Sunteți pe pagina 1din 12

ASMA

PENGERTIAN
• Asma adalah :
penyakit system respirasi yang ditandai
dengan episode sesak dan mengi berulang
• menurut Arief Mansjoer asma adalah :
bentuk inflamasi kronis yang terjadi pada
saluran nafas dengan memperlihatkan berbaagai
inflamasi sel dengan gejala hiperaktif bronkus
dalam berbagai tingkatan, obstruksi jalan nafas,
dan gejala pernafan yang lain (mengi dan sesak)
ETIOLOGI
• Rangsangan atau faktor pencetus penyebab yang sering
menimbulkan asma :
Faktor ekstrinsik / alergi. Penyebabnya
seperti debu, serbuk, dan bulu binatang

Faktor intrinsik (non-alergik).


Penyebabnya seperti common cold,
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi,
dan polutan lingkungan

Asma gabungan: Asma ini mempunyai


karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik
• faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan Asma
Bronkhial yaitu :
1. Faktor predisposisi meliputi :
Genetik adalah : faktor yang diturunka dari orang tua atau
keluarga dekat. Yang diturunkan adalah bakat alergi dan
hipersensitivitas saluran pernapasannya
2. FaKtor presipitasi meliputi :
Alergen
Alergen sendiri di bagi menjadi 3 yaitu : inhalan (masuk
melalui jalan napas), Ingestan ( masuk melalui mulut),
Kontaktan ( masuk melalui kontak dengan kulit)
Perubahan cuaca
Stres
Lingkungan kerja
Olahraga atau aktifitas jasmani
PATOFISIOLOGIS
 pada penderita asma terjadi Obstruksi atau penyumbatan pada
saluran napas, terjadi karena kombinasi spasme otot bronkus,
penyumbatan mukus, edema dan inflamasi dinding bronkus. Obstruksi
bertambah berat selama ekspirasi karena menyempitnya saluran napas
pada saat ekspirasi

 penyempitan saluran napas tersebut menyebabkan udara distal


tempat terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa diekspirasi.

 Selanjutnya terjadi peningkatan volume residu, kapasitas residu


fungsional (KRF), dan pasien akan bernapas pada volume yang tinggi
mendekati kapasitas paru total (KPT)

 Selain itu asma juga disebabkan oleh Degranulasi sel mast pelepasan
mediator kimia, yang memicu peningkatan resistensi jalan napas dan
spasme bronkus
Lanjutan...
Patofisiologi asma adalah sebagai berikut:
• Kontraksi otot pada saluran napas sehingga
meningkatkan resistensi jalan napas
• Peningkatan sekresi mukosa dan obstruksi saluran
napas
• Hiperinflasi paru dengan peningkatan volume residu
• Hiperaktivitas bronkial, yang diakibatkan oleh
histamin, prostaglandin dan leukotrin.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium yaitu :
 stadium pertama
ditandai dengan batuk berkala dan keringkarena iritasi mukosa yang
kental dan mengumpal. dijumpai juga edema dan pembengkakan
bronkus.
 stadium kedua
ditandai dengan adanya batuk yang disertai dengan mukus yang
jernih dan berbusa, proses ekspirasi yang memanjang dan diikuti
dengan bunyi mengi (wheezing ) Pasien terlihatan pucat dan gelisah
serta terdapat perubahan warna kulit menjadi biru.
 Stadium ketiga
ditandai dengan hampir tidak terdengar suara nafas karena aliran
udara yang kecil, pernafasan yang dangkal dan tidak teratur serta
irama pernapasan yang tinggi karena asfiksia
DAMPAK ASMA PADA IBU
HAMIL
Ibu hamil dengan penyakit
asma akan sering mengalami
kesulitan dalam bernapas
sehingga, bayi juga akan
kesulitan mendapatkan oksigen
yang ia butuhkan untuk
pertumbuhannya. Akibatnya,
bayi dapat lahir prematur atau
pertumbuhan bayi jadi
terhambat sehingga ukurannya
lebih kecil dari yang
seharusnya.
PENATALAKSANAAN
• Tujuan dari penatalaksanaan asma adalah mencapai
asma terkontrol sehingga penderita asma dapat hidup
normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
• Prinsip penatalaksanaan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Tatalaksana Asma Jangka Panjang
Tujuan : edukasi, obat asma ( obat Pengontrol
untuk mencegah serangan, diberikan terus-
menerus dan obat Pelega diberikan pada saat
serangan), menjaga kebugaran(senam asma).
Lanjutan...
2. Tatalaksana Asma Akut Pada Anak dan Dewasa
Tujuan tatalaksana serangan asma akut:
. mengatasi gejala serangan asma
. mengembalikan fungsi paru ke keadaan
. sebelum serangan
. mencegah terjadinya kekambuhan
. mencegah kematian karena serangan asma
UPAYA PREVENTIF DAN PROMOTIF
1. Upaya prefentif 2. Upaya promotif
dapat dilakukan dengan cara :
dapat dilakukan dengan :
menyebarluaskan informasi
• Menjaga lingkungan kepada individu dan keluarga
dari potensi alergi serta masyarakat.
• Menjaga kebersihan Diantaranya :
udara 1. informasi mengenai faktor
• Hindari rokok Jika kita resiko pencetus dan pemicu
asma,
bukan seorang perokok,
2. perubahan kondisi penyakit
atau menghidari polusi
asap 3. pertolongan pertama bila
terjadi serangan (eksaserbasi)
• Berolahraga serta kapan harus mencari
• Jaga kebersihan rumah pertolongan dokter atau
tenaga kesehatan lain.

S-ar putea să vă placă și