesia
Jenis Cacat yang

umum pada DCI
Cacat terkait bentuk & Cacat Terkait Inklusi di
Shrinkage ukuran nodule matriks
Penggunaan Contohnya:
Inokulan dan compacted graphite
Contohnya:
Noduliser yang structures, exploded flake graphite
tidak tepat ditambah and chunky surfaces, slag
tekanan saat graphite, graphite inclusions,
mengeluarkan floatation, spiky carbides dan
komponen yang graphite and nodule
terlalu cepat alignment.
gas.
University of
Penyusutan (Shrinkage)…
Indonesia
Sekitar 50% cacat

shrinkage terkait dengan
Casting Design.
50% yang lain bisa

dikarenakan faktor-faktor
metalurgis seperti carbon
equivalent, temperature,
Typical sub-surface shrinkage defect inoculation atau high
with dendrite arms partly covered
magnesium residuals.
with graphite sticking out.

Cacat-cacat terkait bentuk dan
University of
Indonesia
ukuran nodule
Compacted Exploded
Graphite Graphite
Chunky
Graphite Graphite
Flotation
Nodule
Spiky
Alignment
Graphite

Compacted graphite (CG) dalam
University of
Indonesia
Matriks…
Penyebab:
• Proses nodularisasi yang
rusak sebagian.
• Penggunaan nodulariser
yang salah
• waktu tahan yang lama di
dalam ladle
• Temperatur tuang yang Sample with compacted graphite
present in the matrix due to
berlebih
partly failed nodularisation
process.

University of
Jumlah nodul rendah (Low nodule count)
Indonesia
Jumlah nodul yang rendah

cenderung sebagai fungsi
dari inokulan.
Menghindari waktu tahan

yang lama di dalam dapur
akan menghasilkan jumlah
low nodule count due to long pouring
nodul yang konsisten
time

University of
Exploded graphite…
Indonesia
Kehadiran Logam tanah jarang

memberikan kontribusi dalam
pengaruh magnesium, dalam jumlah
yang berlebih akan mengakibatkan
terbentuknya exploded graphite.
Sample with exploded graphite

present due to excess
concentration of rare earth
metals.

University of
Chunky graphite…
Indonesia
Penyebab chunky graphite

umumnya serupa dengan
exploded graphite, chunky
graphite juga terdapat
pada daerah yang tipis
Sample with chunky graphite present
due to excess concentration of rare
earth metals.

University of
Graphite floatation
Indonesia
 Nodule, dengan berat jenis yang

lebih rendah dari matriks, cenderung
untuk ke permukaan dan pada
akhirnya akan berakibat pada
penurunan sifat mekanis.
 Menurunkan karbon eqivalen akan

membantu mengendalikan hal ini
 Juga dengan menurunkan
temperatur pouring atau dengan
meningkatkan kecepatan Sample with graphite floatation
pendinginan dengan menggunakan present due to high carbon
chill.
equivalent.

University of
Nodule alignment
Indonesia
 Hal ini disebabkan oleh

pertumbuhan dendrit yang
besar selama proses
pembekuan dengan nodule
yang mengendap diantara
lengan – lengan dendrit.
Dengan demikian munculah
nodule – nodule yang berjajar
(align)
Sample with nodule alignment  Penyebab umumnya

caused by large dendrites disebabkan oleh karbon
growing during the eqivalen yang rendah
solidification with the nodules sehingga tidak cukup grafit
being precipitated between the yang mengendap selama
dendrite arms. pembekuan, atau temperatur
pouring yang terlalu tinggi.
University of
Spiky graphite
Indonesia
 The use of a rare earth-free

nodulariser where traces of the
deleterious elements are present
results in spiky graphite.
 The effect of spiky graphite is a
dramatic reduction in the
mechanical properties of the iron,
the spikes provide points of
weakness in the structure.
Sample with spiky graphite

present in the matrix due to too
elevated level of Pb.

