Sunteți pe pagina 1din 33

CLASSIFICATION OF

GINGIVAL DISEASES
Drg. Fauzia Nilam Orienty, MDSc
Classification of
Gingival Diseases

Dental Plaque-induced Non Plaque-induced


Gingival Diseases Gingival Diseases
Klasifikasi AAP Penyakit Periodontal (tahun 1999) :

A. Dental Plaque-Induced Gingival Diseases


1. Gingivitis associated with dental plaque only
a. without other local contributing factors
b. with local contributing factor
2. Gingival diseases modified by systemic factors
a. associated with the endocrine systems
(1) puberty-associated gingivitis
(2) menstrual cycle-associated gingivitis
(3) pregnancy-associated
a) gingivitis
b) pyogenic granuloma
(4) diabetes mellitus-associated gingivitis
b. associated with blood dyscrasias
(1) leukemia-associated gingivitis
(2) other
3. Gingival diseases modified by medications
(1) drug-influenced gingival enlargements
(2) drug-influenced gingivitis
(3) oral contraceptive-associated gingivitis
(4) other

4. Gingival diseases modified by malnutrition


a. ascorbic acid-deficiency gingivitis
b.Other
B. Nonplaque-induced gingival lesions
1. Gingival disease of specific bacterial origin
a. Neisseria gonorrhea-associated lesions
b. Treponema pallidum-associated lesions
c. Streptococcal species-associated lesion
d. Other

2. Gingival diseases of viral origin


a. Herpes virus infections
(1)Primary herpetic gingivostomatitis
(2) Recurrent oral herpes
(3) Varicella zoster infection
b. other
3. Gingival disease of fungal origin
a. Candida species infection Generalized gingival candidiasis
b. Linear gingival erythema
c. Histoplasmosis
d. Other
4. Gingival lesion of genetic origin
a. Herditary gingival fibromatosis
b. Other
5. Gingival manifestations of systemic conditions
a. mucocutaneus disorders
(1) lichen planus
(2) pemphigoid
(3) pemphigus vulgaris
(4) erythema multiforme
(5) lupus erythematous
(6) drug induced
(7) Other
b. Allergic reaction
(1) Dental restorative materials
a. Mercury
b. Nickel
c. Acrylic
d. Other
(2) Reaction attributable to
a. toothpaste/dentrifices
b. Mouthrinses/mouthwashes
c. Chewing gum additives
d. Food and additives
(3) Other
6.Traumatic lesions (factitious, iatrogenic, accidental)
a.Chemical injury
b.Physical injury
c.Thermal injury
DENTAL PLAQUE-INDUCED GINGIVAL DISEASE
• Plak merupakan faktor lokal penyebab umum terjadinya peradangan pada
gingiva.
• Stages of Gingivitis :
1. Stage I gingivitis : Initial Lesion (lesi awal)
- Sulit membedakan dengan gingiva normal
- Terjadi dalam waktu 2-4 hari
- Terjadi perubahan vascular  dilatasi dan peningkatan aliran darah
- Sel leukosit dan sel endotel ditemukan dalam jumlah yg banyak
2. Stage II gingivitis : Early Lesion (Lesi Permulaan)
- Terjadi setelah 1 minggu akumulasi plak
- Perubahan warna menjadi lebih signifikan
- Bleeding on probing
- Peningkatan jumlah cairan sulkus gingiva
- Jumlah kolagen yg mengalami kerusakan >> dan PMN >>

3. Stage III gingivitis : Established Lesion (Lesi Mantap)


- Gingivitis kronis
- Terjadi 2-3 minggu setelah akumulasi plak
- Pembuluh darah menjadi membesar dan padat, pembuluh vena terganggu,
aliran darah melambat  anoxemia lokal pada gingiva.
- Didominasi oleh sel plasma (sel limposit B)
- Established lession  tidak mengalami perkembangan dan dapat juga
menjadi lebih aktif dan mengakibatkan kerusakan.

