Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
MULTIDISIPLIN
Type 1 diabetes
◦ β-cell destruction
Type 2 diabetes
◦ Progressive insulin secretory defect
Other specific types of diabetes
◦ Genetic defects in β-cell function, insulin action
◦ Diseases of the exocrine pancreas
◦ Drug- or chemical-induced
Gestational diabetes mellitus (GDM)
Abnormalitas
metabolisme karbohidrat Hiperglikemia
(McCulloh, 2005)
Gejala khas
KLINIS
(Symptoms)
poliuria
(sering poliphagia polidipsia
kencing) (cepat lapar) (sering haus) lemas
berat badan
turun
pruritus
vulvae
gatal-gatal mata kabur impotensia (wanita) kesemutan
Gejala lain
GDP ≥ 126 mg/dl
Gejala
dan atau
klasik
GDS ≥ 200 mg/dl
Komplikasi kardiovaskuler
(> 80%)
(ADA, 2004; McCulloh,2005; Powers, 2005)
A1C ≥6.5%
OR
Fasting plasma glucose (FPG)
≥126 mg/dL (7.0 mmol/L)
OR
2-h plasma glucose ≥200 mg/dL
(11.1 mmol/L) during an OGTT
OR
A random plasma glucose ≥200 mg/dL
(11.1 mmol/L)
ADA. I. Classification and Diagnosis. Diabetes Care 2013;36(suppl 1):S13; Table 2.
Categories of increased risk for diabetes
(prediabetes)*
Aktivitas
bakteri
Produksi minyak
Sumber
masalah
Ludwig 1 Ludwig II
Ludwig III
It typically occurs in individuals younger than
age 40, may be genetically inherited, and is
associated with obesity or endocrinopathies,
such as hypothyroidism or hyperthyroidism,
acromegaly, polycystic ovary disease, insulin-
resistant diabetes, or Cushing's disease
Impaired Undiagnosed
glucose tolerance diabetes Known diabetes
Insulin resistance
Insulin secretion
Postprandial glucose
Fasting glucose
Microvascular complications
Macrovascular complications
Diagnosis
75
50
0
-12 –10 -6 -2 0 2 6 10 14
Years
Sekitar 50 % penderita DM sudah mengalami
komplikasi pada saat diagnosis
Lebovitz H. Diabetes Review 1999;7:139-53, 2. UKPDS, Lancet 2000.
Kapan
Terapi
Dimulai
?
1 3
2
4 5
Education team
1. Insulin
2. Oral Anti Diabetic (OAD/OHO)
a. Sulfonilurea
b. Biguanid
c. Inhibitor -glucosidase
d. Thiazolidine-dione
e. Meglitinide
3. Incretin System
a. GLP-1 Mimetic
b. Amylin Analog
c. DPP-4 Inhibitor
INTERVENSI FARMAKOTERAPI
PASIEN DIABETES MELLITUS
METFORMIN
PANKREAS OTOT SULFONYLUREA
Insulin Metabolisme
Glucagon
Ambilan
SULFONYLUREA Sekresi Glukosa
MEGLITINIDE
Insulin
Gula disimpan sbg glikogen
SAL.CERNA Absorbsi DARAH LIVER
Diet glukosa Glukosa Glikogen
Output glukosa dari Hepar
Penyimpan an THIAZOLI-
Glukosa DINEDIONE
INSULIN
ACARBOSA
EKSOGEN
JAR.ADIPOSA
Metabolisme
STEP 1 STEP2 STEP3
Lifestlye + Metformin+
Lifestyle + Metformin +
Pioglitazone+
Pioglitazone
Sulfonylurea
Nathan DM, Buse JB, Cavidson MB, Ferrannini E, Holman RR, Sherwin R, Zinman B; ADA/EASD. Medical management of hyperglycemia in type 2 diabetes:
a consensum algorithm of the initiation and adjustment of therapy: a consensus statement of the American Diabetes Association and the European
Association for the Study of Diabetes. Diabetes Care 2009. 32 (1); 193-203.