Alloy Steel Casting
Prof. Dr.-Ing. Bambang Suharno
Kuliah Pembentukan Logam
Metallurgy and Materials Engineering Department

University of Indonesia
Semester Ganjil 2017-2018
Alloy Steel Casting Product
University of
Indonesia
Wear Resistances Part

Valves
Impellers Flanges Precision Casting

University of
Cetakan Untuk Alloy Steel Casting
Indonesia
 Lost Wax (Investment Casting)

 Sand Casting
 CO2 Sand Casting

University of
Cetakan dengan cara CO2
Indonesia
Bahan pengikat : Natrium silikat /air kaca(Na2O.SiO2.xH2O)
Proses :
.
 Pasir silikat dengan Natrium Silikat dicampur 
cetakan dibuat dari campuran ini dengan tangan
atau mesin. Tidak diperlukan tekanan/panas
 Cetakan, dengan Natrium Silikat sebagai bahan
pengikat mempunyai mampu ambruk (collapability)
yang buruk, karena pembongkaran menjadi sukar

University of
Pembuatan Dies (Cetakan Lilin)
Indonesia

University of
Cetakan untuk Lilin/ Pola
Indonesia
51
University of
Hasil Pola Wax Setelah Assembling
Indonesia

University of
Perakitan Lilin
Indonesia
53
Bubur Slurry
University of
Indonesia

University of
Pencelupan Keramik
Indonesia
55
University of
Poses Pelapisan Keramik
Indonesia
56
Pengeringan Slurry
University of
Indonesia

Autoclove (untuk dewaxing)
University of
Indonesia

Pengeringan ProsesPelapisan Keramik
University of
Indonesia
59
University of
Cetakan Keramik
Indonesia
60
Mould Sintering Oven &
University of
Indonesia
61
University of
Proses Peleburan
Indonesia
62
University of
Proses Blasting
Indonesia
63
University of
Proses Polishing
Indonesia
64
University of
Produk Investment Casting
Indonesia
65
Stainless Steel (Corrosion Resistant)
University of
Indonesia
Casting
 Casting Product
 Impeller, Flange,
Valve

University of
Penggunaan Stainless Steel
Indonesia

University of
Indonesia

Wear Resistant Steel Casting
University of
Indonesia
JENIS MATERIAL
 MANGANESE STEEL
 HIGH-CHROMIUM WHITE IRON
 Ni-HARD

Klasifikasi Baja Mangan
University of
Indonesia Komposisi standar Baja Mangan Austenitik
1.10%C, 13.0%Mn, 0.55%Si, 1.70% Cr, 0.04%S, 0.04%P

JIS ScMn H 11
University of
Baja Mangan Austenit
Indonesia Tahan gesek dan benturan
Dredge bucket
Hammer plate
Wear plate
Jaw crusher
Industri pemakai: Industri semen

Industri Pertambangan
Industri alat berat
Industri militer

University of
Ni-Hard
Indonesia Ni-Hard merupakan nama generik untuk keluarga besi
tuang putih yang dipadukan dengan nikel dan chromium
yang memberikan kekerasan (hardness) yang tinggi dan
ketahanan yang luar biasa terhadap abrasi.

Penggunaan Ni Hard
University of
Indonesia
media grinding
coal crusher
Ni-Hard 4 untuk slurry pump

casing dan runner/ impeller
Slurry pump impellers dari Ni-Hard 1
Beberapa coran Ni-Hard 1, digunakan

pada pemrosesan agregat, slag and
glass crushing mill, mesin pipa
beton, dan pertanian Pompa slurry dari Ni-Hard 2

University of
Shot Blast Blade (Fe-3C-27Cr )
Indonesia
 Shot Blast Machine

Part in Automotive
Industry
 Fe-3C-27Cr (Heat
Treated)
 High Chromium
White Iron
 Wear Resistant
Casting Materials

Grinding Ball
University of (White Cast Iron
Indonesia
Fe-3C-27Cr )
Hasil Shot
Hasil Shake Out Blasting
University of
Heat Resistant Steel Casting
Indonesia
 Material yang cenderung stabil pada

temparatur tinggi (diatas 650 oC) dalam
waktu lama
 Stabil secara dimensi, kekuatan mekanik dan
sifat kimia
 Ditandai dengan persentasi kandungan Nikel
dan Chrom yang tinggi
 Fasa yang diinginkan : full Austenite +
karbida

Aplikasi Heat Resistant Steel
University of
Indonesia
 Metal Treatment Furnace
 Gas Turbines
 Aircraft Engines
 Military Equipment
 Oil Refinery Furnace
 Cement Mill Equipment
 Petrochemicals Furnaces
 Chemical Process Equip.
 Power Plant Equip.
 Steel Mill Equip
 Equip. in manufacturing glass & syntetics rubber
Heat Resistant Steel Casting
University of
Indonesia

Burner Tips
University of
Indonesia
 Material HK 40
 Heat Resistant
Casting Materials
 Burners Part in
Cements Industry

