Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BENDUNG TRANI
KABUPATEN SUKOHARJO
JAWA TENGAH
Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini, diharapkan mencapai tujuan – tujuan sebagai berikut:
2. Manfaat praktis :
a. Memberikan tambahan informasi mengenai operasi & pemeliharaan
yang baik, khususnya pada petani sekitar bendung Trani.
b. Memberikan opini pada pemerintah mengenai pemeliharaan bendung,
khususnya bendung Trani.
SUNGAI SAMIN
Tahun 2015 mengalami pencemaran terhadap limbah ciu dan di
beberapa saluran irigasi warga dibeberapa desa di kecamatan p
olokarto (koran Sindo edisi 02-11-2015)
kondisi saluran yang sebagian besar masih berupa tanah meng
alami banyak kehilangan air.
rembesan atau bocoran di saluran – saluran.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/1982 Ps. 1, pengertian irigasi, bangunan irigasi, dan petak irigasi
telah dibakukan yaitu sebagai berikut :
1. Irigasi adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan airuntuk menunjang pertanian.
2. Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk
pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.
3. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
4. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.
Dari butir-butir pengertian tentang irigasi dan jaringan irigasi tersebut di atas kemudian dapat disusun
rumusan pengertian irigasi sebagai berikut: Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan
saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi.
Jenis-jenis irigasi
Jaringan irigasi sederhana Jaringan irigasi semi teknis Jaringan irigasi teknis
Bangunan Irigasi
Bangunan irigasi digunakan untuk keperluan dalam menunjang pengambilan dan
pengaturan air irigasi, sehingga air dapat mengalir dengan baik ke areal persawahan.
Bangunan irigasi dibagi menjadi :
• Bangunan utama
terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau dua pengambilan utama pintu
bilas kolam olah dan ( jika diperlukan) kantong lumpur, tanggul banjir pekerjaan sungai
dan bangunan-bangunan pelengkap.
• Bangunan pembawa
(bangunan silang), misalnya: gorong-gorong, talang, sipon, jembatan sipon, flum
(flume), saluran tertutup, terowongan.
• Bangunan bagi dan sadap
Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan. Boks-
boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, subte
sier dan atau kuarter)
• Bangunan pengatur dan pengukur
Bangunan ukur dapat dibedakan menjadi bangunan ukur aliran atas bebas
(free overflow) dan 14 bangunan ukur alirah bawah (underflow).
• Bangunan lindung
bangunan pembuang silang, pelimpah (spillway), bangunan penggelontor sedimen (sed
iment excluder), bangunan penguras (wasteway), saluran pembuang samping, saluran g
endong.
• Bangunan pelengkap
Tanggul-tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi terhadap banjir.
Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Pemeliharaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga agar prasarana yang telah dibangun selalu
dapat berfungsi dengan baik serta mempunyai umur layanan yang lebih lama, guna pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya. Dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan, pemeliharaan tersebut khususnya
Bangunan Utama/Bendung berserta pelengkapnya dan pemeliharaan jaringan irigasi pada umumnya.
Operasi
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Swakelola
Pemeliharaan Berkala
Diborongkan
Rehabilitasi
Pemberdayaan P3A
Bangunan pengambilan adalah sebuah bangunan yang berupa pintu air. Air irigasi
dibelokan dari sungai melalui bangunan tersebut. Pertimbangan yang digunakan dalam
merencanakan adalah debit rencana dan pengelakan sedimen. Bangunan ini dibuat
untuk mengatur banyaknya air yang masuk kedalam saluran sesuai dengan debit yang
dibutuhkan dan untuk menjaga agar air banjir tidak masuk kedalam saluran irigasi.
Bangunan pengambilan (intake) pada Bendung Trani terdiri atas dua pintu pengambilan.
Bangunan pembilas adalah bangunan yang berfungsi untuk mencegah bahan sedimen kasar kedalam
saluran irigasi. Bangunan pembilas ini terletak tepat disebelah hilir pintu pengambilan. Jika pada kedua sisi
bendung dibuat dua bangunan pengambilan maka bangunan pembilas juga dibuat pada kedua sisinya.
Bangunan pembilas dapat direncanakan sebagai :
Bangunan pembilas adalah bangunan yang berfungsi untuk mencegah bahan sedimen kasar kedalam saluran
irigasi. Bangunan pembilas ini terletak tepat disebelah hilir pintu pengambilan. Jika pada kedua sisi bendung
dibuat dua bangunan pengambilan maka bangunan pembilas juga dibuat pada kedua sisinya. Bangunan
pembilas dapat direncanakan sebagai :
Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membendung laju aliran
sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat
dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Tubuh bendung
umumnya dibuat melintang pada aliran sungai. Bagian tubuh bendung terdiri atas mercu
bendung, ruang olakan, dan papan skala.
