Sunteți pe pagina 1din 44

SISTEM OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BENDUNG TRANI
KABUPATEN SUKOHARJO
JAWA TENGAH

SISTEM OPERASI & PEMELIHARAAN


BANGUNAN AIR
2018
RONY HIMAWAN T SEBASTIANUSK. NUGROHO
S941808014 S941808015
LATAR BELAKANG

Air merupakan sumber daya yang sampai saat ini belum


dapat digantikan dalam memberikan dukungan dan keh
idupan bagi seluruh makhluk hidup. Sehingga keberada
an dan kualitasnya haruslah dijadikan prioritas utama da
lam pelestarian fungsinya dalam memberikan kehidupan
bagi seluruh makhluk hidup.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi struktur bendung Trani dan jaringan irigasi yang


ada disekitar bendung?

2. Bagaimana cara menjaga sistem operasi bendung Trani dan jaringan


irigasinya dapat berfungsi dengan baik?

Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini, diharapkan mencapai tujuan – tujuan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kondisi struktur bendung Trani dan jaringan irigasi


yang ada disekitar bendung Trani.

2. Memberikan opini mengenai OP bendung Trani dan jaringan iriga sinya


agar dapat berfungsi dengan baik.
Manfaat Penelitian
Berikut merupakan manfaat dari penelitian ini :
1. Manfaat teoritis :
Dapat memberikan tambahan wacana dan refrensi untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dalam bidang teknik sipil khususnya bangunan air.

2. Manfaat praktis :
a. Memberikan tambahan informasi mengenai operasi & pemeliharaan
yang baik, khususnya pada petani sekitar bendung Trani.
b. Memberikan opini pada pemerintah mengenai pemeliharaan bendung,
khususnya bendung Trani.
SUNGAI SAMIN
Tahun 2015 mengalami pencemaran terhadap limbah ciu dan di
beberapa saluran irigasi warga dibeberapa desa di kecamatan p
olokarto (koran Sindo edisi 02-11-2015)
kondisi saluran yang sebagian besar masih berupa tanah meng
alami banyak kehilangan air.
rembesan atau bocoran di saluran – saluran.

Hal ini akan berpengaruh terhadap proses irigasi pada tanaman


padi di daerah penelitan. Untuk pola tanam di area irigasi bend
ung trani yang di peroleh dari data Balai PUSDA dan TARU Ben
gawan Solo yaitu Padi – Padi – Palawija yang dimana pada bula
n oktober ada pengeringan, selain padi dan palawija di area iri
gasi Trani terdapat tanaman tebu yang mempunyai luas 10 Ha.
Bendung Trani dan Jaringan Irigasi Trani dibangun pada
tahun 1943. Bendung Trani terletak di Desa Genengsari,
Kecamatan Polokerto, Kabupaten Sukoharjo, mendapatk
an oncoran air dari Sungai Samin. Daerah irigasi Trani m
empunyai layanan areal sawah irigasi seluas 1.896 ha ya
ng meliputi dua Kecamatan di Kabupaten Karanganyar
dan dua Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Kecamata
n Polokarto dan Kecamatan Mojolaban di Kabupaten Su
koharjo sedangkan Kecamatan Tasikmadu dan Kecamat
an Jaten di Kabupaten Karanganyar.
Tujuan utama pembangunan Bendung adalah untuk me
ningkatkan muka air sungai sehingga dapat dimanfaatk
an untuk mengairi lahan pertanian disekitarnya .Kondisi
bendung yang baik merupakan syarat utama oprasional
bendung dapat berjalan dengan baik pula.
Bendung
Bendung (Weir) adalah Konstruksi Bangunan Air yang melintang sungai yang bertujuan
untuk menaikkan muka air sungai di upstream. Tujuan selebihnya adalah dengan
naiknya muka air sehingga akan dapat digunakan untuk mengairi sawah (irigasi).
Berdasakan sifat dari konstruksinya, Bendung dibedakan atas 2 tipe :
Bendung Sederhana (tidak permanen) dan Bendung Permanen (teknis).

Bendung Tetap Bendung Slide Gate

Bendung Radial Gate Bendung Karet

Bendung Trani merupakan salah satu tipe bendung permanen/Tetap


Jaringan Irigasi
Irigasi adalah sejumlah air yang pada umumnya diambil dari sungai atau bendung yang dialirkan melalui
system jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air didalam tanah. (Suharjono, 1994)

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/1982 Ps. 1, pengertian irigasi, bangunan irigasi, dan petak irigasi
telah dibakukan yaitu sebagai berikut :
1. Irigasi adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan airuntuk menunjang pertanian.
2. Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk
pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.
3. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
4. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.

