Sunteți pe pagina 1din 37

Pelapukan Batuan

Earth’s external processes


• Weathering – the physical breakdown
(disintegration) and chemical alteration
(decomposition) or rock at or near Earth’s
surface
• Mass wasting – the transfer of rock and soil
downslope under the influence of gravity
• Erosion – the physical removal of material by
mobile agents such as water, wind, ice, or
gravity
Weathering
• Two types of weathering
• Mechanical weathering – breaking of
rocks into smaller pieces
• Chemical Weathering - breaking down
rock components and internal structures
of minerals through chemical processes
– Most important agent involved in chemical
weathering is water (responsible for transport
of ions and molecules involved in chemical
processes)
Weathering
• Four types of mechanical weathering
– Frost wedging – alternate freezing and
thawing of water in fractures and cracks
promotes the disintegration of rocks
– Unloading – exfoliation of igneous and
metamorphic rocks at the Earth’s surface due
to a reduction in confining pressure
– Thermal expansion – alternate expansion and
contraction due to heating and cooling
– Biological activity – disintegration resulting
from plants and animals
Unloading
Biological Activity: Root
Wedging
• Pelapukan batuan adalah dekomposisi batuan
akibat kontak langsung dengan atmosfer.
• Pelapukan diklasifikasikan menjadi dua jenis:
- pelapukan mekanik atau fisik
- kimia
• Pelapukan mekanik atau fisik melibatkan
pemecahan/kerusakan batuan melalui kontak
langsung dengan kondisi atmosfer seperti panas,
air, es dan tekanan.
• Pelapukan kimia adalah proses penghancuran
batuan, yang melibatkan pengaruh langsung dari
bahan kimia dalam atmosfer atau yang dihasilkan
oleh makluk hidup.
• Pelapukan yang disebabkan oleh makluk hidup
ini juga dikenal dengan pelapukan biologi.
Pelapukan Kimiawi (Chemical weathering)

• Pelapukan kimia melibatkan perubahan


komposisi batuan, yang sering menghasilkan
kerusakan bentuk.
• Terjadi melalui gabungan air dan berbagai kimia
menghasilkan asam yang secara langsung
merusak bahan.
• Pelapukan kimia dapat mengakibatkan
pembentukan bahan kimia batuan melalui
perubahan mineral dalam batuan atau
menambah beberapa mineral baru.
Solubility rules for ionic compounds in
water:
• Soluble Compounds
1) All compounds of the alkali metals (Group IA) are soluble.
2) All salts containing NH4 , NO3- , ClO -4 , ClO 3- , and C 2 H 3O -2
are soluble.
3) All salts containing Cl- , Br - , or I - are soluble except when
combined with Ag  , Pb 2 , and Hg 22 .
4) All sulfates are soluble except those of Pb 2 , Ca 2 , Sr 2 ,
Hg 22 , and Ba 2 .
• Insoluble compounds
5) All metal hydroxides and oxides are insoluble except those
of Group IA and of Ca 2 , Sr 2 , and Ba 2 . When metal
oxides do dissolve, they react with water to form
hydroxides . The oxide ion, O 2- , does not exist in water.
6) All salts that contain PO 34- , CO32- , SO 32- , and S2- are insoluble,
except those of Group IA and NH 4 .