Tembok sayap hilir adalah tembok sayap yang terletak dibagian kanan dan kiri peredam energi bendung
yang menerus ke hilir dari tembok pangkal bendung dengan bentuk dan ukuran yang berkaitan dengan
ukuran peredam energi. Fungsinya sebagai pembatas, pengarah arus dan longsoran teing sungai di hilir
bangunan dan pencegah aliran samping.
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat sebagai sarana pendukung saluran
irigasi. Ada beberapa bangunan pelengkap salah satunya adalah bangunan pelimpah
(spillway).
• Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder dan ke petak-petak tersier
yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir.
• Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak
tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan
sadap terakhir
• Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran sekunder menuju petak-petak
kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan
boks tersier terakhir
• Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks tersier menuju petak-petak sawah
yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks
kuarter terakhir
Penilaian untuk bangunan saluran pembawa pada Bendung Trani kondisinya BAIK ,
tidak terdapat endapan lumpur pada saluran pembawa, profil dari saluran terlihat
baik (tidak ada retakan), terdapat alat ukur debit & ketinggian muka air pada
saluran. Penilaian untuk bangunan saluran pembawa Bendung Trani adalah 35%
(penilaian visual pengamat).
REKAP PENILAIAN SALURAN PEMBAWA
Jadi untuk total penilaian untuk evaluasi banguan saluran pembawa pada
Bendung Trani adalah 35%. Kondisi ideal pada bangunan bendung ditetapkan
yakni 35%, sehingga dari penilaian evaluasi kondisi
Bendung Trani dikategorikan “BAIK”
PEMERIKSAAN
BANGUNAN BAGI,SADAP,BAGI-SADAP
Bangunan Bagi,Sadap,dan Bagi-Sadap
Bangunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer, sekunder dan tersier yang berfungsi
untuk membagi air yang dibawa oleh saluran yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter
bangunan bagi ini masing-masing disebut boks tersier dan boks kuarter.
Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima.
Dalam rangka penghematan bangunan bagi dan sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian bangunan.
Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3 bagian utama, yaitu :
• Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan tinggi pelayanan yang
direncanakan
• Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain menuju saluran cabang. Konstruksinya
dapat berupa saluran terbuka ataupun gorong-gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur
agar debit yang masuk saluran dapat diatur.
• Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk mengukur besarnya debit yang meng
alir.
Bangunan Bagi,Sadap,dan Bagi-Sadap
Bangunan bagi-sadap adalah sebuah bangunan yang berfungsi membagikan air dan
menyabang dari :
• Saluran primer ke saluran primer yang lain dan atau dari saluran primer ke saluran tersier.
• Saluran primer ke saluran sekunder dan atau saluran sekunder ke saluran tersier.
• Saluran sekunder yang satu ke saluran sekunder yang lain dan atau saluran sekunder
ke saluran tersier.
Penilaian untuk bangunan Bagi-Sadap pada Bendung Trani kondisinya CUKUP BAIK, kondisi
pintu Bagi-Sadap baik, kondisi saluran Bagi-Sadap rusak dan banyak tumbuhan liar
(perlu rehabilitasi). Penilaian untuk bangunan Bagi-Sadap Bendung Trani adalah 20%
(penilaian visual pengamat).
REKAP PENILAIAN BANGUNAN BAGI-SADAP
Jadi untuk total penilaian untuk evaluasi banguan Bagi-Sadap pada Bendung
Trani adalah 20%. Kondisi ideal pada bangunan bendung ditetapkan yakni 30%,
sehingga dari penilaian evaluasi kondisi Bendung Trani dikategorikan
“CUKUP BAIK”
KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi dan penilaian mengenai Bendung Trani dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
• Evaluasi dan Penilaian untuk bangunan Bendung pada Jaringan Irigasi Bendung
Trani termasuk dalam kondisi cukup baik, dengan presentase penilaian 28% dari
kondisi ideal 35%.
• Evaluasi dan Penilaian untuk bangunan Saluran Pembawa pada Jaringan Irigasi
Bendung Trani termasuk dalam kondisi baik, dengan presentase penilaian 35%
dari kondisi ideal 35%.
Beberapa saran yang dapat dikemukakan sehubungan dengan evaluasi ini adalah :
• Perlu dilakukan pemeliharaan rutin pada jaringan irigasi untuk menjaga kondisi
bangunan tetap baik.
• Perlu dilakukan pencatatan debit aliran terkait pengoprasian bendung pada suatu buku
rekapan khusus mengenai debit aliran.
• Perlu adanya operator yang standby dari pihak pengelola bedung di lokasi terkait
oprasional bendung trani.