Dari butir-butir pengertian tentang irigasi dan jaringan irigasi tersebut di atas kemudian dapat disusun
rumusan pengertian irigasi sebagai berikut: Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan
saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi.
Jenis-jenis irigasi

Irigasi gravitasi Irigasi siraman

Irigasi bawah permukaan Irigasi tetesan


Klasifikasi jaringan irigasi
Berdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jaringan irigasi dapat dibedakan ke
dalam tiga tingkatan yakni:

Jaringan irigasi sederhana Jaringan irigasi semi teknis Jaringan irigasi teknis
Bangunan Irigasi
Bangunan irigasi digunakan untuk keperluan dalam menunjang pengambilan dan
pengaturan air irigasi, sehingga air dapat mengalir dengan baik ke areal persawahan.
Bangunan irigasi dibagi menjadi :
• Bangunan utama
terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau dua pengambilan utama pintu
bilas kolam olah dan ( jika diperlukan) kantong lumpur, tanggul banjir pekerjaan sungai
dan bangunan-bangunan pelengkap.
• Bangunan pembawa
(bangunan silang), misalnya: gorong-gorong, talang, sipon, jembatan sipon, flum
(flume), saluran tertutup, terowongan.
• Bangunan bagi dan sadap
Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan. Boks-
boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, subte
sier dan atau kuarter)
• Bangunan pengatur dan pengukur
Bangunan ukur dapat dibedakan menjadi bangunan ukur aliran atas bebas
(free overflow) dan 14 bangunan ukur alirah bawah (underflow).
• Bangunan lindung
bangunan pembuang silang, pelimpah (spillway), bangunan penggelontor sedimen (sed
iment excluder), bangunan penguras (wasteway), saluran pembuang samping, saluran g
endong.
• Bangunan pelengkap
Tanggul-tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi terhadap banjir.
Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Pemeliharaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga agar prasarana yang telah dibangun selalu
dapat berfungsi dengan baik serta mempunyai umur layanan yang lebih lama, guna pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya. Dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan, pemeliharaan tersebut khususnya
Bangunan Utama/Bendung berserta pelengkapnya dan pemeliharaan jaringan irigasi pada umumnya.

Pemeliharaan Bangunan Utama Pemeliharaan Rutin


Pelumasan dan pengecatan
• Bangunan Tubuh Bendung & Pelengkapnya Pemeliharaan Berkala
• Bangunan Pembilas Program pemeliharaan berkala adalah kegiatan
• Pintu Pengambilan (Intake) untuk mempertahankan kondisi dan fungsi
• Kantong Pasir dan Pengurasnya bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang
• Pintu Saluran Primer diubah/diganti
• Alat Ukur.
Pemeliharaan Khusus
Apabila konstruksi penutup endsill dari
beton bertulang rusak atau tergerus, maka
segera dilakukan perbaikan
Struktur Organisasi Operasi Dan Pemeliharaan Bendung Trani
Operasi dan Pemeliharaan Bendung Trani menjadi kewenangan Balai Pengelola Sumber Daya Air B
engawan Solo Propinsi Jawa Tengah (BPSDABS Propinsi Jawa Tengah)
BAGAN ALIR PROSEDUR OPERASI
BAGAN ALIR PROSEDUR PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
BAGAN ALIR USULAN BIAYA PENGOLAHAN IRIGASI

Operasi
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Swakelola
Pemeliharaan Berkala
Diborongkan

Rehabilitasi

Pemberdayaan P3A

Pembinaan & Koordinasi

*) Usulan sesuai kewenangan


DIAGRAM ALIR PENELITIAN BENDUNG TRANI
Kriteria Penilaian Evaluasi
PEMERIKSAAN BENDUNG
Bangunan Pengambilan (Intake)

Bangunan pengambilan adalah sebuah bangunan yang berupa pintu air. Air irigasi
dibelokan dari sungai melalui bangunan tersebut. Pertimbangan yang digunakan dalam
merencanakan adalah debit rencana dan pengelakan sedimen. Bangunan ini dibuat
untuk mengatur banyaknya air yang masuk kedalam saluran sesuai dengan debit yang
dibutuhkan dan untuk menjaga agar air banjir tidak masuk kedalam saluran irigasi.
Bangunan pengambilan (intake) pada Bendung Trani terdiri atas dua pintu pengambilan.