• A knowledge of these rules will allow you to


predict a large number of precipitation
reactions
1 Pelarutan (Dissolution)
• Air hujan bersifat asam karena karbon dioksida atmosfer
larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat.
• Dalam lingkungan tidak tercemar, pH air hujan sekitar
5,6.
• Hujan asam terjadi jika gas seperti sulfur dioksida dan
nitrogen oksida ada dalam atmosfer.
• Oksida ini dalam air hujan menghasilkan asam kuat dan
menurunkan pH sampai 4,5 atau 3,0.
• Sulfur dioksida berasal dari erupsi gunung berapi atau
dari bahan bakar foil, dapat menjadi asam sulfat dalam
air hujan, yang menyebabkan pelapukan larutan pada
batuan yang terkena air hujan.
• Karbonasi pada permukaan batuan batu retak
menyerupai sumuran menghasilkan pavement
batuan kapur diskret yang paling efektif
memperlebar serta memperdalam retakan.
CO2 + H2O  H2CO3
carbon dioxide + water  carbonic acid
H2CO3 + CaCO3  Ca(HCO3)2
carbonic acid + calcium carbonate  calcium
bicarbonate
2 Hidrasi
• Hidrasi mineral merupakan bentuk pelapukan
kimia yang melibatkan pengikatan ion H+ and
OH- pada atom atau molekul mineral.
• Untuk contoh besi oksida berubah menjadi besi
hidroksida
• Hidrasi anhidrit kalsium sulfat membentuk
gipsum.
CaSO4 + 2H2O → CaSO4·2H2O
anhydrite + water → gypsum
3 Hidrolisis
• Hidrolisis adalah proses pelapukan kimia yang
mempengaruhi mineral silikat.
Mg2SiO4 + 4H+ + 4OH- ⇌ 2Mg2+ + 4OH- + H4SiO4
Olivine (forsterite) + 4 molekul air terionisasi ⇌ ion dalam
larutan + asam silikat dalam larutan
• Mg2SiO4 + 4CO2 + 4H2O ⇌ 2Mg2+ + 4HCO3- +
H4SiO4
Olivine (forsterite) + carbon dioxide + water ⇌
Magnesium and bicarbonate ions in solution + silicic acid
in solution
• 2KAlSi3O8 + 2H2CO3 + 9H2O ⇌ Al2Si2O5(OH)4 +
4H4SiO4 + 2K+ + 2HCO3-
Orthoclase (aluminosilicate feldspar) + asam karbonat +
air ⇌ Kaolinite (mineral lempung) + asam silikat dalam
larutan + kalium dan ion bikarbonat dalam larutan
4 Oksidasi
• Dalam lingkungan pelapukan oksidasi kimia berbagai
logam sering terjadi.
• Paling banyak teramati adalah oksidasi besi (II) dan
kombinasi dengan oksigen dan air membentuk besi(III)
hidroksida dan oksida seperti goethite, limonite, dan
hematite.
• Hal ini memberikan batuan yang dipengaruhi berwarna
merah kecoklatan pada permukaan yang secara mudah
menghancurkan dan melemahkan batuan.
• Proses ini lebih suka dikenal sebagai perkaratan
(rusting).
• Banyak konsentrat logam lainnya dan mineral
teroksidasi dan terhidrat menghasilkan deposit
berwarna, seperti chalcopyrites atau CuFeS2 teroksidasi
menjadi copper hydroxide dan iron oxides.
5 Pertumbuhan kristal garam (haloclasty)
• Kristalisasi garam atau Haloclasty menyebabkan
disintegrasi batuan jika larutan salin masuk ke dalam
retakan dan joints dalam batuan dan menguap,
meningggalkan kristal garam.
• Kristal garam ini mengembang jika kena panas, dan
menekan pada batuan pembatas.
• Kristalisasi garam dapat juga terjadi ketika larutan
mendekomposisi batuan (sebagai contoh, batuan
kapur dan kapur) membentuk larutan garam natrium
sulfat atau natrium karbonat, yang air (moisture)
menguap membentuk kristal garam.
• Garam yang paling efektif dalam
mendisinetrasikan batuan adalah
magnesium sulfat dan kalsium klorida.
• Garam ini mengembang sampai 3 kali
atau lebih.
6 Biologi
• Sejumlah tumbuhan dan hewan dapat menciptakan
pelapukan kimia melalui pelepasan senyawa asam,
yaitu moss pada akar diklasifikasikan sebagai
pelapukan.
• Bentuk paling umum pelapukan biologi adalah
pelepasan senyawa kelat, yaitu asam, oleh tumbuhan
sehingga merusak senyawa yang mengandung
aluminium dan besi dalam batuan yang ada di
bawahnya.
• Peluruhan dari tumbuhan mati dalam tanah dapat
membentuk asam organik yang, jika larut dalam air,
menyebabkan pelapukan kimia.
• Pelepasan senyawa kelat dapat secara mudah
mempengaruhi batuan dan tanah yang ada di
sekitarnya, dan dapat menyebabkan leaching
tanah yang hebat yang melepaskan mineral
seperti besi dan aluminium (podsolisation).
• Makluk hidup dapat memberi kontribusi pada
pelapukan mekanik
• Tumbuhan lumput (Lichens) dan gambut
(mosses) tumbuh pada permukaan batuan dan
menciptakan mikrolingkungan yang lebih humat.
• Penempelan organisme pada permukaan
batuan meningkatkan kerusakan fisik dan kimia
dan juga kerusakan kimia mikrolapisan
permukaan batuan.
• Dalam skala besar
pertumbuhan biji dalam
celah akar tumbuhan
memberikan tekanan fisik
dan juga menyediakan
celah untuk masuknya air
dan bahan kimia lain.
• Binatang pembuat liang
dan insekta mengganggu
lapisan tanah yang ada di
dekatnya pada
permukaan batuan yang
rusak dan meningkatkan
infiltrasi asam dan air
serta menyebabkan
proses oksidasi.
Faktor mempengaruhi laju pelapukan:
• JENIS MINERAL
• JOINTING
• UKURAN
• RELIEF
• CLIMATE
• PERTUMBUHAN LUMUT/JAMUR
• AKTVITAS MANUSIA

