Sunteți pe pagina 1din 7

Askep tiroktosikosis

Definisi
• Hipertiroid merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika fungsi
kelenjar tiroid menjadi tidak normal sehingga menyebabkan produksi
dan pelepasan hormone tiroid yang berkebihan. Keadaan hipertiroid
dapat menyebabkan Thyrotoxicosis.
Pengkajian
A. Pengkajian Primer
1. Airway : Kaji apakah ada sumbatan jalan napas
2. Breating : RR meningkat, Dipsnea, Takipnea
3. Circulation : Takikardi, TD meningkat, Nadi meningkat, perfusi
perifer menurun, fibrilasi atrium
4. Disability : Tentukan GCS, nilai refleks pupil
B. Pengkajian Sekunder
1. Anamnesis : SAMPLE (Symptom, Alergi, Medikasi, Past Illnes, Last
Meal, Event/Environment)
C. Pemeriksaan Fisik
1. B1 (Breathing) : Peningkatan respirasi dapat diakibatkan oleh
peningkatan kebutuhan oksigen sebagai bentuk kompensasi laju
metabolism yang ditandai dengan takipnea, dipsnea
2. B2 (Blood) : Peningkatan metabolism menstimulasi produk katekolamin
yang menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung, denyut nadi, dan
cardiac output. Dapat ditandai dengan, takikardi, palpitasi, tekanan
darah meningkat, perfusi perifer menurun, dan fibrilasi atrium
3. B3 (Brain) : peningkatan metabolism di serebral menyebabkan pasien
menjadi irritable, penurunan konsentrasi, agitsi, takut, delirium, kejang,
apatis, depresi dan menyebabkan koma.
4. B4 (Bladder) : perubahan pola berkemih (polyuria, nocturia)
5. B5 (Bowel) : kehilangan berat badan, diare, mual dna muntah
6. B6 (Bone) : kelelahan, kelemahan otot.
Analisa Data & Diagnosa Keperawatan
No Data Masalah Etiologi
1. DS: Resiko Penurunan Curah Jantung Perubahan Kontraktilitas
• Klien mengatakan cepat lelah
• Sesak nafas ( Dipsnea )
DO :
• Takikardi
• HR tinggi
• TD meningkat
Dx : Resiko Penurunana Curah Jantung f.r Perubahan Kontraktilitas
2. DS: Pola Nafas Tidak Efektif Hambatan upaya napas ( kelemahan
• Klien mengatakan sesak nafas ( otot pernapasan)
Dispneu )
DO :
• Penggunaan otot bantu
meningkat
• Fase Ekspirasi memanjang
• Hiperventilasi

Dx : Pola napas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas (kelemahan otot pernapasan)
Intervensi Keperawatan
Dx SLKI SIKI
1. • Curah Jantung • Perawatan Jantung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
…..x…. diharapkan curah janung klien membaik, 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
dengan KH: 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung
1. Tidak ada takikardi 3. Monitor tekanan darah
2. Tidak ada Dipsnea 4. Monitor intake dan output cairan
3. Lelah berkurang Terapeutik
4. Tekanan darah nomal 1. Posisikan pasien semi fowler atau fowler
5. CRT normal 2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Berikan terapi relaksasi untuk menurunkan stress, jika perlu
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu
Intervensi Keperawatan
Dx SLKI SIKI
2 • Pola Napas • Manajemen Jalan Napas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama ….x…. diharapkan pola nafas klien 1. Monitor pola napas
baik, dengan KH : 2. Monitor bunyi napas tambahan
1. Tidak ada dipsnea 3. Monitor sputum
2. Tidak ada penggunaan otot bantu napas Terapeutik
3. Tidak ada pemanjangan fase ekspirasi 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
4. Frekuensi napas normal 2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik jika perlu

S-ar putea să vă placă și