Penilaian untuk bangunan pengambilan


Bendung Trani kondisinya BAIK, pintu
pengambilan dapat dioprasikan dengan baik,
terdapat atap pelindung pintu, terdapat
pengaman pintu dan tembok penahan banjir,
daun pintu tidak bocor. Namun pada pintu
pengambilan terdapat tumpukan sampah,
sehingga perlu dilakukan perawatan rutin untuk
membersihkan sampah disekitar pintu pengambilan.
Penilaian untuk bangunan pengambilan
endung Trani adalah 10%
(penilaian visual pengamat).
Bangunan Pembilas

Bangunan pembilas adalah bangunan yang berfungsi untuk mencegah bahan sedimen kasar kedalam
saluran irigasi. Bangunan pembilas ini terletak tepat disebelah hilir pintu pengambilan. Jika pada kedua sisi
bendung dibuat dua bangunan pengambilan maka bangunan pembilas juga dibuat pada kedua sisinya.
Bangunan pembilas dapat direncanakan sebagai :

• Pembilas pada tubuh bendung


• Pembilas bawah (undersluice)
• Shunt undersluice
• Pembilasan bawah tipe boks
Kriteria Penilaian Evaluasi

Penilaian untuk bangunan pembilas Bendung


Trani kondisinya BAIK, pintu pembilas dapat
dioprasikan dengan baik, daun pintu tidak
bocor, terdapat sedikit endapan lumpur pada
bangunan pembilas, kantong lumpur cukup
baik. Penilaian untuk bangunan pengambilan
Bendung Trani adalah 5% (penilaian visual
pengamat).
Bangunan Pembilas

Bangunan pembilas adalah bangunan yang berfungsi untuk mencegah bahan sedimen kasar kedalam saluran
irigasi. Bangunan pembilas ini terletak tepat disebelah hilir pintu pengambilan. Jika pada kedua sisi bendung
dibuat dua bangunan pengambilan maka bangunan pembilas juga dibuat pada kedua sisinya. Bangunan
pembilas dapat direncanakan sebagai :

• Pembilas pada tubuh bendung


• Pembilas bawah (undersluice)
• Shunt undersluice
• Pembilasan bawah tipe boks
Tubuh Bendung

Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membendung laju aliran
sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat
dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Tubuh bendung
umumnya dibuat melintang pada aliran sungai. Bagian tubuh bendung terdiri atas mercu
bendung, ruang olakan, dan papan skala.

Penilaian untuk bangunan tubuh bendung


pada Bendung Trani kondisinya CUKUP,
kondisi mercu bendung cukup baik
(terdapat retakan-retakan kecil pada tubuh
bendung), kondisi ruang olak baik, papan
duga sudah kurang jelas terbaca, tidak
terdapat pembaca debil aliran pada mercu.
Penilaian untuk bangunan pengambilan
Bendung Trani adalah 7% (penilaian visual
pengamat).
Bangunan Sayap
Tembok sayap udik adalah tembok sayap yang menerus ke udik dari tembok pangkal dengan bentuk dan
ukuran yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai pengarah arus, pelindung tebing dan atau pelindung
tanggul penutup dari arus yang deras.

Tembok sayap hilir adalah tembok sayap yang terletak dibagian kanan dan kiri peredam energi bendung
yang menerus ke hilir dari tembok pangkal bendung dengan bentuk dan ukuran yang berkaitan dengan
ukuran peredam energi. Fungsinya sebagai pembatas, pengarah arus dan longsoran teing sungai di hilir
bangunan dan pencegah aliran samping.

Penilaian untuk bangunan sayap pada Bendung Trani


kondisinya BAIK , kondisi struktur sayap baik, terdapat
sedikit gerusan pada koperan tapi tidak membahayakan
sayap. Penilaian untuk bangunan sayap Bendung Trani
adalah 3% (penilaian visual pengamat).
Bangunan Pelengkap

Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat sebagai sarana pendukung saluran
irigasi. Ada beberapa bangunan pelengkap salah satunya adalah bangunan pelimpah
(spillway).

Penilaian untuk bangunan pelengkap


pada Bendung Trani kondisinya BAIK ,
terdapat jembatan diatas bendung,
terdapat bangunan pelimpah (spillway)
dengan kondisi baik. Penilaian untuk bang
unan sayap Bendung Trani adalah 3%
(penilaian visual pengamat).
REKAP PENILAIAN BANGUNAN BENDUNG
Jadi untuk total penilaian untuk evaluasi banguan bendung pada Bendung Trani
adalah 28%. Kondisi ideal pada bangunan bendung ditetapkan yakni 35%,
sehingga dari penilaian evaluasi kondisi Bendung Trani
dikategorikan “BAIK”
PEMERIKSAAN SALURAN PEMBAWA
Saluran Pembawa
Bangunan pembawa mempunyai fungsi mernbawa / mengalirkan air dari surnbemya menuju petak irigasi.
Bangunan pembawa meliputi saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier dan saluran kwarter. Termasuk
dalam bangunan pembawa adalah talang, gorong-gorong, siphon, tedunan dan got miring. Saluran primer
biasanya dinamakan sesuai dengan daerah irigasi yang dilayaninya. Sedangkan saluran sekunder sering
dinamakan sesuai dengan nama desa yang terletak pada petak sekunder tersebut.
Berikut ini penjelasan berbagai saluran yang ada dalam suatu sistem irigasi :

• Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder dan ke petak-petak tersier
yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir.
• Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak
tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan
sadap terakhir
• Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran sekunder menuju petak-petak
kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan
boks tersier terakhir
• Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks tersier menuju petak-petak sawah
yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks
kuarter terakhir
Penilaian untuk bangunan saluran pembawa pada Bendung Trani kondisinya BAIK ,
tidak terdapat endapan lumpur pada saluran pembawa, profil dari saluran terlihat
baik (tidak ada retakan), terdapat alat ukur debit & ketinggian muka air pada
saluran. Penilaian untuk bangunan saluran pembawa Bendung Trani adalah 35%
(penilaian visual pengamat).
REKAP PENILAIAN SALURAN PEMBAWA

Jadi untuk total penilaian untuk evaluasi banguan saluran pembawa pada
Bendung Trani adalah 35%. Kondisi ideal pada bangunan bendung ditetapkan
yakni 35%, sehingga dari penilaian evaluasi kondisi
Bendung Trani dikategorikan “BAIK”
PEMERIKSAAN
BANGUNAN BAGI,SADAP,BAGI-SADAP
Bangunan Bagi,Sadap,dan Bagi-Sadap

Bangunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer, sekunder dan tersier yang berfungsi
untuk membagi air yang dibawa oleh saluran yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter
bangunan bagi ini masing-masing disebut boks tersier dan boks kuarter.

Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima.
Dalam rangka penghematan bangunan bagi dan sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian bangunan.

Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3 bagian utama, yaitu :

• Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan tinggi pelayanan yang
direncanakan
• Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain menuju saluran cabang. Konstruksinya
dapat berupa saluran terbuka ataupun gorong-gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur
agar debit yang masuk saluran dapat diatur.
• Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk mengukur besarnya debit yang meng
alir.
Bangunan Bagi,Sadap,dan Bagi-Sadap

Bangunan bagi-sadap adalah sebuah bangunan yang berfungsi membagikan air dan
menyabang dari :

• Saluran primer ke saluran primer yang lain dan atau dari saluran primer ke saluran tersier.
• Saluran primer ke saluran sekunder dan atau saluran sekunder ke saluran tersier.
• Saluran sekunder yang satu ke saluran sekunder yang lain dan atau saluran sekunder
ke saluran tersier.

Penilaian untuk bangunan Bagi-Sadap pada Bendung Trani kondisinya CUKUP BAIK, kondisi
pintu Bagi-Sadap baik, kondisi saluran Bagi-Sadap rusak dan banyak tumbuhan liar
(perlu rehabilitasi). Penilaian untuk bangunan Bagi-Sadap Bendung Trani adalah 20%
(penilaian visual pengamat).
REKAP PENILAIAN BANGUNAN BAGI-SADAP
Jadi untuk total penilaian untuk evaluasi banguan Bagi-Sadap pada Bendung
Trani adalah 20%. Kondisi ideal pada bangunan bendung ditetapkan yakni 30%,
sehingga dari penilaian evaluasi kondisi Bendung Trani dikategorikan
“CUKUP BAIK”
KESIMPULAN

Dari hasil evaluasi dan penilaian mengenai Bendung Trani dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:

• Evaluasi dan Penilaian untuk bangunan Bendung pada Jaringan Irigasi Bendung
Trani termasuk dalam kondisi cukup baik, dengan presentase penilaian 28% dari
kondisi ideal 35%.

• Evaluasi dan Penilaian untuk bangunan Saluran Pembawa pada Jaringan Irigasi
Bendung Trani termasuk dalam kondisi baik, dengan presentase penilaian 35%
dari kondisi ideal 35%.

• Evaluasi dan Penilaian untuk bangunan Bagi-Sadap pada Jaringan Irigasi


Bendung Trani termasuk dalam kondisi cukup baik, dengan presentase penilaian
20% dari kondisi ideal 30%.

• Penilaian jaringan irigasi secara keseluruhan dikategorikan baik dengan total


penilaian 83% dari kondisi ideal 100%
SARAN

Beberapa saran yang dapat dikemukakan sehubungan dengan evaluasi ini adalah :

• Perlu dilakukan pemeliharaan rutin pada jaringan irigasi untuk menjaga kondisi
bangunan tetap baik.

• Perlu dilakukan rehabilitasi pada saluran di bangunan bagi-sadap karena kondisinya


sudah cukup parah.

• Perlu dilakukan pencatatan debit aliran terkait pengoprasian bendung pada suatu buku
rekapan khusus mengenai debit aliran.

• Perlu adanya operator yang standby dari pihak pengelola bedung di lokasi terkait
oprasional bendung trani.

S-ar putea să vă placă și