4. Stage IV : Advanced Lesion (Lesi Lanjut)


- Menetapnya lesi pada tulang alveolar  phase of periodontal breakdown
- Gingivitis  Periodontitis hanya terjadi pada individu yang rentan
- Sel plasma dominan pada jaringan ikat, Netrofil dominan pada juctional
ephitelium dan cairan gingiva.
Gingivitis Associated with Dental Plaque Only
- Merupakan hasil interaksi antara mikroorganisme yang terdapat pada dental
plak biofilm dan jaringan dengan sel inflamasi dari host.
- Interaksi anatara plak-host dapat diperparah dengan adanya faktor lokal,
sistemik , medikasi dan malnutrisi.
- Plak  kalkulus pada permukaan gigi dan akar.
- Retensi dari mikroorganisme plak dan keterbatasan pasien dalam plaque
control technique berkontribusi dalam meningkatkan derajat keparahan
gingivitis.
Faktor lokal yang dapat berkontribusi :
 Anatomi dari gigi
 Restorasi
 Fraktur akar, resospsi pada akar servikal
 Kebiasaan buruk
With local contributing factors
Local factors may contribute to gingivitis their ability to retain
and inhibit their removal by patient-initiated palque-control
techniques. Like dental restoration (overhang) and appliances,
treatment removal of local factor and patient-initiated-control
technique.
Gingivitis Associated Modified by Systemic Factor
- Faktor sistemik berkontribusi dalam terjadinya gingivitis. Seperti contoh
perubahan pada hormon endokrin berhubungan dengan masa pubertas,
siklus menstruasi, kehamilan dam diabetes dapat memperburuk keadaan
karena terdapat perubahan respon inflamasi gingiva terhadap plak.
- Perubahan terjadi karena efek dari kondisi sistemik terhadap fungsi
seluler dan imunologi dari host.
- Kehamilan  prevalensi dan keparahan akan meningkat walaupun plak <<
- Kelainan pembuluh darah  leukimia  mengubah fungsi imun dg cara
mengganggu keseimbangan normal supply darah putih pada
periodonsium  GK : Pembesaran gingiva, perdarahan, swollen, kenyal
karena infiltrasi sel darah yang berlebihan
Leukimia

Kehamilan
Diabetes Millitus

Pyogenic
Granuloma
GINGIVITIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN GINGIVITIS BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS GINGIVITIS BERHUBUNGAN DENGAN
MASA PUBERTAS MENSTRUASI KEADAAN HAMIL

