Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pengertian
Febris atau demam, adalah meningkatnya temperatur suhu secara abnormal. Tipe
demam yang mungkin kita jumpai antara lain:
1. Demam septik
2. Demam remitern
3. Demam intermitern
4. Demam kontinyu
5. Demam siklik
Demam adalah keadaan suhu tubuh diatas suhu normal, yaitu suhu tubuh diatas 38ᵒc
ETIOLOGI
Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi)
atau oleh adanya ketidakseimbangan antara produksi panas dan
pengeluarannya. Selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan
toksemia, keganasan, atau reaksi terhadap pemakaian, juga pada
gangguan pusat regulasi suhu sentral.
MANEFESTASI KLINIS
1. Anak rewel
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernafasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
PATOFISIOLOGI Monocytes macrophages Pyrogenic
Infeksi agent toxius
mediator of inflamasi endothel cell other cell cytokines IL, II,
types TNF, IL-6, IFNs
Elevated
Anterior
thermoregulatory Peningkatan PGE 2
hypothalamus
set point
Metabolisme basal
Heat conservation Fever hipertermi
meningkat
heat production
Ketidakefektivan Ketidakseimbangan
O2 ke otak menurun
termoregulasi nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Kejang demam TIK meningkat
2. obat-obatan
Pemberian obat antipiretik, asetaminofen, turunan asam proponat, asam mefenamat,
pemberian dosis obat sesuai intruksi dokter.
MASALAH YANG LAZIM MUNCUL
1. Hipertermia b.d proses penyakit
2. Ketidakefektifan termoregulasi b.d proses penyakit, fluktuasi suhu lingkungan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d intake yang kurang
dan diaporesis
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
5. Resiko cedera b.d infeksi mikroorganisme
6. Resiko keterlambatan perkembangan b.d kejang demam
Discharge Planning
Hematologi :
Hematokrit 41,3 35 – 45
MCV 22 80 – 100
Pge2
ELEVATED THERMOREGULATORY
SET POINTS
HIPERTERMI
Data Etiologi Masalah
Do : sb : 39,2
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Hipertermia Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
keperawatan selama 2 jam vital keadaan umum pasien
diharapkan suhu badan 2. Agar keluarga
dalam batas normal . 2. Berikan penjelasan mengetahui peningkatan
kepada keluarga klien suhu tubuh yang terjadi
Kriteria Hasil : terhadap peningkatan
suhu tubuh yang terjadi
Suhu tubuh dalam batas 3. Nyaman dan membantu
normal 3. Anjurkan klien penguapan suhu tubuh
menggunakan pakaian
yang tipis yang dapat
menyerap keringat 4. Untuk membantu
menurunkan suhu tubuh
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
Diagnosa Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Resiko Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan 1. Catat pengeluaran 1. untuk memantau
nutrisi kurang dari keperawatan selama 2 jam intake dan ouput intake tetap normal
kebutuhan tubuh diharapkan muntah klien
berkurang 2. Untuk mengetahui
2. Pantau membrane tanda-tanda dehidrasi
mukosa
Kriteria Hasil : 3. Untuk mengetahui
tanda-tanda dehidrasi
Tidak ada tanda-tanda 3. Observasi turgor kulit
dehidrasi 4. Untuk mengatasi
dehidrasi
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
• IMPLEMENTASI
Diagnosa keperawatan Tgl/jam Implementesi Evaluasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Di ruangan rawat inap
Diagnosa keperawatan Tgl/jam Implementesi Evaluasi
O:
- Mukosa bibir kering
- CRT 3 detik
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Di ruangan rawat inap