Biphasic Insulin Response to Constant
Glucose stimulus
Stimulation by glucose
Level of insulin secretion
First(acute)
Phase on
release
Second
Phase
Baseline
Time
Diabetes Care 1984;7:491-502
Breakfast Lunch Supper
Gula Darah
Aktivitas Insulin
Insulin Basal
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 Jam
Insulin Konvensional : asal dr purifikasi ekstrak
pankreas Babi & Sapi alergi
Teknik Rekombinan: Human Insulin
Jenis Insulin di Pasaran Indonesia:
◦ Ultra Short Acting Insulin (Lispro)
◦ Short Acting Insulin (Reguler)
◦ Intermediate Acting Insulin (NPH)
◦ Mixed Insulin 30/70
Mrp.analog insulin yg dibuat scr biosintetik
Pertukaran asam amino rantai B nomor 28 (prolin)
dan 29 (lisin) nomor 28 (lisin) dan 29 (prolin)
Akibat pertukaran monomer stabil, absorbsi lbh
cepat (90% dlm 100 menit) onzet lbh cepat
drpd insulin reguler (0,25 jam), konstr.puncak 2 x
lipat lbh dini (30-90 mnt), durasi lbh pendek (3
jam)
Untuk kasus akut ketika sakit atau sebagai bolus
sebelum makan
Mrp.analog insulin kerja pendek
Cairan jernih tidak berwarna
Absorbsi cepat (90% dlm 150 menit) onzet cepat
(0,5-1 jam), konstrasi puncak terjadi cepat (50-
120 mnt), durasi pendek (5 jam)
Untuk kasus akut ketoasidosis, penderita baru,
tind. Bedah, penderita usia balita (kombinasi dg
insulin kerja menengah)
Actrapid (De Novo), Humulin R (Eli Lyli)
Mrp.analog insulin kerja menengah
Cairan berawan atau seperti susu
Absorbsi lbh lama onzet lbh lama (1-2 jam),
konstrasi puncak terjadi lbh lama (4-12 jam),
durasi menengah (8-24 jam)
Untuk penderita yg pola hidup lebih teratur,
penderita DM tipe 1 pada anak, suntikan 2 x sehari
Monotard (De Novo), Humulin N (Eli Lyli)
Insulin camporan 30% reguler dan 70% NPH
Cairan berawan atau seperti susu
Absorbsi lbh lama onzet lbh lama (2 jam),
konstrasi puncak terjadi lbh lama (6-20 jam),
durasi menengah (18-36 jam)
Untuk Untuk penderita yg pola hidup lebih teratur,
penderita DM tipe 1 pada anak, suntikan 2 x sehari
Insulin R (Reguler/Short act.)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 Jam
Dosis Permulaan:
DM tipe 1 0,5 – 0,8 unit/kgBB/hari
DM tipe 2 0,7 – 2,5 unit/kgBB/hari
Pembagian Dosis “Two-Third Rule”
- 2/3 Insulin Intermediate/Long Acting
- 1/3 Insulin Short Acting
- 2/3 dosis harian Pagi sblm sarapan
- 1/3 dosis harian Sore/malam sblm makan malam
Target GDP (mg/dL)
Pertimbangan
<55 60-126 180<
Berat bdn,sakit,resistensi insulin,ketosis,dll
Bad Good Bad
Dosis Insulin Empirik
Estimasi Tot.Insulin Harian Dosis Insulin utk DM tipe 2
- DM tipe 1 Dosis awal 0,1-0,25 U/kg
Dosis awal 0,5-0,8 U/kg Lansia,sakit,kurus 6-10 U
Ketosis,sakit,growth 1,0-1,5 U/kg Pemantauan 2-3 hari
Fase Honeymoon 0,2-0,5 U/kg Rek.jadwal titrasi dosis
- DM tipe 2 -Dg dasar SMBG Puasa
(+) resistensi insulin 0,7-1,5 U/kg ->180 mg% +6 Unit
Estimasi Insulin sblm makan -141-180 mg% +4 Unit
- Tiap 6-15 g Karbohidrat 1 Unit -121-140 mg% +2 Unit
Estimasi Dosis Insulin “Touch-Up” -100-120 mg% +1 Unit
- Selisih 25-60 mg% (50) 1 Unit -<80 mg% -2 Unit
Koda-Kimble, HB of Applied Therapeutic Di Piro, Pharmacotherapy
Insulin Basal
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 Jam
Short Intermediate Short Intermediate
2/3 Dosis Harian 1/3 Dosis Harian
Insulin Mix 30/70 Insulin Mix 30/70
06 12 18 24 06
Jam
Snack Snack Snack
Bedtime
Cocok utk Px DM Pekerja (tdk ada suntik an saat
bekerja di siang hari)
Mengubah Profil Insulin Fisiologis harian tidak spt
kondisi normal
Sempat terjadi hiperglikemia + setelah makan.
Tetap diberikan Snack sebelum tidur malam hari
utk cegah Nocturnal Hipoglikaemia
Breakfast Lunch Supper
Aktivitas Insulin
Insulin Basal
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 Jam
Short/ Short/ Short/ Interme-
Lispro Lispro Lispro diate/Long
06 12 18 24 06
Jam
Snack Snack Snack
Bedtime
Fleksibel mengatur dosis, jam/jumlah makan,
takaran aktivitas fisik
Bisa tiadakan snack siang, tapi snack sblm tidur
harus cegah Nocturnal Hypoglycaemia
Utk remaja & anak < 7 thn Incompliance
Variasi yg fleksibel dr multiple regimen:
Pagi Mix.: Long act. + Short act.