Fixture Tray/ Basket
University of
Indonesia
Tray merupakan keranjang/wadah untuk menempatkan produk
manufaktur yang akan dikenai proses perlakuan panas (heat
treatment)

University of
Produk Casting (Heat Resistant)
Indonesia
SS 310 S, Berat 5 Kg,

Element Duct Burner
81
University of
Superalloys (Paduan Super)
Indonesia
 Merupakan material yang dikembangkan agar

memiliki kemampuan untuk mempertahankan
kekuatan dan keuletan pada temperatur tinggi ( >
650 ºC) untuk waktu yang lama, persyaratan sama
spt material tahan temp tinggi
 Material yg dikembangkan sekaligus untuk dapat
bertahan terhadap lingkungan korosi temperatur
tinggi (oksidasi, karburisasi, nitridasi, sulfidasi)
 Supperalloys berasal dari unsur golongan VIIIB dan
umumnya terdiri dari berbagai kombinasi Fe, Ni, Co
dan Cr, juga dalam jumlah yang lebih kecil W, Mo,
Ta, Nb, Ti dan Al.
82
University of
Indonesia
83
Turbin bucket Parameter operasi turbin gas
untuk 22 MW
University of
Indonesia Temperatur 567 - 1100°C
Tekanan 12 Bar
Speed 5100 rpm
Superalloy
Nickel base alloy
Cobalt base alloy
Fe-Ni base alloy
Turbin diaphragm
84
University of
Produk Casting (Corrosion Resistant)
Indonesia
Uranus S1
Material Tahan Asam
Nitrat, Temp tinggi
85
University of
Produk Casting (Corrosion Resistant)
Indonesia
Tahan Asam Phospat
86
University of
Produk Casting (Super Alloy)
Indonesia
Hastelloy C
15 Kg
87
University of
Indonesia
Hastelloy X (Ni Based) Berat 24 Kg,

Shrout
88
University of
Indonesia
Co Based Alloys ASM X 45, Berat 27 Kg
89
University of
Indonesia
Liner Ruang Bakar Turbin Gas

Kapasitas 600 MW,
HASTELLOY X
90

Ferrous Casting

Încărcat de

Informații document

Titlu original

Drepturi de autor

Formate disponibile

Partajați acest document

Partajați sau inserați document

Opțiuni de partajare

Vi se pare util acest document?

Este necorespunzător acest conținut?

Drepturi de autor:

Formate disponibile

Ferrous Casting

Încărcat de

Drepturi de autor:

Formate disponibile

Ferrous Casting

Prof. Dr.-Ing. Bambang Suharno

Kuliah Pembentukan Logam

Metallurgy and Materials Engineering Department

 Super Alloy Casting

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Figure 12.33 The iron-carbon phase diagram showing the

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

 Kekuatan dan Ductility  Kekuatan dan Ductility

 Lebih Murah dari Baja (Biaya Produksi lebih

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

1. White Cast Iron

Figure 12.32 Schematic drawings of the five types of cast

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

 Komposisi Besi Tuang

Jumlah grafit semakin banyak, sifat mekanis semakin rendah

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Class Symbol UTS Hardness

Class 2 FC 15 15 min 212 max

Class 3 FC 20 20 min 223 max

Class 4 FC 25 25 min 241 max

Class 5 FC 30 30 min 262 max

Class 6 FC 35 35 min 277 max

 Grafit berbentuk kapas / aggregat.

 Kadar Si rendah, cegah timbul grafit

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Isothermal transf = 300 – 400 oC

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

 Bentuk grafit : pita pendek yang tebal

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

UTS (Kg/mm2) Elongasi (%)

Grey Cast Iron(FC) 10 – 35 <1

Mallable Cast Iron 40 – 47 15 – 20

Nodular Cast Iron 45 – 55 3 – 20

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Contoh porositas hidrogen yang ditemukan Close-up dari hydrogen pinhole

•Kandungan Al dan Ti yang tinggi menyebabkan reaksi dengan

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

• Berasal dari resin

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Contoh slag blowhole di

Terjadi reaksi metal/slag sebagai berikut;

Close-up dari cacat

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

Overview of the position of the shrinkage.

Close-up of the shrinkage

Metallurgy and Materials Engineering Department UI

• Inklusi slag ditemukan di permukaan atau didalam benda cor

Jenis Cacat yang

Sekitar 50% cacat

50% yang lain bisa