Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
3. Terapi oksigen dimulai untuk penyuplaian kebutuhan jaringan yang berlebihan karena
kondisi hipermetabolik. Berikan oksigen dengan menggunakan non-rebreathing
mask(100%)atau intubasi jikaperlu untuk memperbaiki kegagalan system kardiopulmonal
4. Lakukan penggantian cairan untuk memperbaiki sirkulasi dan mempermudah
pendinginan.
a. Larutan Rehidrasi Oral seperti “Gatorade” dapat digunakan pada heat
exhaustion jika klien sadar penuh dan TTV stabil
b. Larutan terapi cairan RL/ Normal Saline hingga elektrolit seimbang
c. Pada heat stroke, sebaiknya lakukan pemberian cairan melalui vena pusat
d. Jumlah penggantian cairan didasarkan pada respon klien dan hasil lab.
5. Lakukan RJP jika terjadi penghentian sistem kardiopulmonar
6. Farmakologi
a. Diuretik untuk meningkatkan diuresis
b. Antikonvulsi untuk mengendalikan kejang
c. Kalium untuk mengoreksi hipokalemia dan natrium bikarbonat untuk mengoreksi
asidosis metabolik sesuai hasil pemeriksaan lab
d. Antipiretik tidak bermanfaat dalam pengobatan heat stroke karna obat
antipiretik dapat menimbulkan komplikasi koagulapati dan kerusakan hati
e. Diazepam (Valium) untuk mengendalikan menggigil yang hebat
f. Klien dengan deplesi factor pembekuan dapat diobati dengan trombosit atau
plasma beku yang segar
A. Pengkajian
1. Kulit klien tampak kering kemerahan
2. Kesadaran verbal sampai unresponsible
3. Pengkajian primer
a. Airway : biasanya tidak ada masalah
b. Breathing (LLF) : Napas takipnea
c. Circulation : takikardi,hiperpireksia,kulit kering,hipotensi
d. Disability : Status mental berkisar kebingungan-koma
e. Exposure : Tanggalkan pakaian klien
4. Pengkajian sekunder
a. Riwayat penyakit sebelumnya
b. Keluhan,riwayat alergi,pengobatan sebelumnya,proses terjadinya trauma
c. Pengkajian nyeri (PQRST)
d. Pemeriksaan fisik
1. Hiperpireksi b.d kegagalan mekanisme pengaturan panas tubuh
Ds : pasien mengatakan panas dan tidak berkeringat
Do : suhu tubuh meningkat, tidak berkeringat, kulit kering
Tujuan : Suhu tubuh normal
KH : Suhu tubuh menurun,kulit lembab,sadar penuh
Intervensi
1. Pendinginan tubuh dengan menggunakan selimut hipotermia dan tanggalkan
pakaian klien
2. Pantau dan catat suhu tubuh secara kontinu selama proses pendinginan
3. Rendam kain/handuk dalam air es dan letakkan diatas badan klien, gunakan kipas
angin untuk mempercepat laju evaporasi
4. Jika suhu tidak dapat turun lakukan pendinginan inti :lavage saline pada
lambung,dialysis peritoneal dengan air dingin. Hentikan pendinginan aktif bila suhu
telah mencapai 390C
5. Berikan diazepam jika menggigil hebat
6. Lakukan pemasangan CVP
Evaluasi : suhu tubuh dalam batas normal
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan (cerebral,kardiopulmonal,ginjal) b.d gangguan
metabolism
Ds : pasien mengatakan mual,
Do kejang, tidak sadar , takikardi, apnea, pupil dalam dilatasi
Tujuan : Perfusi jaringan adekuat
KH : kulit lembab,TTV normal
Intervensi
1. Berikan oksigen dengan menggunakan rebreathing mask 100% atau intubasi sesuai
indikasi
2. Pemberian cairan IV dengan RL atau normal saline
3. Berikan kalium untuk koreksi hipokalemia dan natrium bikarbonat untuk koreksi asidosis
metabolic
4. Pantau EKG
5. Ukur balance cairan setiap 1 jam
6. Pantau adanya kejang
7. Berikan diuretik untuk meningkatkan diuresis
Evaluasi : perfusi jaringan adekuat
3. Risiko trauma b.d penurunan tingkat kesadaran dan kejang
Ds : keluarga mengatakan klien tidak sadar dan kejang
Do : penurunan kesadaran, pupil dalam, kejang
Tujuan : meminimalkan trauma
Intervensi
1. Pasang bed rell
3. Awasi kejang