Reagen Utama Penyebab Pelapukan:


• ATMOSFER (CO2 DAN SO2)
• AIR
• TEMPERATUR
Soil
• Soil is a combination of mineral and organic
matter, water, and air
• That portion of the regolith (rock and mineral
fragments produced by weathering) that
supports the growth of plants
Typical components in a
soil
that yields good plant
growth
Soil
• Factors controlling soil formation
• Parent material
– Residual soil – parent material is the underlying
bedrock
– Transported soil – forms in place on parent
material that has been carried from elsewhere
and deposited
Soil
• Factors controlling soil formation
• Time
– Important in all geologic processes
– Amount of time for soil formation varies for
different soils depending on geologic and climatic
conditions
• Climate
– Most influential control of soil formation
– Key factors are temperature and precipitation
Soil
• Factors controlling soil formation
• Plants and animals
– Organisms influence the soil’s physical and
chemical properties
– Also furnish organic matter to the soil
• Slope
– Steep slopes often have poorly developed soils
– Optimum terrain is a flat-to-undulating upland
surface
Variations in soil
development
due to topography
Soil
• The soil profile
• Soil forming processes operate from the
surface downward
• Vertical differences are called horizons –
zones or layers of soil
Soil
• The soil profile
• O horizon – organic matter
• A horizon – organic and mineral matter
– High biological activity
– Together the O and A horizons make up the
topsoil
• E horizon – little organic matter
– Zone of eluviation and leaching
Soil
• The soil profile
• B horizon – zone of accumulation
• C horizon – partially altered parent material
• The O, A, E, and B horizons together are
called the solum, or “true soil”
An idealized soil profile
A soil profile showing
different horizons
Soil
• Soil erosion
• Recycling of Earth materials
• Natural rates of soil erosion depend on
– Soil characteristics
– Climate
– Slope
– Type of vegetation
Soil
• Soil erosion
• In many regions the rate of soil erosion is
significantly greater than the rate of soil
formation
• Sedimentation and chemical pollution
– Related to excessive soil erosion
– Occasionally soil particles are contaminated
with pesticides, herbicides, and fertilizers

S-ar putea să vă placă și