Insidens gingivitis pada masa pubertas Hormon ovarian dikatakan dapat meningkatkan Selama kehamilan, hormon seks wanita dapat
mencapai puncaknya dan tetap terjadi inflamasi jaringan gingiva dan meningkatkan mencapai konsentrasi jaringan 10-30kali normal.
walaupun dilakukan kontrol plak, penemuan respon terhadap iritan lokal. mekanisme yang Estrogen bertanggung jawab untuk perubahan
Sutclife menyatakan bahwa peningkatan memungkinkan terjadinya interaksi peningkatan homeostasis epitel, jaringan ikat, pembuluh
keparahan gingivitis tidak berhubungan dengan hormon dengan gingiva adalah peningkatan tumor darah, produksi keratin dan kolagen. Gingivitis
necrosis factor α (TNF-α) selama siklus kehamilan gambaran klinisnya berupa
meningkatnya deposit plak. Jaringan lunak di
menstruasi, peningkatan sintesis prostaglandin E2 marginal gingiva dan papila interdental
dalam rongga mulut pada masa pubertas terjadi
(PGE2), dan faktor angiogenetik, faktor berwarna merah terang sampai merah
inflamasi yang bereaksi lebih hebat terhadap pertumbuhan endotelial akan berperan dalam kebiruan, permukaannya licin dan mengkilap,
jumlah plak yang tidak terlalu besar yang diikuti meningkatkan inflamasi gingiva pada tahap siklus berkurangnya kekenyalan dan mudah
dengan pembengkakan gingiva dan menstruasi. Jaringan gingiva telah dilaporkan berdarah. Perubahan jelas terlihat pada bulan
perdarahan. Setelah melewati masa pubertas akan lebih edematous selama masa menstrusi kedua kehamilan, mencapai puncaknya pada
keparahan inflamasi gingiva cenderung dan mengalami eritematous sebelum onset bulan kedelapan dan berkurang setelah
berkurang (Jeffrey et al., 2011). menstruasi pada beberapa wanita. Pada melahirkan. Selain gingivitis kehamilan, salah
beberapa kasus, terdapat peningkatan eksudat satu bentuk perubahan yang terjadi pada gingiva
gingiva selama periode menstruasi dan kadang saat hamil adalah epulis gravidarum, yang
disertai dengan kegoyangan minor dari gigi. disebut juga granuloma pyogenic
Gingival Diseases Modified by Medication
- Prevalensinya meningkat karena adanya konsumsi obat anti-convulsan
(phenytoin), immunosuppresive (cylosporine) dan calsium chanel blockers
(nifedipinen, verapamil, diltiazem dan sodium valproate)  pembesaran
gingiva.
- Berkembang dan bertambah parahnya peradangan pada gingiva 
pembesaran gingiva yang tidak terkontrol akumulasi plak tidak
terkontrol.
- Konsumsi kontrasepsi oral  peradangan dan pembesaran pada gingiva
Dengan obat antihipertensi, Dengan siklosporin,
nifedipine, yang merupakan penggunaan imunosupresan
untuk mencegah penolakan
antagonis kalsium.
cangkok organ.
Gingival Diseases Modified by Malnutrition
- Gambaran klinis :
o Merah terang
o Swellen
o Bleeding (severe ascorbic acid /Vit C def)
- Defisiensi nutrisi  << efek fungsi imun, << kemampuan host dalam proteksi
diri
NON-PLAQUE INDUCED GINGIVAL LESIONS
Gingival Diseases of Specific Bacterial Origin
- Prevalensinya meningkat terutama pada penyakit menular sexual seperti
gonorrhea (Neisseria gonorrhoeae), syphilis (Treponema palidum)
- Akut : gingivo stomatitis, panas, malaise, rasa sakit, diffuse, merah, swollen,
pendarahan dan terkadang dapat disertai dengan gingiva abses.
Gingival Diseases of Viral Origin
-Disebabkan oleh variasi dari DNA dan RNA virus
- Umumnya disebabkan oleh virus herpes.
- Lesi umumnya disebabkan oleh laten virus terutama yang dapat menurunkan
kerja fungsi imun.
- GK : Painful ulser, pembesaran gingiva eritematous, demam, malaise, servical
limphadenopathy
Gingival Diseases of Fungal Origin
- Terjadi karena terganggunya distribusi dari flora normal karena penggunaan
antibiotik broad-spectrum.
- Infeksi fungal yg umum  kandidiasis  Candida albican
- GK : White patches pada gingiva, lidah dan mukosa oral, dapat dikerok akan
tetapi akan meninggalkan bekas dan pendarahan..
- Pasien HIV  Kandida berupa eritema pada gingiva cekat .
Gingival Diseases of Genetic

• Kasus yang paling sering


ditemukan adalah hereditery
gingival fibromatosis.
• Merupakan kelainan
autosomal yang jarang.
• GK : pembesaran gingiva
menutupi semua gigi,
keterlambatan pertumbuhan
gigi.
Traumatic Lesion
- Dapat terjadi karena actificial seperti trauma saat menyikat gigi  gingiva
ulserasi, resesi atau keduanya. Iatrogenic (trauma pada gingiva yang
disebabkan oleh drg atw health professional), seperti tindakan pencegahab
atau restoratif yang menyebabkan injury pada gingiva.
- Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya rasa terbakar minor pada saat
mengkonsusmsi makanan dan minuman panas.
- Lesi traumatik juga dapat berasal dari : kimia, psikal dan termal injury
FOREIGN-BODY REACTIONS.
Foreign-body reactions lead to localized
inflammatory conditions of the gingiva and are
caused by the introduction of foreign material into
the gingival connective tissues through breaks in
the epithelium. Common examples are the
introduction of amalgam into the gingiva during
the placement of a restoration, the extraction of a
tooth, or an endodontic apicoectomy with retrofill
leaving an amalgam tattoo, with resultant metal
fragments observed during biopsies, abrasives
may also be introduced during polishing
procedures.
Distribusi Gingivitis
 Localized gingivitis : peradangan pada gingiva yang mengenai satu
atau beberapa gigi (<7 gigi)
 Generalied gingivitis : peradangan pada gingiva yang mengenai
seluruh gigi
 Marginal gingivitis : peradangan yang mengenai gingival margine
dan hampir mengenai gingiva cekat.
 Papilary gingivitis : peradangan terjadi pada papila inter dental,
terkadang dapat meluas ke margine gingiva. Peradangan pada papila
ini merupakan tanda awal dari gingivitis.
 Diffuse gingivitis : melibatkan gingiva margin, attached dan
interdental papila
TERIMA KASIH 

S-ar putea să vă placă și