Sore Short act.
Hiperglikemia pada siang hari dapat terkontrol
oleh insulin long acting
Breakfast Lunch Supper
Aktivitas Insulin
Insulin Basal
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 Jam
Long Action Insulin
06 12 18 24 06
Jam
Snack Snack Snack
Bedtime
Jarang mencapai kadar Gula Drh normal pd siang
hari, namun kadar Insulin slm 24 jam terjaga baik
turunkan risiko
Regimen ini sebaiknya diberikan pd:
Px dg GD pd siang hari tdk terlalu tinggi
Px lansia yg memilih injeksi sekali sehari
Penyuntikan di rmh dg bantuan perawat
Hrs pantau status gizi, terutama lansia
Risiko hipoglikemia hrs diperhatikan
Mekanisme kerja
Pankreatik meningkatkan sekresi insulin
Extra pankreatik meningkatkan afinitas
insulin pada reseptor, menurunkan sekresi
glukose hepar.
Reseptor meningkatkan sensitifitas
reseptor insulin.
Chlorpropamide (diabenese)
Ekskresi mll ginjal Renal impair ?
Retensi Air DM dengan Hipertensi ?
Tolazamide (Tolinase)
Sekresi insulin meningkat
Resistensi insulin di hepar & Perifer di
turunkan.
Glibenklamide (Daonil)
Hipoglikemik kuat ESO hipoglikemik
Hati-hati pada Lansia
Menurunkan agregasi trombosit
Dalam batas tertentu dapat diberikan pada
hepatik dan renal impair
Gliclazide (Diamicron)
Smooth hipoglicemic
Anti agregasi trombosit yang kuat DM
dengan anggiopati diabetic
Terbatas untuk renal dan hepatik impair
Gliquidone (Glurenorm)
Smooth hipoglicemic
Semua ekskresi mll empedu aman untuk
gangguan hepar dan ginjal berat.
Glipizide (Minidiab)
Smooth hipoglicemic, Produksi Gula di hati di
turunkan GDP diturunkan.
Meningkatkan jml reseptor insulin di perifer
Meningkatkan aktifitas pasca reseptor insulin
Glibornurid (Glutril)
Produksi Gula di hati di turunkan GDP
diturunkan.
Meningkatkan kerja insulin pd reseptor &
pasca reseptor
Glimepiride (Amaryl)
Sulfonil urea generasi III
Selektif menurunkan Chanel K+ pd pankreas
Smooth hipoglicemic
Aman untuk renal & hepatic impair dan
cardiovaskuler.
Yang terdapat di pasar Ind. : Metformin
Mekanisme kerja :
Tidak meningkatkan sekresi insulin
Meningkatkan ambilan glukose tanpa
insulin di perifer.
Menurunkan absorpsi glukose di usus halus.
Menurunkan gluconeogenesis
Meningkatkan cholesterol HDL
ESO : Anoreksia, nafsu makan turun, BB
turun, cholesterol total turun.
First choice untuk DM tipe II Obese
Enzim ini ada di usus halus memecah di
sakarida menjadi monosakarida kemudian
diabsorbsi
Acarbose (Glucobay) Inhibitor enzim ini
sehingga absorpsi glukosa di usus di
perlambat, tidak ada “Glucose Peak After
Meal” namun AUC glucose tetap/turun
Troglitazone, Ciglitazone, Pioglitazon
Meningkatkan sensitifitas reseptor insulin
Tidak tergantung pankreas
Kadar glukose di turunkan 40 mg/dl
Trigliserid darah turun
Tekanan darah turun
Insulin darah turun
Repaglinide (Novonorm)
Short Action Insulin Secretagouge
No Meal No Drugs
Inkretin (GLP-1 dan GIP) dilepaskan
sepanjang hari
Saluran cerna
Kalori yang masuk Meningkatkan pelepasan inkretin
DPP4 enzymes
rapidly degrade Efek inkretin
incretins
+ - Pankreas
Beta Alpha
Meningkatkan cells cells Menurunkan
Insulin Glucagon
Hemostasis
glukosa darah
Diet Control
Daily activity
Pharmaceutical Care for Diabetic Patient
During Fasting Month-Ramadhan
Sebelum Ramadan Selama Ramadan
Px dg diet+ exercise Tak ada modifikasi
terkontrol (modif.waktu+intensitas OR) &
asupan cairan
Patients on insulin Pastikan asupan cairan adekuat
70/30 premixed insulin 2 x Dosis yang biasa digunakan pagi
sehari,mis, 30 units pagi hari dipindah menjadi saat berbuka
dan 20 units sore dan separuh dosis sore disuntikan
saat makan sahur
Contoh: 70/30 insulin mix, 30 unit in
saat buka & 10 unit saat sahur;
Dianjurkan ganti glargine/detemir +
lispro or aspart
Sebelum Ramadan Selama Ramadan
Px OAD Asupan cairan cukup
Biguanide, metformin 500 Metformin, 1,000 mg saat buka
mg three times a day, or puasa, 500 mg saat makan sahur
sustained release
metformin (glucophage R)
TZDs, pioglitazone or Tak ada Modifikasi
rosiglitazone once daily
Sulfonylureas once a day, Diberikan saat sblm buka puasa;
e.g., glimepiride 4 mg adjust the dose berdasar kontrol
daily, gliclazide MR 60 mg gula darah & risiko hipoglikemia
daily
Sulfonylureas twice a day, Dosis separuhnya utk sblm sahur
e.g., glibenclamide 5 mg dan dosis penuh, mis: glibenclamide
or gliclazide 80 mg, twice 2.5 mg or gliclazide 40 mg in the
a day (morning and morning, glibenclamide 5 mg or
evening) gliclazide 80 mg in evening
1. Adjustment terapi insulin: riset 2 regimen
2. Three dose insulin regimen: 2 kali injeksi
insulin reguler saat berbuka dan makan besar
(biasanya setelah tarawih) dan 1 kali injeksi
sebelum tidur dengan insulin intermediate
3. Two dose insulin regimen: Suntikan insulin
saat buka dengan insulin mix (short+intermediate
acting insulin) setara dengan dosis yang biasa
diberikan pagi hari. Suntikan insulin reguler saat
makan sahur dg dosis 0,1-0,2 unit/kg BB
4. Self Monitoring Blood Glucose :
Sebelum berbuka dan tiga jam setelah berbuka
Sebelum makan sahur untuk mengatur dosis insulin,
mencegah hipoglikemi dan hiperglikemi
Episode hipoglikemia pada pemakai OAD
Terutama pada bulan Ramadhan
Pasien takut minum OAD pada bulan
Ramadhan, atau
Pasien takut PUASA pada bulan Ramadhan,
padahal sangat menginginkan (kewajiban)
Tidak ada bimbingan dari Medis/Paramedis
Sejak tahun 2003 Asuhan Farmasi
penggunaan OAD
Menurunkan episode hipoglikemia pasien
DM pada bulan Puasa Ramadhan
Konseling Pola Makan dan Perubahan Pola
Makan pada bulan Puasa
Bila perlu memodifikasi dosis dan aturan
minum OAD
Pemantauan
Bulan Ramadhan tahun 2005, sebanyak 164
pasien DM rawat jalan (dari total + 500)
Range umur 38 – 72 th
Konseling kepada 17 orang (10,37 %) dila-
kukan modifikasi dosis/aturan minum OAD
Hasil: 125 orang (76,22 %) puasa penuh dan
nikmat tanpa gangguan episode hipoglikemia,
termasuk 17 orang yg modif. (survey tahun
lalu 50 % dan 2 orang MRS karena
hipoglikemia)
RSUD PROF.DR.MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
#5
Keberhasilanpencapaian target terapi
harus dimonitor secara reguler
#6 Mengingat Komplikasi DM kepada
semua organ dalam monitoring
komplikasi
Monitoring:
1.Tiap kali Visite (tiap bulan)
2.Tiap 3 bulanan
3.Tiap tahun
1. Ukur Berat badan, hitung BMI, gula darah,
tekanan darah, lipid darah
dokumentasikan
2. Review self monitoring blood glucose
3. Review atau bila adjustment pengobatan
4. Review perubahan perilaku (olah raga,
#6 diet, penghentian kebiasaan buruk
merokok, alkohol)
5. Monitoring bila ada gangguan kejiwaan
(depresi perubahan mood)
6. Review Program Penurunan Berat Badan
Monitoring tiap 3 bulanan
1. Monitoring A1C, jika stabil terus tanpa
insiden hiperglikemia Monitoring tiap 6
bulanan
Kadar GDP (bila low risk tiap 2 tahun)
Kadar serum kreatinin estimasi GFR dan
derajat penurunan fungsi ginjal
Tes Albumin dalam Urin pada DM tipe 1
yang berumur lebih dari 5 thn, dan semua
DM tipe 2
#6 Rujuk ke spesialis mata komplikasi
Retinopati
Diabetic Food Care
Rujuk ke dokter gigi komplikasi gigi &
mulut
Deteksi penurunan sistem immun bila
perlu vaksinasi influenza
Review kebutuhan preventif komplikasi
yang lain
08122660772